Tamparan alicia

Santi berulang kali melihat kearah pintu, Sudah pukul sepuluh malam. Kim belum juga pulang, Ini baru hari pertama kim masuk kerja lagi setelah menikahi santi.

"Ngapain sih mbak?" Tanya aliska dengan gaya nya yang petakilan.

"Abang kamu kok belum pulang ya? Kemana dia ini." Ujar santi gelisah.

"Nemuin pacar lah! Sudah seminggu to dia enggak ketemu." Cetus aliska.

Menoleh santi ketika mendengar jawaban aliska, Memang mungkin saja saat ini kim sedang bersama kekasih nya.

"Kamu udah pernah ketemu sama pacar nya kim?" Tanya santi duduk di samping aliska.

"Belum! Cuma lihat foto nya saja, Kak al yang selalu bersama nya." Sahut aliska.

"Oh teman nya alicia." Gumam santi.

"Bos nya! Nona kalea itu orang kaya raya, Perusahaan nya banyak. Sangat tidak sebanding sama kamu." Ujar aliska.

Santi menunduk karena ucapan aliska yang pedas, Tapi gadis ini masih bisa di ajak ngobrol walau ucapan nya setajam silet.

"Kak al baru pulang?" Tegur aliska melihat alicia.

"Hmm."

"Rumah ini sekarang berasa ada gunung salju nya, Semenjak kedatangan mbak santi." Ucap aliska.

"Nama nya juga parasit." Ketus alicia berlalu menuju kamar.

"Mbak mau panasin makanan dulu ya lis, Siapa tahu alicia mau makan." Pamit santi menuju dapur.

Sebenar nya santi merasa sakit hati dengan ucapan ucapan para adik ipar nya, Namun ia menebal kan telinga demi cinta nya pada kim.

"Kamu kok masih di dapur santi." Tegur mama dora di atas kursi roda.

"Alicia baru pulang ma, Aku hangat kan makanan untuk dia dulu." Jawab santi tersenyum.

"Alhamdulilah mama punya menantu kayak kamu nak." Mama dora sangat bahagia.

"Mama bisa saja, Santi banyak kekurangan nya ma." Santi merendah kan diri.

"Sudah tau banyak kekurangan tapi kenapa masih tidak sadar diri malah memaksa kan untuk menjadi istri orang, Jelas jelas abang tidak mau dengan mu." Sindir alicia.

"Alicia! Hormati kakak ipar kamu." Tegur mama dora.

"Mama juga sangat egois di sini, Tanpa tahu bagai mana tadi keadaan abang kim." Kesal alicia.

"Tidak ada mama yang ingin anak nya menderita al, Suatu hari nanti kim akan sadar kalau santi adalah wanita baik." Kekeh mama dora.

"Nyata nya mama membuat abang menderita! Saat ini abang entah kemana membawa luka hati nya, Aku juga sudah memutus kan untuk keluar dari rumah ini." Tegas alicia membanting gelas.

Mama dora yang kaget langsung memegang dada nya, Rasa nyeri mulai menyerang bagian jantung. Aliska langsung mendatangi mama nya.

"Kakak jangan marah sama mama terus dong!" Teriak aliska ketakutan.

Alicia yang semula akan pergi jadi panik juga, Dengan perlahan aliska menggosok dada mama nya menggunakan minyak angin yang santi ambil kan.

"Kendali kan emosi kamu al, Kasihan mama." Tegur santi.

Plaakk.

Tamparan keras mendarat di pipi santi dari tangan alicia, Bisa bisa nya penyebab masalah malah memberi nya nasihat. Darah alicia langsung mencuat naik.

"Pergi kau dari hadapan ku sebelum habis kau ku bikin." Geram alicia.

Mama dora tidak bisa membela menantu nya karena aliska sudah mendorong nya masuk, Kini tinggal alicia dan santi yang masih bersitegang.

"Kau itu pembuat masalah ya, Jadi jangan sok belagu memberi orang nasihat! Melihat mu saja aku sangat muak." Geram alicia mencengkeram pundak santi.

"Aduhh."

Santi mengaduh kesakitan karena tenaga alicia tidak main main, Bahkan juna saja bisa di banting nya. Apa lagi cuma santi.

"Penjahat nya itu kau santi, Tidak usah berlagak merasa tersakiti. Kau yang menyakiti hati abang ku." Kesal alicia karena santi menangis.

