Kisah ku ini berawal ketika aku mulai bersekolah di SMA di suatu daerah. Aku adalah siswa SMA NEGERI Yang kebetulan sekolahku itu, berada di sebuah kecamatan yang sangat terpencil. Untuk sampai ke sana saja, aku harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 8 jam, tidak hanya itu, aku juga harus tiga kali ganti kendaraan umum.. Perjalanan yang lama juga melelahkan ini di karenakan akses ke tempatku mengenyam pendidikan sangat jauh dari kata bagus, jalan yang rusak parah juga berbatu dan licin, sehingga pengemudi harus ekstra hati-hati jika tidak ingin celaka.. tapi, untungnya pengemudi yang handal serta hafal akan seluk beluk jalan,membuat aku tidak terlalu takut..
Alasan ku bersekolah di tempat ini, sebenarnya kemauan orang tua, juga di tambah pamanku, yang membuka bisnisnya di daerah ini.. jadi bisa di bilang aku ngikutin kemauan ortu biar nggak durhaka aja.. bagaimana tidak, aku yang berasal dari daerah ramai, dengan fasilitas negara yang memadai, harus memulai dan bahkan setiap hari berjibaku dengan keadaan daerah yang sangat minim, mulai dari PLN, sampai sinyal hp pun , jangankan sekotak, atau segaris, nongol aja untuk sekedar menghitamkan kotak sinyal aja itu sulit,,,
Di suatu hari, ketika sedang berlibur ke rumah teman, aku di kenalkan dengan seorang cewek, kebetulan si cewek ini, adalah pacar temanku, jadi dia berkunjung ke rumah temanku juga, karena dia juga ternyata pulang liburan ke kampungnya yang bertetanggaan dengan kampung teman ku, mungkin berjarak 200 meter
sambil menikmati kopi,kita bercengkrama,
.
"kapan nyampe?" tanya temanku
"kemarin sore,kebetulan kakakku juga pulang,jadi ya,mumpung akunya libur juga,ya ngikut pulang."jawab si cewek
" oh gitu,, oh iya kenalin ini temanku, "kata temanku sambil menatapku memberi isyarat untuk berkenalan.
" halo, aku dimas, salam kenal ya.." kataku masih kaku² sambil menyodorkan tangan untuk kenalan. (maklum baru kenalan jadi agak kagok)
"halo juga, aku victoria, panggil aja vic, kebetulan semua di sini juga manggilnya vic juga. " kata si cewek sambil menyalamiku..
setelah berkenalan kita mulai ngobrol banyak,dan ternyata si cewek ini asyik di ajak ngobrol. nah, mulailah tumbuh rasa suka (sebagai teman, karena dia yayang nya temanku) stelah lama ngobrol dari topik A sampai F (kebanyakan kalo sampai Z ),mereka pun pamit pulang karena udah sore juga, aku sama temanku juga siap berangkat pulang ke kosan, karena selama di sana aku tinggal di kosan yang di kontrak pamanku untuk gudangnya.
"btw, nih udah sore banget Fer, aku pamit pulang dulu ya. " ucap victoria ke temanku,
"oh iya , mau di anterin pulang? " pungkas temanku.
"ah, nggak usah.. kan kamu juga sama temanmu, kasian ntar di tinggal, aku pulang sendiri aja. lagian nggak terlalu jauh kok.. " kata si victoria.
"benaran? " kata temanku
"iyalah, benaran " kata si victoria
tiga puluh menit setelah victoria pamit, aku dan temanku pun bergegas kembali ke kos an, karena keesokannya harus mengikuti kegiatan di sekolah.sejak pertemuan itu,aku mulai berkhayal tentang victoria.. bagaimana tidak,wajahnya cantik juga hidungnya yang mancung serta kelebihannya ketika mengobrol membuatku seakan salah jika tak berkhayal tentangnya meski sedetikpun
ahhhhh victoria, seandainya saja aku yang mengenalmu lebih dulu dari temanku, mungkin sekarang aku tak perlu berkhayal lagi tapi mungkin aku akan memaksa ortu ku untuk pindah sekolah, biar bisa selalu dekat kamu.. semakin hari aku makin kecanduan akan sosok victoria itu
****"""****"""****"""****"""
Tahun kedua aku berada di tempat ini, Aku makin bisa lebih menerima keadaan tempat ini, dengan segala fasilitas yang jauh dari kata baik, mulai lebih mengenal sifat orang² disini juga bahasa daerahnya. Dan hari ini adalah hari penentuan calon ketua osis, dan ternyata aku terpilih sebagai calon dari kelasku
"Dimas, dipanggil pa Joni" temanku memanggilku
"oh, iya, ada apa ya" jawabku
" nggak tau tuh dim, aku di suruh manggil aja sih tadi"jawab temanku sambil lalu ke kelasnya
aku keluar dari kelas, menghadap pak Joni,karena saat itu pak Joni adalah kepala sekolah kami,
tok tok tok
"selamat siang pak, " ucapku memberi salam
"oh, iya selamat siang Dimas, ayo masuk" jawab pak Joni mempersilahkan masuk..
aku kemudian duduk di kursi berhadapan dengan pak Joni.. jujur, jantung berdegup kencang, karena kali pertama aku di panggil menghadap, sekalinya menghadap, langsung ke kepsek.
"kata si Alya, bapak manggil saya.. ada apa ya pak" tanyaku tak sabar..
"iya Dim, jadi gini, berhubung masa bakti ketua OSIS kita yang sekarang, udah mau habis, maka kita di sekolah ini harus melakukan pemilihan kepengurusan OSIS. " ujar pak Joni menjelaskan
aku mendengarkan penjelasan kepsek dengan seksama, sambil aku menerka² maksudnya..
"jadi, saya sebagai kepsek juga beberapa guru, meminta kamu untuk siap menjadi calon ketua OSIS dari kelas mu.. nanti wakilnya akan bapak ambil dari kelas lain. " lanjutnya
"sebenarnya saya belom siap pak, makanya kemarin, ketika di tunjuk sama wali kelas, saya agak nolak.. karena jujur, baru kali ini saya di percaya untuk mewakili kelas sebagai salah satu calon" tukas ku menjelaskan
"saya juga belom siap secara mental, apalagi jika terpilih nanti, saya harus memimpin ratusan orang di sekolah ini" lanjut ku menjelaskan
"Bapak ngerti, kamu mungkin belom siap.. tapi bapak yakin kamu bisa..kamu merasa belom bisa karena belom menjalani aja, nanti juga kamu nggak sendiri, ada bapak ibu guru yang mendampingi" sela kepsek
"jadi nanti ada 3 pasangan calon.. dan nanti pemilihannya, akan kami umumkan setelah rapat bersama dengan para guru" lanjut pak kepsek
"Baiklah pak, saya siap. " jawabku memberi keputusan, karena setelah di pikir²,kan belom tentu menang.
"ok, bapak senang dengan jawabanmu, silahkan kamu kembali ke kelas" kata pak kepsek
aku kemudian keluar dari ruangan pak kepala sekolah dengan lega, karena sebelumnya aku kira, aku melakukan kesalahan, ternyata jauh dari perkiraan ku..
Keesokan harinya, pada saat apel pagi, pak Joni selaku kepsek mengumumkan nama² pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS, juga waktu dan tanggal pemilihannya.
"wah,, wah, selamat ya dim, kamu jadi calon ketos. " seru teman kelasku
"kalo dipikir² sih, dari calon² yang ada, kamu yang bakal menang sih" kata temanku yg lain.
"iyalah.. Dimas kan udah calon ketos yang lengkap.. kurang apa coba.? selalu juara kelas, baik, rajin juga" gurau temanku yang cewek
"ada kurangnya Tasya, kurang money juga honey" kataku membalas gurauan mereka
"kan ketos nggak butuh uang banyak... yang penting mental aja sih, udah sih, kamu pasti menang" jawab si Tasya..
by the way, di kelasku emang kebanyakan cewek, dari 12 murid, cowoknya cuma 4 orang.. makanya kelas kami tuh udah kayak pasar kalo nggak ada guru.. kelas kami adalah kelas yang paling sering di tegur karena paling ribut diantara kelas yang lain...dan teman² ku Adalah teman² yang paling baik yang aku kenal.. mereka seperti keluarga buat aku
Next BAB YA GUYSSSS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments