Dibar diruangan VIP
' Gluk '
' Gluk '
" Bro! Elu, napa! Tumben banget ajak gue kesini? " Ucap seseorang.
Orang yang ditanya pun menatap kearah orang yang bertanya,
" Itu, cewe j*l*ng yang dirumah gue, semakin hari semakin berani melawan aja tu cewe. " Jawabnya kesal.
" Yaelah, bro. Bukannya, dia istri lo? " Ucap seseorang.
" Cih, Istri macam apa yang berani selingkuh dari suaminya! " Ucapnya geram.
Mendengar itu, orang bertanya tadi berusaha mengalihkan topik karna orang yang ditanya sedang mabuk berat.
" Oke-oke. Karna, kita lagi di bar jadi jangan mikirin hal-hal yang lain, mending kita happy aja. Gimana, Yan? " Tanyanya dan ternyata kedua orang itu adalah Riyan dengan Arga temannya Riyan.
...----------------...
Disebuah Mansion, di pagi hari.
Disalah satu kamar terbesar di lantai 2, tepatnya dikamar mandi.
Seorang perempuan terkapar tak sadarkan diri dalam kamar mandi itu, tubuhnya penuh memar, wajahnya pucat pasih, dikepala terdapat darah yang kering sendiri. Yah, dia Aya Xarienza.
Sedikit info tentang Aya Xarienza, Aya Xarienza atau sering dipanggil dengan Aya. Aya, merupakan anak perempuan dari keluarga Xarienza, dia anak ke 2 dari ibu dan ayahnya. Ia, mempunyai kaka bernama Aron. Dan ibunya bernama Ririn dan ayahnya bernama Tirtan.
Aya, dulu menikah dengan Riyan tanpa mendapatkan restu dari keluarga nya, pada saat itu sebenarnya Aya telah dijodohkan dengan seseorang, tapi ia lebih memilih dengan orang yang dicintai nya.
Akibatnya, keluarga nya pun marah besar kepada Aya. Waktu, itu Aya sempat dikurung dikamar agar tidak bisa melarikan diri dari pernikahan nya yang telah ditetapkan oleh kedua belah pihak keluarga Aya dengan calon tunangan nya itu. Tapi, ia malah dapat kabur dari rumah dan pergi meninggalkan keluarga.
Sejak, saat itu Aya dan keluarga besarnya tak pernah berhubungan lagi. Aya, pergi keluar negri bersama Riyan.
...----------------...
Masih ditempat yang sama,
Terlihat pergerakan yang lambat dari tangan Aya, yang saat ini ia berada didalam kamar mandi yang terkunci itu.
" uuhkk... uuhhhkkk... " Tiba-tiba, Aya terbatuk-batuk dan nafasnya tak berjalan dengan normal.
" Hahhhh.. hahhhhh... hahhhh... I.. ini, kenapa sakit banget dada ku! U.. udara, aku butuh udara." Ucapnya pelan, hampir tidak terdengar. Kini, Aya masih berusaha mengatur nafasnya yang tidak beraturan itu, karna kamar mandi yang terkunci terlalu lama mengakibatkan udara yang ada disekitar semakin menipis.
" Hahhhh... hahhhh.. Ya, Tuhan dada ku sakit sekali. Uuhhkkk. " Gumamnya lesu, dan sekali lagi Aya pingsan.
Tubuhnya benar-benar lemah tidak memiliki tenaga lagi, dan akhirnya untuk kedua kalinya tubuh Aya pun ambruk.
...----------------...
" Ini, udah pagi kan! Berarti, aku harus bukain pintu buat Non Aya. " Ucap Bi Imah saat sudah berada didepan pintu kamar.
Cekleks.
Suara pintu terbuka, " Non, Non Aya? " Panggil Bi Imah. Namun, tidak ada sahutan sama sekali membuat Bi Imah khwatir dan langsung menerobos masuk kedalam mencari keberadaan Aya.