"Ini kehendak mama kalian al." Lirih santi.

"Memang mama yang sangat ingin punya menantu sampah seperti mu, Tapi kau malah terus berharap dengan abang! Tidak usah berkilah kalau kau sebenar nya memang ingin jadi istri nya abang." Bentak alicia.

"Aku memang mencintai nya al! Suatu saat kim pasti akan mencintai ku juga." Teriak santi meluap kan isi hati nya.

Saat alicia akan menjawab lagi, Aliska keluar dari kamar menghentikan perdebatan mereka berdua yang sedang panas panas nya.

"Hentikan pertengkaran kalian, Mama baru saja minum obat dan hendak tidur." Ujar aliska.

Braak.

Tangan alicia menghantam tembok untuk meluap kan rasa kesal nya, Ia bergegas keluar membawa motor kesayangan nya.

...****************...

Kalea berulang kali mengintip dari jendela kamar nya, Sudah pukul sebelas malam. Hujan belum juga berhenti, Kim masih di sana berdiri menatap kearah pintu.

"Haish kimmm! Kenapa kau menyiksa ku begini." Kalea mulai kasihan.

Rasa cinta nya yang amat besar berulang kali mendorong nya agar turun membuka kan pintu, Sejak tadi kalea masih bertahan pada pendirian nya. Namun semakin malam malah semakin goyah saja.

Hingga akhir nya kalea turun dan membuka pintu, Tak lupa payung ia bawa untuk kim. Melihat pintu terbuka, Kim langsung kegirangan.

"Kalea ayo kita bicarakan ya sayang." Bujuk kim.

"Masuk lah, Sejak tadi kamu kehujanan." Kalea memberikan payung nya.

Kim bergegas masuk sambil tersenyum senang, Dalam hati berdoa semoga saja kalea tidak akan meninggal kan nya.

"Ganti baju nya dulu." Kalea memberikan satu stel piyama.

Karena kim memang sering menginap di rumah kalea, Stok baju atau pun piyama banyak di dalam lemari.

"Tidak sayang, Aku ingin bicara sampai jelas." Kim menahan rasa dingin.

"Ganti lah baju nya dulu kim, Nanti kamu sakit." Kekeh kalea.

"Lalu apa kamu pikir saat ini aku tidak sakit, Hati ku jauh lebih sakit lea saat kamu mengacuh kan ku." Desis kim.

Kembali air mata kalea terjun bebas, Ia maju selangkah membuka paksa kemeja putih kim yang basah karena air hujan.

"Biar kan saja kalea! Tidak usah peduli kan aku." Kim membuang tangan kekasih nya.

"Aku sebenar nya juga tidak ingin peduli lagi padamu kim, Jika saja bisa akan ku biar kan kau kehujanan semalaman di sana." Teriak kalea memukul dada kim.

Dua anak manusia larut dalam kesedihan nya, Mereka sama sama terluka akibat rasa egois dari orang yang kim sebut mama.

"Maaf kan aku, Maaf kan aku sayang." Kim memeluk kalea erat.

"Ganti dulu baju nya, Kau basah sekali." Kalea masih peduli dengan kesehatan kim.

"Tangan ku dingin mau membuka nya, Bukan kan untuk ku." Pinta kim.

"Ck! Kau ini."

Telaten kalea membuka kancing kemeja kim, Bahkan kalea bisa melihat jika kim terlihat mulai kurus. Padahal hanya satu minggu berlalu.

"Jangan menangis kalea." Kim mengusap air mata kekasih nya.

"Kau yang membuat ku menangis." Sahut kalea.

Sorot mata kim terlihat sangat sedih, Selama berpacaran ia tidak pernah membuat kalea menangis. Kim selalu berusaha membahagia kan sang kekasih tercinta.

