19. Harapan Tatiana

Tanpa terasa bis yang Tatiana tumpangi sudah sampai di salah satu terminal yang ada di Kota Yogyakarta. Seturunnya dari dalam bis, mata Tatiana mengedar ke sekitar. Ini pertama kalinya ia menginjakkan kaki di kota yang sering disebut kota gudeg tersebut. bingung, tentu saja Tatiana rasakan. Apalagi hari sudah malam. Tatiana tidak memiliki tujuan sama sekali.

Tatiana lantas menghampiri salah seorang pengemudi ojek. Ia meminta diantarkan ke penginapan atau hotel terdekat. Tak butuh waktu lama, Tatiana pun sampai di sebuah penginapan yang tidak begitu besar, namun terasa nyaman.

Setelah membayar sejumlah uang pada pengemudi ojek tersebut, Tatiana pun gegas melangkah ke dalam penginapan untuk menyewa salah satu kamar selama beberapa hari sampai ia menemukan tempat tinggal. Setelah mendapatkan kamar, Tatiana pun diantar menuju kamarnya yang ada di lantai dua penginapan tersebut.

"Ah, lelahnya!" gumam Tatiana setelah merebahkan tubuh lelahnya di ranjang yang ukurannya tidak begitu besar tersebut.

Saat sendirian seperti ini, matanya seketika menerawang ke langit-langit. Kilas kehidupan rumah tangganya selama dua tahun ini berkelindan di netranya. Tak pernah terpikirkan oleh Tatiana kalau pernikahannya hanya akan bertahan selama 2 tahun. Sungguh menyedihkan. Belum lagi ia harus pergi dengan membawa sebongkah daging yang keberadaannya tidak diketahui oleh ayahnya sama sekali.

Tatiana tidak bisa menerka bagaimana kehidupannya setelah ini. Ia hanya berharap, hidupnya dan calon anaknya kelak akan baik-baik saja. Tatiana juga berharap, Samudera dan Ariana bisa hidup dengan baik meskipun tanpa dirinya.

"Mari kita berjuang ya, Nak! Bunda akan menjadi seorang ibu sekaligus ayah yang kuat bagimu," ujarnya sambil mengusap perutnya yang masih rata.

...***...

Samudera pulang ke rumahnya saat hari sudah mulai gelap. Penampilannya yang tadi rapi, kini tampak berantakan. Samudera frustasi. Ia sudah pergi ke sana dan kemari berharap bisa menemukan jejak Tatiana, tapi sayang, ia tidak menemukan keberadaannya sama sekali.

Dengan langkah gontai, ia memasuki rumah. Dan sama seperti kemarin, malam ini pun kepulangannya disambut dengan tangisan kencang sang putri. Sebelum masuk, Samudera terlebih dahulu memejamkan matanya. Sungguh, ia tak kuasa melihat kesedihan Ariana. Putrinya seakan sedang patah hati, tapi patah hati karena ditinggalkan sang ibu.

Namun belum sempat Samudera masuk, sebuah mobil berwarna putih masuk ke pekarangan rumahnya. Samudera sangat tahu siapa pemilik mobil putih tersebut. Jadi ia pun segera membalikkan badannya menghadap perempuan yang sedang melangkah ke arahnya tersebut.

"Kak Sam."

"Mau apa lagi kau datang kemari?" tanya Samudera dingin.

"Kak Sam," cicit perempuan yang tak lain adalah Triani tersebut. "Kenapa Kak Sam makin hari makin bersikap dingin padaku?" lirihnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Seakan stok air matanya begitu melimpah, jadi sekali kedip saja air mata itu pun tumpah.

"Pergilah! Aku sedang tidak ingin bicara denganmu," ucap Samudera dingin membuat perasaan Triani kesal seketika. Tapi sebisa mungkin ia tutupi kekesalannya itu dengan memasang ekspresi terluka.

"Kak, aku hanya ingin bertemu dengan keponakanku, apa salah?" tanyanya. Lalu sayup-sayup ia mendengar suara tangis yang cukup kencang dari dalam rumah. "Ana ... Mas, Ana kenapa? Ana kenapa menangis sekencang itu? Jangan-jangan istrimu itu sudah berbuat kasar pada Ana?"

Mata Samudera memicing, "Tiana bukan perempuan seperti itu. Dia begitu menyayangi Ana seperti putri kandungnya sendiri jadi kau jangan bicara sembarangan," tukas Samudera.

"Oke, oke, aku minta maaf sudah bicara sembarangan. Tapi aku boleh kan bertemu dengan Ana?"

"Ti- ... "

"Ayah, ayah sudah pulang?" tanya Ariana yang tiba-tiba berlari ke arahnya. Lalu mata Ariana mengedar ke sekitar.

"Ana ... "

"Yah, bunda mana? Ayah bilang ayah akan membawa bunda pulang? Bunda mana, Yah?" cecar Ariana tak sabar.

Triani yang mendengar cecaran Ariana mengerutkan kening. Ia penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Samudera menghela nafas panjang, "bunda ... Maaf ya, Sayang, ayah ... "

"Bunda tidak ada ya, Yah? Ayah, bunda mana? Ana mau ketemu bunda, Yah? Ayah ... "

Mata Samudera berkaca-kaca, harinya perih melihat putrinya begitu hancur setelah kepergian Tatiana.

