Chapter 05

Kemeja putih bersih dilapisi tuxedo hitam dan celana bahan dengan warna senada membuat Leon terlihat sangat menawan malam ini. Apalagi dengan tatanan rambut undercut yang terlihat sangat maskulin, semua gadis pasti akan langsung berteriak histeris saat melihat ketampanan si bungsu Damaris.

Namun sayangnya, ketampanan dan style coolnya itu tak mampu menutupi keresahan hati Leon yang belum menemukan keberadaan kakak keduanya disana padahal sebentar lagi acara akan dimulai.

Seorang wanita dengan gaun putih menghampiri Leon. Pantulan cahaya dari kristal yang menjadi hiasan gaun itu membuat si wanita terlihat sangat menawan, bahkan dengan perutnya yang semakin membesar.

"Kenapa masih disini? Ayo kedepan, mommy dan daddy sudah menunggumu."

"Bisakah pemotongan kuenya ditunda sebentar? Aku masih menunggu kedatangan kak Aellyn," ucap Leon dengan tatapan memohon.

Yang lebih tua menghela nafas. "Leon, berhentilah berharap. Aellyn tidak akan datang." Wanita itu, Leona, menatap sang adik dengan tatapan sendu. Ia tahu benar bagaimana selama ini Leon selalu dibuat kecewa oleh harapan-harapan kosong yang selalu Aellyn berikan. Gadis itu selalu berjanji, tapi tidak pernah menepati.

Leona ingin sekali menangis melihat bagaimana Leon yang terlihat sangat antusias saat menceritakan pertemuannya dengan Aellyn siang tadi, saat mereka duduk di ayunan samping kolam renang ditemani segelas susu ibu hamil untuk Leona dan segelas kopi susu untuk Leon.

Bukan bermaksud untuk su'udzon pada sang adik, Leona hanya takut jika Aellyn sengaja melakukan ini untuk mengecewakan Leon lagi.

"Tidak, kak Ona jangan bicara seperti itu. Kak Aellyn pasti datang, dia sudah berjanji padaku."

Lagi-lagi hanya helaan nafas yang keluar dari belah bibir wanita itu. Leona tidak tau harus bagaimana lagi memberitahu Leon bahwa Aellyn itu hanya ingin mempermainkannya, Aellyn hanya ingin membuat Leon sengsara!

"Sudah berapa kali dia berjanji padamu, dan sudah berapa kali dia mengingkarinya?! Dia itu hanya mempermainkan kamu Leon! Aellyn yang sekarang bukanlah Aellyn yang dulu, dia bukan lagi kakakmu yang manis dan baik hati!" Emosi Leona tiba-tiba meledak, ia muak melihat Leon yang selalu berusaha mendapatkan perhatian dari Aellyn padahal Aellyn sendiri selalu cuek padanya.

Leona tidak membenci Aellyn, tidak sama sekali. Ia hanya tidak suka dengan sifat gadis itu yang sekarang.

Dulu sebelum ia pergi untuk mengenyam pendidikan di Amerika, Aellyn masihlah seorang gadis yang baik, manis dan penurut.

Tapi ketika ia kembali 2 tahun setelahnya, semuanya sudah berubah, Aellyn tidak lagi menjadi gadis yang baik, manis ataupun penurut. Sifat Aellyn berubah 180°. Gadis itu menjadi sangat kasar, ucapannya tak terkendali dan Aellyn juga sering keluar malam untuk pergi dengan sahabatnya yang tak pernah Leona tau seperti apa wujudnya.

Leon hanya mampu terdiam setelah mendengar apa yang kakak pertamanya ucapkan.

Benar juga, hanya karena sebuah pelukan saja ia sampai lupa tentang semua rasa kecewa yang Aellyn berikan padanya.

Akhirnya, Leon hanya mampu menurut saat Leona menariknya ke tempat orang tua mereka berada.

Leon, Leona, nyonya Damaris, tuan Damaris dan suami Leona, mereka berlima berdiri menghadap para tamu dengan sebuah kue tingkat raksasa berdiri tegak di hadapan mereka.

Happy birthday to you,,,

Semua bernyanyi, mereka menjadikan si tampan Leon sebagai pusat perhatian. Laki-laki itu tersenyum tipis, sangat tipis hingga nyaris tak terlihat.

"Buatlah permohonan sayang." Nyonya Damaris, Ronaria Damaris, menepuk bahu si bungsu dengan senyuman teduh yang membuat hati Leon menghangat.

Leon memejamkan mata dengan kedua tangan yang saling menggenggam didepan dada. Aku berharap, semoga kak Aellyn menepati janjinya untuk datang malam ini.

Leon membuka mata, lalu meniup sumbu lilin hingga apinya padam. Suara tepuk tangan yang sangat meriah memenuhi seluruh ruangan

Tak,,,Tak,,,Tak,,,

Suara langkah kaki terdengar setelah riuhnya tepuk tangan dari para tamu undangan mereda.

"Maaf karena kami datang terlambat."

