Suasana ruangan itu menjadi hening, Yu Jian hanya Nampak melihat ke arah bawah dengan ayahnya yang menyilangkan kedua tangannya di dada sambil menunggu respon anaknya itu. Sang ibu hanya menghela nafas sambil bergantian menatap keduanya.
“Mau sampai kapan kau lari dari masa lalumu? Kau sudah berumur 17 tahun sekarang, jika kau terus menunda menyelesaikan permasalahan di hatimu itu, maka kau tidak akan bisa kembali lagi. Perasaan pahit itu akan terus menetap dalam hatimu dan akhirnya tidak akan pernah bisa hilang. Apa itu yang kau mau?” ayah menatap Yu Jian dengan tajam
“Tapi... Aku tidak tahu apakah aku bisa melakukannya. Hanya memikirkannya sedikit saja aku merasa kehilangan semua tenagaku untuk berdiri.” balas Yu Jian dengan suara lemah.
Jantung milik Yu Jian berdetak semakin kencang. Perlahan ia mulai melihat lagi ingatan yang hendak ia lupakan. Terdengar bisik-bisik samar yang seperti mengitarinya berulang-ulang. Pandangannya sedikit mulai menghitam namun seketika semua itu menghilang.
“Makan, kita bicarakan ini sambil makan.” Sang ibu menambah porsi nasi di mangkuk milik Yu Jian. “Kamu juga jangan mendesak anakmu seperti itu, biarlah ia menentukan jalan hidupnya sendiri.”
“Ia sudah dewasa sudah sewajarnya ia mengurusi hidupnya sendiri, namun bukan berarti aku akan diam saja saat melihat anakku tersesat di jalan yang sedang ia lalui. Membiarkannya seperti ini di dunia yang keras seperti ini akan berbahaya. Coba saja ia mencoba melangkahkan kaki keluar dari kota kecil ini, ia pasti akan langsung mati.” sambil mengatakan itu sang ayah melahap burger di hadapannya.
Pada akhirnya keduanya tidak berbicara lagi satu sama lain selama makan malam. Begitu selesai memakan bagian miliknya Yu Jian pergi ke kamarnya untuk tidur karena kelelahan. Ia membaringkan kepalanya di kasur dan mulai terlelap dalam tidurnya.
***
Gelapnya malam seakan-akan melahap habis kesadaran Yu Jian. Namun seberkas cahaya bulan yang masuk melewati celah di jendela dan membangunkan Yu Jian dari tidurnya. Sosok yang menyerupai dirinya nampak sedang duduk di kursi dekat jendela. Yu Jian bangun dan menyandarkan badannya ke dinding.
“Ayah ada benarnya, mau sampai kapan kau mau terus diam di pojokan seperti itu dan bersembunyi?” tanya sosok itu.
[Misi Belum terselesaikan]
[Bergabung Kedalam Sekte]
[Hadiah: Skill Rank Grandmaster]
Panel sistem tiba-tiba saja muncul dihadapan Yu Jian.
“Aku tidak yakin aku bisa melakukannya.”
“Hal itu memang perlu memantapkan hati terlebih dahulu, tapi apakah 10 tahun masih belum cukup bagimu untuk lepas dari masa-masa itu? Apalagi di kehidupan sebelumnya kau sudah melihat beberapa orang mati di hadapanmu. Apa bedanya dengan yang sekarang?”
“Tentu berbeda, dan perbedaan itu… penting bagiku. Melihat orang lain mati terutama orang yang tidak aku kenal mungkin hal biasa bagiku di kehidupan yang lalu. Tapi berbeda ceritanya dengan yang terjadi di kehidupanku yang sekarang.” balas Yu Jian.
“Yah apapun itu, keputusanmu itu sangat disayangkan. Padahal akhirnya kau hidup didunia dimana Qi ada, tapi pada akhirnya kau justru menjauhinya. Ironis.” jawab sosok itu sambil bangun dari kursi dan membelakangi Yu Jian.
Perkataan sosok itu seperti menusukan sebuah jarum ke dadanya. Sudah 10 tahun sejak insiden yang membuat Yu Jian menjauhi dunia bela diri. Dirinya yang awalnya sangat bersemangat saat bereinkarnasi ke dunia bela diri yang memiliki Qi didalamnya. Namun kini ia menjauhi dan membencinya sampai ke bagian terdalam dirinya.
“Bagaimana jika lakukan saja permintaan ayah? Toh tidak ada ruginya bagi kita bukan? Ada potensi kau bisa sembuh dari semua ini, bahkan jika kau tidak melanjutkan jalanmu sebagai ahli bela diri setidaknya hal yang mengganjal itu hilang.” saran sosok itu.
Kepala Yu Jian langsung penuh dengan berbagai macam pikiran. Hatinya menolak dengan keras usulan itu namun secara logika Yu Jian sadar bahwa dirinya tidak bisa terus seperti ini.
“Menurutmu aku bisa melakukannya?” tanya Yu Jian berusaha memantapkan ketetapan hatinya dengan bantuan dorongan sosok itu.
“Mana aku tahu, aku bukan peramal. Tapi mencoba dan gagal lebih baik daripada diam tanpa tahu hasil akhirnya bukan? Setidaknya dengan itu kau tahu batasanmu.”
Yu Jian tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan, namun memperoleh prinsip yang ia butuhkan untuk menjalani hidup barunya. Ia meremas selimut yang ia gunakan dan menatap sosok itu dengan tatapan yang ditunjukan oleh mereka yang sudah siap untuk berubah.
“Akan aku coba lakukan.” Kata Yu Jian.
“Baiklah kalau begitu, akan aku berikan sedikit pelayanan. Sekarang selamat tidur, mari kita bertemu lagi nanti.”
Seketika dunia menjadi gelap. Mata Yu Jian yang awalnya membara karena sudah menentukan tujuan hidupnya langsung memberat seketika. Ia masuk dalam mimpi penuh kekosongan, hanya ada kegelapan di sekitarnya. Dan di ujung tempat itu nampak seberkas cahaya yang nampak semakin membesar, seperti tengah mendatangi Yu Jian.
Saat membuka matanya pemandangan sudah mulai berubah. Ia menghentikan langkahnya. Pemandangan gelapnya kamar sudah berubah menjadi terik matahari, di sekitar juga nampak pemandangan penuh warna hijau dari daun. Yu Jian segera memproses apa yang sedang terjadi saat ini sampai panel sistem tiba-tiba muncul dihadapannya.
[Misi Dalam Proses Penyelesaian]
[Bergabung Kedalam Sekte]
[Hadiah: Skill Rank Grandmaster]
“Kenapa kau berhenti? Menyesali keputusanmu?”
Nampak topeng putih dan rambut yang nampak tidak asing dimata, itu adalah topeng milik Yi Wei. Didepannya nampak juga gurunya Zhang Feng yang ikut menghentikan langkahnya.
“Ada apa Yu Jian? Apakah kau benar-benar menyesali keputusanmu?” tanya master Zhang sambil memberikan senyuman iseng.
“Ti- Tidak...” balas Yu Jian setelah memproses keadaan disekitarnya
Setelah mengatakan hal itu Yu Jian lanjut berjalan di samping Yi Wei. Satu-satunya yang Yu Jian pikirkan saat ini adalah semua ini adalah ulah dirinya yang muncul tadi malam. Itu merupakan sosok imajiner yang Yu Jian gunakan untuk membantu dirinya saat masa-masa traumanya 10 tahun yang lalu. Sejak saat itu sosok itu selalu hadir setiap kali Yu Jian kebingungan untuk menentukan jalan yang ingin dia lalui.
Yo…
Tiba-tiba ia mendengar suara dari dirinya yang lain.
Ini ulahmu? Bisik Yu Jian dalam hati.
Tentu saja, aku berusaha membantumu. Aku tahu kau itu berada di tahap remaja labil meski aslinya kau berusia 30 tahun lebih jika dilihat usianya secara keseluruhan. Jadi aku putuskan untuk mengambil kendali dan membuatmu tidur hingga kita pergi dari rumah. Takutnya jika aku tidak ambil kendali kau akan merubah keputusanmu begitu matahari terbit. Jika situasinya seperti ini kau sudah tidak bisa kabur lagi. Jawab dirinya yang lain.
Baik-baik, terima kasih banyak bantuannya tuan yang paling bijak. Kata Yu Jian sambil berjalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments