Penyesalan Seorang Reinkarnator [4]

Setelah berjalan seharian kaki Yu Jian terasa mati rasa. Sudah lama sejak terakhir kali ia melakukan perjalanan jarak jauh. Melihat Yu Jian yang kelelahan mereka pun menghentikan perjalanan mereka, apalagi saat itu matahari nampak sudah mulai terbenam di cakrawala. Ketiganya pun mencari tempat untuk beristirahat di tengah hutan belantara itu.

“Sepertinya kita tidak akan menemukan penginapan di dekat kita. Jadi aku rasa kita akan tidur diluar malam ini.”

“Aku… Tidak… Masalah dengan… Hal itu…” balas Yu Jian sambil terengah-engah.

Hanya dengan beralaskan tikar mereka beristirahat di tengah hutan. Dengan korek api yang ia bawa Yu Jian membakar kayu dan daun kering untuk menghangatkan diri sebelum malam semakin dingin.

Yi Wei nampak mengeluarkan beberapa makanan yang ia sengaja beli untuk bekal kami dalam perjalanan. Walau jumlahnya tidak banyak, namun itu lebih baik daripada kami harus menahan lapar atau mencari makanan sendiri di hutan.

“Tunggu dulu, tambahkan ini” Yi wei menyodorkan sebuah botol dengan bubuk didalamnya.

“Apa ini?” Yu Jian penasaran.

“Bahan pelengkap, rasanya akan semakin enak jika kau tambahkan itu.”

Yu Jian tanpa bertanya lebih lanjut langsung menaburkan bumbu itu di makanannya. Begitu ia memasukan makanan itu kedalam mulutnya sensasi yang tidak terduga ia dapatkan. Perpaduan sempurna dari rasa manis, asin, dan pedas yang seimbang dari rempah memenuhi mulutnya. Bahkan semakin ia mengunyah makanan itu, rasa dari bumbu itu semakin kuat.

“Apa ini?! Rasanya luar biasa.”

“Kau terkejut bukan? Yi Wei memang ahli dalam menggunakan bumbu lebih dari kemampuannya menggunakan racun sebagai ahli racun tingkat menengah.” Puji tuan Zhang.

“Kalau kemampuan memasak memiliki peringkat seperti bela diri, bisa kuanggap ia sudah mencapai tingkat master.”

“Pfftt…”

Tiba-tiba saja tuan Zhang tertawa kecil saat mendengar perkataan Yu Jian. Namun ketika ia merubah ekspresinya menjadi serius.

“Nak, kau baru melihat cangkangnya saja. Jangan kau anggap remeh kemampuan Yi Wei dalam memasak.”

“Ja-Jangan-jangan!”

Ketika keduanya heboh karena membahas kemampuan memasak milik Yu Wei, Yu Wei terus menghabiskan makanan yang ia miliki lalu meraih kerikil terdekat dan melemparkannya kepada tuan Zhang.

“Pak tua, berhenti berbicara dan habiskan makananmu.”

Kerikil itu mengenai tepat di dahi milik tuan Zhang. Setelah peringatan kecil dari Yi Wei, Yu Jian dan tuan Zhang pun melanjutkan makanan mereka dalam damai tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Setelah selesai makan ketiganya mengumpulkan sampah dan membakarnya pada api kecil. Saat itu Yu Jian tersadar bahwa ia tidak melihat wajah Yi Wei sama sekali saat makan atau sedang beristirahat. Yi Wei nampak selalu menggunakan topeng itu hampir sepanjang waktu.

“Yi Wei, apa kau akan terus menggunakan topeng itu terus-terusan? Walau aku masih sebatas calon murid tapi kurasa tidak perlu bagimu menyembunyikan wajahmu dariku terus menerus.” Yu Jian penasaran.

“Hmmm? Oh ini? Topeng ku ini aku gunakan bukan untuk menutupi identitasku, aku memiliki fisik racun. Kadangkala orang akan terkena racun dariku saat menyentuhku jika saat itu kadar racun dalam tubuhku cukup tinggi. Jadi aku menutupi area kulitku dengan topeng dan sarung tangan agar orang tidak bersentuhan secara langsung denganku.”

Akhirnya Yu Jian mengetahui rahasia yang menjadi alasan Yi Wei terus bersembunyi di balik topengnya sepanjang waktu. Tetapi Yu Jian tidak merasa takut akan hal itu meski hal berbahaya seperti itu ada didekatnya. Pada akhirnya Yu Jian dan Yi Wei melanjutkan pembicaraan tentang fisik racun milik Yi wei karena penasaran.

“Untuk saat ini aku belum menemukan cara efektif untuk menekannya secara sempurna. Beberapa racun herbal yang aku gunakan hanya menekan efeknya sedikit saja.” Yi Wei sedikit mengingat-ingat.

“Kau menggunakan racun sebagai penawarnya?” Yu Jian tidak percaya.

“Racun tidak selalu merusak selama kau tahu dosis yang tepat saat menggunakannya. Selama 5 tahun ini aku fokus mengembangkan racun herbal meski tidak terlalu baik.Terutama pak tua itu tidak terlalu membantu, tetapi namanya cukup berguna karena bisa aku gunakan untuk memperoleh racun dan obat yang aku butuhkan.”

“Pak tua?”

Yu Jian merasa kebingungan akan perkataan Yi Wei yang sudah berulang kali menyebutkan master Zhang Feng pak tua berulang kali.

“Ya pak tua, dia sudah berusia 70 tahun lebih. Ia tampak muda seperti ayahmu karena ia menggunakan obat dan racun untuk membunuh penuaannya atau setidaknya seperti itu yang aku tahu.”

Setelah pembicaraan panjang Yi Wei nampak lelah dan memutuskan untuk tidur terlebih dahulu. Ia melepas topeng miliknya dengan cepat lalu menutupi dirinya dengan selimut yang ia bawa. Yu Jian yang merasa lelahnya hilang setelah makan dan berbicara dengan Yi Wei pun memutuskan untuk mendatangi tuan Zhang.

Ia nampak tengah duduk diatas batu besar sambil melihat ke arah bulan purnama yang tengah memancarkan sinar lembutnya. Saat ia menyadari keberadaan Yu Jian ia memberikan isyarat untuk Yu Jian duduk disampingnya.

“Aku berterima kasih.” katanya tiba-tiba.

“Eh? Untuk apa?” Yu Jian bingung.

“Gadis itu sudah lama tidak berbicara sebanyak itu. Kebanyakan orang di sekte menjauhinya karena fisik miliknya. Hanya beberapa anak khusus saja yang berani dengannya, tetapi ia sudah sudah memilih menutup diri saat itu sehingga tidak memiliki teman sebaya.” jelas master Zhang

 Membayangkan Yi Wei yang memiliki fisik yang dapat meracuni apapun yang ia sentuh membuatnya merasa kasihan. Hal tersebut membuat Yi Wei dijauhi oleh semua orang. Meski Yi Wei tampak seperti gadis yang dingin namun dari pembicaraan mereka tadi kalau ia ingin sekali terbuka dengan orang lain. Tapi di beberapa titik ia nampak seperti menahan dirinya agar tidak melangkah terlalu jauh.

“Senang bisa membantu kalau begitu. Bagiku juga Yi Wei adalah teman pertama setelah beberapa tahun menyendiri. Seperti yang tuan Zhang tahu dari masa laluku, aku memutuskan untuk menjauhkan diri dari kebanyakan anak seusiaku karena itu mengingatkanku dengan kejadian itu.”

Untuk sesaat keheningan memisahkan keduanya. Tuan Zhang turun dari batu itu lalu menatap kearah Yu Jian.

“Kalian berdua benar-benar memiliki beberapa kemiripan. Ya kurasa kedatangan kami ke kotamu itu tidak benar-benar sebuah kegagalan karena tidak bisa memperoleh ilmu racun atau yang sejenis. Setidaknya aku menemukanmu, jadi sekarang pergilah tidur. Kita akan berangkat begitu fajar tiba.”

Setelah mengatakan itu tuan Zhang meninggalkan Yu Jian diatas batu dan berkeliling untuk menjaga sekitar saat Yu Jian dan Yi Wei pergi tidur. Dalam hati Yu Jian pun penuh akan harapan bahwa pertemuan dengan tuan Zhang Feng dan Yi Wei akan membawa perubahan bagi dirinya.

_______

Tingkat Ranah dan Teknik Bela Diri:

1. Pemula

2. Menengah

3. Master

4. Grandmaster

5. Saint

6. ???

Terpopuler

Comments

wawan jepara

wawan jepara

saran thoor karena dunia bela diri.. ranah pemula jadi seniman bela diri
kalo ranah menengah jadi ahli beladiri. master bela diri ,grandmaster beladiri. saint beladiri terus ranah ke6 prajurit beladiri ke7 jendral beladiri ke8 raja beladiri ke9 kaisar beladiri dan ke10 penguasa beladiri. itu ranah fanah kalo ranah semi abadi dan ranah abadi bedah.contoh ranah semi abadi ke1 ahli semi abadi ke2 master semi abadi ke3 saint semi abadi ke4 prajurit semi abadi k5 jendral smi abdi k6 raja smi abadi ke7 kaisar semi abadi ke8 penguada semi abadi dan ke9 ranah dewa atau ranah abadi. untuk ranah abadi atau dewa dimulai k1 dewa ahli k2 master dewa dan seterusnya

2023-10-17

1

lihat semua
Episodes
1 Penyesalan Seorang Reinkarnator [1]
2 Penyesalan Seorang Reinkarnator [2]
3 Penyesalan Seorang Reinkarnator [3]
4 Penyesalan Seorang Reinkarnator [4]
5 Penyesalan Seorang Reinkarnator [5]
6 Penyesalan Seorang Reinkarnator [6]
7 Penyesalan Seorang Reinkarnator [7]
8 Penyesalan Seorang Reinkarnator [8]
9 Penyesalan Seorang Reinkarnator [9]
10 Penyesalan Seorang Reinkarnator [10]
11 Penyesalan Seorang Reinkarnator [11]
12 Penyesalan Seorang Reinkarnator [12]
13 Penyesalan Seorang Reinkarnator [13]
14 Penyesalan Seorang Reinkarnator [Bonus Story]
15 Ia Yang Dipanggil Crying Dragon [1]
16 Ia Yang Dipanggil Crying Dragon [2]
17 Ia Yang Dipanggil Crying Dragon [3]
18 Ia Yang Kini Dipanggil Qilin [4]
19 Ia Yang Kini Dipanggil Qilin [5]
20 Ia Yang Kini Dipanggil Qilin [6]
21 First Mission: Divine Beast [1]
22 First Mission: Persiapan Yang Merepotkan [2]
23 First Mission: One Shoot! [3]
24 First Mission: Sword Emperor [4]
25 First Mission: Rumor & Rahasia [5]
26 First Mission: Berkepala Dingin [6]
27 First Mission: Konfrontasi [7]
28 First Mission: 100% Amarah [8]
29 First Mission: Senioritas & Teamwork [9]
30 First Mission: Tekat Untuk Melindungi [10]
31 First Mission: Penyesalan Yang Tak Diketahui [11]
32 First Mission: Pemburuan [12]
33 First Mission: Keputusan [13]
34 Aku Untukmu & Kamu Untukku [1]
35 Aku Untukmu & Kamu Untukku [2]
36 Aku Untukmu & Kamu Untukku [3]
37 Aku Untukmu & Kamu Untukku [4]
38 Aku Untukmu & Kamu Untukku [5]
39 Aku Untukmu & Kamu Untukku [6]
40 Aku Untukmu & Kamu Untukku [7]
41 Aku Untukmu & Kamu Untukku II [1]
42 Aku Untukmu & Kamu Untukku II [2]
43 Aku Untukmu & Kamu Untukku II [3]
44 Aku Untukmu & Kamu Untukku II [4]
45 Aku Untukmu & Kamu Untukku II [5]
46 Aku Untukmu & Kamu Untukku II [6]
47 Aku Untukmu & Kamu Untukku II [7]
48 Be a Father?
49 Pertemuan Generasi Muda [1]
50 Pertemuan Generasi Muda [2]
51 Pertemuan Generasi Muda [3]
52 Pertemuan Generasi Muda [4]
53 Pertemuan Generasi Muda [5]
54 Pertemuan Generasi Muda [6]
55 Pertemuan Generasi Muda [7]
56 Pertemuan Generasi Muda [8]
57 Autumn Story: Hari Yang Ditunggu [1]
58 Autumn Story: Jujur [2]
59 Autumn Story: Mudik [3]
60 Autumn Story: Old Lady [4]
61 Autumn Story: Dedikasi Imitasi [5]
62 Autumn Story: Pertemuan Kala Hujan [6]
63 Autumn Story: Butterfly Effect [7]
64 Autumn Story: Sekte Iron Tiger [8]
65 Autumn Story: Tunangan? [9]
66 Autumn Story: Duel Kecil [10]
67 Autumn Story: Raungan Naga [11]
68 Autumn Story: Jalinan Hubungan [12]
69 Autumn Story: Benua Utara [13]
70 Autumn Story: Vas Yang Retak [14]
71 Autumn Story: Membisu [15]
72 Autumn Story: Merajut Hubungan [16]
73 Autumn Story: Kode Merah [17]
74 Bukan Berita Bagus
75 S Rank Quest [1]
76 S Rank Quest [2]
77 S Rank Quest [3]
78 S Rank Quest [4]
79 S Rank Quest [5]
80 S Rank Quest [End]
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Penyesalan Seorang Reinkarnator [1]
2
Penyesalan Seorang Reinkarnator [2]
3
Penyesalan Seorang Reinkarnator [3]
4
Penyesalan Seorang Reinkarnator [4]
5
Penyesalan Seorang Reinkarnator [5]
6
Penyesalan Seorang Reinkarnator [6]
7
Penyesalan Seorang Reinkarnator [7]
8
Penyesalan Seorang Reinkarnator [8]
9
Penyesalan Seorang Reinkarnator [9]
10
Penyesalan Seorang Reinkarnator [10]
11
Penyesalan Seorang Reinkarnator [11]
12
Penyesalan Seorang Reinkarnator [12]
13
Penyesalan Seorang Reinkarnator [13]
14
Penyesalan Seorang Reinkarnator [Bonus Story]
15
Ia Yang Dipanggil Crying Dragon [1]
16
Ia Yang Dipanggil Crying Dragon [2]
17
Ia Yang Dipanggil Crying Dragon [3]
18
Ia Yang Kini Dipanggil Qilin [4]
19
Ia Yang Kini Dipanggil Qilin [5]
20
Ia Yang Kini Dipanggil Qilin [6]
21
First Mission: Divine Beast [1]
22
First Mission: Persiapan Yang Merepotkan [2]
23
First Mission: One Shoot! [3]
24
First Mission: Sword Emperor [4]
25
First Mission: Rumor & Rahasia [5]
26
First Mission: Berkepala Dingin [6]
27
First Mission: Konfrontasi [7]
28
First Mission: 100% Amarah [8]
29
First Mission: Senioritas & Teamwork [9]
30
First Mission: Tekat Untuk Melindungi [10]
31
First Mission: Penyesalan Yang Tak Diketahui [11]
32
First Mission: Pemburuan [12]
33
First Mission: Keputusan [13]
34
Aku Untukmu & Kamu Untukku [1]
35
Aku Untukmu & Kamu Untukku [2]
36
Aku Untukmu & Kamu Untukku [3]
37
Aku Untukmu & Kamu Untukku [4]
38
Aku Untukmu & Kamu Untukku [5]
39
Aku Untukmu & Kamu Untukku [6]
40
Aku Untukmu & Kamu Untukku [7]
41
Aku Untukmu & Kamu Untukku II [1]
42
Aku Untukmu & Kamu Untukku II [2]
43
Aku Untukmu & Kamu Untukku II [3]
44
Aku Untukmu & Kamu Untukku II [4]
45
Aku Untukmu & Kamu Untukku II [5]
46
Aku Untukmu & Kamu Untukku II [6]
47
Aku Untukmu & Kamu Untukku II [7]
48
Be a Father?
49
Pertemuan Generasi Muda [1]
50
Pertemuan Generasi Muda [2]
51
Pertemuan Generasi Muda [3]
52
Pertemuan Generasi Muda [4]
53
Pertemuan Generasi Muda [5]
54
Pertemuan Generasi Muda [6]
55
Pertemuan Generasi Muda [7]
56
Pertemuan Generasi Muda [8]
57
Autumn Story: Hari Yang Ditunggu [1]
58
Autumn Story: Jujur [2]
59
Autumn Story: Mudik [3]
60
Autumn Story: Old Lady [4]
61
Autumn Story: Dedikasi Imitasi [5]
62
Autumn Story: Pertemuan Kala Hujan [6]
63
Autumn Story: Butterfly Effect [7]
64
Autumn Story: Sekte Iron Tiger [8]
65
Autumn Story: Tunangan? [9]
66
Autumn Story: Duel Kecil [10]
67
Autumn Story: Raungan Naga [11]
68
Autumn Story: Jalinan Hubungan [12]
69
Autumn Story: Benua Utara [13]
70
Autumn Story: Vas Yang Retak [14]
71
Autumn Story: Membisu [15]
72
Autumn Story: Merajut Hubungan [16]
73
Autumn Story: Kode Merah [17]
74
Bukan Berita Bagus
75
S Rank Quest [1]
76
S Rank Quest [2]
77
S Rank Quest [3]
78
S Rank Quest [4]
79
S Rank Quest [5]
80
S Rank Quest [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!