Chapter 20

Seperti biasa Aellyn akan pergi ke kantin fakultas seni untuk makan siang bersama dengan Lea, gadis yang saat ini menyandang gelar sebagai teman barunya.

Aellyn menikmati makan siangnya seperti biasa tanpa memperdulikan tatapan sinis dan ucapan tak penting dari orang-orang disekitarnya.

Berbeda dengan Aellyn yang tampak acuh, sosok gadis berkacamata disampingnya justru terlihat sebaliknya.

"Aellyn tidak seperti yang kalian katakan kok. Aellyn gadis baik-baik." Lea berulangkali terlihat mencoba menyangkal semua tuduhan tak benar yang dilayangkan terhadap Aellyn.

Menghela nafas pelan, Aellyn-pun meletakkan sumpit yang sebelumnya ia gunakan untuk memakan sushi.

"Makan makananmu dan biarkan segerombolan anjing itu terus menggonggong hingga mereka mati kelelahan," ucapnya seraya memegangi bahu Lea.

Lea menatap Aellyn dengan tatapan sedih namun Aellyn malah tersenyum kearahnya. Oh demi tuhan, Lea tidak mengerti kenapa orang-orang bisa mengatakan hal seperti itu kepada gadis sebaik Aellyn hanya karena ucapan bohong dari seorang princess kampus seperti Rara.

Oh ayolah, menjadi sugar baby dari seorang pria tua yang kaya raya? Bahkan hanya dengan visualnya saja, Lea yakin Aellyn pasti bisa menggaet seorang tuan muda tampan dari keluarga ternama.

Ngomong-ngomong soal tuan muda tampan, Lea jadi teringat dengan laki-laki yang beberapa hari lalu datang untuk mencari Aellyn.

"Aell," panggilnya.

Aellyn menoleh dengan salah satu alis yang dinaikkan seolah sedang bertanya 'apa?' lewat gerakan kecilnya itu.

"Beberapa hari lalu saat kamu pulang lebih awal, ada seorang laki-laki yang datang mencarimu. Aku tidak tahu dia siapa, tapi dia terlihat sangat menyeramkan, kakiku saja sampai bergetar dibuatnya. Ya walaupun dia terlihat sangat tampan seperti dewa Yunani, tapi tetap saja dia menyeramkan."

Kening Aellyn berkerut sangat dalam. Seorang laki-laki tampan dan menyeramkan datang mencarinya? Siapa itu? Tidak mungkin Re kan? Karena seingat Aellyn, suaminya itu memiliki aura lembut dan kalem, tidak menyeramkan seperti yang Lea ceritakan.

Namun karena tidak memendam rasa penasarannya, akhirnya Aellyn mengambil handphonenya lalu menunjukkan foto Re pada Lea. "Apa dia yang kamu maksud?"

Melihat foto itu, Lea pun langsung mengangguk dengan cepat. "Ya, itu dia. Dia sangat menyeramkan dengan tatapan tajam yang membuat jiwa bergetar." Tubuh Lea merinding dengan spontan saat mengingat pertemuan pertamanya dengan Re.

Aellyn menganga tak percaya mendengar ucapan Lea. "Sungguh?!"

Lea mengangguk yakin sebagai jawaban.

"Memangnya dia siapa sih? Kok kenal sama kamu?" Raut kebingungan terlihat jelas diwajah Lea sebelum akhirnya gadis itu menunjukkan raut wajah yang terlihat sangat terkejut dengan mulut menganga lebar.

Aellyn melotot kaget, apakah Lea tau jika Re itu suaminya?

Padahal aku tidak mengatakan apapun, tapi kenapa dia bisa tau?

"Jangan-jangan dia itu rentenir ya?!" Oh, sepertinya Aellyn berpikir terlalu jauh.

Lea segera menutup mulutnya saat sadar dengan apa yang ia katakan, untungnya tidak ada seorangpun yang mendengar ucapannya atau akan terjadi masalah besar nanti.

Aellyn tertawa kecil lalu menggeleng. "Dia itu suamiku."

"Oh, sua_APA?!" Wajah santai Lea berubah dengan cepat setelah sadar dengan maksud ucapan Aellyn. Namun setelahnya ia langsung memasang senyuman kaku saat sadar bahwa dirinya menjadi pusat perhatian para mahasiswa.

"Maaf ya," ucapnya tak enak.

Setelah meminta maaf kepada semua orang, Lea pun kembali duduk lalu menatap Aellyn dengan tatapan tak percaya. "Kamu serius?"

Aellyn mengangguk santai sambil menyuap sepotong sushi ke dalam mulutnya, sedangkan Lea masih menatapnya dengan tatapan tak percaya.

...***...

...•Cayle Group•...

Kedua tangan laki-laki itu terkepal kuat setelah mendengar berita yang disampaikan oleh anak buahnya.

"Berani sekali tikus-tikus itu mengganggu ketenangan istriku?!" Rahang laki-laki itu mengeras melihat rekaman CCTV yang diperlihatkan oleh sang sekretaris padanya.

"Apakah anda ingin saya melakukan sesuatu pada mereka?" tanya Ale dengan sopan.

Re menggeleng pelan sebagai jawaban. "Aku tau istri kecilku pasti sudah mempersiapkan sesuatu untuk mereka, dan aku sungguh tidak sabar untuk melihatnya." Seringaian kecil terbit dibibir laki-laki tampan itu.

"Kamu pantau terus keadaan disana, laporkan pada saya jika terjadi sesuatu."

Ale mengangguk patuh menerima perintah dari sang atasan.

...***...

Lea mengotak-atik laptop mahal Aellyn dengan lihai, sesekali ia membenarkan kacamatanya yang sedikit merosot dari hidung mancungnya.

"Gimana, udah tersambung belum?" tanya si empu pemilik laptop.

"Sebentar," jawab gadis berkacamata itu dengan dainya yang sedikit berkerut.

Beberapa saat menunggu, akhirnya Lea menjauhkan tangannya dari keyboard laptop mahal itu.

"Sudah tersambung, kita hanya tinggal menunggu videonya terputar di seluruh perangkat elektronik yang ada dikampus," ucap Lea membuat Aellyn tersenyum puas, apalagi saat laptop yang tadi Aellyn gunakan untuk memutar video dari YouTube tiba-tiba konslet lalu secara tiba-tiba memutar sebuah video tak senonoh seorang perempuan dan pria tua di sebuah bar ternama.

Wajah perempuan itu terlihat sangat jelas bahkan hampir memenuhi seluruh layar.

"Waw, kamu hebat banget. Padahal belum ada lima menit loh."

Sosok yang baru saja mendapatkan pujian dari Aellyn itu hanya bisa tersenyum malu-malu.

Sejak kecil Lea memang sangat pintar, ia bisa menguasai apapun dalam waktu singkat, termasuk teknik hack yang telah ia pelajari kurang lebih selama satu tahun.

"Kamu tuh berbakat banget ya." Lagi-lagi gadis itu hanya bisa tersenyum.

Namun senyuman itu tiba-tiba berubah menjadi raut wajah shock saat Aellyn tiba-tiba meletakkan sebuah amplop tebal di pangkuannya.

"Ucapan terimakasihku karena kamu sudah membantuku," ucap Aellyn dengan senyuman manis.

Lea menggeleng lalu mengembalikan amplop itu kepada Aellyn. "Aku ikhlas, lagian kamu kan temanku. Aku gak suka kalau ada orang yang memfitnah kamu, apalagi fitnah yang semenjijikkan ini."

Aellyn menggeleng lalu menaruh kembali amplop itu di pangkuan Lea. "Kalau kamu gak mau nerima, aku gak akan mau jadi temanmu lagi!" ancam Aellyn saat Lea hendak mengembalikan amplop itu.

Dengan helaan nafas panjang dan perhitungan tinggi, akhirnya Lea menerima uang itu walaupun ia merasa tak enak hati.

Senyuman senang terbit di wajah cantik Aellyn saat Lea menerima uang darinya.

Sejujurnya Aellyn sudah dari lama ingin memberikan uang itu untuk Lea, ia ingin membantu gadis itu lantaran tak tega melihat Lea yang selalu menghabiskan waktu di cafe, bekerja paruh waktu setiap dirinya tidak ada kelas. Namun, rasanya akan sangat tidak baik jika Aellyn memberikan uang cuma-cuma, ia hanya takut kalau Lea akan merasa tersinggung, jadi akhirnya ia pun memutuskan untuk menggunakan cara ini supaya ia bisa memberikan uang itu pada Lea.

Ini adalah balas budiku untuk kebaikanmu dimasa lalu.

...•Bersambung•...

Masih ada yang baca gak nih?

Maaf baru up, UAS ku baru selesai kemarin 😁

Terpopuler

Comments

Yaser Levi

Yaser Levi

thor...aku penikmat novel yg sdh tamat..krn sering kecewa baca novel yg lagi up..tp berenti ditengah jalan..skrnh lagi baca nih..😊

2024-05-13

0

Icha Caa

Icha Caa

saya yg baca thor

2024-01-02

3

isnaini naini

isnaini naini

lanjut...

2023-12-24

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 83 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!