Bab 5. Bertindak

Abimana terlihat memberikan kode kepada wanita yang tadi datang agar tidak membuka identitas dirinya yang asli kepada Amara. Abimana ingin melihat Amara yang bisa menerima dirinya dalam keadaan apapun. Abimana selama ini sudah bersabar dan berusaha untuk tetap berada di samping Amara tanpa pernah membuka jati dirinya yang sesungguhnya.

Diah saat ini sudah sembuh setelah bertahun-tahun dia berjuang untuk bisa kembali sadar seperti saat ini dari depresi berat yang pernah dialami di masa lalu karena perbuatan Lina yang sangat jahat.

Lina menggunakan obat-obatan keras untuk mengacaukan otak dan pikiran Diah sehingga Diah sering merasakan halusinasi dan terus berteriak tanpa sebab. Akhirnya diputuskan sebagai orang gila oleh dokter yang sudah disewa oleh Lina untuk meloloskan rencananya menjadi Nyonya Angkasa.

Lina benar-benar menghalalkan segala cara untuk bisa mencapai tujuannya yang begitu berambisi ingin menguasai Angkasa grup untuk dirinya sendiri.

Abimana selama ini telah membantunya untuk bisa menemukan kembali jati dirinya. Abimana juga yang telah menemukan keberadaan Amara yang merupakan pewaris Angkasa group.

Rudi Angkasa yang merupakan ayah kandung Amara dahulu kala pernah berselingkuh dan memiliki seorang istri kedua yang bernama Lina. Lina yang merencanakan untuk menyingkirkan Amara sehingga membuat Diah akhirnya memutuskan untuk mengungsikan Amara dan menitipkannya kepada Budiman yang dulu adalah asisten sang suami. Dian percaya bahwa Budiman adalah orang baik dan akan merawat anaknya dengan penuh cinta.

Diah mulai begitu depresi karena harus berpisah dengan anak kandungnya. Diah akhirnya di bawa ke rumah sakit jiwa oleh Rudi sesuai dengan keinginan Lina yang menginginkan menjadi Nyonya rumah di keluarga Angkasa.

Rudi yang pada saat itu memang sedang tergila-gila kepada wanita itu, dia mengikuti semua yang diinginkan olehnya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu ketika Lina sudah berhasil menjadi istri sahnya setelah Diah menetap di rumah sakit jiwa, Lina mulai menunjukkan sifat aslinya yang ternyata hanya menginginkan hartanya saja.

Flash back on

Rudi Angkasa mulai merasakan hidupnya hampa dan kesunyian. Apalagi Lina yang semakin menjadi setelah dia berhasil melahirkan anak lelaki yang bernama Ronald. Lina mendesak kepada Rudi untuk menjadikan anaknya sebagai pewaris tunggal dari Angkasa grup.

Rudi Angkasa tentu saja menolak keinginan tersebut karena dirinya memiliki anak lain selain Arnold. Apalagi Rudi juga mengingat bahwa dirinya masih memiliki anak hasil pernikahannya dengan Diah yang sekarang entah ada di mana.

Setelah Rudi yakin dengan tabiat dan sifat asli Lina yang hanya butuh status dan hartanya, Rudi mulai secara intensif mencari keberadaan anaknya bersama Diah. Rudi juga secara rutin terus mengunjungi Diah di rumah sakit jiwa untuk melepas rasa rindunya kepada wanita sabar dan baik hati yang selama puluhan tahun telah membersamai dirinya dari nol hingga akhirnya sukses dan jaya.

Hal itu juga yang secara perlahan membuat Diah mulai bisa kembali mendapatkan kesadarannya. Apalagi saat Rudi Angkasa membawa berita tentang keberadaan anak mereka yang sudah lama hilang, berkat informasi yang diberikan oleh Abimana.

Diah awalnya tidak merespon apapun yang dikatakan oleh Rudi tentang anak mereka. Diah secara samar Mengingat bahwa dirinya sudah memberikan bayi yang baru saja dia lahirkan kepada asisten suaminya. Diah memutuskan untuk merahasiakan hal itu dari sang suami hingga akhir.

