Pandangan kim mulai samar dengan nafas yang terengah engah menahan sesuatu yang akan meledak, Pintu kamar terbuka lalu santi berjalan kearah kim sambil membuka kaos nya.
Kini santai hanya menggunakan dalaman, Perlahan santai naik keranjang berbaring di sebelah kim. Walau pun sudah jadi janda, Tapi tubuh santi masih elok menawan.
"Jangan menahan nya mas, Ada aku di sini." Bisik santi mengelus pipi kim.
"Kau memberiku obat sialan!" Sentak kim dengan wajah merah padam.
"Sebenar nya akan lebih baik jika tanpa obat, Tapi mau bagai mana lagi. Kamu nya sok jual mahal, Ayo lah mas." Ajak santi melepas kan penutup gunung nya.
Melihat pemandangan yang ada di hadapan nya, Kim semakin panas dingin. Tapi akal sehat nya terus memberikan nya kewarasan.
"Aku istri kamu mas, Halal untuk di nikmati mas." Santi merapat kan gunung nya kedada kim.
"Menjauh dari ku bangsaat!"
"Aakkhh!"
Terpelanting santi ketika kim menendang nya hingga jatuh dari ranjang, Mama dora sebenar nya mendengar teriakan menantu nya. Tapi ia mengira bahwa ada pergulatan panas, Maka dari itu ia memilih masuk kamar.
"Kamu kenapa sih mas?! Sejahat ini kamu sama aku." Teriak santi kesakitan.
"Kau yang membuat ku jahat! Jika saja kau bersikap bagai mana seharus nya, Aku pasti akan baik padamu." Geram kim.
"Wajar mas aku minta nafkah batin, Itu kewajiban kamu." Balas santi tak kalah tinggi.
"Jika sudah terlanjur gatal, Cari lah pria yang mau memuas kan mu." Kim segera keluar dari kamar.
"Mau kemana mas?! Mas..."
Santi terus memanggil kim yang keluar dari rumah, Kehebohan terjadi di rumah keluarga kloper. Mobil kim meninggal kan halaman rumah.
"Ada apa santi?!" Mama dora keluar dari kamar dan kaget melihat santi menggunakan penutup apa ada nya.
"Mas kim pergi ma! Bahkan dia menolak ku walau pun sudah di kasih perangsang." Santi menangis.
"Ahahahaha...Kasihan sekali kamu mbak." Aliska tertawa kencang.
"Nama nya juga barang murah, Walau sudah di obral ya bakal tidak ada yang mau." Ejek alicia puas.
"Kamu juga wanita al, Bayang kan jika kamu ada di posisi aku." Teriak santi menangis kencang.
Alicia maju menarik rambut santi yang sudah berani berteriak pada nya, Amarah gadis ini memang sangat sulit di kendali kan.
"Siapa kau sehingga berani berteriak padaku bangsat?!" Geram alicia.
"Lepas kan al, Kamu menyakiti mbak mu." Teriak mama dora.
"Sampah!"
Santi terjatuh karena alicia menyentak kepala nya kasar, Lengkap rasa nya penderitaan yang santai alami. Walau ini memang ulah nya sendiri juga karena memaksa kan diri.
Tinggal santi yang menangis, Mama dora mendekati menantu nya dengan iba. Santi bangkit mengusap air mata yang berurai.
"Yang sabar ya nak, Semua pasti akan berlalu." Hibur mama dora.
"Iya ma, Aku akan terus berusaha meluluh kan hati kim." Tekad santi.
Aliska mendengar kan percakapan antara menantu dan mertua ini, Bayaran nya mahal untuk menguping pembicaraan mereka. Karena aliska masih bersikap welcome kepada santi, Jadi mama dora mengira anak bungsu nya ini menyukai santi.
Padahal aliska mendapat bayaran dari alicia untuk mendengar kan keluh kesah santi, Dengan begitu alicia bisa mengadu kan nya pada kalea. Karena alicia tidak percaya seratus persen pada kim, Ia takut jika kim berhianat dan sampai meniduri santi.