"Maafkan ayah! Maaf!"

"Ayah jahat. Ana benci ayah. Ayah jahat!" pekik Ariana dengan berurai air mata.

"Ana, Ana kok begitu sama ayah?" Triani lantas mendekat. Ia hendak memeluk Ariana, tapi ia menolak.

"Ana nggak mau sama Tante. Ana maunya sama bunda. Bundaaaa ... Huhuhu ... "

"Ana, tolong jangan begini, Nak!"

"Ana mau bunda, Ayah. Bunda kemana? Kenapa bunda pergi ninggalin, Ana? Huhuhu ... "

"Bunda nggak ninggalin Ana. Bunda ... Oh ya, tadi bunda telepon. Bunda bilang bunda ada pekerjaan jadi bunda belum bisa pulang. Tapi bunda janji, bunda akan pulang setelah pekerjaan bunda selesai. Bunda juga berpesan supaya Ana nurut apa kata ayah dan nggak nangis. Kalau Ana nggak nurut dan cengeng, nanti bunda nggak mau pulang, apa Ana mau?" Dengan berat hati Samudera pun merangkai kebohongan. Ia harap dengan begitu Ariana tidak menangis lagi.

Bukan maksud Samudera membohongi putrinya sendiri, tapi bila dibiarkan berlarut-larut, Samudera khawatir kesehatan Ariana menurun. Apalagi Ariana terus menangis sejak kemarin. Matanya sudah benar-benar bengkak. Bahkan Ariana masih mengenakan pakaiannya pagi tadi. Sudah jelas sampai saat ini Ariana belum mandi sama sekali.

"Benar, Ayah? Ayah nggak bohong kan? Bunda pasti akan pulang kan?"

"Iya, Sayang. Masa' ayah bohong. Nah sekarang putri cantik ayah mandi ya sama bibik. Bau. Uuu, nanti bunda nggak mau dekat-dekat Ana, memangnya Ana mau?" Samudera menutup hidungnya, pura-pura kebauan.

Ariana menggeleng, kemudian tanpa banyak kata, ia langsung mendekati Bik Una agar ditemani mandi.

"Kak, apa Tiana pergi?" tanya Triani membuat Samudera menghela nafas panjang, kemudian mengangguk.

"Apa dia pergi karena perbuatanku kemarin?" Samudera diam. Ia melepaskan sepatunya dan meletakkan di tempatnya.

"Maaf," imbuhnya lagi.

"Sudahlah. Semua sudah terlanjur terjadi. Sebaiknya kau segera pergi dari sini. Sudah malam."

"Tapi kak, bukankah ini kesempatan bagus? Bukankah kau tidak pernah mencintainya dan masih mencintai Triana. Seperti kata kak Sam, aku sangat mirip dengan Triana. Aku bersedia menjadi pengganti Triana. Aku tak masalah kau masih mencintai Triana. Aku yakin, Triana pun pasti senang saat tahu akulah yang menggantikannya menjadi istri dan ibu bagi anak kalian?" ucapnya seraya mendekat ke arah Samudera.

"Sudah bicaranya?" ucap Samudera dingin.

"Kak ... "

"Aku akui aku pernah khilaf dan hampir terjebak euforia kenangan bersama Triana denganmu, tapi setelahnya aku sadar, Triana telah tiada. Dan lagipula aku telah menikah dengan Tiana. Tidak seharusnya aku melakukan itu. Jadi aku tegaskan sekali lagi, tolong jaga batasanmu! Cukupkan sampai di sini niatmu itu. Lebih baik fokus dengan urusanmu sendiri. Aku tidak ingin kembali terlibat masalah dengan calon mantan suamimu yang mengira kita ada hubungan di belakangnya," tegas Samudera.

"Tapi kak ... "

Belum sempat Triani melanjutkan kalimatnya, Samudera sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah dan mengunci pintunya.

Sepeninggal Samudera, Triani pun kembali ke mobilnya dengan langkah menghentak. Di dalam mobil, ia menggeram kesal. Padahal waktu itu selangkah lagi Triani berhasil menjerat Samudera ke dalam pelukannya. Tapi setelah ibu Tatiana tiba-tiba meninggal, Samudera jadi menjauhinya.

"Sial! Brengsekkk! Kenapa semua jadi kacau seperti ini? Semua gara-gara perempuan itu. Bagus dia sudah pergi. Ternyata dia tahu diri juga. Tapi setidaknya dia sudah pergi. Meskipun kali ini aku gagal, aku yakin suatu hari nanti Samudera akan jatuh ke pelukanku. Apalagi aku memiliki wajah yang sama persis dengan Triana," ucap Triani penuh keyakinan sambil memandang wajahnya di kaca rear vission mobil.

...***...

...HAPPY READING ❤️❤️❤️...

