EPISODE 4. Terbongkar.

Samuel sudah pergi dari Indonesia, sementara di sana seorang perempuan yang bernama Amanda sedang menghubungi Dion.

Berkali-kali dirinya menelfon Dion dan ingin menjelaskan semuanya, tapi tidak diangkat sama sekali.

Dirinya ingin menemui Dion di apartemennya dan ingin menjelaskan bahwa dirinya dan Samuel hanya dijebak.

Semenjak kepergian Samuel, Amanda sudah mencari ART baru untuk bekerja di rumahnya.

Amanda sudah mandi dan sarapan, dan sekarang dirinya segera pergi ke rumah Dion.

Ingin rasanya dia bertemu dengan kekasihnya itu. Walaupun Amanda sudah menikah, tapi dirinya tetap menganggap Dion sebagai kekasihnya.

Kini Amanda sudah memarkirkan mobilnya. Dirinya segera keluar dari mobil dan melangkah menuju ke apartemennya.

Amanda melangkah dengan sangat cepat. Dirinya tak sabar ingin bertemu dengan kekasihnya tersebut.

Kini Amanda sudah berada di depan pintu. Dia segera menekan bel yang terpasang di depan pintu apartemen. Saat dirinya hendak menekan bel, Amanda malah mendengar suara aneh di dalam.

"Suara apa itu? Kenapa seperti ada suara perempuan di dalam," gumam Amanda. Lalu, dirinya segera menekan bel, tapi Dion tak mendengar sama sekali.

Amanda mendengar ada suara perempuan di dalam apartemen Dion. Dion dan perempuan tersebut sedang melakukan sesuatu.

Ternyata apartemennya tidak dikunci sama sekali, hingga dirinya bisa masuk ke dalam. Saat berada di dalam, dia segera menuju ke sumber suara.

Betapa terkejutnya Amanda ketika melihat Dion sedang melakukan hubungan badan dengan seseorang yang dikenalinya.

Amanda, matanya melotot, melihat Dion melakukan hubungan suami istri dengan seorang perempuan yang ternyata adalah sahabatnya sendiri.

"Tak menyangka kita bisa terus berhubungan seperti ini. Aku sangat mencintaimu, Dion. Tak sia-sia aku bisa merebut kamu dari Amanda," gumam Prita.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Amanda dengan wajah yang cukup marah.

"Amanda," ucap Dion dan Prita secara bersamaan.

"Dion, apa yang kamu lakukan dengan Prita? Kenapa kamu melakukan ini di belakangku?" tanya Amanda dengan amarahnya yang sudah memuncak.

Dion hanya menatap Amanda ketika Amanda sedang marah kepadanya dan ingin meminta penjelasan darinya.

"Apa kamu tidak melihat aku sedang melakukan apa dengan Prita?" ucap Dion dengan entengnya.

Amanda meneteskan air matanya. Dia tidak menyangka bahwa Dion akan mengkhianatinya.

"Kenapa kamu melakukan ini di belakangku, Dion? Bukankah kita saling mencintai?" ucap Amanda. Air matanya terus menetes melihat hal yang tidak ingin dilihat olehnya.

"Apa kamu bilang? Kita saling mencintai. Aku dulu memang mencintai kamu, tapi sekarang tidak semenjak kamu berhubungan dengan pria brengsek itu."

"Dion, aku dijebak, aku tidak melakukan apapun dengannya," ucap Amanda.

"Bohong! Apa aku percaya dengan semua omong kosongmu?" ucap Dion, matanya melotot ke arah Amanda. Dia benar-benar marah dengan Amanda karena menggangu aktivitasnya dengan Prita.

"Prita, sejak kapan kamu berhubungan dengan Dion?" ucap Amanda, matanya menatap Prita yang sedang memegang tangan Dion.

"Semenjak kamu menikah dengan pria itu, dan aku adalah orang yang selalu menemani Dion, bahkan memenuhi segala hasratnya," ucap Prita, yang tidak peduli dengan air mata Amanda.

"Apa? Jadi selama ini kalian sudah berhubungan terlalu jauh?" Amanda kaget dengan penjelasan dari Prita. Ternyata sahabatnya sudah lama berhubungan dengan Dion.

"Jadi kamu sudah tahu, bukan, bahwa kami berdua saling mencintai? Jadi, silakan keluar dari apartemen ini," ucap Dion, mengusir Amanda.

