Masa Lalu Itu Datang Lagi

..."Dua tahun. Apa dua tahun ini terlalu mudah untuk dilupakan?" – Reymond Eldebarka...

"Selamat pagi, Pak Leon," sapa Brad pagi itu.

Leon hanya diam dan masuk ke dalam mobil usai Brad membukakan pintu untuknya.

Dari raut wajah Leon, Brad menangkap sesuatu yang tak beres sedang terjadi. Bertahun-tahun ia bekerja dengan pria itu, bertahun-tahun juga ia melihat keseharian Leon yang sulit ditebak itu.

"Pagi, Pak," sapa Bianca sambil tersenyum ke arah Brad.

"Panggil Brad aja, biar lebih santai," ucap Brad sambil membalas senyuman yang Bianca lemparkan padanya. Pria bertubuh tinggi semampai berkulit sawo matang dengan rambut cepak tersebut membukakan pintu depan untuk Bianca.

"Brad," panggil Leon dingin.

"Iya, Pak," sahut Brad sambil langsung membungkukkan tubuhnya untuk mendengar aba-aba dari Leon yang saat itu sedang berada dalam mobil.

"Apa tangan sekretarisku terluka?" tanya Leon lagi.

"Nggak, Pak. Tangannya—”

"Terus, ngapain bukain pintu buatnya? Emangnya dia nggak bisa sendiri?" sembur Leon yang terpancing cemburu meskipun saat itu hatinya sedang sakit dan moodnya sedang tidak baik.

Bianca yang mendengarkan perkataan Leon, ia dapat merasakan angin dingin yang entah dari mana berhembus ke tubuhnya.

"Brad, ayo berangkat," ucap Bianca mencoba menengahi perselisihan sepele antara Leon dan Brad.

Brad hanya mengangguk dan berjalan menuju pintu kemudi mobil. Usai semuanya berada di dalam mobil, sedan Mercy keluaran terbaru tersebut melaju menuju bangunan Salvatore Group yang berada di daerah Selatan.

Drrttt... Drrttt...

Ada sebuah panggilan masuk ke ponsel Bianca. Ia lupa mematikan nada ponsel tersebut. Ia pun bergegas merogoh ponselnya dari dalam tas dan melihat ada nomor baru yang sedang memanggilnya.

"Halo?"

^^^"Sayang, tolong dengarkan dulu penjelasanku."^^^

^^^"Please jangan blokir aku lagi."^^^

^^^"Ayo ketemu, ya? Aku—”^^^

"Maaf, sepertinya salah sambung. Saya sedang buru-buru ke ruang meeting. Jadi panggilannya saya sudahi dulu," ucap Bianca sopan mengakhiri panggilan dari mantan tunangannya.

Meskipun tak melihat ke arah Bianca dan matanya menatap ke kanan ke arah luar jendela, Leon sempat menajamkan telinganya untuk mengetahui isi dari percakapan Bianca dan seseorang yang memanggil gadis incarannya itu.

Sudut bibir Leon terlihat naik saat mendengarkan respon Bianca yang menolak untuk memberikan kesempatan pada mantannya yang brengsek itu. Entah kenapa, ia merasa bahwa keadaan seperti itu sangat menguntungkan dirinya.

Ting! Ting! Ting! Ting!

Ponsel Bianca tak henti-hentinya berbunyi karena ada banyak pesan masuk. Bianca tahu bahwa semua itu adalah pesan dari Rey, mantannya. Ia pun bergegas mengganti mode getar pada ponselnya agar tak mengusik ketenangan di dalam mobil itu.

Dari sudut mata Bianca, ia dapat melihat ekspresi Brad yang tak acuh karena sibuk mengemudi. Tapi ia tak tahu bagaimana dengan Leon yang duduk di belakangnya. Apa pria itu terusik? Atau pria itu juga sama seperti Brad? Bianca memilih untuk mengindahkan perasaan tak nyamannya. Ia pun bergegas membuka pesan masuk dari Rey.

^^^"Sayang, aku mohon. Ayo kita bertemu sebentar."^^^

^^^"Aku tau aku salah. Tapi tolong dengarkan dulu."^^^

^^^"Setelah bertemu, kamu bebas untuk mengakhiri semuanya atau memilih lanjut."^^^

^^^"Aku harap kita tetap lanjut."^^^

^^^"Tak masalah kamu telah menghabiskan biaya nikah sendirian ke luar negri."^^^

^^^"Tapi tolong jangan campakkan aku."^^^

^^^"Aku sangat menyesal dan nggak mau kamu pergi."^^^

^^^"Dua tahun. Apa dua tahun ini terlalu mudah untuk dilupakan?"^^^

Membaca pesan-pesan yang dikirimkan oleh Rey, tanpa sadar Bianca mengulum senyum. Bukan sebuah senyum karena rindu atau semacamnya. Tapi senyum karena pesan-pesan itu terlihat konyol. Bagaimana bisa pria itu mengatakan dengan gamblang 'tak masalah kamu telah menghabiskan biaya nikah sendirian ke luar negri'? Itu kan uang yang ia pinjam dari kantor? Toh tabungannya juga sudah habis karena biaya pernikahan yang hangus dan tak bisa di refund. Lalu, ada lagi pesan tentang mengungkit kenangan 2 tahun yang telah mereka lalui.

