ELDORIA
Di tepi hutan terlarang yang legendaris, sinar matahari temaram menembus pepohonan tinggi. Seorang elf kecil bernama Lirael berdiri di antara rerimbunan bunga liar, matanya penuh keingintahuan. Rambutnya yang panjang dan berwarna perak tergerai lembut oleh hembusan angin. Dia terpesona oleh aura misteri yang memancar dari dalam hutan terlarang.
Tiba-tiba, sebuah bayangan muncul dari balik pepohonan. Seorang elf dewasa bernama Thalion, dengan busana hijau daun dan tatapan bijaksana, melangkah ke luar. "Lirael, sayang. Apa yang kau lakukan di sini?"
Lirael menoleh dan tersenyum malu-malu, "Aku hanya ingin tahu apa yang ada di dalam hutan terlarang, Thalion. Semuanya terdengar begitu menarik."
Thalion menghampiri Lirael dan merangkulnya lembut. "Hutan ini penuh dengan rahasia dan bahaya, Lirael. Itu sebabnya kita dihimbau untuk tidak mendekatinya."
Lirael mengangguk paham, tetapi matanya masih berbinar-binar. "Tapi apa yang membuat hutan ini begitu berbeda? Kenapa kita tidak boleh masuk?"
Thalion tersenyum, "Cerita nenek moyang kita menceritakan bahwa hutan ini adalah tempat perlindungan bagi makhluk-makhluk mistis dan kuasa-kuasa alam yang sulit dimengerti. Kita tidak tahu apa yang mungkin kita temui di sana, dan kita harus menghormati batas yang telah ditetapkan."
Lirael mengangguk, mengerti pesan yang disampaikan oleh Thalion. Namun, matanya masih melirik ke dalam hutan dengan kerinduan. "Apakah kamu pernah masuk ke dalam hutan, Thalion?"
Thalion mengangguk, wajahnya penuh kenangan. "Ketika aku masih muda dan penuh keingintahuan seperti dirimu, aku pernah melangkah ke dalam hutan ini. Aku merasa ajaib dan terkesima oleh keindahannya, tapi juga merasakan bahwa aku sedang diawasi oleh kehadiran yang lebih besar. Itu membuatku kembali ke perbatasan dan mematuhi larangan ini."
Lirael menatap Thalion dengan kagum, "Apakah kamu takut?"
Thalion tersenyum lembut, "Tidak, sayang. Aku merasa hormat dan takjub terhadap hutan ini. Itu adalah tempat yang penuh dengan misteri dan kekuatan luar biasa."
Lirael akhirnya mengalihkan pandangannya dari hutan,merasa lebih bijaksana setelah mendengar cerita dari Thalion.Mereka berdua berjalan kembali menuju pemukiman elf dengan langkah penuh kasih dan mengobrol tentang petualangan dan rahasia yang mungkin menanti di masa depan.
****
Di dalam istana yang megah, Raja Aldric berdiri di dekat jendela tinggi dengan pandangan yang hampa. Angin malam berbisik pelan, tapi hatinya dipenuhi oleh kegelisahan yang tak terucapkan. Langit yang gelap seakan mencerminkan kegelapan yang merasuk dalam hatinya.
Sorot mata Raja Aldric terfokus pada kerlipan bintang di langit. Namun, seolah-olah ada yang salah, dia merasa seolah-olah bintang-bintang itu mengirimkan pesan gelap yang hanya bisa ditangkap olehnya. Raja Aldric menggenggam erat kerangka jendela, mencoba untuk menghilangkan perasaan yang menekan dadanya.
Dia merasakan getaran yang tidak menguntungkan, mengancam fondasi yang telah dibangun oleh leluhurnya. Sentuhan dingin angin malam menerpa wajahnya,Raja Aldric menutup matanya untuk menghilangkan perasaan buruk yang ada dalam hatinya.
Di saat itulah, pintu ruangan itu perlahan terbuka, dan Perdana Menteri Kael memasuki ruangan dengan langkah hati-hati.
"Dengan izinmu, Yang Mulia," kata Kael dengan suara lembut, menghormati kehadiran Raja.
Raja Aldric menoleh dengan wajah yang penuh pemikiran, "Ah, Kael. Kau datang pada waktu yang tepat."
Perdana Menteri berjalan mendekati jendela, melihat langit yang sama dengan apa yang dilihat Raja. "Apakah semuanya baik-baik saja, Yang Mulia?"
Raja menggeleng perlahan, "Aku merasa ada sesuatu yang menghantui pikiranku. Seolah-olah suara angin membawa pesan yang tak dapat kudengar, tapi merasakannya begitu kuat."
Kael merenung sejenak, mencoba memahami perasaan Raja. "Apakah ini berkaitan dengan kerajaan kita?"
Raja Aldric menatap jauh, "Ya, Kael.Aku memiliki firasat buruk, bahwa kita akan menghadapi pertempuran hebat yang akan mengguncang kerajaan kita. Tetapi detailnya, aku tak bisa mengetahuinya."
Perdana Menteri mengangguk paham, "Jika izinkan, Yang Mulia, aku ingin berbicara dengan para jenderal dan panglima pasukan. Mungkin mereka memiliki informasi yang bisa membantu kita mempersiapkan diri."
Raja mengangguk setuju, "Lakukanlah, Kael.Aku mempercayakan ini kepadamu. Kita harus memastikan bahwa kerajaan ini siap menghadapi segala kemungkinan."
Kael menjawab dengan tegas, "Saya akan segera bergerak. Kita akan mempersiapkan pertahanan dan memobilisasi pasukan dengan bijak."
Raja tersenyum lembut, "Terima kasih, Kael. Kau selalu menjadi penopangku dalam saat-saat sulit."
Perdana Menteri tersenyum balik, "Kita akan melalui ini bersama-sama, Yang Mulia. Persatuan kita adalah kekuatan terbesar kerajaan ini."
Dengan tatapan penuh keyakinan, Raja dan Perdana Menteri saling pandang, menunjukkan tekad mereka untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Di tengah firasat buruk yang menghantui, mereka berdua bertekad untuk menjaga keutuhan dan keamanan kerajaan dengan segala yang mereka miliki.
****
Langit malam terasa gelap dan berat, dan angin bertiup dengan perasaan aneh yang tak dapat dijelaskan. Dedalu yang pernah hijau kini layu, dan binatang-binatang hutan berkeliaran dengan kegelisahan yang tak biasa. Kekuatan pelindung yang kuat mulai melemah, seperti dihisap oleh entitas yang rakus.
Lapisan pelindung semakin tipis, seperti kain yang terkoyak oleh taring raksasa. Kegelapan yang terpendam merayap keluar dengan lambat, seakan-akan merasakan kebebasan yang baru ditemukan. Cahaya remang-remang yang dulu ada dalam hutan mulai meredup, digantikan oleh kegelapan yang mencekam.
Dia telah kembali....pertempuran yang dahsyat akan terjadi.
Pertempuran yang akan memakan nyawa dan banyak menumpahkan darah.Pertempuran yang telah terjadi ratusan tahun lalu akan terjadi kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Mr. Wilhelm
Tulisannya sudah rapi, semangat nulisnya Thor /Determined/
2023-11-02
2