"Kenapa kamu tidak mengatakan bahwa kita sudah berhubungan sangat lama, sejak kamu menjadi kekasihnya?" tanya Prita.

Amanda, yang hendak keluar dari apartemen, kaget dengan perkataan dari Prita. Ternyata selama ini Dion dan Prita yang mengkhianatinya, bukan dirinya.

Amanda benar-benar sangat marah dan tak menyangka mereka berdua yang malah mengkhianatinya.

Amanda jadi berpikir bahwa Dion dan Prita yang menjebak dirinya agar mereka bisa berhubungan secara terang-terangan.

Amanda sudah tidak memperdulikan lagi antara Dion dan Prita. Dia segera keluar dari apartemen dengan air mata yang terus mengalir di wajahnya.

Amanda kini masuk ke dalam mobil. Dia segera melajukan mobilnya. Didalam mobil, dia terus menangis.

Dirinya yang ingin sekali melihat Dion dan ingin menjelaskan semuanya, tapi malah melihat Dion sedang berhubungan dengan Prita, sahabat yang dia percaya.

Amanda kini sudah berada di rumah. Dia segera membuka pintu lalu berlari menuju ke kamar.

Kedua orangtuanya kaget ketika melihat Amanda pulang dengan menangis.

Sania lalu menghampiri kamar anaknya.

"Amanda, ada apa? Kenapa kamu pulang sambil menangis?" ucap Sania terus menggedor pintu kamar anaknya.

"Bu, lebih baik Ibu pergi. Aku tidak ingin diganggu oleh siapapun."

"Katakan apa yang terjadi denganmu, Amanda. Apa ada yang menyakiti kamu?" ucap Refan yang tiba-tiba sudah berada di depan kamar Amanda.

"Aku tidak apa-apa, Ayah. Lebih baik Ayah dan Ibu segera pergi dari sini. Aku ingin sendiri."

Amanda terus menangis di dalam kamar sampai-sampai dia tidak bisa meneteskan air matanya lagi karena sudah banyak air mata yang dia keluarkan.

Ternyata selama ini dia dibohongi oleh Dion, dan Dion malah menuduhnya mengkhianatinya.

Amanda malah menyalahkan Samuel karena Samuel yang telah membuat hubungan dirinya dan Dion retak.

Amanda ingin sekali meminta maaf pada Samuel, tapi dirinya tidak tahu dimana dia sekarang.

Dia ingin meminta maaf pada Samuel dengan tulus, dia tidak tahu apakah Samuel akan memaafkannya atau tidak.

Amanda segera menghapus air matanya. Lalu dia segera pergi ke luar, dan entah kenapa, dirinya ingin sekali ke kamar Samuel.

Selama mereka menikah, mereka tidak pernah tidur sama sekali. Amanda kini sudah berada di kamar milik Samuel. Sebuah kamar kecil tempat Samuel mengistirahatkan tubuhnya.

"Samuel, ternyata selama ini kamu tidur di tempat yang sempit seperti ini. Apa kamu tidak merasa kedinginan?" ucap Amanda di dalam hatinya ketika melihat kamar Samuel yang beralaskan tikar yang sangat tipis.

"Samuel, kenapa kamu sangat kuat sekali tidur di tempat seperti ini? Maafkan aku, Samuel. Aku benar-benar minta maaf. Sekarang, kamu berada di mana? Aku ingin sekali bertemu denganmu," gumamnya dalam hati.

Amanda terus menghubungi Samuel, tapi teleponnya tidak diangkat sama sekali.

"Samuel, kamu dimana sekarang? Kenapa ponsel kamu tidak aktif?" lirih Amanda, yang khawatir dengan Samuel yang dirinya tidak tahu dimana dia sekarang.

Samuel baru saja tiba di bandara. Dia segera turun dari pesawat, dan di sana, asisten papahnya sudah menunggu dirinya.

"Selamat datang kembali, Tuan Muda. Mari, silahkan masuk ke dalam mobil," ucap asisten papahnya.

"Bagaimana keadaan Mamahku?" ucap Samuel.

"Maksud Tuan Muda Nyonya Yuna."

"Hmm."

"Keadaannya seperti biasa, belum ada perkembangan, Tuan Muda," ucap Asisten ayahnya.

Samuel hanya menghela nafasnya mendengar perkataan dari asisten papahnya.

Terpopuler

Comments

zahraky

zahraky

Kasiaan 😂😂😂

2024-03-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!