7. Kesedihan Tatiana II

Tatiana berlari tergopoh-gopoh melintasi koridor untuk menemukan ruang UGD. Menurut Bi Ita, tetangga ibunya yang menemukan dan membawa sang ibu ke rumah sakit, ia menemukan sang ibu sudah tergelak di ruang tamu. Pada saat itu Bi Ita ingin mengantarkan kue yang baru saja dibuatnya. Sontak saja Bi Ita panik dan segera mencari pertolongan untuk membawa ibu Tatiana ke rumah sakit. Apalagi wajah ibu Tatiana sudah begitu pucat. Tubuhnya pun sudah terasa dingin membuat Bi Ita khawatir setengah mati. Barulah setiba di rumah sakit, Bi Ita mencoba menghubungi Tatiana. Beruntung ia menyimpan kontak Tatiana sehingga ia pun bisa segera menghubungi Tatiana.

"Tiana, hati-hati!" pekik Raya saat melihat Tatiana berlari dengan tergesa. Bahkan ia sampai menabrak beberapa orang yang melintas di koridor rumah sakit saking paniknya ia.

Tapi Tatiana tidak menggubris. Yang ia pikirkan saat ini hanyalah keadaan sang ibu. Saat melihat keberadaan Bi Ita yang mondar-mandir di depan ruang UGD, Tatiana pun mempercepat langkahnya.

"Bi ... " seru Tatiana membuat Bi Ita pun menoleh.

"Tiana," lirih Bi Ita yang langsung menyambut Tatiana dengan sebuah pelukan.

"Bagaimana keadaan ibu, Bi? Ibu nggak apa-apa, kan?" cecar Tatiana dengan wajah yang sudah bersimbah air mata.

Bi Ita menggeleng, "bibi juga belum tahu. Sejak masuk UGD, belum ada dokter yang keluar," ujar Bi Ita lirih. Ia pun sudah meneteskan air mata sejak tadi. Bi Ita dan ibu Tatiana sudah bertetangga cukup lama. Ia sangat tahu bagaimana perjalanan hidup ibu Tatiana semenjak ditinggal suaminya yang lebih memilih perempuan lain. Hingga beberapa tahun kemudian, terdengar kabar kalau mantan suami dan istri barunya mengalami kecelakaan lalu meninggal di tempat.

Mendengar kabar itu, Tatiana terisak-isak. Tubuhnya luruh ke lantai karena terlalu syok dengan apa yang ia dengar.

"Sebenarnya Mbak Mala lebih dari Minggu ini sakit-sakitan. Bibi mau kasi tau kami, tapi mbak Mala larang. Mbak Mala nggak mau bebani pikiran kamu, katanya. Beberapa hari tadi emang mbak Mala keliatan sudah lebih baik, tapi nggak tau kenapa siang ini pas bibi ke rumah, ternyata mbak Mala pingsan. Untung aja pak RT ada mobil terus mau bantu anterin ke sini. Kalau nggak, ya Allah, bibi bingung mau gimana."

Tangis Tatiana kian pecah. Hanya ibunya lah satu-satunya keluarganya saat ini. Ia memang memiliki keluarga dari sang suami, tapi tetap saja rasanya berbeda.

Sepasang lengan terulur memeluk Tatiana. Dia adalah Raya. Tak ada kata yang terucap sebab kata sabar tak semudah itu dilakukan terlebih orang yang mengalami sebuah kejadian. Daripada kata sabar, lebih baik memberikan sebuah pelukan menguatkan. Dengan begitu, orang yang mengalami sebuah kesedihan atau kemalangan merasa tidak sendiri.

"Kau sudah mencoba menghubungi suamimu?" tanya Raya saat perasaan Tatiana sudah sedikit membaik.

Tatiana menggeleng, ia pun segera mengeluarkan ponsel dan menghubungi Samudera. Tapi setelah melakukan beberapa panggilan, panggilannya tak kunjung diangkat. Tatiana menghela nafas panjang. Di saat seperti inipun, suaminya tidak bisa diandalkan sedikit pun.

Tatiana lantas mencoba menghubungi sang ibu mertua. Di saat bersamaan, seorang dokter keluar dengan raut wajah sendu.

"Maaf, nyonya Nurmala tidak berhasil kami selamatkan. Kami sudah berusaha semampu kami, tapi Tuhan berkata lain," ucap dokter tersebut bagaikan sambaran petir di siang hari.

"Pengumuman kematian, Minggu, 15 Oktober 2023. Pukul 12.23 WIB." Seorang perawat mengumumkan kematian sang ibu.

Hancur lebur hari Tatiana. Padahal baru beberapa hari yang lalu ia menemui sang ibu. Tatiana tidak menyangka kalau itu merupakan hari terakhir ia bisa berbicara dengan sang ibu. Bahkan saat ia mengadukan keadaan rumah tangganya, ibu Tatiana sempat memberikan nasihat.

"Dalam rumah tangga itu memang ada pasang surutnya. Tak melulu bahagia. Bahkan pasangan yang menikah atas dasar saling mencintai pun pasti akan merasakannya. Tinggal bagaimana cara kita menyikapinya. Selagi masih dapat ditoleransi, bertahanlah. Berjuanglah. Berdoa pada yang maha kuasa agar rumah tanggamu dijaga, dikuatkan. Ingat, perceraian itu sesuatu yang halal namun dibenci Allah. Akan tetapi bukan berarti kita harus terus bertahan bila batin kita terus-menerus tersiksa. Bertahanlah untuk saat ini, Nduk. Bila kau benar-benar tak sanggup lagi, barulah menyerah. Ibu selalu mendoakan yang terbaik untukmu." Pesan ini di kala itu. Sungguh, Tatiana tidak menyangka, kini pelita hidupnya, bidadari surganya, telah pergi untuk selama-lamanya.

"Ibu ... "

Tatiana pun langsung menerobos pintu ruang UGD. Disibaknya kain putih yang menutupi wajah sang ibu. Dipandanginya wajah ayu sang ibu yang kini sudah memutih karena aliran darah yang sudah berhenti.

"Ibu, kenapa ibu tinggalin Tiana, Bu? Ibu, jangan pergi! Jangan tinggalin, Tiana! Bagaimana nasib Tiana bila ibu pergi? Dengan siapa lagi Tiana mengadu kalau ibu pergi tinggalin Tiana? Ibu, Tiana mohon, jangan pergi! Ibu ... "

"Tiana ... " lirih Raya yang ikut bersimbah air mata. Ia pun tak kuasa menahan kesedihan saat melihat sahabat tercintanya merasa hancur lebur karena ditinggal sang ibu tercinta.

"Ray, ibu, Ray, ibu nggak pergi kan, Ray? Ibu cuma tidur kan? Ibu ... Ibu nggak sungguh-sungguh ninggalin aku, kan?"

"Ikhlas, Na, ikhlas. Ibu sudah tenang di atas sana. Na, jangan begini! Ibu pasti sedih liat kamu hancur seperti ini. Aku mohon, Na, jangan begini. Aku tahu berat rasanya kehilangan ibu, tapi kamu harus ikhlas. Demi ibu," ujar Raya mencoba memberikan pengertian pada sang sahabat.

"Tapi kini aku sendiri, Ray. Ibu pergi ninggalin aku sendirian. Kenapa ibu nggak ajak aku? Aku ... Huhuhu ... "

Raya lantas memeluk tubuh Tatiana. Ditepuk-tepuknya punggung Tatiana berharap dengan begitu sahabatnya itu bisa lebih tenang dan mengikhlaskan kepergian sang ibu. Mengikhlaskan itu memang berat. Tak ada seorang pun yang bisa melepaskan dengan begitu mudah seseorang yang mereka cintai. Derai air mata pasti akan mengiringi setiap langkah kepergiannya. Namun sebagai seorang yang beriman, kita harus belajar mengikhlaskan. Sebab dengan begitu, akan memberikan keringanan dan kelapangan baginya di alam sana.

...***...

Tatiana terduduk lesu di kursi sambil menunggu proses pemulangan jenazah sang ibu. Sejak tadi air mata terus mengalir meskipun ia sudah tak bersuara lagi. Raya pun dengan setia mendampingi. Tiba-tiba ponsel Tatiana yang ada ditangannya berdering. Raya pun segera mengangkat saat melihat nama yang tertera adalah Mama.

"Halo, assalamu'alaikum," ucap Raya.

"Wa'alaikumussalam. Tiana, Nak, ini kamu?" cecar Sakinah, ibu mertua Tatiana.

"Maaf, Bu, saya Raya, sahabat Tiana."

"Tiana nya mana?"

Raya melirik Tatiana, "Tiana ada, Bu, tapi ... " Raya bingung memilih kata yang pas untuk menjelaskan keadaan Tatiana.

"Kalian dimana? Tadi Tiana telepon,.pas Tante angkat, Tante dengar ada yang bilang ibu Nurmala meninggal, apa itu benar?"

"Iya, itu benar, Tan. Ibu Nurmala meninggal beberapa saat yang lalu."

"Innalilahi wa ina'ilaihi raji'un. Jadi sekarang kalian berada di mana? Tante mau nyusul ke sana."

"Kami masih di rumah sakit, Tan. Lebih baik Tante langsung ke rumah Tiana aja soalnya sebentar lagi juga jenazah ibunya Tiana akan segera dipulangkan ke rumah," ujar Raya.

Setelah mengiyakan, ibu mertua Tatiana pun segera menutup panggilannya.

...***...

...HAPPY READING ❤️❤️❤️...

Terpopuler

Comments

Melvi Wardhayuni

Melvi Wardhayuni

Ibunya tatiana meninggal di hari minggu, sedangkan hari itu Ariana sekolah... hhhmmmm... harus di edit lagi narasinya...harusnya hari kerja/sekolah...selain hari sabtu dan minggu

2024-04-27

2

Dewi Ansyari

Dewi Ansyari

kasihan Tatiana😌😭😭

2024-04-22

0

adning iza

adning iza

nyeseeggg bget

2024-04-01

2

lihat semua
Episodes
1 1. Cerai
2 2. Bukan ini
3 3. Sandiwara belaka
4 4. Ke rumah mertua
5 5. Kedatangan Triani
6 6. Kesedihan Tatiana
7 7. Kesedihan Tatiana II
8 8. Kemarahan ibu Samudera
9 9. Amarah Raya
10 10. Pulang
11 11. Mencari tahu penyebab perubahan Ariana
12 12. Dugaan
13 13. Ke rumah sakit
14 14. Pergi
15 15. Jalan terbaik
16 16. Sebuah jawaban
17 17. Pergi
18 18. Sebatas Ibu Pengganti?
19 19. Harapan Tatiana
20 20. Flashback
21 21. Penyesalan
22 22. ponsel
23 23. Curiga
24 24. Terbongkar
25 25. Takkan pernah menceraikan
26 26. Kembali depresi
27 27. Penolakan Mama Sakinah
28 28. Pindah
29 29. Tempat baru
30 30. Dilabrak
31 31. Fakta Masa lalu
32 32. Bertemu?
33 33. Tiana, Mas kangen.
34 34.
35 35. Tiana, kau tidak apa-apa?
36 36.
37 37. Tak ingin kembali terluka
38 38. Ketakutan terbesar
39 39. I love you
40 40. Teman lama
41 41. Cerita Mama Sakinah
42 42. Malam Terbaik
43 43. Saling mengisi
44 44. Jalan terbaik
45 45. Kedatangan ...
46 46. Bertemu
47 47. Terima kasih
48 48.
49 49. Perkara membuat adik
50 50.
51 51.
52 52. gundik?
53 53. Sebuah Kebenaran
54 54. Keputusan
55 55.
56 56. Kandas
57 57. Ikhlas dan maaf
58 58. Mau nyoblos
59 59. Kejutan
60 60. Kedatangan Triani
61 61.
62 62. Flashback
63 63. Pergi
64 64. Sinyal jodoh
65 65. Cewek unik
66 66.
67 67.
68 68.
69 69. pelangi setelah badai
70 70. Hancur
71 71.
72 72. Penyesalan
73 73. Makan siang
74 74. Tantangan Samudera
75 75. Lamaran
76 76. I love you too
77 77.
78 78. Definisi kata-kata adalah doa
79 79. Kedatangan tamu yang tidak terduga
80 80. Kang nasgor yang bermetamorfosis
81 81. The final episode
82 Info Sekuel novel
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. Cerai
2
2. Bukan ini
3
3. Sandiwara belaka
4
4. Ke rumah mertua
5
5. Kedatangan Triani
6
6. Kesedihan Tatiana
7
7. Kesedihan Tatiana II
8
8. Kemarahan ibu Samudera
9
9. Amarah Raya
10
10. Pulang
11
11. Mencari tahu penyebab perubahan Ariana
12
12. Dugaan
13
13. Ke rumah sakit
14
14. Pergi
15
15. Jalan terbaik
16
16. Sebuah jawaban
17
17. Pergi
18
18. Sebatas Ibu Pengganti?
19
19. Harapan Tatiana
20
20. Flashback
21
21. Penyesalan
22
22. ponsel
23
23. Curiga
24
24. Terbongkar
25
25. Takkan pernah menceraikan
26
26. Kembali depresi
27
27. Penolakan Mama Sakinah
28
28. Pindah
29
29. Tempat baru
30
30. Dilabrak
31
31. Fakta Masa lalu
32
32. Bertemu?
33
33. Tiana, Mas kangen.
34
34.
35
35. Tiana, kau tidak apa-apa?
36
36.
37
37. Tak ingin kembali terluka
38
38. Ketakutan terbesar
39
39. I love you
40
40. Teman lama
41
41. Cerita Mama Sakinah
42
42. Malam Terbaik
43
43. Saling mengisi
44
44. Jalan terbaik
45
45. Kedatangan ...
46
46. Bertemu
47
47. Terima kasih
48
48.
49
49. Perkara membuat adik
50
50.
51
51.
52
52. gundik?
53
53. Sebuah Kebenaran
54
54. Keputusan
55
55.
56
56. Kandas
57
57. Ikhlas dan maaf
58
58. Mau nyoblos
59
59. Kejutan
60
60. Kedatangan Triani
61
61.
62
62. Flashback
63
63. Pergi
64
64. Sinyal jodoh
65
65. Cewek unik
66
66.
67
67.
68
68.
69
69. pelangi setelah badai
70
70. Hancur
71
71.
72
72. Penyesalan
73
73. Makan siang
74
74. Tantangan Samudera
75
75. Lamaran
76
76. I love you too
77
77.
78
78. Definisi kata-kata adalah doa
79
79. Kedatangan tamu yang tidak terduga
80
80. Kang nasgor yang bermetamorfosis
81
81. The final episode
82
Info Sekuel novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!