BAB 5

Hari ini Nala kembali bersekolah, hampir 3 hari ia tidak masuk sekolah karena kaki nya yang bengkak, namun hari ini walaupun masih sedikit bengkak ia sudah bisa berjalan dengan normal.

" Pelan-pelan Nal kalo jalan " ucap Nathan.

" Iya Kak " balas Nala.

" Hari ini aku ada ekskul karate, kamu pulang sekolah hubungi Mama ya biar Pak Juju jemput kamu " ucap Nathan, Pak Juju adalah supir perusahaan namun ia akan merangkap menjadi supir pribadi Nala dan Nathan jika orangtuanya tidak dapat menjemput nya ke sekolah.

" Oke Kak "

" Aku ke kelas lagi ya, udah kumpul soalnya, kamu jangan jauh-jauh tunggu di tempat biasa aja " susul Nathan.

" Iya Kak Nathan " ucap Nala, ia merasa Nathan memang selalu over protektif kepadanya.

Nathan kembali ke kelasnya sedangkan Nala seperti biasa menunggu di kursi yang berada di dekat gerbang sekolah.

Ia mengeluarkan ponselnya, lalu menghubungi Mama nya agar Pak Juju menjemput nya di sekolah.

Sekitar 20 menit menunggu Pak Juju belum juga tiba, Nala berjalan keluar gerbang sekolah seperti biasa ia ingin membeli minuman karena haus.

" Nala kembar.. belum di jemput ? " tanya satpam sekolah.

" Belum Pak, kalo ada yang jemput suruh tunggu ya, mau jajan dulu " jawab Nala.

" Siap Nala kembar " ucap satpam.

Nala menyebrang jalan, ia menuju warung yang berada di sebrang sekolah, ia memilih minuman dingin setelah membayarnya ia lalu duduk di bangku yang ada di depan warung itu.

Dilain tempat Arsya sedang dijalan mengendarai motornya, ia masih penasaran terhadap Nala, beberapa hari ini ia melewati sekolah Nala namun tidak juga ia bertemu dengan Nala, ingin menghubungi Nala kembali namun selalu ia urungkan.

Ia kembali melewati sekolah Nala, jalanan sudah terlihat sepi, tidak banyak berharap Arsya saat ini, namun saat ia persis berada di depan sekolah Nala ia melihat seseorang yang ia kenal. Arsya langsung memarkirkan motornya. Turun dari motor menghampiri Nala.

Nala pun melihat Arsya berjalan ke arahnya.

" Itu kan Kakak SMA yang waktu itu nyenggol aku " batin Nala.

" Hai.. Nala " ucap Arsya.

" I..iya " jawab Nala.

" Euh.. Gimana kaki kamu ? Kamu sudah masuk sekolah " ucap Arsya.

" Udah lebih baik, kemarin sempat bengkak dan susah untuk berjalan " ucap Nala.

" Apa ? Kenapa kamu tidak menghubungi saya, saya jadi merasa bersalah " susul Arsya.

" Gak apa-apa Kak, udah lebih baik kok sekarang " ucap Nala.

" Syukurlah, tapi kenapa kamu gak balas pesan dari saya " tanya Arsya.

Nala terdiam. Ia bingung menjawab, jujur ada perasaan senang di hati Nala namun disisi lain ini kali pertama ia di hubungi oleh lawan jenis selain Nathan saudara kembarnya.

" Euh.. Nala belum pulang ? " tanya Arsya lagi.

" Aku lagi nunggu jemputan Kak, tapi belum dateng " jawab Nala polos.

" Hmm.. Nala mau es krim gak ? Beli di cafe ujung jalan gimana ? " ajak Arsya.

" Hmm.. Gimana ya Kak "

" Sebagai tanda permintaan maaf saya, udah nyenggol kamu sampai kaki kamu bengkak, gimana ? " tanya Arsya.

Nala berpikir.

" Kapan lagi ya.. Aku diajak makan es krim sama Kakak SMA ganteng lagi.. " batin Nala bergejolak.

Arsya masih menunggu jawaban Nala. Tanpa berpikir panjang, Nala menyetujui, ia menjadi lupa jika ia sedang menunggu jemputan Pak Juju.

" Boleh deh Kak " jawab Nala.

" Oke ayo "

Nala mengikuti Arsya dari belakang. Arsya memakai helm nya lalu menaiki motor. Nala yang bingung menaiki motor sport milik Arsya.

" Ayo naik " ucap Arsya.

" Kak, aku gak biasa naik motor " ucap Nala.

" Hati-hati naiknya " susul Arsya.

Akhirnya dengan susah payah Nala bisa menaiki motor sport Arsya, Arsya memberi aba-aba agar Nala berpegangan. Arsya menjalankan motornya. Ini pertama kali Nala dibonceng di motor.

" Seru juga ternyata di bonceng motor ya " batin Nala.

Sesampainya di Cafe yang dituju Nala pun susah payah untuk turun dari motor sport Arsya, Arsya dengan sabar menunggu sampai Nala bisa turun dari motornya.