Episodes
1 Sepasang kekasih
2 Mabuk asmara
3 Kedatangan santi
4 Benci perjodohan
5 Takut perjodohan
6 Masuk rumah sakit
7 Perdebatan
8 Surat perjanjian
9 Mabuk
10 Kim datang
11 Kalea terluka
12 Tamparan alicia
13 Diskusi
14 Mencari kim
15 Di beri obat
16 Main solo
17 Kalea vs Santi
18 Perdebatan
19 Ingin menginap
20 tersebar
21 Skandal
22 Anak santi
23 Ulah rehan
24 Club malam
25 Santi mengajak
26 Di mall
27 Gosip
28 Bos dan asisten
29 Kenan dan juna
30 Perumahan
31 Mencari makanan
32 Motor mogok
33 Tragedi kenan
34 Fitnah
35 ##
36 Kalea pergi
37 Dua insan
38 Lamaran kenan
39 Kim menderita
40 Fakta mama dora
41 Kim memendam luka
42 Surat cerai
43 Siasat kim
44 Lea cemburu
45 Bertengkar
46 Pria asal india
47 Sama sama sulit
48 Juna minta izin
49 Kenan bertamu
50 Lamaran
51 Alicia&Kenan
52 Cerita
53 Menikah
54 Zero datang
55 Alicia melahirkan
56 Beda
57 Cekcok
58 Pertanyaan kalea
59 Menyelidiki
60 Ketahuan
61 Salah paham
62 Derita kim
63 Kim galau
64 Curahan kalea
65 Santi dan alicia
66 Alicia di operasi
67 Backingan santi
68 Mendatangi lizie
69 Perang
70 Nasib lizie
71 Mama dora
72 Tangisan anak
73 Kesedihan anak
74 Mencari kim
75 Santi HIV
76 Melari kan diri
77 Air susu di balas air tuba
78 Ketangguhan alicia
79 kalea latihan
80 Berhasil lari
81 Lolos
82 Akhir nya
83 Pertemuan santi dan lizie
84 Sedikit tenang
85 alhamdulilah selamat
86 6 juta
87 Menemui
88 Mengharap
89 Mendapat pelepasan
90 Kurang
91 Dapat rezeki
92 Kematian
93 Mendapat kan
94 Mendapat kan poin
95 Kim bertingkah
96 Nasib kim
97 Latihan keras
98 Bertemu orang tua juna
99 Setuju
100 Selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Sepasang kekasih
2
Mabuk asmara
3
Kedatangan santi
4
Benci perjodohan
5
Takut perjodohan
6
Masuk rumah sakit
7
Perdebatan
8
Surat perjanjian
9
Mabuk
10
Kim datang
11
Kalea terluka
12
Tamparan alicia
13
Diskusi
14
Mencari kim
15
Di beri obat
16
Main solo
17
Kalea vs Santi
18
Perdebatan
19
Ingin menginap
20
tersebar
21
Skandal
22
Anak santi
23
Ulah rehan
24
Club malam
25
Santi mengajak
26
Di mall
27
Gosip
28
Bos dan asisten
29
Kenan dan juna
30
Perumahan
31
Mencari makanan
32
Motor mogok
33
Tragedi kenan
34
Fitnah
35
##
36
Kalea pergi
37
Dua insan
38
Lamaran kenan
39
Kim menderita
40
Fakta mama dora
41
Kim memendam luka
42
Surat cerai
43
Siasat kim
44
Lea cemburu
45
Bertengkar
46
Pria asal india
47
Sama sama sulit
48
Juna minta izin
49
Kenan bertamu
50
Lamaran
51
Alicia&Kenan
52
Cerita
53
Menikah
54
Zero datang
55
Alicia melahirkan
56
Beda
57
Cekcok
58
Pertanyaan kalea
59
Menyelidiki
60
Ketahuan
61
Salah paham
62
Derita kim
63
Kim galau
64
Curahan kalea
65
Santi dan alicia
66
Alicia di operasi
67
Backingan santi
68
Mendatangi lizie
69
Perang
70
Nasib lizie
71
Mama dora
72
Tangisan anak
73
Kesedihan anak
74
Mencari kim
75
Santi HIV
76
Melari kan diri
77
Air susu di balas air tuba
78
Ketangguhan alicia
79
kalea latihan
80
Berhasil lari
81
Lolos
82
Akhir nya
83
Pertemuan santi dan lizie
84
Sedikit tenang
85
alhamdulilah selamat
86
6 juta
87
Menemui
88
Mengharap
89
Mendapat pelepasan
90
Kurang
91
Dapat rezeki
92
Kematian
93
Mendapat kan
94
Mendapat kan poin
95
Kim bertingkah
96
Nasib kim
97
Latihan keras
98
Bertemu orang tua juna
99
Setuju
100
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!