“Sekali lagi terima kasih atas pujiannya. Kalau begitu aku akan kembali terlebih dahulu.” Wajah Yu Jian nampak pucat saat mengatakan hal itu
Sebelum orang itu sempat membalas perkatan, Yu Jian langsung bergegas pergi dari tempat itu. Dari belakang terdengar suara sang ayah yang menegur Yu Jian karena tindakan tidak sopannya semetara orang itu hanya menatap Yu Jian sambil tersenyum kecil.
Segera ia pergi menuju keluar rumah, menuju pohon yang tidak jauh dari rumahnya. Kepingan ingatan muncul dalam benaknya. Darah membasahi tangannya, namun itu bukanlah darahnya. Disekitarnya terdengar rintihan dari orang-orang yang terluka dan seketika sebuah tangan nampak menepuk pundaknya. Yu Jian langsung muntah karena pemandangan itu
“Kamu tidak apa-apa?”
Terdengar suara seorang gadis, Yu Jian pun melihat kebelakangnya. Itu adalah gadis yang ia lihat di ruang tamu, ia lah yang baru saja menepuk pundak Yu Jian karena khawatir. Yu Jian tidak langsung menjawab pertanyaan gadis itu dan berusaha menenangkan hatinya terlebih dahulu dan menyeka sisa muntahan yang mungkin tertinggal di bibirnya. Ia menarik nafas panjang lalu menatap gadis itu, atau setidaknya yang ia kira gadis.
“Hanya sedikit kilas balik dari trauma masa kecil.” Yu Jian tidak menyembunyikannya.
“Apa kau butuh bantuan?” tanya gadis itu dengan nada tenang.
“Tidak, aku sudah baik-baik saja sekarang.” balas Yu Jian
“Baiklah kalau begitu. Omong-omong kau Yu Jian bukan?” gadis itu mencoba memastikan.
“Oh, benar. Aku Yu Jian, salam kenal.” Yu Jian memperkenalkan dirinya.
Yu Jian mengulurkan tangannya untuk berkenalan, namun gadis itu tidak langsung menyambut tangannya terlebih dahulu atau bahkan beberapa saat setelahnya. Yu Jian pun menurunkan tangannya lalu memegangi rambut belakangnya seperti orang yang berusaha tidak canggung karena salamannya tidak ditanggapi.
“Aku Yi Wei. Kuberi tahu saja, aku tidak tahu apa yang kau pikirkan. Tapi aku tidak tertarik bersalaman dengan tangan yang baru saja digunakan untuk menyeka muntahan.” gadis itu memperkenalkan dirinya.
“Benar juga, salahku.” Yu Jian baru menyadari hal bodoh yang basru saja ia lakukan.
Yu Jian malu dengan pemikirannya dan wajahnya sedikit memerah. Berkat kejadian barusan Yu Jian menjadi lebih rileks lagi dan pikirannya menjadi lebih jernih lagi. Keduanya pun bercakap-cakap sambil mengelilingi wilayah di sekitar rumah. Gadis bernama Yi Wei itu jarang sekali berbicara, namun ia menunjukan ketertarikan pada hal-hal di sekitarnya yang memang merupakan hal baru di dunia ini.
Dari percakapan singkat keduanya Yu Jian mengetahui bahwa Yi Wei merupakan murid dari Zhang Feng, orang yang ditemui Yu Jian sebelumnya. Keduanya merupakan ahli racun dari sekte Azure dimana Zhang Feng sudah mencapai tingkat master sementara Yi Wei masih di tingkat menengah. Kedatangan keduanya kemari adalah tertarik dengan perkembangan desa yang berubah menjadi kota dalam waktu singkat dengan memunculkan inovasi tak terduga di bidang pakaian, makanan, dan model kereta untuk perjalanan.
Zhang Feng dan Yi Wei berharap dengan datang kemari mereka akan menemukan metode racun atau pengobatan baru. Namun sayangnya hal itu diluar kapasitas kemampuan Yu Jian karena ia tidak mempelajari hal itu sebelum bereinkarnasi.
Setelah berjalan sebentar mereka pun kembali ke rumah. Di rumah nampak makanan sudah dihidangkan.
“Sebelum duduk aku minta maaf atas ketidaksopanan terhadap master Zhang Feng pada percakapan tadi sore.” kata Yu Jian sambil menundukan kepalanya.
“Tidak perlu kau repot-repot minta maaf. Aku memang sengaja melakukannya.” balas master Zhang.