Sampai, Bi Imah membuka kamar mandi, ia terkejut bukan kepalang. Ia, melihat dengan mata kepalanya sendiri. Orang yang sering dipanggil nya Non Aya itu, kini tak sadar kan diri tergeletak disamping bak mandi.
" Astaghfirullah, Non Aya! " Ucapnya menyerit dan langsung mengangkat dengan susah payah tubuh Aya ke tempat tidur.
" Ya, Allah Non Aya. Kesihan, sekali nasibmu non. " Gumam Bi Imah ketika ia selesai meletakkan tubuh Aya di tempat tidur dan setelah itu ia menelpon dokter pribadi.
" Baju, Non Aya basah semua dan kering sendiri seperti ini. Ya, Allah Non. Sebenarnya apa yang terjadi padamu malam tadi! iiskkh... iiiisskkk.. " Isak tanggisnya sambil membantu Aya mengganti pakaian.
Beberapa menit kemudian, dokter pribadi Aya pun datang.
Tok. tok. tok.
ketuknya tiga kali,
" Masuk, aja Dok! " Ucap Bi Imah, oiya rumah depan gak dikunci ya.
Dokter, pun memasuki kamar itu dan langsung merawat Aya.
" Bi, apa yang terjadi dengan Aya? " Tanya dokter itu sambil merawat tubuh Aya yang dipenuhi luka-luka itu.
" Saya, juga tidak tau Dokter Ridwan. Ketika, saya memasuki kamar ini dan menemukan Non Aya tergeletak disamping kamar mandi. " Jelas Bi Imah dan air matanya kini semakin menjadi-jadi.
" Baiklah. Tapi, tubuh Aya semakin banyak luka dan sepertinya ini luka baru. Apakah, Tuan Riyan memukuli Aya lagi? " Tanya Dokter Ridwan menyelidik.
Mendengar pertanyaan Ridwan, Bi Imah hanya bisa terdiam seribu bahasa.
Melihat Bi Imah yang tak kunjung bicara, akhirnya Ridwan paham dan lebih memilih melanjutkan perawatan nya kepada Aya. Karna, memang sekarang Aya harus cepat-cepat ditolong.
Tubuhnya, benar-benar lemah dan jantung nya juga ikut melemah. Mendapati bahwa jantung Aya yang melemah itu pun, membuat dokter Ridwan geleng-geleng kepala dan berkata,
" Bi, kita harus cepat-cepat bawa Aya kerumah sakit, kalo gak! Aku gak tau lagi harus gimn lagi, kondisi Aya benar-benar memprihatinkan, jantungnya melemah. " Terang dokter Ridwan panjang kali lebar.
" Baik, Dok. Kalo, ngitu biar saya suruh Mang Supri siapin mobilnya dulu." Ucap Bi Imah dan ingin segera keluar dari kamar.
" Baik. " Ucap dokter Ridwan. Namun, sayang tiba-tiba saja seseorang mendobrak pintu kamar itu dan menghentikan nya.
Brakk.....
Suara pintu yang didobrak " BERHENTI! ...... Ucap seseorang sambil berteriak dengan nada suara menekan dan disengajainya menjeda ucapannya, mendengar itu Bi Imah dan Ridwan kaget sambil menatap ketempat asal suara tadi.
Deg.
Deg.
Suara jantung Bi Imah berpompa dengan cepat, dan orang yang berteriak tadi melanjutkan ucapannya "JANGAN BERANI-BERANINYA KALIAN BAWA DIA KERUMAH SAKIT, KALO KALIAN MASIH SAYANG DENGAN NYAWA KALIAN. PAHAM! " Ucap orang itu dengan aura yang tersebar dan amarah yang telah sampai diubun-ubun.
Bersambung.
Menurut, kalian siapa orang yang berteriak itu?
jangan lupa kasih pendapat kalian di kolom komentar ya, dah 👋
Salam hangat dari Author. Muach, aku cinta kalian deh. Hehe ☺🤣✨
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments