Kedatangan santi

Pagi hari kim bangun dengan tubuh yang terasa sangat remuk, Kalea sudah tidak ada di samping nya. Hanya ada surat kecil yang mengatakan bahwa ia telah pergi kerja.

"Astaga! Bahkan dia masih saja bersemangat." Kim berkata parau.

Baju yang berceceran pun sudah kalea kumpul kan, Satu stel kemeja juga sudah tersedia. Kim tersenyum bahagia karena seolah di perlakukan seperti suami.

Kim pun pergi mandi untuk membersih kan diri dari sisa percintaan mereka semalam, Tersenyum sendirian karena mengingat ganas nya kalea.

"Aku pulang saja dulu lah." Gumam kim sambil berpakaian.

Setelah merapi kan tempat tidur, Kim meninggal kan rumah kalea dan menuju rumah nya sendiri. Biar saja juna dulu yang mengurus pekerjaan kantor nya.

"Ya allah kim, Jam segini kamu baru pulang! Dari mana saja sih kamu?" Mama dora langsung menghampiri nya.

"Kerjaan banyak banget ma, Aku terpaksa tidur di kantor." Dusta kim.

"Kasihan nya kamu sayang, Maaf ya kamu harus kerja keras begini." Sesal mama dora.

"Enggak masalah dong ma, Nama nya juga laki laki." Kim merangkul pundak mama nya.

"Ayo sarapan dulu kalau gitu." Ajak mama dora.

"Aku udah makan tadi ma, Kenyang banget nih." Tolak kim.

"Ya sudah kamu istirahat saja sana, Kamu enggak berangkat kerja lagi kan?" Tanya mama dora.

"Belum tau! Emang kenapa ma?" Kim bertanya balik.

"Nanti ada teman mama mau datang sama anak nya, Kenalan ya sekalian." Suruh mama dora.

Kim memutar bola mata nya malas ketika sudah mendengar nama teman mama nya, Mereka semua adalah emak emak rempong yang nanti nya akan mengagumi ketampanan nya saja.

"Cewek apa cowok anak nya ma?" Tanya aliska cuek.

"Cewek sayang." Sahut mama dora.

"Alhamdulialh ya allah, Berarti bukan aku mangsa nya." Aliska bersorak senang.

Gadis yang masih kuliah ini pun sangat paham dengan sifat sang mama, Jika ada teman yang datang membawa anak. Maka jodoh menjodoh kan sudah pasti terjadi.

"Mama kalau mau menjodoh kan itu sambil lihat kondisi lah ya ma." Ujar kim.

"Lah emang kenapa? Mereka loh baik semua." Sahut mama dora.

"Mama itu tidak pandang bulu! Spek pulu pulu pun mama jodoh kan untuk kami." Sengit aliska.

"His kalian itu hanya memandang wajah saja!" Cibir mama dora.

"Wajah itu juga perlu ma! Kan nanti anak ku juga yang malu kalau papa nya bentuk opet." Sahut aliska.

Kim tertawa mendengar ucapan adik nya yang paling kecil ini, Karena memang mama mereka yang main ceplos tentang perjodohan tanpa memandang bulu.

"Kalau yang ini pasti cantik nya kim, Dia juga baik sekali anak nya." Ujar mama dora.

"Bodo amat! Aku tidak tertarik." Kim mengibas kan tangan.

"Jangan gitu dong, Di lihat dulu nanti bentuk nya gimana! Asal kamu tau saja ya, Janda itu selalu terdepan." Mama dora membusung kan dada.

"Tidak usah macam macam ya ma, Apa lagi dia janda!" Teriak kim.

Mama dora reflek memegang dada nya karena kaget dengan teriakan kim yang menggelegar, Kim langsung memegang mama nya ketakutan.

"Maafin kim ma." Sesal kim ketika melihat wajah mama nya yang pucat.

Aliska membantu kim membawa mama dora duduk di sofa, Segelas air putih aliska minum kan agar hilang rasa cemas.

Sedang mereka sibuk menenang kan mama dora, Pembantu datang mengatakan bahwa teman mama dora telah datang bersama anak nya.

"Aku naik dulu keatas ma." Pamit kim ingin menghindar.

"Mau kemana sih kamu, Duduk sini sama mama." Mama dora menarik tangan kim.

Aliska tertawa mengejek abang nya yang tidak bisa melari kan diri, Kim terpaksa duduk walau hati nya sangat kesal.

"Assalamualaikum ra." Sapa ajeng teman nya mama dora.

"Walaikum salam, Ayo duduk jeng." Ajak mama dora.

"Seperti nya kalian sedang kumpul." Bu ajeng menaruh keranjang buah di meja.

"Iya si kim lagi libur, Aliska nanti masuk sore." Jawab mama dora.

Wanita yang datang bersama bu ajeng menyalami mama dora dengan sopan, Tak lupa juga kim beserta aliska turut di salami.

"Ini santi anak ku yang kemaren tak cerita kan itu loh ra." Ucap bu ajeng.

"Wah cantik gini anak kamu jeng." Puji mama dora membuat santi tersipu.

"Itu lah yang ku pikir kan ra, Padahal anak ku tidak jelek. Namun kenapa suami nya masih saja selungkuh." Keluh bu ajeng.

"Nama nya juga pria kurang ajar jeng!" Geram mama dora.

"Anak nya pun sudah berumur empat tahun, Kenapa juga masih tidak puas kepada istri." Ujar bu ajeng.

Santi yang sedang di bicarakan hanya menunduk malu, Ekor mata nya melirik kim yang asik mengunyah buah apel.

"Yang sabar ya nak santi, Pasti ada jodoh yang lebih baik nanti nya." Hibur mama dora.

"Iya tante, Saya sudah ihklas juga." Jawab santi sambil tersenyum.

"Berapa umur kamu sekarang nak?" Tanya mama dora.

"Dua puluh enam tante." Jawab santi lagi.

"Buseet dua puluh enam sudah jadi janda." Celetuk aliska.

Mama dora menepuk paha putri bungsu nya yang kalau bicara suka lupa di filter, Untung lah santi hanya tersenyum menanggapi nya.

"Ini kim ya ra? Sudah besar kamu ganteng banget." Puji bu ajeng kagum.

"Anak ku ya pasti ganteng lah, Papa nya dulu kan ganteng." Bangga mama dora.

"Andai saja santi tidak keburu menikah, Pasti kim cocok dengan anak ku." Ujar bu ajeng membuat kim mendelik.

"Sekarang pun kalau emang jodoh nya kim, Ya pasti bisa saja." Mama dora tertawa.

Kim merasa pembicaraan ini mulai mencekik leher nya, Ia berpura pura menelfon juna tentang masalah pekerjaan. Akhir nya kim pun bisa menjauh dengan selamat.

"Mama gila! Masa aku mau di jodoh kan dengan janda, Pacar ku saja seperti dewi." Rutuk kimhan sangat kesal.

Baru saja kim akan berbalik untuk berangkat kekantor saja, Ia mendelik kaget karena santi ada di belakang nya sambil tersenyum malu.

"Maaf, Mereka menyuruh ku menyusul kesini." Lirih santi.

"Kamu cari alasan dong untuk nolak, Aku tidak nyaman." Kesal kim.

"Maaf ya membuat mu tidak nyaman." Sesal santi.

"Jangan minta maaf terus, Seolah aku jahat sekali." Sengit kim.

Santi menunduk sambil berdiri, Kim kasihan juga melihat nya karena santai malah terlihat serba salah. Mungkin saja ia pergi kesini karena dorongan orang tua mereka.

"Duduk sana kamu." Suruh kim menunjuk bangku.

"Kamu mau kemana?" Tanya santai ketika kim akan pergi.

"Kerja lah! Ngapain aku ngurusin hal yang enggak penting." Sahut kim.

Kim meninggal kan santi sendirian, Mama dora sebenar nya memanggil nya untuk kembali. Tapi kim sama sekali tidak peduli lagi.

Terpopuler

Comments

cerita kita

cerita kita

awal bencana

2023-12-19

0

Roslina Dewi

Roslina Dewi

ulat bulu mulai dtng😤

2023-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Sepasang kekasih
2 Mabuk asmara
3 Kedatangan santi
4 Benci perjodohan
5 Takut perjodohan
6 Masuk rumah sakit
7 Perdebatan
8 Surat perjanjian
9 Mabuk
10 Kim datang
11 Kalea terluka
12 Tamparan alicia
13 Diskusi
14 Mencari kim
15 Di beri obat
16 Main solo
17 Kalea vs Santi
18 Perdebatan
19 Ingin menginap
20 tersebar
21 Skandal
22 Anak santi
23 Ulah rehan
24 Club malam
25 Santi mengajak
26 Di mall
27 Gosip
28 Bos dan asisten
29 Kenan dan juna
30 Perumahan
31 Mencari makanan
32 Motor mogok
33 Tragedi kenan
34 Fitnah
35 ##
36 Kalea pergi
37 Dua insan
38 Lamaran kenan
39 Kim menderita
40 Fakta mama dora
41 Kim memendam luka
42 Surat cerai
43 Siasat kim
44 Lea cemburu
45 Bertengkar
46 Pria asal india
47 Sama sama sulit
48 Juna minta izin
49 Kenan bertamu
50 Lamaran
51 Alicia&Kenan
52 Cerita
53 Menikah
54 Zero datang
55 Alicia melahirkan
56 Beda
57 Cekcok
58 Pertanyaan kalea
59 Menyelidiki
60 Ketahuan
61 Salah paham
62 Derita kim
63 Kim galau
64 Curahan kalea
65 Santi dan alicia
66 Alicia di operasi
67 Backingan santi
68 Mendatangi lizie
69 Perang
70 Nasib lizie
71 Mama dora
72 Tangisan anak
73 Kesedihan anak
74 Mencari kim
75 Santi HIV
76 Melari kan diri
77 Air susu di balas air tuba
78 Ketangguhan alicia
79 kalea latihan
80 Berhasil lari
81 Lolos
82 Akhir nya
83 Pertemuan santi dan lizie
84 Sedikit tenang
85 alhamdulilah selamat
86 6 juta
87 Menemui
88 Mengharap
89 Mendapat pelepasan
90 Kurang
91 Dapat rezeki
92 Kematian
93 Mendapat kan
94 Mendapat kan poin
95 Kim bertingkah
96 Nasib kim
97 Latihan keras
98 Bertemu orang tua juna
99 Setuju
100 Selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Sepasang kekasih
2
Mabuk asmara
3
Kedatangan santi
4
Benci perjodohan
5
Takut perjodohan
6
Masuk rumah sakit
7
Perdebatan
8
Surat perjanjian
9
Mabuk
10
Kim datang
11
Kalea terluka
12
Tamparan alicia
13
Diskusi
14
Mencari kim
15
Di beri obat
16
Main solo
17
Kalea vs Santi
18
Perdebatan
19
Ingin menginap
20
tersebar
21
Skandal
22
Anak santi
23
Ulah rehan
24
Club malam
25
Santi mengajak
26
Di mall
27
Gosip
28
Bos dan asisten
29
Kenan dan juna
30
Perumahan
31
Mencari makanan
32
Motor mogok
33
Tragedi kenan
34
Fitnah
35
##
36
Kalea pergi
37
Dua insan
38
Lamaran kenan
39
Kim menderita
40
Fakta mama dora
41
Kim memendam luka
42
Surat cerai
43
Siasat kim
44
Lea cemburu
45
Bertengkar
46
Pria asal india
47
Sama sama sulit
48
Juna minta izin
49
Kenan bertamu
50
Lamaran
51
Alicia&Kenan
52
Cerita
53
Menikah
54
Zero datang
55
Alicia melahirkan
56
Beda
57
Cekcok
58
Pertanyaan kalea
59
Menyelidiki
60
Ketahuan
61
Salah paham
62
Derita kim
63
Kim galau
64
Curahan kalea
65
Santi dan alicia
66
Alicia di operasi
67
Backingan santi
68
Mendatangi lizie
69
Perang
70
Nasib lizie
71
Mama dora
72
Tangisan anak
73
Kesedihan anak
74
Mencari kim
75
Santi HIV
76
Melari kan diri
77
Air susu di balas air tuba
78
Ketangguhan alicia
79
kalea latihan
80
Berhasil lari
81
Lolos
82
Akhir nya
83
Pertemuan santi dan lizie
84
Sedikit tenang
85
alhamdulilah selamat
86
6 juta
87
Menemui
88
Mengharap
89
Mendapat pelepasan
90
Kurang
91
Dapat rezeki
92
Kematian
93
Mendapat kan
94
Mendapat kan poin
95
Kim bertingkah
96
Nasib kim
97
Latihan keras
98
Bertemu orang tua juna
99
Setuju
100
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!