Bab 3

Di malam hari Gayo menelepon anak gadisnya itu yg sedang melihat film kesukaan nya.

Triiiing Triiiing … (suara telepon).

“Yah hallo pa .. tumben papa meneleponku di jam seperti ini,apa papa tidak bekerjah ?”.tanya Mey.

“Papa suda pulang nak,kamu sedang apa nak ?”.tanya Gayo.

“Seperti biasa pa,aku sedang menonton film kesukaan ku,bagaimana kabar papa sama mama di sana apakah kak Akio dan istrinya belum pulang pa ?”.tanya Mey.

“Kamu ini sangat banyakan sekali memberi papamu pertanyaan nak”.jawab Gayo sambil menggoda anaknya itu.

“Ahahaha .. yah kan papa tau kalau Mey tidak sedang bersam papa,maka dari itu Mey tanya sama papa sekaligus an heheh”.jawab Mey.

“Papa sama mama baik baik saja di sini sedangkan kakakmu dan istrinya masi belum balik nak”.jawab Gayo.

“Sampai kapan kakak berada di sana pa,apakah mereka akan menetap di sana pa ?”.tanya Mey lagi.

“Tidak dong sayang,kalau kakakmu ada di sana dan menetap terus siapa yg akan meneruskan usaha papa ini toh kamu juga tidak mau kan”.jawab Gayo.

“Hmmmm … iyah juga si pa”.jawab Mey.

“Nak apakah minggu ini kamu bisa pulang?”.tanya Gayo.

“Kenapa pa,apa papa ada masalah di sana yg menyangkut Mey?”.tanya Mey.

“Papa ingin membicarakan sesuatu padamu tapi papa ingin kamu datang langsung pulang nak”.jawab Gayo.

“Kenapa harus pulang pa,dekat dekat ini aku mau wisuda lo pa,katanya papa sama mama mau datang ke sini”.jawab Mey.

“Ah yah papa saja dan mama yg akan datang menemuimu di sana nak,maafkan papa yah papa sampai lupa minggu ini kamu kan mau ada acara wisuda di sana”.ucap Gayo.

“Oke deh pa,Mey akan tunggu kedatangan papa sama mama ke sini ya”.ucap Mey.

Setelah panggilan telepon itu terputus kini Mey siap siap untuk pergi mencari kudapan makan pagi nya dan karena negara mereka berbeda jam,maka papa Gayo segera bergegas untuk tidur malam.

“Makan apa yah hari ini,rasanya aku bosan makan itu itu saja”.tanya Mey kepada dirinya sendiri.

Kini Mey berjalan mencari tempat rumah makan yg dekat dengan apartemen nya karena Mey tidak mau capek capek lagi sebab hari wisudanya juga sudah dekat. dia takut terjadi hal yg tak di inginkan lagi seperti hari kemaren.

Mey mau menyeberangi jalan dan dia tiba tiba teringat dengan ucapan Raga bahwa dia harus berhati hati kalau mau menyeberang.

kemudian dari arah belakang tiba tiba tangan Mey serasa ada yg menggandengnya,lalu melihat tangan nya dan perlahan melihat siapa orang yg sudah berani menggandengnya itu secara tiba tiba.

“Tuan Ragaaa “.ucap Mey sedikit kebingungan.

“Hai,apa kabar”.ucap raga sambil tersenyum.

Mey tak langsung menjwab nya karena dia terpesona melihat laki laki yg berada di dekatnya itu tiba tiba menggandeng tangan nya.

“Hey,aku sedang bertanya kepadamu”.tanya Raga.

“Ah iyah,aku baik baik saja”.ucap Mey dengan pelan melepas genggaman tangan Raga.

“Ah sorry,untuk itu .. aku takut kau akan menyeberang dengan sembarangan lagi”.jelas Raga.

“Ah iya tidak papa,kau mau kemana ?”.ucap Mey sambil berjalan beriringan dengan Raga.

“Aku sedang ingin mencari sarapan di dekat sini dan emmm … aku tiba tiba melihat mu”.ucap Raga.

“Aku pikir kau mengikutiku”.ucap Mey terdengar samar.

“Yah apa ? Aku tidak mendengarnya”.sahut Raga.

“Ah maksudku,apa kau tinggal di daerah Sini juga”.ucap Mey.

“Menurutmu,dengan aku bilang mau cari makan di dekat dekat sini tadi,berarti aku bukan tinggal dekat sini gitu Mey ?”.ucap Raga.

“Yah berarti anda memang benar tinggal di dekat sini dong”.balas Mey.

“Meeeyyy Meeyyy”.ucap Raga sambil tersenyum dan geleng geleng mendengar ucapan Mey.

“Mey kau ini sangat berbeda dari yg lain dan kau sangat menarik saat pertama kali aku mnemuimu .. meskipun aku tidak tahu banyak tentangmu”.batin Raga.

