4. Ke rumah mertua

Tatiana dan Ariana pulang pukul 2 siang ke rumahnya. Ariana langsung tidur karena kelelahan, sementara Tatiana ke belakang untuk mengangkat jemuran yang sudah kering. Ia pun langsung membawa pakaian-pakaian itu ke ruang setrika. Memilah mana yang harus disetrika dan mana yang harus dilipat saja.

Mereka tidak mempekerjakan asisten rumah tangga. Semua Tatiana kerjakan sendiri. Semenjak menikah, Tatiana memilih mengabdikan dirinya di rumah itu sebagai ibu rumah tangga. Rumah itu bukanlah rumah baru. Rumah itu merupakan rumah Samudera dan mendiang Triana dulu. Samudera tidak memiliki keinginan untuk pindah ataupun mencari hunian yang baru. Bahkan semua perabotannya masih sama. Tatiana tidak berani mengubah pengaturannya sama sekali. Bahkan foto mendiang Triana pun masih tergantung di tempatnya.

Miris. Namun Tatiana mencoba menahan rasa. Ia pikir, hal ini wajar. Terlebih ada Ariana yang merupakan anak kandung Triana. Mungkin Samudera melakukan itu agar putri semata wayangnya tidak melupakan ibu kandungnya. Senaif itu jalan pikiran seorang Tatiana.

Pernah sekali Tatiana memindahkan vas bunga keramik pajangan di rumah itu ke sisi lain dalam rumah. Tujuannya hanya untuk mengubah suasana rumah agar lebih fresh. Bukankah sesekali rumah mesti ditata ulang agar menciptakan keharmonisan dan menghindari kejenuhan atau sifat monoton.

Namun ternyata hal itu memicu amarah Samudera. Samudera marah dan memaki Tatiana. Ia mengatakan kalau Tatiana tidak berhak mengubah pengaturan rumah itu karena rumah itu bukanlah miliknya. Rumah itu dipersembahkan Samudera untuk Triana, bukan Tatiana.

Tentu saja Tatiana menangis kecewa. Hanya karena ia mengubah tata letak vas bunga keramik pajangan saja, Samudera sampai mengeluarkan kata-kata tajam nan menyayat hati. Membuat hati Tatiana sakit teriris perih. Hanya derai air mata yang mampu menggambarkan kesedihannya, tapi Tatiana wanita yang kuat. Meskipun terluka, ia berusaha tegar bahkan masih sempat meminta maaf.

...***...

Pukul 4.43 sore, Samudera telah pulang ke rumah. Ia pulang sedikit lebih awal dari biasanya. Saat Tatiana sedang menemani Ariana menggambar, Samudera pun menghampiri dan duduk di sebelah Tatiana.

"Mama siang tadi menelfon. Mama mengundang kita makan malam di rumahnya malam ini," ujar Samudera. Tanpa banyak bicara, Tatiana hanya mengangguk. Ia pun kembali berinteraksi dengan Ariana tanpa memedulikan Samudera yang memperhatikannya dari samping.

Entah apa tujuan mama mengundang mereka makan malam. Semoga mama tidak kembali mengulik kenapa mereka belum juga memberinya cucu baru. Pernah mama meminta Tatiana memeriksakan diri, khawatir kondisi rahimnya bermasalah. Oleh sebab itulah, ia tak kunjung hamil hingga sekarang. Padahal bagaimana mau hamil, kalau Samudera selalu mewanti-wantinya agar tidak kebobolan.

 Bahkan setelah dua tahun pun, Samudera tak kunjung ingin memiliki anak darinya. Sepertinya benar, Samudera hanya menginginkan anak dari mendiang istrinya saja. Dan dirinya bukanlah perempuan yang pantas untuk mengandung serta melahirkan zuriat dari seorang Samudera.

...***...