Yu Jian tidak terlalu paham dengan maksud dari perkataan master Zhang dan memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya. Pada akhirnya baik Yu Jian dan Yi Wei pun duduk di kursi yang kosong. Berbagai hidangan tersedia diatas meja seperti pizza, burger, dan kentang goreng. Tema makan malam kali ini adalah beragam fast food yang Yu Jian ajarkan kepada orang-orang di tempat ini.
“Sedikit bertentangan dengan prinsipku untuk makan pizza dan burger dalam satu waktu, tapi ya sudah lah.” Keluh Yu Jian.
Mereka pun makan bersama dan Yi Wei nampak menikmati makanan-makanan tersebut. Yi Wei juga menceritakan bagaimana Yu Jian membawanya berkeliling untuk melihat banyak hal unik dan baru. Zhang Feng nampak tertarik dengan hal itu sama seperti Yi Wei lalu menatap kearah Yu Jian.
“Kalau kau sampai berbicara sebanyak itu maka itu pasti sangat menarik. Aku jadi penasaran dengan sosok Yu Jian.” master Zhang menunjukan tatapan penasaran.
“Tidak ada yang spesial selain dari beberapa inovasi.” balas Yu Jian sambil terus merendah.
Yu Jian merasa tidak nyaman saat berbicara dengan Zhang Feng setelah ia meninggalkan pembicaraan begitu saja sebelumnya. Ditambah bagaimana cara bicara dan tatapan Master Zhang yang tidak bisa lepas dari Yu Jian yang tampak seperti menatap hal yang sangat menarik.
“Inovasi mu itu memang sangat menarik, tapi kemampuan bela dirimu itu tidak kalah menarik.”
Yu Jian langsung menjatuhkan sumpit serta makanan yang hampir masuk kedalam mulutnya. Meski tidak separah seperti tadi sore namun hal itu membuatnya cukup terkejut. Baru saja ia hendak bangun lalu pergi ia ditahan oleh ayahnya.
“Tetap disini dan dengarkan tawaran dari teman ayah.” ucap ayahnya dengan nada serius.
“Tapi sayang...” ibu merasa harus membela anaknya.
“Sudah saatnya ia harus menghadapinya.” ia merik lengan Yu Jian dengan keras hingga kembali duduk di kursi
Sambil menelan ludahnya sendiri Yu Jian kembali duduk.
“Master, apa yang sebenarnya kamu rencanakan? Lupakan, apapun yang kamu rencanakan saat ini bisakah tidak terang-terangan seperti itu? Apalagi jika yang dibahas merupakan hal sensitif. Setidaknya berikan ia pemanasan terlebih dahulu, itulah kenapa kamu masih belum mendapat pasangan meski berusia 70 tahun.” Yi Wei angkat bicara
“Tidak perlu membawa usia juga. Ehem... Aku ingin menawarkan pada Yu Jian untuk bergabung dengan sekte Azure, meski tetap harus mengikuti tes namun setidaknya aku bisa membantu mempermudahnya. Sayang sekali bakat seperti Yu Jian dibiarkan begitu saja.”
Seakan-akan sedang berada di dalam air, Yu Jian tidak dapat mendengar suara dengan jelas. Namun ia tahu bahwa saat ini ia sedang ditawari untuk bergabung dengan suatu sekte. Hatinya seperti dilanda oleh badai yang datang berulang kali, membuatnya bingung akan arah yang sedang ia tuju.
[Misi Belum terselesaikan]
[Bergabung Kedalam Sekte]
[Hadiah: Skill Rank Grandmaster]
Panel sistem muncul dihadapannya. Nampak sebuah misi yang sudah Yu Jian telantarkan selama kurang lebih 10 tahun lamanya.
“Kita pergi dari sini terlebih dahulu.” Yi Wei bangkit lalu menarik gurunya itu.
“Eh, tapi aku baru makan sedikit sekali.” keluh master Zhang
“Salahkan dirimu karena membawa topik yang berat saat baru mulai makan, dasar tidak peka. Maaf memberikan suasana berat seperti ini, kami akan mencari makan di luar saja dan kembali saat tengah malam. Kalian bisa gunakan waktu itu untuk berdiskusi.”
Setelah mengatakan itu Yi Wei membawa Zhang Feng keluar dari kediaman Yu Jian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Nurul Hikmah
masih bingung saya
2023-11-27
0