Mabuk asmara

Penjelasan kim tentang bangunan hotel yang akan di resmikan besok, Masuk dan dapat di terima oleh kenan pratama. Putra dari gavin pratama dan kayra de lamozada.

Sedikit grogi juga kim karena yang di hadapan nya ini adalah abang kalea, Bisa fatal jika kenan tidak menyukai nya.

"Bagus! Aku setuju dengan ucapan mu barusan tentang kolam renang nya, Akan lebih baik jika di pisah." Sahut kenan.

"Jika di pisah maka akan lebih berkelas saja tuan, Lagi pula harga nya juga akan menentukan." Ujar kim.

"Namun apa tidak terlihat jahat jika kita membeda kan kalangan kaya dan kalangan bawah?" Tanya kenan.

"Kesan nya kita memang membeda kan kasta tuan! Tapi lebih baik yang kaya di atas saja, Karena kadang ada juga orang kaya yang bersikap seenak nya kepada orang miskin. Tentu saja nanti yang miskin malah merasa rendah diri." Jelas kim.

"Aku malah jadi malu dengan sebutan kaya ini, Kenapa mereka sangat sombong." Keluh kenan.

"Memang tidak semua nya begitu, Tapi kebanyakan seperti itu tuan." Ujar kimhan.

Kenan manggut manggut mendengar ucapan kim, Memang jika di campur maka yang kalangan rendah hanya akan mendapat cibiran saja.

"Terima kasih aja masukan dari mu, Semoga kedepan nya kita terus bisa bekerja sama." Kenan menjabat tangan kim.

"Sebuah kehormatan saya bisa bekerja sama dengan anda tuan." Seru kim senang.

Tertawa kenan mendengar ucapan kim yang selalu menyanjung nya, Namun jujur saja ia menyukai kim yang tangkas dalam berpikir.

"Dia kelihatan seperti bocah." Lirih kenan memandang kim yang semakin menjauh.

Padahal kim dan kenan seumuran, Namun pembawaan mereka jauh berbeda. Kenan yang selalu tenang dan cool, Kim sedikit petakilan dan juga cengengesan.

"Dia seperti orang korea ya tuan." Cetus joni asisten kenan.

"Hmmm!"

Usai metting kenan langsung pulang, Pekerjaan nya sudah siap juga. Akan lebih menyenang kan jika menghabis kan waktu bersama keluarga saja.

"Aku mampir dulu lah kerumah kalea." Gumam kenan membelok kan mobil nya.

Kalea sudah tinggal di rumah nya sendiri, Tentu saja atas izin dari kedua orang tua. Mereka tidak ingin mengekak sang anak yang nanti nya malah membuat sang anak merasa terpingit.

"Sudah pulang dia." Batin kenan ketika mobil kalea ada di parkiran.

Kenan menatap kesana kemari mencari sosok sang adik yang hanya beda satu tahun ini, Ternyata kalea sedang menonton drakor favorit nya.

"Nonton saja kau ini." Kenan melempar kan camilan yang sempat ia beli tadi.

"Eeh abang! Tumben mampir." Girang kalea mengambil kantong jajanan.

"Abang mau pulang kemansion, Kau mau ikut tidak?" Tawar kenan.

Kenan juga sudah tinggal bersama orang tua nya di mansion, Ia tinggal di apartement milik nya sendiri.

"Malam ini aku enggak bisa bang, Teman ku ada yang ulang tahun." Kalea memberi alasan.

"Ck! Malas kalau pulang sendiri." Kenan berdecak kesal.

"Malam besok saja, Tidak ada jadwal aku besok." Tawar kalea.

"Awas ya kalau sampai kau bohong, Abang kangen sama mama nih." Ucap kenan.

"Ya kalau kangen banget pulang saja sekarang." Suruh kalea.

"Enggak enak, Mau nya barengan." Ujar kenan membaring kan kepala nya di pangkuan sang adik.

Mereka sangat akur satu sama lain nya, Kenan sangat menyayangi kalea adik tunggal yang sangat cantik dan juga baik.

...****************...

Mobil kim dan mobil kenan saling berpapasan walau mereka tidak saling melihat, Kenan keluar dan kim masuk kekawasan rumah kalea.

Pukul delapan kenan meninggal kan rumah adik nya, Mereka berjanji akan pulang kemansion besok. Malam ini lea menolak karena sudah ada janji dengan kekasih tercinta nya.