Terpopuler

Comments

Jumaria Ani

Jumaria Ani

oh ternyata samudra sempat khilaf. wah benar" kamu samudra suami tidak tau malu😠

2024-04-30

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kenapa para pelakor ini kok makin meraja lela ya.. sangat meresahkan

2024-04-30

0

Sri Watigustami

Sri Watigustami

nama nama nya knp mirip2 thor,jd kadang salah ngartiin ya.

2024-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Cerai
2 2. Bukan ini
3 3. Sandiwara belaka
4 4. Ke rumah mertua
5 5. Kedatangan Triani
6 6. Kesedihan Tatiana
7 7. Kesedihan Tatiana II
8 8. Kemarahan ibu Samudera
9 9. Amarah Raya
10 10. Pulang
11 11. Mencari tahu penyebab perubahan Ariana
12 12. Dugaan
13 13. Ke rumah sakit
14 14. Pergi
15 15. Jalan terbaik
16 16. Sebuah jawaban
17 17. Pergi
18 18. Sebatas Ibu Pengganti?
19 19. Harapan Tatiana
20 20. Flashback
21 21. Penyesalan
22 22. ponsel
23 23. Curiga
24 24. Terbongkar
25 25. Takkan pernah menceraikan
26 26. Kembali depresi
27 27. Penolakan Mama Sakinah
28 28. Pindah
29 29. Tempat baru
30 30. Dilabrak
31 31. Fakta Masa lalu
32 32. Bertemu?
33 33. Tiana, Mas kangen.
34 34.
35 35. Tiana, kau tidak apa-apa?
36 36.
37 37. Tak ingin kembali terluka
38 38. Ketakutan terbesar
39 39. I love you
40 40. Teman lama
41 41. Cerita Mama Sakinah
42 42. Malam Terbaik
43 43. Saling mengisi
44 44. Jalan terbaik
45 45. Kedatangan ...
46 46. Bertemu
47 47. Terima kasih
48 48.
49 49. Perkara membuat adik
50 50.
51 51.
52 52. gundik?
53 53. Sebuah Kebenaran
54 54. Keputusan
55 55.
56 56. Kandas
57 57. Ikhlas dan maaf
58 58. Mau nyoblos
59 59. Kejutan
60 60. Kedatangan Triani
61 61.
62 62. Flashback
63 63. Pergi
64 64. Sinyal jodoh
65 65. Cewek unik
66 66.
67 67.
68 68.
69 69. pelangi setelah badai
70 70. Hancur
71 71.
72 72. Penyesalan
73 73. Makan siang
74 74. Tantangan Samudera
75 75. Lamaran
76 76. I love you too
77 77.
78 78. Definisi kata-kata adalah doa
79 79. Kedatangan tamu yang tidak terduga
80 80. Kang nasgor yang bermetamorfosis
81 81. The final episode
82 Info Sekuel novel
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. Cerai
2
2. Bukan ini
3
3. Sandiwara belaka
4
4. Ke rumah mertua
5
5. Kedatangan Triani
6
6. Kesedihan Tatiana
7
7. Kesedihan Tatiana II
8
8. Kemarahan ibu Samudera
9
9. Amarah Raya
10
10. Pulang
11
11. Mencari tahu penyebab perubahan Ariana
12
12. Dugaan
13
13. Ke rumah sakit
14
14. Pergi
15
15. Jalan terbaik
16
16. Sebuah jawaban
17
17. Pergi
18
18. Sebatas Ibu Pengganti?
19
19. Harapan Tatiana
20
20. Flashback
21
21. Penyesalan
22
22. ponsel
23
23. Curiga
24
24. Terbongkar
25
25. Takkan pernah menceraikan
26
26. Kembali depresi
27
27. Penolakan Mama Sakinah
28
28. Pindah
29
29. Tempat baru
30
30. Dilabrak
31
31. Fakta Masa lalu
32
32. Bertemu?
33
33. Tiana, Mas kangen.
34
34.
35
35. Tiana, kau tidak apa-apa?
36
36.
37
37. Tak ingin kembali terluka
38
38. Ketakutan terbesar
39
39. I love you
40
40. Teman lama
41
41. Cerita Mama Sakinah
42
42. Malam Terbaik
43
43. Saling mengisi
44
44. Jalan terbaik
45
45. Kedatangan ...
46
46. Bertemu
47
47. Terima kasih
48
48.
49
49. Perkara membuat adik
50
50.
51
51.
52
52. gundik?
53
53. Sebuah Kebenaran
54
54. Keputusan
55
55.
56
56. Kandas
57
57. Ikhlas dan maaf
58
58. Mau nyoblos
59
59. Kejutan
60
60. Kedatangan Triani
61
61.
62
62. Flashback
63
63. Pergi
64
64. Sinyal jodoh
65
65. Cewek unik
66
66.
67
67.
68
68.
69
69. pelangi setelah badai
70
70. Hancur
71
71.
72
72. Penyesalan
73
73. Makan siang
74
74. Tantangan Samudera
75
75. Lamaran
76
76. I love you too
77
77.
78
78. Definisi kata-kata adalah doa
79
79. Kedatangan tamu yang tidak terduga
80
80. Kang nasgor yang bermetamorfosis
81
81. The final episode
82
Info Sekuel novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!