" Baru pertama kali naik motor ? " tanya Arsya.

" Iya " jawab Nala polos.

" Pantesan " susul Arsya.

Mereka berdua memasuki cafe, setelah memesan es krim, mereka memilih duduk di rooftop. Nala dan Arsya banyak ngobrol, membuat Nala semakin lupa jika ia akan dijemput hari ini oleh Pak Juju.

...****************...

Dilain tempat Pak Juju telah sampai di sekolah Nala, ia melihat Nala tidak ada di tempat biasa ia menunggu, Pak Juju menanyakan kepada Satpam sekolah.

" Pak maaf lihat Nala ? " tanya Pak Juju.

" Oh ya tadi dia jajan di warung depan Pak " jawab Satpam.

" Oh baik terima kasih " Pak Juju menyebrang jalan menuju warung depan sekolah mencari Nala.

Namun Nala tidak ada, ia sudah menanyakan kepada pemilik warung, memang tadi Nala membeli minuman namun saat Nala pergi dari warung ia tidak begitu melihatnya.

Karena Nala tidak ada, Pak Juju kembali ke sekolah ia meminta tolong satpam sekolah untuk mencari Nala barangkali ada di ruangan kelas.

Satpam dan Pak Juju menelusuri semua ruangan kelas, hanya beberapa kelas yang masih dipakai karena sedang melaksanakan ekstrakurikuler.

Akhirnya Pak Juju kembali menghubungi orangtua Nala jika Nala tidak ada disekolah.

Semua menjadi panik, Mama Neta menghubungi Papa Dika jika Nala tidak ada di sekolah, Pak Juju akhirnya menjemput Nathan saat Pak Juju akan pulang Nathan sudah selesai ekstrakurikuler.

Beberapa kali Mama Neta menghubungi ponsel Nala namun tidak ada jawaban, Nala memang biasa mengsilent ponselnya, sehingga jika ada pesan atau telepon masuk sulit untuk langsung ia terima.

Semua semakin panik saat Nala tidak dapat dihubungi, Papa Nala langsung menghubungi adiknya yaitu seorang polisi juga bernama Bian untuk mencari Nala.

...****************...

Kediaman Orangtua Nala

" Pah gimana Nala " tanya Mama Neta dengan wajah yang penuh dengan air mata.

" Bian lagi melacak ponsel Nala Mah " jawab Papa Dika.

Semua berkumpul di rumah Papa Dika.

" Nathan, kamu bagaimana adik kamu gak ada " ucap Papa Dika.

" Tadi Nathan sudah berpesan agar Nala menunggu di tempat biasa agar Pak Juju mudah menjemput Nala, dari situ Nathan kembali ke kelas karena mengikuti ekskul Pah " ucap Nathan.

Dika hanya menghela nafas dalam mendengar penjelasan dari anak laki-laki nya.

" Kemana kamu Nala ?! " Gumam Papa Dika.

Dilain tempat seorang polisi bernama Bian adik ipar dari Ayah nya Nala sedang menelusuri keberadaan Nala melalui sinyal ponselnya.

" Ponselnya aktif kok, tapi kenapa susah dihubungi ? Dan lokasinya tidak jauh dari sekolah " gumam Bian.

Ia masih coba mencari lokasi yang paling akurat dimana Nala berada.

" Ini sih di cafe, tapi.. Sudah keluar cafe mau kemana dia.. " Bian kembali bergumam sambil memperhatikan ponsel yang ia gunakan untuk melacak sinyal di ponsel Nala.

Sedangkan Nala, ia baru teringat jika ia sudah terlalu lama ngobrol dengan Arsya. Ia lalu membuka ponselnya, ternyata semua sudah mencarinya, Nala dibuat kaget, ia sangat takut untuk pulang ke rumah. Arsya yang melihat wajah Nala berubah menjadi heran.

" Kenapa ? " tanya Arsya.

" Kak.. orangtuaku udah nyariin aku, semua nyariin aku Kak, aku jadi takut pulang, Papa ku pasti marah banget ini " jawab Nala.

" Aduh gimana dong, maafin saya ya Nal.. " ucap Arsya.

Nala terlihat gelisah.

" Mhh.. saya antar kamu pulang "

" Gak usah .. Jangan.. Nanti orangtuaku makin marah " ucap Nala.

" Gak apa-apa yang penting kamu gak dimarahin, ini salah saya Nal " balas Arsya.

Nala tidak bisa berpikir lagi, gara-gara kepolosan nya ia mau saja diajak makan es krim oleh Arsya orang yang ia kenal karena kecelakaan tempo hari, namun akibatnya diluar dugaan Nala sebelumnya.

Gimana nasib Nala ya.. ???

🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

waduh nala.. bikin heboh dunia persilatan.. wkwkkwkwk.. ayo arsya pertanggung jawabkan ya..

2023-10-14

1

Nofita Sari

Nofita Sari

nah lo sya kmu harus tanggung jawan looo

2023-10-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!