"Ck! Memang sulit dilupakan. Tapi aku terlalu bodoh karna bertahan dengan orang manipulatif seperti dia selama 2 tahun. Haaa ... padahal aku bisa mendapatkan pria yang jauh lebih tampan seperti Leon. Bahkan Leon—”

Bianca tak melanjutkan ucapan batinnya. Seketika ia langsung menggigit bibirnya sambil mengutuki dirinya yang entah kenapa membanding-bandingkan Rey dengan Leon. Sudah jelas dua orang itu berbeda bahkan tak bisa dibandingkan!

"Come on, Bianca. Kenapa malah mikirin Leon sih?!" gerutu Bianca sambil menghela nafas pelan sembari memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi.

Di saat yang sama, saat di mana Bianca sibuk berdebat dengan dirinya sendiri, Leon juga sibuk memperhatikan Bianca melalui kaca spion dalam mobil. Dari kursi belakang ia dapat melihat ekspresi bahkan saat gadis itu menggigit bibirnya.

"Sudah ku bilang jangan gigit bibir. Tapi dia tetap melakukannya," batin Leon kesal. Ia tak ingin siapapun melihat gadis itu menggigit bibirnya, sekalipun itu adalah Brad.

Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka tiba di lobby gedung megah Salvatore Group. Bianca bergegas turun dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Leon dan membiarkan pria itu keluar.

Namun di saat Leon berjalan menuju pintu masuk diikuti Bianca di belakangnya, tiba-tiba saja langkah kaki Bianca terhenti saat lengannya ditahan oleh seseorang.

"Sayang," ucap pria itu menahan langkah Bianca.

Hal tersebut membuat darah Leon mendidih seketika. Bagaimana tidak? Gadis yang menjadi obsesinya saat ini dipanggil 'sayang' oleh mantan yang hampir saja menikah dengan gadis itu.

"Rey? Ngapain kamu di sini?!" tanya Bianca panik dengan suara yang pelan namun penuh penekanan. Dari raut wajahnya terlihat bahwa ia sangat tak nyaman dengan kehadiran pria itu di lingkungan kerjanya.

"Kamu memblokirku, bahkan nggak merespon semua pesan dari nomor baruku. Aku benar-benar kehabisan akal. Beri aku kesempatan untuk menjelaskan semua itu dengan benar," ucap Rey dengan wajah memelas dan memohon.

Sementara itu, Leon mengepalkan kedua tinjunya. Terlihat pembuluh darah yang timbul di permukaan kulitnya dengan rahang yang mengeras karena menahan amarah. Matanya melotot melihat tangan sampah itu menyentuh gadisnya yang berharga.

"Security!" panggil Leon tak sabar.

"Pak, maaf. Saya akan segera mengatasinya," ucap Bianca yang melihat bahwa saat itu Leon tak senang dengan pemandangan yang ada di depan matanya.

"Tolong jangan bawa masalah pribadi ke tempat kerja!" tukas Leon geram.

Sementara itu, beberapa security datang mendekat dan bersiap-siap ingin menyeret Rey keluar dari gedung itu.

"Please, pulanglah. Aku janji aku akan menghubungimu segera," ucap Bianca kepada Rey. Ia benar-benar terpaksa melakukan hal tersebut karena malu saat ada banyak pasang mata yang sedang memperhatikannya seolah ia adalah sebuah tontonan yang sangat menarik di pagi itu.

Rey mengangkat kedua tangannya saat security menghampirinya. "Tenanglah. Aku akan pergi dari sini."

"Dan kau," Rey menunjuk dengan angkuhnya ke arah Leon, "kau pasti anak baru di sini? Nggak usah sok-sok'an mentang-mentang kerja di perusahaan gede!"

Bianca tak mampu menahan malu yang bertumpuk-tumpuk saat Rey dengan bodohnya mengatakan hal tersebut kepada pemilik Salvatore Group.

"Rey. Please, pulanglah," suruh Bianca dengan tegas kepada Rey. Karena mendapat janji dari Bianca bahwa ia akan segera dihubungi, pria itu pun pergi dari sana.

Kemudian Bianca bergegas membungkukkan badannya kepada Leon dengan wajah yang menahan malu sekaligus perasaan bersalah.

"Maaf, Pak. Saya nggak tau hal ini akan terjadi pagi ini. Maaf untuk—”

"Berhenti meminta maaf untuk sesuatu yang bukan karena kesalahanmu," potong Leon sembari membalikkan badannya dan berjalan menuju lift. Ia melonggarkan dasinya yang terasa seperti sedang mencekik lehernya sambil menghela nafas kasar.

...🫧🫧🫧...

...BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

cemburu nih ye....

