BAB 4 | Panggilan telepon

Tampak tiga orang wanita cantik datang mendekati Jason, namun Jason sedang berusaha untuk mengetahui nama ketiga wanita itu dari ingatan pemilik tubuh Jason yang sebenarnya.

“Nona Qin!” Jason menatapnya dengan senyuman setelah mengetahui ketiga nama wanita yang datang.

Wanita yang berada di depan, yang menyapanya itu bernama Angela Qin, teman sekelas Jason di kampusnya. Sedangkan dua wanita lainnya adalah Lili dan Agnes yang merupakan sahabat Angela.

“Angel, tidak perlu mengurusi lelaki ini. Dia tidak akan lulus tahun ini dan akan mengulang lagi tahun depan.” Tiba-tiba dua orang lelaki datang mendekati mereka.

“Edward, apa yang kamu katakan? Kita harus membantu Jason. Aku yakin dia pasti memiliki alasan yang kuat untuk tidak datang pagi ini. Benarkan Jason?” Angela yang dipanggil Angel menoleh ke arah Jason.

Jason sebenarnya tidak mengerti apa yang terjadi, dia belum mengetahui siapa dan apa saja kegiatan Jason asli yang dia gunakan tubuhnya ini. Jadi dia memilih untuk mengikuti dulu arus ini untuk mempelajari aktifitas pemilik tubuh yang dia gunakan.

“Cih, Aku tidak sudi untuk membantu pemalas ini. Ujian terakhir telah selesai, aku akan pergi bersenang-senang dengan Rocky. Apakah kalian mau ikut bersenang-senang dengan kami?” tanya Edward pada Angel dan teman-temannya.

Edward Chu adalah salah satu putra dari empat keluarga kaya di kota Danjia. Keluarga Chu adalah keluarga yang berada di peringkat ketiga yang memiliki perusahaan yang bergerak pada bisnis hiburan di kota Danjia.

Sedangkan Angela Qin adalah anak dari keluarga kaya Qin yang berada di peringkat kedua yang memiiki usaha di bidang konstruksi dan perhotelan.

Keluarga Chu sebenarnya ingin menjadikan Angela sebagai menantu dan menjodohkannya dengan Edward, tetapi Angela menolak menerima perjodohan itu dengan alasan belum ingin menikah saat ini.

“Angel, ayo kita pergi bersenang-senang. Aku ingin melepaskan ketegangan setelah belajar seminggu ini,” ajak temannya Lili.

“Benar, mari kita pergi bersama-sama,” timpal Agnes sambil menggandeng lengan Angela.

Angela melepaskan pegangan Agnes dan melihat ke arah Jason yang tampak termenung memikirkan tentang situasi ini. “Maaf, aku ada urusan yang harus aku selesaikan.”

“Ayolah Angel, kita bisa bersenang-senang dulu. Urusan itu nanti saja diselesaikan,” bujuk Edward kembali.

Angela menggelengkan kepalanya menolak ajakan Edward dan teman-temannya.

Melihat Angela bersikeras untuk tidak ikut pergi bersenang-senang, Edward pun mendengus dan pergi bersama teman-temannya meninggalkan Angela yang masih berada di sana dengan Jason.

“Sialan. Sulit sekali mengajak wanita itu untuk pergi bermain,” geram Edward dalam hatinya yang dipenuhi oleh kekesalan.

Setelah kepergian Edward dan teman-temannya, Angela kemudian mendekati Jason. “Jason, katakan padaku! Apa yang sebenarnya terjadi padamu hari ini?” tanya Angela dengan wajah serius.

“Siang ini aku tersadar di rumah sakit,” sahut Jason menatap mata Angela dengan jujur.

“Apa yang telah terjadi?”

Angela tampak cemas melihat padanya. Angela dan Jason adalah teman sekelas sejak sekolah menengah. Meskipun orang tua Jason hanyalah buruh kecil di pelabuhan, namun Angela tidak pernah membedakan pertemanan dengannya.

Jason sebenarnya anak yang cerdas dalam pelajaran dan Angela selalu mendapatkan bantuan darinya dalam menyelesaikan pelajarannya. Hal inilah yang membuat Angela lebih dekat dengan Jason ketimbang teman-teman Jason lainnya.

“Aku hanya terjatuh dari sepeda karena terburu-buru. Aku tidak apa-apa,” sahut Jason yang tersenyum pada Angela.

Angela menghela nafasnya mendengar kata-kata Jason. “Ayo kita pergi menemui dosen kelas untuk memberitahukan kejadianmu hari ini agar kamu bisa melakukan ujian susulan,” ajak Angela sambil menarik tangan Jason.

Mereka kemudian pergi bersama-sama ke ruang dosen kelas untuk menceritakan kejadian yang menimpa Jason hari ini.