“Anda kenapa menatapku seprti itu tuan ?”.ucap Mey membuyarkan lamunan Raga.

“Ah tidak aku hanya ingin melihatmu saja”.ucap Raga dengan tersenyum.

“Tuan Raga anda sangat mengasyikkan pasti anda sudah memiliki seorang kekasih dan jika memang benar maka kekasih anda sangat beruntung”.batin Mey dalam hati sembari melihat Raga yg berada di belakngnya nya sambil tersenyum.

“Tuan Raga anda mau cari sarapan di mana?”.tanya Mey.

“Kenapa ? Apa kamu mau menemani saya sarapan pagi hmm”.jawab Raga.

“Saya hanya bertanya tuan”.jawab Mey.

“Ikutlah dengan ku,aku akan mengajakmu makan di tempat yg enak”.ajak Raga.

Tak lama mereka sampai di salah satu rumah makan sederhana yg dari luar saja bau masakan nya suda tercium bau wangi masakan yg lezat.

“Ah sepertinya makanan di sini sangat enak tuan”.jawab Mey.

“Dari mana kau tau,kau kan baru ke sini”.ucap Raga.

“Dari bau masakan yg saya cium heheh”.ucap Mey.

Raga yg mendengar itu serta tersenyum lucu sembari mengelus rambut Mey. Mey mendapatkan perlakuan seperti itupun sontak meleleh.

“Aduh bisa pingsan aku ini lama lama kalo dekat dengan tuan Raga terus menerus seperti ini”.batin Mey.

Seketika lamunan Mey buyar karena suara berat Raga memanggilnya.

“Mey kamu mau pesan apa?“.tanya Raga.

“Aku makan ini saja”.jawab Mey.

“Samyang ?”.tanya Raga.

“Iyah tuan,saya mau makan itu saja dan untuk minuman nya saya mau soju”.jawab Mey.

“Kenapa kebetulan sekali yah ?”.ucap Raga.

“Kebetulan kenapah tuan ?”.tanya Mey.

“Saya juga mau pesan makanan seperti punyamu,jadi ya sudahlah pesan ini 2 kalau begitu,apa kamu mau nambah makanan lain lagi?”.tanya Raga.

“Ah tidak tuan,saya itu saja”.jawab Mey.

Tak lama makanan meraka pun datang dan mereka menikmati makanan tersebut. Setelah mereka menyelesaikan makanan tersebut kini mereka saling berpamitan untuk melakukan kegiatan mereka masing masing.

“Terimaksih tuan Raga sudah mentraktir saya,lain kali saya juga harus mentraktir anda”.ucap Mey.

“Yah sama sama,semoga kita bertemu kembali”.ucap Raga.

“Baiklah tuan kalau begitu saya pergi dahulu,terimaksih”.ucap Mey sambil tersenyum lembut.

“Mey tunggu”.teriak Raga memanggil nama Mey.

“Yah tuan Raga ada apa ?”.ucap Mey.

“Apa aku boleh meminta nomor telepon mu?’.tanya Raga memintah nomor telepon Mey.

“Untuk apa tuan ?”.tanya Mey kembali.

“Yah untuk berjaga jaga kalau kamu lupa dengan janji mu yg akan mentraktir aku makan heheh”.ucap Raga sedikit menggoda.

“Baiklah tuan mana ponselmu”.ucap Mey tersenyum.

Raga kemudian memberikan ponsel nya kepada Mey untuk mengisi nomor nya Mey.

“Ini tuan Raga,ini tidak saya isi full nomor telepon saya,nomor baris paling akhir anda bisa mencarinya sendiri,anda bisa mengacaknya di under 10 angka”.ucap Mey sambil tersenyum dan meninggalkan Raga.

“MENARIK”.ucap Raga sambil tersenyum menatap kepergian Mey.

………………………………..

Di tempat lain di kediaman Rendy Benjiro ada Rendy dan Yuuma yg sedang menanti kedatangan anaknya pulang kerjah di hari pertamanya memasuki perusahaan utama nya,yah walaupun mereka tahu kalau anaknya nya itu juga sudah memiliki perusahaan sendiri tapi Rendy mau tidak mau harus memberikan perusahaan utamanya kepada sang anak tunggal nya itu karena siapa lagi yg akan mewarisi jika bukan Genjiro.

Ceekleeek … (suara pintu terbuka)

“Selamat malam nak”.ucap Yuuma.

“Loh mama sama papa kok belum tidur”.ucap Genjiro.

“Nak papa mau berbicara sama kamu sebentar,boleh?”.ucap Rendy.

Mereka sudah tampak mulai serius di ruang keluarga. Sedangkan Genjiro nampak bingung dengan papa dan mama nya itu yg tiba tiba ingin berbicara serius dengan nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!