2023-10-23

1

lenong

lenong

ini pasti cewek baru nya selingkuh deh

2023-10-21

1

asmara wati

asmara wati

loh keknya pas mabuk tuh dia nyebut mantan nya Bertrand kan

2023-10-13

1

lihat semua
Episodes
1 Only One Night
2 Forget That Guy
3 Bermainlah Dengan Benar
4 Bibir Merah Itu ...
5 Sekretaris Pribadi adalah Istri Atasan
6 Janji yang Tertinggal di Paris
7 You Broke Me First
8 Masa Lalu Itu Datang Lagi
9 Find Another Woman
10 Jangan Memancingku!
11 Only You
12 Jangan Bertemu Dengannya!
13 It's Not Your First!
14 Beside You, I'm Happy
15 Perempuan Itu Harus Agresif
16 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
17 Gadis Yang Ku Ajak Serius
18 Calon Mertua
19 Itu Privasiku
20 Kesalahpahaman Reinhard
21 Bermain Peran
22 My Aggressive Bos! - Part 1
23 My Aggressive Bos! - Part 2
24 My Aggressive Bos! - Part 3
25 Aku Tak Ingin Kecewa ... Lagi
26 Kekasih Leonidas Salvatore
27 Memperjelas Semuanya
28 Olahraga Pagi ...
29 Gadis Bermuka Dua
30 Mencintai Dalam Keheningan
31 Aku Tak Begitu
32 Aku Harus ke Amerika
33 Si Anak Magang
34 Reinhard Kembali
35 I Want You
36 Ingin Menguasai Salvatore
37 Aku Harus Segera Kembali
38 Tanpa Pamrih
39 Siapa Pria Beruntung Itu?
40 Maaf ... Aku Terlambat
41 Kau Akan Menjadi Milikku
42 I Like You and I Want You
43 Bertahanlah Sampai Aku Datang
44 Tunggu Aku Pulang
45 Hilangnya Kesabaran Reinhard
46 Bahasa Manusia
47 Rasa Itu Ada Sejak Dulu
48 Berhentilah Bersandiwara
49 Gentleman
50 Terima Kasih Sudah Bertahan
51 Aku Ini Kaya dan Berkuasa
52 Mengkhawatirkan Hal Yang Tak Perlu
53 Stay With Me, Hmm?
54 Sarapan Buatanmu
55 Kau Telah Mengkhianati Anakku!
56 Amarah Bella Membabi Buta
57 Pelakor vs Istri Sah
58 Apa Aku Jahat?
59 Semua Sudah Terlambat
60 Ancaman Reinhard
61 Anya ... Berbahagialah
62 Nyonya Salvatore
63 Breaking News!
64 Cobalah Mengenal Cinta
65 Ayah Darurat Untuk Janinku
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Only One Night
2
Forget That Guy
3
Bermainlah Dengan Benar
4
Bibir Merah Itu ...
5
Sekretaris Pribadi adalah Istri Atasan
6
Janji yang Tertinggal di Paris
7
You Broke Me First
8
Masa Lalu Itu Datang Lagi
9
Find Another Woman
10
Jangan Memancingku!
11
Only You
12
Jangan Bertemu Dengannya!
13
It's Not Your First!
14
Beside You, I'm Happy
15
Perempuan Itu Harus Agresif
16
Apa Aku Melakukan Kesalahan?
17
Gadis Yang Ku Ajak Serius
18
Calon Mertua
19
Itu Privasiku
20
Kesalahpahaman Reinhard
21
Bermain Peran
22
My Aggressive Bos! - Part 1
23
My Aggressive Bos! - Part 2
24
My Aggressive Bos! - Part 3
25
Aku Tak Ingin Kecewa ... Lagi
26
Kekasih Leonidas Salvatore
27
Memperjelas Semuanya
28
Olahraga Pagi ...
29
Gadis Bermuka Dua
30
Mencintai Dalam Keheningan
31
Aku Tak Begitu
32
Aku Harus ke Amerika
33
Si Anak Magang
34
Reinhard Kembali
35
I Want You
36
Ingin Menguasai Salvatore
37
Aku Harus Segera Kembali
38
Tanpa Pamrih
39
Siapa Pria Beruntung Itu?
40
Maaf ... Aku Terlambat
41
Kau Akan Menjadi Milikku
42
I Like You and I Want You
43
Bertahanlah Sampai Aku Datang
44
Tunggu Aku Pulang
45
Hilangnya Kesabaran Reinhard
46
Bahasa Manusia
47
Rasa Itu Ada Sejak Dulu
48
Berhentilah Bersandiwara
49
Gentleman
50
Terima Kasih Sudah Bertahan
51
Aku Ini Kaya dan Berkuasa
52
Mengkhawatirkan Hal Yang Tak Perlu
53
Stay With Me, Hmm?
54
Sarapan Buatanmu
55
Kau Telah Mengkhianati Anakku!
56
Amarah Bella Membabi Buta
57
Pelakor vs Istri Sah
58
Apa Aku Jahat?
59
Semua Sudah Terlambat
60
Ancaman Reinhard
61
Anya ... Berbahagialah
62
Nyonya Salvatore
63
Breaking News!
64
Cobalah Mengenal Cinta
65
Ayah Darurat Untuk Janinku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!