“Baiklah, kamu bisa mengikuti ujian susulan besok pagi. Kamu hanya mendapatkan sekali kesempatan. Jika kamu tidak bisa datang besok, kamu harus mengulang kembali tahun depan.”

Dosen kelas kemudian mengatur ulang jadwal ujian susulan untuk Jason setelah mendengarkan penjelasan darinya.

Jason adalah seorang mahasiswa yang baik dan berbakat. Dan dia disenangi oleh hampir seluruh dosen di universitasnya. Meskipun demikian, Jason selalu mengalami kendala dalam pembayaran biaya pendidikan. Jadi hal inilah yang membuatnya juga bekerja paruh waktu pada sore hari setelah sepulang dari kuliahnya.

Meskipun Jason tidak tahu apa maksud dari ujian tersebut, namun dia tampak lega setelah mendengar kata-kata dosennya. “Untuk sementara aku mengikuti dulu apa yang selalu dilakukan oleh anak ini agar tidak menimbulkan kecurigaan,” batin Jason.

“Bagaimana dengan sepedamu? Siapa yang mengantarmu ke kampus ini tadi?” Angela bertanya pada Jason setelah menyelesaikan urusan Jason dengan dosen kelasnya.

“Aku datang diantarkan oleh seorang dokter dari rumah sakit yang kebetulan pulang kerja,” sahut Jason.

Angela kemudian menarik tangan Jason dan mengajaknya pergi ke halaman parkir mobil tempat dia memarkirkan mobil miliknya. “Ayo, biarkan kali ini aku yang mengantarkanmu pulang.”

“Terima kasih, Angel.”

Jason kemudian membuka pintu mobil dan duduk di kursi kopilot setelah Angela mendahuluinya berada di dalam mobil. “Sepertinya wanita ini mengetahui tempat tinggal pemilik tubuh ini,” pikir Jason.

Angela pun mengendarai mobilnya menembus keramaian kota Danjia untuk mengantarkan Jason pulang ke rumahnya.

Rrrrrrr…

Tiba-tiba terdengar suara telepon dari dalam tas Angela. Kemudian Angela mengambil dan menjawab panggilan tersebut. “Ada apa paman Lin?”

“Nona, segeralah kembali! Kakek nona tiba-tiba sakit dan tidak sadarkan diri.” Terdengar suara paman Lin, pengurus rumah tangga keluarga Qin di seberang telepon.

“Apa? Baiklah, aku segera kembali.” Wajah Angela menjadi cemas setelah menjawab telepon tadi. Jason memperhatikan perubahan wajah Angela dan dia juga telah mendengarkan percakapan di telepon tadi karena Angela menggunakan tombol speakernya.

“Maaf Jason, kita pergi melihat keadaan kakekku dulu,” kata Angela yang kemudian merubah haluan mobil menuju ke rumahnya.

“Tidak apa-apa,” sahut Jason yang sebenarnya mengikuti Angela karena dia tidak tahu arah untuk pergi ke rumahnya sendiri.

Ketika mendengar kakeknya yang tiba-tiba sakit, Angela meningkatkan kecepatan mobilnya untuk bisa segera tiba di rumahnya.

“Kakek, ada apa denganmu?” pikir Angela dengan wajah khawatir.

Saat ini Angela tinggal bersama kakeknya, ketua Jiang Qin yang juga adalah pemimpin keluarga Qin di kota Danjia. Sedangkan ayah Angela,  Philip Qin dan ibunya Sara Yin tinggal di kota besar Hunjia untuk mengurus bisnis keluarga Qin di sana sejak Angela mulai kuliah.

Sebenarnya kedua orang tuanya ingin mengajak Angela bersama mereka di kota Hunjia dan meneruskan kuliahnya di sana. Tetapi Angela lebih menyukai hidup di kota Danjia dan juga sangat disayangi oleh kakeknya, sehingga dia memilih untuk tinggal bersama kakeknya agar bisa sekaligus menjaganya.

Kedua orang tua Angela hanya bisa menerima keputusan putri tertuanya itu dan mengajak adik Angela yang bernama Joan untuk tinggal di kota Hunjia. Tetapi mereka biasanya pulang hampir setiap bulan untuk melihat kondisi ayahnya Jiang Qin dan juga anaknya Angela.

Dalam sepuluh menit, mobil Angela telah tiba di depan pintu gerbang kediaman keluarga Qin. Setelah melihat kedatangan mobil Angela, penjaga pintu gerbang pun segera membukakan pintu gerbang dan mobil Angela dengan cepat melewati gerbang itu menuju ke halaman depan rumah kediaman keluarga Qin untuk melihat kondisi kakeknya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***