pekerjaan pertamanya sebagai asisten di kelas khusus

"betulkah kamu tidak butuhkan asisten? " tanya yuna, yang berdiri di antara mereka.

"betul, dan kamu bisa keluar" jawab kay, dengan tegas.

"ha!, dia pasti ngambek gara-gara aku tolak ajakannya tadi" suara hati yuna, sambil memandangi kay.

"dua temanmu setuju, kenapa hanya kamu saja yang tidak setuju? " kata yuna, dengan kesal."tunggu!,apa kamu marah karena aku menolak ajakanmu tadi? "tanya yuna.

" tidak, emangnya kamu siapa? "jawab kay, dengan memalingkan wajahnya dari yuna.

" dasar kekanak-kanakan "sindir yuna.

Kay yang mendengar sindiran yuna langsung berdiri menghampirinya, " apa yang kamu katakan tadi? "tanya kay, dengan kesal.

" kamu kekanak-kanakan! "seru yuna, sambil meledek kay.

Teman kay memperhatikan pertengkaran mereka, dengan begitu heran seorang kay bisa di buat kesal sama seorang gadis biasa.

" baru kali ini aku lihat kay bersikap seperti itu"kata ken, dengan senyum.

"kamu benar ken, jika gadis ini jadi asisten di kelas kita pasti suasana disini pasti akan asyik" kata ben, dengan tersenyum sendiri.

Saat kay dan yuna berdebat, ben menghentikan mereka.

"jika kalian terus seperti ini, tidak akan ada habisnya" kata ben, yang berusaha menengahi pertengkaran mereka.

"jika kay tidak mau kamu jadi asisten di kelas khusus kami, maka kamu bisa jadi asisten ku" kata ken.

Setelah yuna mendengar itu, dia pun berjalan mendekati ken. "benarkah itu! " seru yuna, sambil melewati kay. "tapi apakah aku dapat gaji? " tanya yuna.

"tentu saja, karena kamu jadi asisten pribadi ku jadi pasti di gaji dari danaku sendiri bukan dari sekolah" kata ken.

"iya" kata yuna,dengan senangnya.

"itu tidak adil masa ken yang dapat asisten aku juga mau, kay jadikan saja dia asisten disini biar bisa melayani kita semua. atau aku juga akan bawa asisten sendiri" kata ben.

"iya.. " kata kay.

"baiklah mulai hari ini, gadis itu akan jadi asisten disini! " seru kay. Kay pun duduk di kursinya.

"jadi aku jadi asisten disini" kata yuna.

"iya, sekarang kamu asisten disini" kata ben.

"kalau boleh tau siapa namamu? " tanya ken.

"saya yuna, kelas 1" kata yuna.

"jadi kamu murid beasiswa itu! " seru ben.

"iya" jawab yuna.

"kenalkan saya ben itu ken yang bertengkar dengan mu kay" kata ben.

"salam kenal semuanya dan mohon kerja samanya! " seru yuna.

Mereka berjabatan tangan untuk saling kenal kecuali kay hanya duduk saja.

"ti.. " suara bunyi bel masuk.

"kamu tidak kembali ke kelas mu, bel masuk sudah berbunyi! " seru kay.

"iya" jawab yuna.

"nanti pulang sekolah kamu kemari bantu kami" kata ben.

"iya" jawab yuna, dengan senyum. Yuna pun berlari keluar dari kelas khusus itu untuk pergi ke kelasnya.

"gadis itu lucu sekali, aku senang kamu mau menerimanya kay" kata ken.

"kalau bukan karena ben, mana mungkin aku mau terima dia" kata kay.

"aku rasa gadis itu akan cocok dengan kita, betulkan ken? " tanya ben.

"iya, hanya gadis itu yang bisa buat teman kita si kay jadi bicara banyak" jawab ken.

"betul kata mu! " seru ben.

"ha.. " tawa mereka berdua.

"sudah berhenti tertawanya, kita lihat sampai sejauh mana dia sanggup menjadi asisten kita" kata kay.

"sepertinya sifat jahat kay muncul" bisik ben pada telinga ken.

"jangan khawatir, kita akan lindungi yuna kita! " seru ken, dengan pelan. Mereka berdua saling memandang dan menganggukan kepala tanda setuju.

Tiba-tiba saja kay berteriak pada mereka berdua, "awas kalian membantunya, akan ku buat gadis itu lebih menderita lagi" teriak kay, sambil menoleh ke arah mereka berdua.

Saat pulang sekolah yuna bersiap pergi ke kelas khusus.

"kamu mau kemana tergesa-gesa sekali? " tanya erika.

"aku hari ini bekerja di kelas khusus" jawab yuna.

"benarkah! " teriak erika, dengan kaget.

"sstt!, jangan berisik ini rahasia kita" kata yuna dengan nada pelan.

"ok, tapi aku iri sama kamu" kata erika.

"sudah ya, nanti mereka marah kalau aku telat" kata yuna.

Yuna pun pergi dari kelasnya, sesampainya di kelas khusus dia sudah dapat omelan sama kay.

"lama sekali kami mau pulang, cepat bantu kami beres-beres! " kata kay, dengan nada marah.

"iya maaf, tadi ada ulangan dadakan" kata yuna.

"aku akan membereskan semuanya" kata yuna.

Yuna pun membereskan sedetil mungkin kelas khusus itu, ken dan ben yang tidak tega melihat yuna dikerjain kay memilih pergi dari sana.

"kami pergi dulu! " seru ken.

"semangat yuna! " seru ben.

"oh iya, hati-hati di jalan" Jawab yuna, dengan melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Kay yang tidak suka dengan apa yang dilakukan yuna. "cepat kerjanya! " bentak kay.

"siap bos! " Jawab yuna, dengan senyum lebar di wajahnya. "pakai acara bentak-bentak segala, emangnya aku ini budak mu" suara hati yuna.

Kay sangat senang bisa membuat yuna kesal. "disitu masih kotor! " seru kay, sambil menunjuk tempat yang dimaksud."disana juga ada"suruh kay lagi, dengan senyum diwajahnya.

"sabar..! " suara hati yuna. "dasar anak ingusan aku hajar baru tau" suara hati yuna, dengan marah.

"kamu bilang sesuatu! " teriak kay.

"tidak, kakak pasti salah dengar" jawab yuna. "apa dia dengar aku sedang marahin dia? " kata yuna, dengan pelan.

"cepat kerjanya! " seru kay.

"iya.. " jawab yuna, dengan berteriak.

"ngak pakai teriak aku sudah dengar" kata kay.

"maaf kak, aku terlalu bersemangat" kata yuna.

"bukannya karena marah? " tanya kay.

"oh tidak, buat apa aku marah dengan kakak" jawab yuna.

"ya sudah, kamu selesaikan pekerjaan mu" perintah kay.

"siap! " seru yuna.

Yuna pun melanjutkan pekerjaannya dan sesekali saat kay tidak memperhatikan dia, yuna memasang wajah jeleknya untuk mengejek kay.

Tak beberapa lama pekerjaan membersihkan kelas khusus telah selesai. "akhirnya semua selesai juga" kata yuna, dengan merenggangkan tubuhnya.

Saat akan pulang yuna ingin melapor pada kay kalau pekerjaannya sudah selesai, yuna yang melihat kay yang sedang tidur. dia pun membungkukkan badannya dan mendekati wajah kay lalu memerhatikan wajahnya. "kalau kamu sedang tidur kamu terlihat tampan juga" kata yuna, dengan nada pelan.

Tiba-tiba saja mata kay terbuka pelan-pelan, kay yang kaget kalau wajah yuna ada dekat sekali dengan dirinya. mata mereka saling berpandangan cukup lama.

Yuna pun menegakkan tubuhnya dan memalingkan wajahnya. "hmm, aku tadi mau membangunkan mu jadi kamu jangan salah paham" kata yuna, yang gugup.

Dan kay pun bangun dari tidurnya dan duduk di kursinya. "iya, aku tau" kata kay, yang gugup. "kenapa kamu mau membangunkan aku? " tanya kay, yang masih salah tingkah.

"aku cuma mau melaporkan kalau pekerjaan ku sudah selesai" kata yuna, yang masih tidak berani memandang kay.

Kay pun melihat sekelilingnya ternyata semuanya sudah bersih dan rapi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***