Perdebatan

Sisi angkuh kalea keluar begitu saja di mata santi, Terlihat jelas jika memang gadis ini anak orang kaya yang memiliki banyak uang.

"Angkuh sekali kau nona! Padahal hanya perusak rumah tangga." Teriak santi lantang.

"Di sini penjahat nya adalah kau, Aku paling alergi sama orang yang merasa paling tersakiti padahal hasil ulah sendiri." Kalea berkata sambil tersenyum mengejek.

"Kita lihat saja nanti, Aku akan menang menyaingi mu." Geram santi yakin.

"Bersaing? Maaf aku tidak berminat saingan dengan sampah rendahan." Cibir kalea.

Kewalahan santi menghadapi mulut kalea yang pandai berkilah, Ternyata hanya luar nya saja terlihat kalem dan anteng.

"Biar ku cerita kan sedikit tentang ku kepada mu, Keluarga ku utuh namun aku biasa hidup sendirian.Karakter ku di bentuk oleh keadaan, Perinsip ku di bentuk oleh pengalaman."

"Saingan ku hanya diriku yang kemarin, Kau tidak perlu repot untuk menjatuh kan ku setan! Itu sia sia saja, Karena aku tahu cara nya berdiri walau pun jatuh berulang kali." Kalea berkata sambil menunjuk wajah santi.

Bukan main geram nya santi saat ini, Ia bergegas pergi sambil menahan rasa jengkel yang akan meledak. Di lihat nya juga mobil kalea yang mewah itu.

"Tidak perlu buru buru kau berjalan, Mata mu sudah buta karena merebut kekasih orang." Kalea mengikuti dari belakang.

"Kau! Kau yang menjadi orang ketiga dalam rumah tangga ku." Sentak santi.

Karena sudah berada di pinggir jalan, Banyak orang melihat kehebohan yang ssdang terjadi. Dua wanita cantik bertengkar hebat.

"Kalian lihat lah wanita ini, Dia merebut suami ku sehingga aku menjadi tersiksa." Teriak santi kepada orang orang.

"Astaga! Cantik begitu kok malah jadi selingkuhan." Bisik ibu ibu yang akan naik angkot.

"Setiap hari aku menangis karena suami ku tidak pernah pulang, Dia sibuk bersama wanita ****** ini." Ujar santi lagi.

Kalea ketakutan melihat orang orang yang mulai menggunjing nya, Bodyguard sigap memasukan kalea kedalam mobil dan langsung meluncur pergi.

Santi tersenyum penuh kemenangan karena banyak yang membela nya, Ia merasa seolah ini ada kesempatan untuk menjatuh kan kalea.

"Yang sabar ya mbak, Semoga suami nya cepat sadar." Ibu yang tadi menyabar kan santi.

"Dia cantik bu, Mungkin saja suami saya jadi betah karena nya." Ujar santi memelas.

"Dasar betina gatal, Suka nya merebut milik orang." Sahut ibu satu nya.

"Setiap malam dia tidak pernah pulang, Suami ku lebih banyak menghabis kan waktu bersama nya." Isak santi.

"Semoga saja dia cepat sadar, Saya doa kan yang terbaik."

Santi membungkuk untuk berpamitan untuk pulang, Ia naik ojek online. Karena santi tidak punya kendaraan sendiri.

"Aku tidak akan kalah dalam pertarungan ini, Kim harus jadi milik ku selama nya." Tekad santi.

Tidak akan rela kim menjadi milik orang, Apa lagi kini kim telah menjadi suami nya. Hubungan mereka sah, Tidak seperti kalea yang hanya kekasih.

Kini kalea punya pandangan buruk di hadapan orang, Karena santi meneriaki nya di hadapan banyak orang.

"Habis lah kau kalea, Hanya tinggal menghitung waktu saja kim akan jadi milik ku." Seringai santi penuh kemenangan.

Yakin bahwa kim tidak akan lepas dari genggaman nya, Mama dora pun berada di pihak nya. Aliska yang masih belum di percaya sepenuh nya, Alicia masih jadi tantangan besar.