"Selamat malam tuan putriku." Sapa kim memberikan buket bunga besar.

"Dapat hadiah lagi aku." Sorak kalea kaget dengan hadiah kim.

"Hanya hadiah kecil." Kim mencium kening kalea.

Buket yang ternyata berisi uang lembaran merah, Jika di hitung akan mencapai sepuluh juta. Kalea meletak kan nya di meja.

"Siapa yang datang kalea?!" Kim menatap puntung rokok di asbak.

"Abang, Untung saja dia sudah pulang." Sahut kalea.

Kim menarik nafas lega, Karena kim adalah tipe pria yang sangat cemburuan. Ia sangat takut jika kalea akan di ambil orang.

"Pikiran kamu tuh jelek banget sama aku." Ujar lea melangkah kedapur.

"Bukan gitu yank, Aku takut kalau kamu ninggalin aku." Kim mengikuti kalea.

"Biasa nya yang takut itu yang bakal ninggalin." Ujar lea.

"Jangan ngomong sembarangan, Aku enggak akan pernah ninggalin kamu." Kim memeluk kekasih nya.

Tertawa senang kalea dengan perlakuan kim yang sangat manis pada nya, Sama sekali ia tidak pernah berpikir untuk meninggal kan kim untuk pria lain.

"Aku sudah sangat bersyukur dengan ada nya kamu, Untuk apa lagi aku mencari pria lain yang belum tentu bisa memperlakukan aku dengan baik." Kalea mengelus wajah kim.

"Janji ya jangan tinggal kan aku." Pinta kim.

"I'm promise."

Padahal seharus nya lea lah yang takut di tinggal kan, Namun kim yang terus saja ketakutan jika kalea sampai mempunyai kekasih lain.

"Makan dulu yok, Aku udh masak buat kamu." Ajak kalea.

"Vibes nya udah kayak suami istri ya sayang, Aku semakin tidak sabar menikah sama kamu." Ucap kim.

"Apa sih kamu, Topik mu loh selalu itu." Seru kalea.

"Jadi kamu enggak mau nikah sama aku?" Kim menatap lea dalam.

Tidak ada jawaban dari kalea, Ia malah menyendok kan nasi dan mengambil kan rendang untuk suami nya. Darah orang padang bercampur dalam diri kimhan, Karena mama dora adalah orang padang.

"Kamu enggak makan sayang?" Tanya kim dengan mulut penuh.

"Enggak, Nanti perut ku penuh tergoncang goncang malah muntah." Sahut kalea.

"Kenapa tergoncang?" Heran kim.

"Pikir lah kenapa bisa goncang!"

Terbahak kim ketika sudah menemukan jawaban atas ucapan sang kekasih, Ia mulai berpikiran liar tentang permaian mereka.

"Aku mau kekamar ya, Nanti nyusul saja." Ujar kalea.

"Iya sayang." Sahut kim merinding ketika tangan lea mengelus leher belakang nya.

Kim rela meninggal kan makan nya dan berlari menggendong kalea masuk kamar, Tawa memenuhi kamar bernuansa lilac.

"Bau rendang kamu kim." Tolak kalea ketika kim ingin mencium nya.

Namun kim tidak peduli pada penolakan kalea, Ciuman nya turun kebawah menelusuri bukit yang terjal dan sangat menggoda nya.

Kalea yang semula menolak hanya pasrah menikmati permainan sang kekasih hingga membuat nya terbuai, Kim sangat lihai menyenang kan kalea. Walau pun kalea adalah wanita pertama nya juga, Mereka melakukan nya sama sama masih dalam keadaan lugu.

Beda dengan sekarang yang sudah handal, Lembah yang mulai basah membuat kalea menggeliat dalam senang.

