BAB 17 | Pengawal Pribadi

Setelah itu kakek Qin meminta Angela untuk mengundang Jason datang ke kediaman keluarga Qin agar dia bisa membicarakan tentang hal itu padanya.

Namun Angela merasa sedikit cemas jika Jason menolak pernikahan mereka. Selama ini dia tidak tahu apakah Jason menaruh hati padanya atau tidak. Dia juga merasa gugup memikirkan apa yang akan dia lakukan jika Jason menolak pernikahan ini. “Sebaiknya aku pergi dari kota ini jika Jason menolakku,” batinnya kemudian.

Malam itu Angela sulit memejamkan matanya memikirkan tentang pernikahannya itu.

Berbeda dengan Jason, malam itu setelah mendapatkan informasi dari petugas kepolisian. Dia justru berkeliaran untuk memancing pembunuh dari sekte Panjang Umur datang menemuinya.

Seperti biasa Jason pergi mencari kopi di depan mini market yang ada di dekat apartemennya. Dia pun duduk sendiri di tempat itu sambil memandang ke arah jalanan yang mulai sepi malam itu.

Kemudian tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti di mini market itu, dan tampak seorang wanita cantik turun dari mobil itu dan berjalan mendekati Jason yang sedang duduk sendirian.

Cecilia Pang, wanita cantik itu berdiri di depan Jason sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya. “Kenalkan namaku Cecilia Pang, bolehkah aku mengenal dirimu?”

Jason tertegun melihat Cecilia Pang yang dengan santainya mengulurkan tangan pada dirinya dan memperkenalkan diri. Namun Jason juga orang yang sopan, dia mengulurkan tangan dan menjabat tangan Cecilia dengan senyuman. “Namaku Jason Lee.”

“Bolehkah aku bergabung duduk denganmu? Atau apakah kamu sedang menunggu seseorang?” Cecilia Pang menoleh ke arah kiri dan kanan seolah-olah memperhatikan jika ada yang ditunggu oleh Jason.

“Silahkan. Aku tidak sedang menunggu siapa-siapa,” sahut Jason dengan santai. Meskipun dia sedang menunggu orang dari sekte Panjang Umur, namun dia tidak tahu kapan mereka akan datang.

Setelah mendengar jawaban Jason, Cecilia Pang kemudian duduk di depan Jason sambil menatapnya dengan wajah serius. “Aku memerlukan seorang pengawal pribadi. Aku melihat kekuatanmu dalam bertarung sangat hebat. Apakah kamu bersedia menjadi pengawal pribadiku?”

“Apakah nona berasal dari keluarga Pang?” tanya Jason sambil menyipitkan matanya.

“Benar, aku berasal dari keluarga Pang. Ayahku adalah William Pang,” sahut Cecilia.

Jason tertegun mendengar hal itu. “Hmm… keluarga Pang. Kecelakaan mobil itu juga menimpa keluarga Pang,” gumam Jason dalam hatinya.

Jason memikirkan kecelakaan mobil yang menimpa keluarga Pang. kemungkinan besar adalah percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh sekte Panjang Umur terhadap keluarga Pang.

“Jika aku bisa berada di dekat keluarga Pang. Mungkin aku akan bisa bertemu dengan para pembunuh dari sekte Panjang Umur,” pikir Jason kemudian.

“Nona Pang, bisakah aku memikirkannya dulu? Aku akan memberikan jawaban untukmu besok,” sahut Jason.

Cecilia Pang kemudian berdiri setelah mendengar jawaban Jason. “Baiklah, besok aku akan menemuimu lagi di tempat ini pada jam yang sama.” Kemudian Cecilia Pang berlalu menuju mobilnya dan kemudian pergi meninggalkan mini market itu.

“Wanita yang aneh, dia terlalu berterus terang. Tapi ini juga kesempatanku untuk bisa bertemu dengan orang dari sekte Panjang Umur jika memang mereka mengincar keluarga Pang,” gumam Jason.

Setelah memikirkan hal itu, Jason akhirnya bermaksud untuk menerima pekerjaan sebagai pengawal pribadi Cecilia Pang.