Apalagi Diah juga tidak yakin dengan suaminya. Apakah berada di pihaknya ataukah hanya sedang menjebak dirinya untuk bisa mendapatkan informasi keberadaan putrinya saat ini.

"Percayalah aku pasti akan memperjuangkan hak anak kita dan tidak akan membiarkan Lina merajalela di dalam perusahaan keluarga kita. Diah, cepatlah sadar dan kembalilah ke sisiku sebagai istriku. Aku tidak keberatan kalau nanti kau menginginkanku untuk bercerai dengan Lina. Diah, aku benar-benar merindukanmu dan masih mencintaimu. Aku mohon padamu. Berusahalah untuk sembuh dan kembali ke sisiku sebagai Nyonya Angkasa." ucap Rudi Angkasa dengan sedih.

Diah bahkan sampai meneteskan air mata karena merasa terharu dengan semua yang dikatakan oleh sang suami yang dulu amat dia cintai. Diah sangat tahu kalau Rudi sedang meminta kepada dirinya untuk kembali ke sisinya.

Diah hanya bisa sesegukan ketika mengingat lagi malam-malam sunyi yang dia lewati sendirian di rumah sakit jiwa karena ulah Rudi Angkasa dan Lina yang telah mengurungnya di sana tanpa perasaan.

"Aku tidak tahu apakah bisa memaafkanmu atau tidak. Selama ulat keket itu masih ada di sisimu, aku tidak akan pernah percaya dengan apapun yang kau katakan." kebetulan saat ini pikiran dia sedang jernih sehingga dia bisa berbicara dengan Rudi secara normal tanpa takut atau marah.

Rudi tahu dan sadar diri bahwa dia sudah melakukan banyak dosa terhadap sang istri karena sudah tergoda kepada Lina yang sekarang sudah terbukti sebagai wanita matre yang hanya cinta dengan harta milik nya saja.

Flash back off

Diah hanya bisa menghapus air matanya ketika dia mengingat kembali masa lalunya yang begitu pedih.

"Mama akan mendukung semua keputusanmu, apapun itu. Kamu jangan takut. Abimana dan Mama pasti akan selalu berada di sisimu untuk memberikan pelajaran kepada suami sampahmu!" Terlihat Diah yang begitu geram kepada laki-laki yang berstatus sebagai suami dari putrinya yang baru dia ketemukan setelah puluhan tahun berpisah.

Tidak sulit untuk dia bisa mengenali putrinya karena Amara yang memiliki wajah yang hampir sama dengan dirinya. Diah matanya terus berkaca-kaca ketika dia mendekat kepada Amara yang masih bingung dengan kehadirannya yang tak di undang.

Amara tidak bisa mencerna apapun cerita yang disampaikan oleh Diah kepada dirinya. Amara selama ini mendapatkan banyak cinta dari Budiman dan istrinya yang begitu menyayangi dirinya.

Sejak dulu Budiman dan sang istri tidak memiliki anak kandung karena istrinya yang sakit keras sehingga semua cinta kasih dan perhatian mereka di curahkan sepenuhnya kepada Amara.

"Pergilah karena aku tidak membutuhkan bantuan siapapun untuk menangani masalah rumah tanggaku bersama Mas Alvin. Aku sangat yakin bahwa tanpa bantuan kalian, aku masih bisa membalas rasa sakit hatiku kepadanya dan semua keluarga dia yang selama ini hanya memanfaatkan hartaku saja. Karena sesungguhnya mereka tidak pernah menerimaku sebagai bagian dari keluarga mereka." Diah merasa sedih dengan penolakan dari Amara.

Akan tetapi Diah juga bisa merasakan kepedihan yang begitu besar di wajah putrinya setelah mengetahui penghianatan suaminya yang amat jahat. Tidak ada penghinaan yang lebih besar yang dirasakan oleh Amara saat ini daripada apa yang sudah dilakukan oleh Alvin yang sudah menipu dirinya mentah-mentah.

Amara benar-benar tidak rela rumah kedua orang tuanya yang selama ini sudah merawat dirinya dengan penuh cinta kasih ternyata digunakan oleh Alvin untuk membahagiakan wanitanya yang telah menjadi duri dalam rumah tangganya bersama Alvin.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***