Terpopuler

Comments

Roslina Dewi

Roslina Dewi

waduuhh dah jauh trnyt mereka🙈

2023-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Sepasang kekasih
2 Mabuk asmara
3 Kedatangan santi
4 Benci perjodohan
5 Takut perjodohan
6 Masuk rumah sakit
7 Perdebatan
8 Surat perjanjian
9 Mabuk
10 Kim datang
11 Kalea terluka
12 Tamparan alicia
13 Diskusi
14 Mencari kim
15 Di beri obat
16 Main solo
17 Kalea vs Santi
18 Perdebatan
19 Ingin menginap
20 tersebar
21 Skandal
22 Anak santi
23 Ulah rehan
24 Club malam
25 Santi mengajak
26 Di mall
27 Gosip
28 Bos dan asisten
29 Kenan dan juna
30 Perumahan
31 Mencari makanan
32 Motor mogok
33 Tragedi kenan
34 Fitnah
35 ##
36 Kalea pergi
37 Dua insan
38 Lamaran kenan
39 Kim menderita
40 Fakta mama dora
41 Kim memendam luka
42 Surat cerai
43 Siasat kim
44 Lea cemburu
45 Bertengkar
46 Pria asal india
47 Sama sama sulit
48 Juna minta izin
49 Kenan bertamu
50 Lamaran
51 Alicia&Kenan
52 Cerita
53 Menikah
54 Zero datang
55 Alicia melahirkan
56 Beda
57 Cekcok
58 Pertanyaan kalea
59 Menyelidiki
60 Ketahuan
61 Salah paham
62 Derita kim
63 Kim galau
64 Curahan kalea
65 Santi dan alicia
66 Alicia di operasi
67 Backingan santi
68 Mendatangi lizie
69 Perang
70 Nasib lizie
71 Mama dora
72 Tangisan anak
73 Kesedihan anak
74 Mencari kim
75 Santi HIV
76 Melari kan diri
77 Air susu di balas air tuba
78 Ketangguhan alicia
79 kalea latihan
80 Berhasil lari
81 Lolos
82 Akhir nya
83 Pertemuan santi dan lizie
84 Sedikit tenang
85 alhamdulilah selamat
86 6 juta
87 Menemui
88 Mengharap
89 Mendapat pelepasan
90 Kurang
91 Dapat rezeki
92 Kematian
93 Mendapat kan
94 Mendapat kan poin
95 Kim bertingkah
96 Nasib kim
97 Latihan keras
98 Bertemu orang tua juna
99 Setuju
100 Selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Sepasang kekasih
2
Mabuk asmara
3
Kedatangan santi
4
Benci perjodohan
5
Takut perjodohan
6
Masuk rumah sakit
7
Perdebatan
8
Surat perjanjian
9
Mabuk
10
Kim datang
11
Kalea terluka
12
Tamparan alicia
13
Diskusi
14
Mencari kim
15
Di beri obat
16
Main solo
17
Kalea vs Santi
18
Perdebatan
19
Ingin menginap
20
tersebar
21
Skandal
22
Anak santi
23
Ulah rehan
24
Club malam
25
Santi mengajak
26
Di mall
27
Gosip
28
Bos dan asisten
29
Kenan dan juna
30
Perumahan
31
Mencari makanan
32
Motor mogok
33
Tragedi kenan
34
Fitnah
35
##
36
Kalea pergi
37
Dua insan
38
Lamaran kenan
39
Kim menderita
40
Fakta mama dora
41
Kim memendam luka
42
Surat cerai
43
Siasat kim
44
Lea cemburu
45
Bertengkar
46
Pria asal india
47
Sama sama sulit
48
Juna minta izin
49
Kenan bertamu
50
Lamaran
51
Alicia&Kenan
52
Cerita
53
Menikah
54
Zero datang
55
Alicia melahirkan
56
Beda
57
Cekcok
58
Pertanyaan kalea
59
Menyelidiki
60
Ketahuan
61
Salah paham
62
Derita kim
63
Kim galau
64
Curahan kalea
65
Santi dan alicia
66
Alicia di operasi
67
Backingan santi
68
Mendatangi lizie
69
Perang
70
Nasib lizie
71
Mama dora
72
Tangisan anak
73
Kesedihan anak
74
Mencari kim
75
Santi HIV
76
Melari kan diri
77
Air susu di balas air tuba
78
Ketangguhan alicia
79
kalea latihan
80
Berhasil lari
81
Lolos
82
Akhir nya
83
Pertemuan santi dan lizie
84
Sedikit tenang
85
alhamdulilah selamat
86
6 juta
87
Menemui
88
Mengharap
89
Mendapat pelepasan
90
Kurang
91
Dapat rezeki
92
Kematian
93
Mendapat kan
94
Mendapat kan poin
95
Kim bertingkah
96
Nasib kim
97
Latihan keras
98
Bertemu orang tua juna
99
Setuju
100
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!