Selepas menemani Ariana menggambar, Tatiana pun membantu Ariana mandi. Setelahnya, ia pun gegas bersiap. Perasaan Tatiana campur aduk. Ia mematut dirinya sendiri di depan cermin. Tak ada yang kurang dari dirinya. Lalu ia menoleh ke arah dinding dimana foto Samudera dan Triana tergantung. Itu merupakan foto prewedding keduanya. Di dalam foto itu, Samudera tersenyum lebar. Sungguh, selama 2 tahun bersama, tak pernah sekalipun Tatiana melihat senyum itu. Mata Tatiana berembun. Bersamaan dengan pintu yang terbuka. Dengan cepat Tatiana menyeka air matanya. Namun ternyata Samudera telah melihatnya terlebih dahulu.

"Kau kenapa?" tanya Samudera heran.

"Tidak. Aku tidak kenapa-napa."

Dahi Samudera mengernyit, "kau sakit? Kalau iya, biar kita tunda saja makan malam ini. Aku bisa menghubungi mama."

Tatiana menggeleng, "tidak perlu. Aku tidak sakit. Belum tentu juga aku akan makan malam di sana lagi setelah ini," jawab Tatiana pelan dan terdengar getir.

"Apa maksudmu?" dahi Samudera makin berlipat-lipat, merasa bingung sekaligus heran. Mengapa akhir-akhir ini sikap Tatiana berubah. Bahkan ia tidak seceria biasanya. Lebih banyak diam dan melamun. Samudera sadar, tapi bibirnya terlalu Kelu untuk mempertanyakannya.

"Tidak ada apa-apa. Ayo." Tatiana pun segera beranjak. Kemudian ia mencangklong tasnya yang sudah ia siapkan di atas kasur. Ia memasukkan ponsel ke dalamnya.

Tanpa memedulikan Samudera yang menatapnya bingung, Tatiana berjalan lebih dulu keluar dari dalam kamarnya. Ia langsung menghampiri Ariana yang sudah cantik dengan dress tutu miliknya.

"Ayo, Sayang, kita ke rumah Oma."

"Ayo, Bunda," seru Ariana girang. "Ayah, kenapa malah berdiri di sana? Ayo, buruan ke rumah Oma," pekik Ariana saat melihat Samudera yang mematung di depan kamarnya.

Samudera pun tidak mengangguk. Meskipun rasa penasarannya sudah meningkat, tapi ia memilih bungkam.

...***...

Perjalanan dari kediaman Samudera ke kediaman orang tuanya hanya memakan waktu 30 menit di waktu lengang. Setibanya di sana, Ariana langsung turun begitu saja kemudian berlarian ke dalam rumah yang cukup mewah tersebut.

Ibu Samudera langsung merentangkan kedua tangannya untuk memeluk Ariana.

"Wah, cucu Oma tambah cantik aja, nih," seru ibu Samudera saat melihat kedatangan cucunya.

Ariana terkekeh geli saat sang nenek menciumi seluruh wajahnya.

"Oma, geli," pekiknya kegelian.

"Udah Ma, Ana udah kegelian kayak gitu, masih belum puas aja," ucap ayah Samudera.

"Papa, apa kabar, Pa?" sapa Tatiana yang langsung mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Tatiana kemudian mencium punggung tangan sang ayah mertua dengan takdzim. Ayah mertuanya membalas dengan mengusap puncak kepala Tatiana dengan sayang.

"Kabar papa baik kok, Nak. Kalau kamu bagaimana? Kok kamu kayak kurusan ya?"

"Wah, iya! Kamu habis sakit ya, Sayang?" cetus ibu Samudera yang langsung menghampiri sang menantu setelah mendengar ucapan sang suami kalau menantunya tampak kurusan.

"Eh, ti-tidak kok, Pa, Ma. Tiana nggak sakit kok. Mungkin karena efek diet. Ya, Tiana diet, Pa, Ma, jadi keliatan kurusan. Wah, ternyata diet Tiana berhasil dong," dusta Tatiana. Tak lupa ia terkekeh untuk menutupi kebohongannya itu. Namun kedua orang tua Samudera itu bukanlah orang yang baru dewasa. Mereka sudah hafal asam garam kehidupan. Jadi mereka bisa melihat kalau ada yang Tatiana tutupi dari mereka. Namun mereka tidak ingin menuntut bila Tatiana sendiri tidak mau bercerita. Mereka hanya berharap, bila kedua suami istri itu memang memiliki masalah, semoga saja mereka dapat menyelesaikan permasalahannya.

"Oalah, Nak, ngapain sih kamu pakai diet-diet segala. Tubuh kamu itu udah bagus dan pas banget. Cantik juga. Buktinya, sampai sekarang anak Tante Widya, si Affan tuh, sampai sekarang sering nanyain kamu terus tiap ketemu mama. Tante Widya sampai ngomel-ngomel, katanya masa' naksir istri sepupu sendiri. Saking keselnya, tante Widya sampai berniat menjodohkan Affan sama anak temennya," tukas ibu Samudera membuat Tatiana tersenyum tipis. Sedangkan Samudera tetap setia dengan wajah datarnya di belakang sana.

Acara makan malam keluarga pun berjalan dengan lancar. Mereka makan sambil berbincang seputar kegiatan masing-masing. Setelah selesai, Tiana segera urun tangan membantu bibik membersihkan meja makan.

"Biar bibik aja, Neng."

"Nggak papa, Bik. Tiana mau bantu. Nggak tau kapan lagi bisa makan malam di sini dan bantu-bantu kayak gini."

"Neng kok ngomong gitu sih? Kan Neng menantu di rumah ini jadi Heng Tiana bisa ke sini sesuka hati, Neng."

Tatiana tersenyum manis. Tapi entah, bibik merasa ada yang berbeda dalam senyum itu. Terlihat getir dan menyedihkan.

Di depan

"Sam, kamu kok sibuk terus? Coba kamu sempetin waktu ajak Tiana berlibur. Udah 2 tahun lho, kamu belum sekalipun mengajak Tiana libur bahkan dulu selepas nikah, kamu pun langsung sibuk dan pergi seminar ninggalin dia. Padahal sebagai pengantin baru, seharusnya kalian honeymoon, tapi yang ada malah kamu tinggal. 2 Minggu lagi," cetus mana mertua Tiana. Tiana yang baru saja hendak mendekat pun menghentikan langkahnya.

"Mama mu benar, Sam. Jangan sampai sikap dingin dan tak acuh mu ini membuatnya jengah terus pergi. Jangan melakukan sesuatu yang akhirnya akan kamu sesali di kemudian hari," timpal sang ayah.

"Tuh, papa mu aja setuju ide mama. Siapa tahu kan, sepulang bulan madu, kami dapat kabar baik. Sudah 2 tahun lho, siapa tahu, setelah ini Tiana hamil."

Samudera menghela nafas panjang, "nanti aku pikirkan lagi," jawabnya membuat Tatiana yang berdiri di balik tirai tersenyum miris.

...***...

...HAPPY READING ❤️❤️❤️...

Terpopuler

Comments

Sidieq Kamarga

Sidieq Kamarga

Dingin kaya es batu sifat Samudra, bikin hati jadi ngiluuuuu 😡😡

2024-04-08

4

KimVHyung

KimVHyung

apa itu mencangklong??

2024-03-12

0

Maurid Tambunan

Maurid Tambunan

tinggalin aja samudra

2024-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 1. Cerai
2 2. Bukan ini
3 3. Sandiwara belaka
4 4. Ke rumah mertua
5 5. Kedatangan Triani
6 6. Kesedihan Tatiana
7 7. Kesedihan Tatiana II
8 8. Kemarahan ibu Samudera
9 9. Amarah Raya
10 10. Pulang
11 11. Mencari tahu penyebab perubahan Ariana
12 12. Dugaan
13 13. Ke rumah sakit
14 14. Pergi
15 15. Jalan terbaik
16 16. Sebuah jawaban
17 17. Pergi
18 18. Sebatas Ibu Pengganti?
19 19. Harapan Tatiana
20 20. Flashback
21 21. Penyesalan
22 22. ponsel
23 23. Curiga
24 24. Terbongkar
25 25. Takkan pernah menceraikan
26 26. Kembali depresi
27 27. Penolakan Mama Sakinah
28 28. Pindah
29 29. Tempat baru
30 30. Dilabrak
31 31. Fakta Masa lalu
32 32. Bertemu?
33 33. Tiana, Mas kangen.
34 34.
35 35. Tiana, kau tidak apa-apa?
36 36.
37 37. Tak ingin kembali terluka
38 38. Ketakutan terbesar
39 39. I love you
40 40. Teman lama
41 41. Cerita Mama Sakinah
42 42. Malam Terbaik
43 43. Saling mengisi
44 44. Jalan terbaik
45 45. Kedatangan ...
46 46. Bertemu
47 47. Terima kasih
48 48.
49 49. Perkara membuat adik
50 50.
51 51.
52 52. gundik?
53 53. Sebuah Kebenaran
54 54. Keputusan
55 55.
56 56. Kandas
57 57. Ikhlas dan maaf
58 58. Mau nyoblos
59 59. Kejutan
60 60. Kedatangan Triani
61 61.
62 62. Flashback
63 63. Pergi
64 64. Sinyal jodoh
65 65. Cewek unik
66 66.
67 67.
68 68.
69 69. pelangi setelah badai
70 70. Hancur
71 71.
72 72. Penyesalan
73 73. Makan siang
74 74. Tantangan Samudera
75 75. Lamaran
76 76. I love you too
77 77.
78 78. Definisi kata-kata adalah doa
79 79. Kedatangan tamu yang tidak terduga
80 80. Kang nasgor yang bermetamorfosis
81 81. The final episode
82 Info Sekuel novel
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. Cerai
2
2. Bukan ini
3
3. Sandiwara belaka
4
4. Ke rumah mertua
5
5. Kedatangan Triani
6
6. Kesedihan Tatiana
7
7. Kesedihan Tatiana II
8
8. Kemarahan ibu Samudera
9
9. Amarah Raya
10
10. Pulang
11
11. Mencari tahu penyebab perubahan Ariana
12
12. Dugaan
13
13. Ke rumah sakit
14
14. Pergi
15
15. Jalan terbaik
16
16. Sebuah jawaban
17
17. Pergi
18
18. Sebatas Ibu Pengganti?
19
19. Harapan Tatiana
20
20. Flashback
21
21. Penyesalan
22
22. ponsel
23
23. Curiga
24
24. Terbongkar
25
25. Takkan pernah menceraikan
26
26. Kembali depresi
27
27. Penolakan Mama Sakinah
28
28. Pindah
29
29. Tempat baru
30
30. Dilabrak
31
31. Fakta Masa lalu
32
32. Bertemu?
33
33. Tiana, Mas kangen.
34
34.
35
35. Tiana, kau tidak apa-apa?
36
36.
37
37. Tak ingin kembali terluka
38
38. Ketakutan terbesar
39
39. I love you
40
40. Teman lama
41
41. Cerita Mama Sakinah
42
42. Malam Terbaik
43
43. Saling mengisi
44
44. Jalan terbaik
45
45. Kedatangan ...
46
46. Bertemu
47
47. Terima kasih
48
48.
49
49. Perkara membuat adik
50
50.
51
51.
52
52. gundik?
53
53. Sebuah Kebenaran
54
54. Keputusan
55
55.
56
56. Kandas
57
57. Ikhlas dan maaf
58
58. Mau nyoblos
59
59. Kejutan
60
60. Kedatangan Triani
61
61.
62
62. Flashback
63
63. Pergi
64
64. Sinyal jodoh
65
65. Cewek unik
66
66.
67
67.
68
68.
69
69. pelangi setelah badai
70
70. Hancur
71
71.
72
72. Penyesalan
73
73. Makan siang
74
74. Tantangan Samudera
75
75. Lamaran
76
76. I love you too
77
77.
78
78. Definisi kata-kata adalah doa
79
79. Kedatangan tamu yang tidak terduga
80
80. Kang nasgor yang bermetamorfosis
81
81. The final episode
82
Info Sekuel novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!