Tadi ia sudah tahu rencana mama dora dan santi yang akan memberi obat pada kim, Tapi alicia sengaja membiar kan nya. Ia ingin melihat sampai di mana keteguhan kim pada kalea.
...****************...
Tujuan kim adalah rumah kekasih nya, Jam sudah menunjukan pukul tiga dini hari. Mungkin saja kalea terlelap dalam tidur nya.
"Hah, Hah."
Nafas kim kian memburu karena saat ini semakin naik rasa nya, Berjalan pun kim sudah sangat oyong tidak karuan arah nya.
"Kalea...Aku kepanasan sayang." Rintih kim lemah.
Naik tangga rasa nya bagai kan naik gunung bromo tinggi nya, Kim sempat terjatuh beberapa kali. Kemeja nya sudah ia buang di ujung tangga.
"Tolong aku kalea." Kim masuk kedalam kamar kekasih nya.
Kim bisa masuk karena sudah memegang serep kunci, Malam itu ia meminta nya dari kalea. Sehingga ketika datang bisa langsung masuk saja.
Kosong, Kamar kalea tidak ada penghuni nya sama sekali. Ranjang nya terlihat rapi pertanda tidak ada yang meniduri nya.
"Kamu di mana sayang...Kaleaaa."
Kim berteriak di ujung kasur dan roboh seketika tidak mampu menahan badan, Pikiran buruk mengelana karena saat ini otak kim tidak bisa berpikir jernih.
"Kau meninggal kan aku lea? Kenapa kau pergi sayang." Jerit kim menangis seperti anak kecil.
"Leaaa..."
Rasa panas yang kunjung hilang, Kim merangkak masuk kamar mandi untuk mendingin kan diri. Sial nya itu tidak berpengaruh sama sekali.
Guyuran air shower tidak mampu mereda kan hasrat kim, Terpaksa kim memegang nya dan bermain solo. Ia merasa ini lebih baik dari pada menghianati kekasih nya.
"Ssshh aakhh leaa."
Dalam bayangan nya hanya ada kalea, Kim terus memikir kan kalea sang kekasih tercinta yang saat ini tertidur pulas.
Tadi kalea di ajak pulang oleh mama kayra untuk menginap, Sudah seminggu juga ia tidak pulang tidur di kamar mewah nya ini.
Pagi hari.
"Sarapan dulu sayang." Ajak mama kayra saat lea bangun.
"Buru buru nih ma, Lain kali saja ya." Tolak kayra mencium pipi mama nya.
"Papa enggak lea?" Gavin menunjuk pipi nya.
Kalea mencium papa nya juga, Kenan langsung menolak ketika kalea memajukan bibir nya. Pria ini sangat anti untuk hal seperti itu.
"Latihan bang, Nanti kalau udah punya istri biar tidak kaku." Goda kayra.
"Abang belum kepikiran mau cari pasangan, Nanti di tinggal malah nangis terus." Sindir kenan.
"Di tinggal bagai mana?" Tanya mama kayra.
"Adalah ma, Dia di tinggal pacar nya nikah." Ujar kenan.
"Aku pergi dulu ya ma." Pamit kalea melambai kan tangan.
Bisa meledak kepala nya jika terus mendengar kan ucapan kenan, Langsung kalea masuk mobil menuju rumah. Ia bergegas karena ada panggilan sebanyak lima kali dari kim.
Ada juga pesan dari kim mengatakan bahwa ia ada di rumah nya, Maka dari itu kalea langsung pulang.
"Dia tidur sini berarti." Gumam kalea menatap mobil kim.
"Neng lea..Kayak nya ada teman eneng tadi malam datang." Bu jeje tetangga sebelah rumah memberi tahu.
"Seperti nya iya bu, Saya baru pulang jadi tidak tahu." Jawab kalea sambil tersenyum ramah.
Kalea masuk kedalam rumah, Terlihat kemeja kim yang di tinggal kan. Hati kalea sudah berdegup ketakutan, Bisa saja kim mabuk dan malah menggila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Nuryanti 94
aku udah deg2an bgt, alhamdulilah kmu gak mau d snth sinta, smoga slmanya kya gitu. klo emng kmu gk mau khianati kalea.
2023-10-11
0