Karena malam itu dia merasa tidak ada apa-apa yang akan terjadi, Jason lalu bermaksud pergi meninggalkan mini market itu dan kembali ke apartemennya. Namun ketika dia berada di ujung jalan, dia melihat beberapa orang berdiri menghadang jalan di depannya.

Kemudian ada beberapa orang lagi yang menghalangi jalan di belakangnya. Jason tampak tenang melihat kedatangan orang-orang itu. “Geng Serigala Putih!” gumam Jason ketika melihat orang-orang yang datang itu mendekatinya.

“Apakah kamu yang telah melukai bawahanku dan membunuh komandanku?” Seseorang dengan menggunakan kaos petinju berjalan perlahan mendekati Jason. Ketika berada di bawah cahaya lampu jalan, tampak wajah lelaki itu begitu dingin dan mengerikan dengan bekas luka vertikal di bawah mata kirinya menyayat pipi hingga ke bagian dagu.

“Siapa yang bertanya padaku?” Jason menatap wajah dingin di depannya tanpa rasa takut. Jason bahkan terlihat santai dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

“Aku Vinox, salah satu pimpinan geng Serigala yang menguasai kota Danjia.” Lelaki itu menatap mata Jason lekat-lekat.

Begitu mendengar kata-kata Vinox, Jason terlihat mengkerutkan keningnya. “Aku tidak pernah mendengar namamu,” sahutnya acuh tak acuh.

“Kurang ajar! Kamu benar-benar meremehkan kami.” Teriak orang-orang di belakang Vinox yang tampak marah karena sikap Jason.

Vinox menyeringai mendengar kata-kata Jason dan juga teriakan bawahannya. “Baiklah, katakan siapa namamu? Agar aku bisa buatkan batu nisan untukmu nantinya,” ancam Vinox secara halus.

Jason terkekeh mendengar perkataan Vinox. “Kamu tidak perlu mengetahui namaku. Orang yang mati tidak perlu mengetahui siapa nama orang yang membunuh dirinya.”

Wajah Vinox tampak gelap mendengar perkataan Jason. Bawahannya pun sudah mulai marah dan menghunus senjata mereka masing-masing. Para geng Serigala Putih hanya tinggal menunggu aba-aba dari Vinox untuk segera menyerang Jason.

Namun Vinox mengangkat tangannya untuk menenangkan bawahannya yang terlihat marah karena kata-kata Jason.

“Ok. Aku pingin lihat bagaimana kamu akan membunuhku,” kata Vinox sambil menyilangkan tangan di dadanya.

Melihat hal itu, Jason menjadi kesal. “Jika kalian hanya berdiam diri seperti pengecut dan tidak menyerang. Maaf, aku sebaiknya pulang saja.” Jason kemudian berjalan melewati Vinox yang matanya melotot tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

Jason kemudian menuju kerumunan orang yang masih berdiri di depannya ketika dia bermaksud untuk pulang ke apartemennya. Vinox kemudian melambaikan tangannya untuk memberikan aba-aba kepada bawahannya untuk menyerang Jason.

Setelah melihat aba-aba itu, para geng Serigala Putih segera menyerang Jason dengan senjata terhunus.

Plak! Bugh! Bagh! Plak! Plak!

Jason sambil berkelit kemudian berkali-kali melakukan tamparan dan pukulan tinju pada orang-orang dari geng Serigala Putih yang mendekati dan menyerang dirinya.

Tidak menghabiskan waktu lama, orang-orang geng Serigala Putih yang menghadang di depan Jason telah tersungkur semua di tanah. Hal ini membuat Vinox dan orang-orang yang berdiri di belakangnya menjadi geram.

Vinox kemudian menyerang Jason dengan ganasnya. Dia mengerahkan jurus tinjunya bermaksud memukul wajah Jason. Kecepatan Vinox sungguh luar biasa untuk seorang pimpinan geng Serigala Putih.

Seandainya bukan karena berada di tubuh Jason, dirinya bahkan tidak perlu bergerak untuk mengalahkan Vinox. Di masa lalu dia cukup mengerahkan kekuatannya dan membuat Vinox beserta anak buahnya akan terlempar.