ELDORIA 9

Saat tiba ujian kedua yang lebih menantang, mereka berdiri di depan medan yang begitu berubah-ubah. Medan ini adalah sebuah medan ilusi yang penuh dengan tipu daya, menggoda para pahlawan untuk menguji pikiran dan imajinasi mereka.

Medan ini adalah medan ilusi yang diciptakan oleh Dewi Illusia, seorang penyihir misterius yang terkenal karena kekuatannya dalam menciptakan tipu daya yang sangat kuat.

Tiba-tiba, medan yang tampak gelap itu berubah. Pohon-pohon yang awalnya tak terlihat, tiba-tiba muncul di sekeliling para pahlawan. Namun, yang membuatnya lebih aneh adalah pohon-pohon tersebut berubah menjadi tumpukan permen gula yang menggoda.

Elysia tersenyum lebar melihat permen gula yang menggoda. Namun, dia ingat dengan cepat bahwa ini adalah ilusi. "Ini hanya tipu daya," gumamnya pada dirinya sendiri, berusaha memusatkan pikirannya.

Tak jauh dari Elysia, Arin, melintas di dekatnya. Dia melihat lanskap berubah menjadi hutan yang indah, penuh dengan bunga-bunga yang belum pernah dia lihat sebelumnya. "Aku harus tetap fokus," kata Arin pada dirinya sendiri, menolak godaan imajinasinya yang liar.

Sementara itu, sebuah suara berbisik mulai mengganggu pikiran para pahlawan. "Anda bisa memiliki segalanya yang Anda inginkan. Hanya ikuti suara ini," bisik suara misterius itu. Namun, para pahlawan tahu bahwa itu adalah ilusi, dan mereka bertahan.

Medan ini berubah lagi. Kali ini, mereka berdiri di tepi samudera yang tak berujung, dengan ombak yang menggoda untuk merayap mendekati mereka. Namun, Drako tidak takut. Dia berkata dengan mantap, "Ini semua hanya ilusi. Pikiran saya adalah senjata terkuat saya."

Ketika ujian berlanjut, para pahlawan saling memberikan dorongan. Mereka tahu bahwa hanya dengan mengendalikan pikiran dan imajinasi mereka, mereka akan mampu melewati medan ilusi yang membingungkan ini. Setiap godaan dan perubahan medan hanyalah tantangan yang harus mereka taklukkan untuk mencapai keberhasilan. Dalam kebersamaan dan keberanian mereka, para pahlawan terus maju, menghadapi serangan ilusi yang menggoda dengan tekad yang kuat.

Namun, medan ini terus berubah, menguji kreativitas dan kemampuan adaptasi para pahlawan. Mereka menemukan diri mereka di dalam dunia impian yang penuh warna-warni, di mana segala hal tampak sangat nyata. Pahlawan-pahlawan itu harus mengingat tujuan sejati mereka dan tidak larut dalam keindahan ilusi ini.

Saat mereka terus menjelajahi medan ilusi, Arin mendapati dirinya berada di dalam kota yang tampak sangat akrab. Ini adalah desa tempat dia dibesarkan, dengan rumah-rumah yang dikenalnya sejak kecil. Namun, sesuatu terasa aneh. Dia melihat keluarganya, teman-temannya, semua yang dia cintai, tetapi mereka semua berbicara dengannya dengan kata-kata aneh yang tidak masuk akal.

"Kenapa kalian berbicara seperti ini? Apa yang terjadi?" tanya Aria dengan kebingungan.

Mereka hanya terus berbicara dalam bahasa aneh itu, mengacaukan pikiran Aria. Dia merasa terjebak dalam ilusi ini, tetapi dia tidak boleh menyerah. Dengan tekad yang kuat, dia mencoba memusatkan pikirannya dan mengingat bahwa ini adalah bagian dari ujian.

Sementara itu, Elysia menemukan dirinya berada di tengah hutan yang penuh dengan suara burung dan alam yang indah. Dia merasa seperti dalam mimpi yang nyata. Namun, kemudian, hutan itu mulai berubah menjadi hutan yang gelap

dan menakutkan. Pohon-pohon tiba-tiba menjadi raksasa yang mengerikan, dan angin yang bertiup keras membuatnya merasa terancam.

Elysia harus berjuang untuk tetap tenang dan mengingat bahwa ini juga adalah ilusi. Dia mengambil nafas dalam-dalam dan mulai mencari cara untuk keluar dari medan ilusi ini. Pikirannya adalah senjatanya, dan dia harus menggunakannya sebaik mungkin.

Di tempat lain, Dharon dan Drako mendapati dirinya terjebak di ribuan mayat yang tergelatak di tanah. Beberapa kepala-kepala mayat terpisah dari badannya. Ini adalah gambaran yang sangat mengerikan, tetapi Dharon dan Drako tahu bahwa ini semua adalah bagian dari ujian.

Dengan hati-hati, mereka berjalan dari ribuan mayat yang penuh dengan darah, mencoba menjaga ketenangannya. Pikirannya mulai berputar, mencari solusi untuk melampaui medan ini. Mereka mengingat bahwa kekuatan batinnya adalah kunci, dan dia harus memanfaatkannya sebaik mungkin.

Sementara itu,Lyra menemukan dirinya berdiri di tengah-tengah hutan yang begitu indah. Bunga-bunga berwarna-warni bermekaran di sekitarnya, dan burung-burung terbang bebas di langit biru cerah.

Dia melangkah maju, mengagumi keindahan hutan ini. Namun, tiba-tiba, pemandangan berubah. Hutan itu menjadi tandus dan terbakar. Langit berubah menjadi merah terang, dan angin panas melanda wajahnya. Ini adalah ilusi yang menggoda, mencoba untuk merusak imajinasinya.

Lyra berusaha keras untuk tetap fokus.

"Lyra," kata Pangeran Eldric, suaranya lembut dan hangat seperti angin musim semi. "Kita bisa bersama-sama, seperti dulu. Bersama-sama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik."

Seketika Lyra berada di sebuah tempat di mana dia menemukan dirinya dengan Pangeran Eldric  adalah sepasang kekasih.Namun,hubungan mereka terguncang oleh konflik antara klan wolf dan klan penyihir.Hal itulah yang membuat mereka berpisah,orangtua Lyra pun memutuskan untuk menghapus semua tentang Pangeran Eldric di kepala Lyra.

"Lyra," kata Pangeran Eldric lagi, kali ini suaranya berubah menjadi nada yang lebih tajam. "Bergabunglah dengan Klan Wolf, dan kita bisa mendominasi dunia ini bersama-sama."

Lyra menggigit bibirnya, berusaha mengabaikan godaan ilusi ini. Dia tahu bahwa Pangeran Eldric yang sejati akan mendukung kebaikan, bukan menciptakan konflik. Ini semua adalah bagian dari ujian, menguji kemampuannya untuk membedakan antara imajinasi dan kenyataan.

Dalam keadaan genting,para pahlawan merasakan tubuh mereka  ditarik ke satu tempat yang penuh dengan aura magis. Begitu mereka berkumpul, mereka menyadari bahwa mereka terperangkap dalam ilusi yang kuat yang memunculkan kenangan dan rasa penyesalan dari masa lalu mereka. Ilusi ini menggoda mereka untuk kembali ke titik awal, meninggalkan perjuangan mereka.Mereka merasa hampir tidak mungkin untuk keluar dari jerat ilusi ini.

Namun, di tengah tekanan yang meningkat, Arin mulai mengingatkan yang lain, "Kita adalah pahlawan-pahlawan yang telah menghadapi kegelapan ini sebelumnya. Kita tidak boleh menyerah kepada ilusi masa lalu. Kita memiliki kekuatan dalam persatuan kita."

Para pahlawan lainnya, meskipun terguncang oleh ilusi tersebut, mulai mengangkat kepala mereka.Dengan tekad yang membara, mereka menciptakan suatu mantra bersama yang menggema dalam ilusi tersebut: "Kami adalah pahlawan-pahlawan sejati, tidak akan terjebak dalam masa lalu." Suara mantra ini semakin kuat hingga akhirnya, ilusi itu mulai retak. Mereka terus bersatu, menolak untuk menyerah.

Akhirnya, dengan serangan terakhir ilusi, cahaya menyinari tempat itu. Para pahlawan keluar dari ilusi yang menghantui mereka dengan kekuatan persatuan dan tekad yang tak tergoyahkan. Mereka telah mengalahkan bayangan masa lalu dan siap untuk melanjutkan perjuangan mendapatkan artefak "Cahaya kehidupan" dan menyelamatkan kerajaan Eldoria dari kegelapan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!