My Hot Om Duper (Duda Perjaka)
Seorang laki-laki tampan dengan aura wajah yang sangat dingin dan juga menyeramkan itu baru saja turun dari pesawat.
Bukan hanya sendirian tetapi laki-laki tampan itu bersama dengan wanita yang sudah tidak muda lagi tetapi masih menampakkan aura kecantikannya, siapa lagi dia kalau bukan Mamahnya yang selama 2 tahun ini menemani laki-laki itu.
"Aku kembali.."
Ucap laki-laki tampan itu ketika ia sudah berada di loby sebuah bandara menunggu mobil jemputannya datang dan tampaknya laki-laki itu melihat ke sekeliling bandara, tidak ada yang berubah setelah kepergiannya 2 tahun ini dan masih tetap sama meskipun terakhir kali laki-laki itu berada di sini dalam kondisi yang tidak sadar dan tentu saja laki-laki itu tersenyum-senyuman penuh makna yang entahlah hanya laki-laki itu yang tahu apa artinya yang sesungguhnya.
"Itu Pak Budi sudah datang, ayo Ken kita segera pulang.. Papi sudah menunggumu di rumah."
Mami Arin yang melihat putranya itu masih memandangi sekitaran bandara langsung saja mengajak Keenan untuk segera keluar dari bandara ini, terlebih lagi Mami Arin juga sudah melihat Pak Budi, sopir keluarganya yang sudah turun dan menghampirinya tentu saja ini adalah pertama kali Keenan menginjakkan kakinya untuk kembali ke Indonesia setelah 2 tahun kepergian nya dari Indonesia dan berada di Jerman untuk berjuang dengan kesembuhan nya.
Ya laki-laki tampan itu adalah Dokter Keenan Hardikusuma. 2 tahun yang lalu kecelakaan tragis menimpa Dokter Keenan hingga akhirnya ia harus dilarikan ke luar negeri untuk pengobatannya karena mengalami cedera di otaknya, hingga mengakibatkan Dokter Keenan kondisi nya sempat kritis saat itu.
Tetapi semua keluarga tidak menyerah mengenai kondisi Dokter Keenan dan berharap tentang kesembuhan Dokter Keenan, hingga akhirnya Mami Arin dan juga Papah Bayu segera mengambil tindakan untuk membawa Keenan berobat ke luar negeri.
Yang pastinya selama 2 tahun ini banyak perubahan yang terjadi mengenai diri Dokter Keenan, selain Dokter Keenan juga sempat mengalami amnesia sebentar tetapi setelah itu perlahan-lahan ingatannya pulih kembali, namun sayang sekali Dokter Keenan mengalami perubahan yang sangat besar, dia sekarang menjadi laki-laki yang dingin dan tidak banyak omong, kecuali dengan orang tua nya dan sahabat nya saja, selain itu Dokter Keenan lebih terlihat menyeramkan.
Dokter Keenan kini bukanlah seperti dokter Keenan yang dulu yang ceria yang suka senyum dan juga rama dengan orang-orang, terlebih lagi jika sudah mengenai seorang wanita, hati dokter Keenan akan luluh seketika, namun kenyataannya sekarang, dokter Keenan menjelma menjadi sosok laki-laki yang tegas, yang garang dan juga dingin, yang tidak pernah tersenyum sama sekali meskipun itu di depan Maminya.
Apakah otaknya geser karena kecelakaan itu? entahlah.. mungkin saja memang benar, terlebih lagi dokter Keenan juga sempat mengalami amnesia sementara saat itu hingga membuat dirinya menjadi orang asing, bahkan kedua orang tuanya pun juga bingung dengan perubahan dokter Keenan.
Iya selama 2 tahun ini, Mami Arin selalu setia menemani dokter Keenan sedangkan Papi Bayu, beliau bolak-balik Indonesia ke Jerman, tentu saja Papi Bayu harus mengurusi perusahaan di Indonesia dan tidak bisa menyerahkan perusahaan itu kepada asistennya meskipun Papi Bayu sudah percaya penuh kepada mereka tetapi ini masalah yang penting, beliau juga tidak mempunyai Putra lagi selain dokter Keenan.
Untuk rumah sakit yang dibangun oleh dokter Keenan sendiri, Papi Bayu sudah meminta orang-orang terpenting yang berada di rumah sakit itu untuk menggantikan kepemimpinan sementara dokter Keenan, terlebih lagi ada sahabat baik Dokter Keenan yang sudah mengurus semuanya di sana, sembari menunggu dokter Keenan sembuh total dan bisa menjalankan perannya sebagai dokter lagi dan bisa memimpin rumah sakit yang dibangun oleh dokter Keenan sendiri.
Dan setelah 2 tahun menjalani pengobatan di Jerman akhirnya hari ini juga dokter Keenan kembali, kembali dengan perubahan dan juga penampilan yang baru dengan sifat dan juga karakter yang baru pula.
"Mami pulang saja dulu, Keen masih mau berada di sini."
Tentu saja jawaban datar tanpa ekspresi dan juga tanpa senyum diucapkan oleh dokter Keenan, meskipun ia tahu sosok perempuan yang berada di sampingnya itu adalah ibunya sendiri, ibunya yang sudah berjuang melahirkannya tetapi entahlah rasanya dokter Keenan juga enggan untuk tersenyum atau bagaimana.
"Tapi Keen, kamu baru sembuh dan Mami khawatir jika membiarkanmu sendirian."
Dokter Keenan mengglengkan kepala, tentunya ia bukan anak kecil lagi, usianya yang sudah berkepala tiga membuat ia harus berpikir lebih dewasa, tidak mungkin ia kabur-kaburan dan akan melakukan sesuatu hal yang di luar nalar atau membahayakannya, dokter Keenan hanya ingin berada di bandara ini, ingin mengenang sesuatu yang mungkin saja bisa membuat dokter Keenan bangkit dari kepurukannya atau mungkin dokter Keenan ingin bertemu dengan seseorang dulu setelah ia kembali dari Jerman.
"Ya sudah kalau begitu, kamu hati-hati.. Mami pulang dulu, nanti kalau ada apa-apa atau minta jemput sama Pak Budi hubungi Mami atau Pak Budi langsung saja, Mami percaya sama kamu, Kamu sudah dewasa dan bukan anak kecil lagi."
Setelah 2 tahun merawat dokter Keenan dan bersama dengan putrinya itu, Mami Aruna benar-benar terkejut dengan perubahan dan sikap dokter Keenan, tetapi kali ini tidak mungkin Mami Arin memaksa Dokter Keenan untuk ikut pulang, biarlah putranya itu keliling kota atau mungkin sedang merindukan seseorang.
Beliau berharap jika putranya itu bisa sembuh total dan tidak bersikap dingin seperti ini. Sembuh total bukan karena dokter Keenan itu masih sakit atau bagaimana tetapi karena kecelakatan itu Mami Arin berpikir jika putranya itu memang belum sembuh, kondisi fisiknya memang sudah baik-baik saja tetapi tidak dengan kondisi otaknya yang mungkin semua dokter sudah mengatakan jika tidak ada apa-apa di dalam otak dokter Keenan, semuanya sudah bisa teratasi bahkan kondisi dokter Keenan sudah dikatakan 100% kembali normal , namun kenyataannya Mami Arin yang selama ini bersama dengan dokter Keenan merasakan perubahan yang berbeda, merasa yang berada bersama saat ini bukan putranya.
Dan oleh sebab itu Mami Arin membiarkan ketika dokter Keenan meminta untuk tinggal sementara dulu di sini, tentu saja Mami Arin tidak banyak berkata lagi karena beliau berpikir jika dokter Keenan itu sudah dewasa dan tidak mungkin melakukan hal-hal yang membahayakannya.
Hanya anggukan kepala yang dilakukan oleh dokter Keenan, laki-laki itu juga tidak tersenyum meskipun di depan Mami nya
Setelah kepergian Mami Arin, dokter Keenan duduk di sebuah ruang tunggu di mana ia masih melihat ke segala arah.
Jika orang melihat Dokter Keenan saat ini tentu saja terpesona, bukan hanya perubahan sifat dan karakternya tetapi perubahan fisik dokter Keenan yang begitu sangat tampan, berbeda dari 2 tahun yang lalu.
Bukan karena 2 tahun yang lalu dokter Keenan tidak tampan tetapi sepertinya setelah lama berada di Jerman dengan berbagai aktivitas dan juga pola hidup yang sehat membuat dokter Keenan semakin tampan saja, mungkin jika ada yang melihat saat ini begitu tertarik dan terpesona dengan ketampakan seorang dokter muda itu.
"Erva...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Lia Yulia
terimakasih kak sdh setia berkarya dan menghibur kita di sini....ttp semangat dan lanjut donk🤗😁
2023-10-14
0
ayu nuraini maulina
semoga g gg khdpn erva LG deh
2023-10-13
0
Sri Rahayu
uda mampir Thorr....ini kisah dr Keenan yg di Belenggu Cinta dr Tampan yg kecelakaan ya....ditunggu lanjutan nya Thorr 👍👍👍
2023-10-11
0