Senyuman Leon merekah lebar saat melihat kedatangan Aellyn dan Re juga beberapa orang laki-laki berbadan besar yang berjalan dibelakang mereka dengan membawa begitu banyak tas belanja.

Aellyn dengan senyuman cerahnya berjalan mendekati Leon dan seluruh anggota keluarganya.

Senyuman Leon turut mengembang seiring dengan langkah Aellyn yang semakin mendekat.

"Happy birthday my little brother." Aellyn merentangkan tangannya seolah mengundang Leon untuk masuk kedalam pelukan hangatnya.

Tanpa pikir panjang Leon segera berlari dan menerjang tubuh kecil Aellyn dengan pelukan erat.

Aellyn membalas pelukan itu tak kalah erat.

Jangan tanyakan bagaimana ekspresi orang-orang yang ada disana, karena sudah dipastikan, mereka semua shock berat!

Berita tentang buruknya hubungan Aellyn dengan keluarga Damaris terutama dengan si bungsu sudah menyebar luas, hampir semua orang tau tentang kabar itu. Jadi tak heran jika mereka sangat terkejut saat melihat Aellyn dan Leon berpelukan seperti itu.

Jangankan para tamu undangan, keluarga Damaris sendiri saja terkejut, namun untungnya mereka bisa mengontrol ekspresi wajah mereka dengan baik.

"Aku pikir kakak tidak akan datang," ucap Leon yang masih tak rela melepaskan pelukan hangat mereka.

"Maaf ya sudah membuat kamu menunggu lama. Salahkan saja kakak iparmu yang dandannya lama! Aku bahkan hampir tertidur karena menunggu dia," ucap Aellyn sambil melirik marah ke arah Re.

Re yang difitnah pun hanya bisa memasang wajah pasrah.

Padahal dia sendiri yang dandannya lama.

Aellyn melepaskan pelukannya membuat Leon merengek karena ia masih ingin memeluk kakak kesayangannya.

"Ayo potong kuenya, kakak sudah tidak sabar menikmati kue ulangtahunmu," ucap Aellyn dengan kekehan kecil.

Semua orang tertawa kecil menanggapi candaan Aellyn.

Leon mengangguk kecil lalu kembali ketempatnya semula, duduk ditengah-tengah kedua orangtuanya.

Mengambil pisau kue yang sudah disediakan, Leon langsung memotong kue itu lalu meletakkan potongnya di atas piring kecil.

"Kira-kira siapakah yang akan mendapatkan potongan kue pertama? Apakah nyonya Damaris yang telah melahirkan tuan muda Leon? Ataukah Tuan Damaris yang telah membiayai hidupnya? Haduh,,, pilihan yang sangat sulit ya."

Leon menoleh ke kanan dan ke kiri, sungguh ia sangat bingung, haruskah ia berikan pada sang ibu atau pada sang ayah? Benar-benar pilihan yang sulit.

Namun pada akhirnya Leon menyuapi sang ibu lebih dahulu baru sang ayah.

Potongan kue ke dua,,,

Haruskah Leon memberikannya pada Aellyn? Atau Leona?

Kedua kakaknya itu terlihat sangat berharap, Leon tak ingin mengecewakan salah satu dari mereka.

Aellyn yang sadar akan kebimbangan adiknya pun tersenyum.

Berikan pada kak Leona, ia berucap tanpa suara.

Leon menatap Aellyn dengan tatapan seolah bertanya apakah gadis itu serius atau tidak, namun lagi-lagi Aellyn mengangguk.

Pada akhirnya, Leon memberikan potongan kue itu pada Leona.

Leon tersenyum senang menerima potongan kue kedua itu.

"Terimakasih telah menjadi kakak yang baik untukku." Leona mengangguk, di usapnya kepala si bungsu dengan sayang. "Tidak perlu berterimakasih, itu sudah menjadi tugasku."

Leona memeluk tubuh tegap Leon hingga Leon harus menunduk untuk menyetarakan tinggi badan mereka.

Aellyn tersenyum dari tempatnya berdiri, ia senang, sangat senang karena bisa melihat keluarga kembali setelah sekian lama.

Nyonya muda itu menoleh saat merasakan usapan pada bahunya. Aellyn tersenyum saat mendapati Re yang tengah menatapnya dengan senyuman juga.

Hari ini lagi-lagi Re melihat sisi lain dari Aellyn yang belum pernah ia lihat. Aellyn yang tidak egois dan rela mengalah demi orang lain.

•Bersambung•

Episode kali ini ancur banget, susunan katanya kayak kurang pas gitu😭

Terpopuler

Comments

han han

han han

gpp thor hancur dikit kita masih bisa mencerna kata kata yg hancur hehehe semangat thorrr dan semoga sehat selalu

2024-02-23

2

Titin Sampita

Titin Sampita

Nda papa hancur dikit-dikit asal nda semua, karena para Readers orang yang cerdas biar nyusun sendiri sesuai selera/Rose/

2024-01-15

2

Kanaya yasmine

Kanaya yasmine

sampe dibab ini AQ blom paham alur nya.siapa yg khinanati aylin..

2024-01-06

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 83 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!