...****************...

Jalan kalea terlihat gontai saat tiba di rumah sakit, Alicia agak takut mau bertanya karena wajah kalea yang sangat tidak baik.

"Apa dia sudah sadar al?" Tanya kalea pelan.

"Sudah, Tadi abang nanyain kamu." Sahut alicia.

"Aku masuk dulu, Kamu tunggu ya." Pamit kalea.

Kim menoleh ketika kalea datang menghampiri nya, Ia berusaha bangkit untuk menyambut kekasih tercinta.

"Dari mana kamu sayang?" Tanya kim meminta tangan kalea.

"Menemui istrimu." Jawab kalea ceplos.

"Kenapa lea? Jangan berurusan dengan wanita gila itu." Cegah kim.

Sebenar nya banyak ucapan yang ingin kalea keluar kan, Tapi melihat kim yang semrawut karena sakit nya.

"Orang mulai mengatai ku bahwa aku yang merebut mu." Lirih kalea.

"Siapa yang mengatakan nya?" Kaget kim.

"Bukan kah aku memang bisa di lihat sebagai perusak kim? Aku yang tersakiti di sini, Namun kenapa aku malah di anggap penjahat nya." Kalea meniti kan air mata.

Kim menarik kalea dalam pelukan nya, Sudah tidak kuasa menahan perasaan nya jika kalea menangis seperti ini. Hati nya terasa sangat sakit.

"Akan ku tepati janji ku untuk tidak mencintai siapa pun kecuali dirimu, Jadi tolong tahan lah cacian ini lea." Ujar kim serba salah.

"Bagai mana jika aku sudah menahan semua nya dan kamu malah meninggal kan ku kim?" Tanya kalea.

"Kita tahu bahwa butuh waktu yang lama untuk berdamai dengan rasa kecewa, Tidak mungkin aku akan mengabai kan perasaan mu hanya demi wanita itu." Ucap kim.

"Jangan memberi ku harapan jika kau tidak mengingin kan ku kim, Atau aku akan tersiksa oleh perasaan ini." Ujar kalea.

Sepasang kekasih ini berpelukan untuk melupa kan apa yang sudah terjadi, Kim berusaha membuat kalea yakin bahwa cinta nya tidak akan terbagi pada santi.

"Kenapa kamu menyiksa diri seperti ini, Aku sangat marah pada nya." Lirih kalea.

"Selagi aku bisa menahan nya, Maka akan ku tahan demi cinta kita." Jawab kim tulus.

"Terima kasih, Maaf aku tidak ada di saat kamu kesakitan." Sesal kalea.

Kim menggeleng sambil mencium tangan kalea, Rasa nya bahagia karena bisa melewati cobaan yang ia hadapi tadi malam.

"Apa ada yang terasa sakit?" Tanya lea memeriksa tubuh kim.

"Hati ku yang terasa sakit melihat mu kuyu seperti ini, Aku yakin di masa yang akan datang kita akan sangat bahagia." Ujar kim.

"Amiin, Semoga saja seperti itu." Sahut kalea tersenyum.

Ponsel kim yang sudah aktif terus saja berdering, Nama wanita sialan yang tertulis di sana. Kim sama sekali tidak ada niatan untuk merubah nama tersebut.

"Biar ku angkat." Kalea mengambil ponsel kim.

Sengaja ia duduk di hadapan kim yang bersandar, Tak lupa tangan kim yang melingkar di pinggang nya. Semula itu hanya panggilan biasa, Tapi kalea mengganti nya video call.

Santi yang tidak tau bahwa kim masuk rumah sakit pun jadi girang, Ia menjawab nya sambil memasang wajah cantik agar kim terpesona.

"Hallo mas." Sapa santi lembut.

Seketika ekspresi nya berubah karena melihat kalea, Apa lagi kim yang memakai baju rumah sakit. Namun bukan baju yang jadi masalah nya, Kedekatan mereka berdua lah yang membuat santi ingin menjerit.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***