Pelacur Yang Sudah Dibeli

Hari itu adalah hari pertama Roseline di rumah Edgard. Dia sudah menunggu Tuannya kembali semalaman tapi Edgard tidak juga kembali. Padahal dia sudah siap melakukan pekerjaan pertamanya tapi tuan yang harus dia layani justru tidak datang. Tidak apa-apa, pada akhirnya dia pasti akan melakukan pekerjaannya cepat atau lambat.

Roseline terbangun saat mendengar suara Aunty Gracia di luar sana. Penasaran dengan siapa Gracia berbicara, Roseline melangkah menuju jendela dan berdiri di sana. Ternyata Aunty Gracia berbicara dengan seorang pria tua yang berprofesi sebagai tukang kebun. Padahal dia mengira Aunty Gracia berbicara dengan Tuannya, ternyata dia salah.

Melihat bunga-bunga yang dirawat indah di taman membuatnya Roseline ingin memilikinya. Mungkin dia bisa memetiknya beberapa tangkai lalu dapat dia berikan pada adiknya. Dia juga ingin tahu jam berapa Demitri akan datang. Jika dia memiliki kesempatan maka dia akan meminta ijin untuk pergi ke rumah sakit.

"Selamat pagi, Aunty." sapa Roseline setelah dia berada di taman. Meski dia kupu-kupu malam tapi dia tidak memakai pakai seksi yang memperlihatkan lekukan tubuhnya.

"Wah, Nona. Ternyata kau sudah bangun. Kau terlihat sangat cantik hari ini," puji Aunty Gracia.

"Terima kasih, Aunty. Aku melihat ada bunga yang indah di sebelah sana, apakah boleh aku ambil?" tanya Roseline dengan sopan. Dia mulai merasa tidak nyaman karena pria tua si tukang kebun melihatnya tanpa berpaling.

"Tentu saja, Nona. Kau bisa mengambilnya. Sarapan juga sudah siap dan sudah bisa kau nikmati."

"Terima kasih, Aunty," setelah mengatakan itu, Roseline berjalan pergi ke taman untuk mengambil bunga yang dia lihat.

"Siapa wanita itu, Gracia?" tanya di tukang kebun.

"Dia pel*cur yang dibeli olah Tuan."

"Apa kau bilang?" si tukang kebun terkejut dan hampir berteriak.

"Ssttt, jangan berteriak!" ucap Gracia.

"Apa bos sudah gila? Bukankah dia sudah memiliki tunangan cantik Nona Angelica? Lalu untuk apa tuan Demetri memelihara seorang pelacur? Apa nona Angelica tidak memuaskan dirinya di atas ranjang?"

"Sudah aku katakan, pelankan suaramu. Tuan mau memelihara seorang pela*ur atau apa, itu bukan urusan kita. Tugas kita adalah bekerja dengan baik jadi kita tidak boleh ikut campur atau apa pun yang dia lakukan dan ingat, jangan mengatakan hal ini pada Tuan dan Nyonya besar apalagi pada nona Angelica. Jika sampai tuan muda tahu, kau akan kehilangan pekerjaan ini."

"Aku tahu, aku hanya terkejut saja!" ucap sang tukang kebun.

"Sudah, ayo kembali bekerja!" ucap Gracia karena Roseline sudah kembali mendekati mereka dengan beberapa tangkai bunga segar yang dia petik.

"Aunty, kira-kira kapan Tuan akan datang?" tanya Roseline sambil menghirup aroma bunga mawar indah namun berduri.

"Tuan Demetri tidak mungkin datang sepagi ini karena dia pasti pergi ke kantor."

"Baiklah jika begitu. Selama dia tidak ada, aku boleh pergi, bukan?" Dia harap dijinkan pergi karena dia ingin pergi menjenguk adiknya di rumah sakit serta memberikan bunga yang baru saja dia petik.

"Kau harus meminta ijin pada tuan terlebih dahulu, Nona. Aku tidak bisa mengambil keputusan untuk hal ini."

"Hanya sebentar saja, aku ingin membeli barang," dusta Roseline.

"Baiklah, tapi pergilah sarapan. Aku yang akan menghubungi Tuan Edgard dan mengatakan jika kau mau pergi sebentar untuk membeli barang."

"Terima kasih, Aunty. Aku masuk ke dalam dulu," Roseline melangkah pergi dengan terburu-buru karena dia tidak suka dengan tatapan mata tukang kebun yang melihatnya dengan tatapan curiga. Aunty Gracia pun masuk ke dalam mengikuti dirinya. Rose meminta sebuah tempat bunga lalu meletakkan beberapa tangkai bunga dan menyimpannya ke atas meja.

Gracia mencoba menghubungi Edgard tapi tidak dijawab karena masih pagi dan Edgard masih tidur dengan tunangannya. Roseline sedang menikmati sarapannya saat Gracia kembali, dia akan pergi setelah ini dan segera kembali agar tidak menimbulkan masalah.

"Aku dengar Tuan Demitri sudah memiliki tunangan, apa benar?" tanya Roseline. Dia mendengar percakapan Aunty Gracia dengan tukang kebun tanpa dia inginkan.

"Benar, mereka bahkan sudah mau menikah."

"Oh," jawab Roseline sambil mengangguk.

"Tolong jangan salah paham dengan keberadaanku. Aku memang pela*ur tapi aku tidak akan merusak hubungan orang lain jadi jangan salah paham dengan keberadaanku," ucap Roseline.

"Tidak begitu, aku tidak beranggapan seperti itu."

"Terima kasih, Aunty. Apa sudah mendapatkan ijin, jika sudah maka aku akan pergi."

"Tidak akan lama, bukan?" tanya Aunty Gracia.

"Tidak, hanya sebentar saja."

"Jika begitu pergilah. Tuan tidak menjawab, mungkin dia sedang sibuk."

"Baiklah, terima kasih. Aku akan segera kembali!" Rose menyimpan piring kotornya tapi Gracia melarangnya membersihkan itu. Tidak ingin membuang waktu, Roseline segera pergi ke rumah sakit untuk menjenguk adiknya serta menyimpan bunga yang dia ambil agar ruangan adiknya lebih segar. Dia tidak akan lama tapi sayangnya, setelah dia pergi tidak lama, Edgard justru datang.

"Tuan," Gracia tampak gelisah, ini gawat. Dia kira  bosnya tidak akan datang lebih cepat.

"Mana dia?" tanya Edgard tanpa basa basi.

"Oh, Nona Roseline?" Gracia tampak bingung.

"Kenapa? Apa masih tidur? Apa dia kira ini rumahnya sehingga dia bisa berbuat sesuka hati?"

"Tidak, Tuan. Nona Rosaline keluar sebentar untuk membeli barang!"

"Apa? Kenapa kau mengijinkan? Kenapa kau tidak menghubungi aku terlebih dahulu?" Edgard tampak tidak senang karena Gracia membiarkan pela*ur itu pergi tanpa seijinnya.

"Maaf, Tuan. Aku sudah menghubungimu tapi kau tidak menjawab. Lagi pula nona Roseline hanya pergi membeli barang."

"Lain kali dia tidak boleh pergi ke mana pun tanpa seijinku dan ingat, dia tidak boleh berbuat sesuka hatinya karena aku sudah membayarnya mahal!"

"Baik, Tuan. Aku tidak akan mengulanginya lagi!"

"Bagus. Ingat satu hal, dia adalah pela*ur yang sudah aku beli jadi dia berada di bawah kekuasaanku!" ucap Edgard.

"Baik, Tuan," Gracia jadi was-was, semoga saja Roseline segera kembali karena dia khawatir, Rose akan dimarahi oleh Elgard.

Rose memang segera kembali setelah melihat keadaan adiknya. Agar tidak dicurigai, Rose membeli beberapa perlengkapan. Dia sudah pergi selama berjam-jam oleh sebab itu, Edgard mulai kesal dan menerka jika Rose pergi menemui tamunya dan sekarang sedang melayaninya.

Edgard menunggu sambil melihat keluar melalui jendela. Sebatang cerutu sedang dinikmati, sungguh pela*ur yang begitu berani karena pergi begitu lama tanpa seijinnya. Rose yang sudah kembali pun buru-buru apalagi saat dia melihat sebuah mobil terparkir di depan rumah itu. Celaka, jangan katakan pria yang membelinya telah datang.

Rose disambut dengan tatapan tajam dari Edgard\, pria itu memandanginya dari atas sampai ke bawah dengan tatapan jijik dan menghina. Meski cantik\, pel*cur tetaplah pal*cur.

"Dari mana?" tanya Edgard sambil menghisap cerutunya.

"Aku pergi membeli barang, Tuan," jawab Roseline seraya mengangkat barang yang dia bawa.

"Oh, kau tidak pergi melayani seorang tamu, bukan?" pertanyaan itu jelas-jelas untuk menghina Roseline.

"Tentu saja tidak. Kau tuanku sekarang, jadi aku tidak akan melayani pria lainnya."

"Hng!" Edgard tersenyum, mengejek. Cerutu kembali dihisap namun tatapan matanya masih tertuju pada Roseline dan dia melihat wanita itu dengan penuh penghinaan.

"Sekarang bersihkan dirimu sampai bersih, aku ingin bicara denganmu!" perintahnya.

"Baik, Tuan," Rose pamit pergi untuk membersihkan diri sedangkan Edgard masih saja memperhatikan dirinya dengan pandangan menghina karena pekerjaannya yang hina tapi dia membutuhkan wanita hina itu untuk menyembuhkan penyakitnya karena hanya wanita hina saja yang mau melakukannya.

Terpopuler

Comments

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

kenapa gak minta tolong tunanganmu aja🙄

2024-04-27

1

Emn Sc

Emn Sc

sombongnya ...terus apa BD NY dh mu tuan Edgar yg...sll berhubungan layak nya suami istri dg tunanganmu.. pdhl blum da ikatan resmi.

2023-12-30

0

Roslina Hasibuan

Roslina Hasibuan

sombong sekali kau edgard,nnti jatuh cintrong baru tau rasa

2023-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 PSK And Pria Impoten
2 Adik Yang Terbaring Sakit
3 Tunangan Yang Dicintai
4 Pelacur Yang Sudah Dibeli
5 Perintah Yang Tak Boleh Dibantah
6 Demi Mendapatkan Ijin
7 Lagi-lagi dihina
8 Doa Wanita Kotor
9 Permintaan Gila
10 Rasa Yang Tak Seharusnya Ada
11 Risiko Dari Pekerjaan
12 Berusaha Menghindar
13 Pria Yang Terlalu Kejam
14 Tukang Kebun Yang Mencurigakan
15 Aksi Si Tukang Kebun
16 Jangan Berharap
17 Tidaklah Penting
18 Harus Menggantinya
19 Ancaman
20 Tidak Boleh Jatuh Cinta
21 Reaksi Yang Dirasakan Sesaat
22 Sikap Yang Tidak Seharusnya Ditunjukkan
23 Pria Kejam Yang Tak Memiliki Hati
24 Hukuman
25 Bukan Wanita Yang Menyenangkan
26 Visual
27 Mood Yang Cepat Berubah
28 Sentuhan Yang Menenangkan
29 Kedatangan Andres Mala Petaka Bagi Roseline
30 Mulai terusik
31 Hanya Malam Ini
32 Semakin Aneh Saja
33 Memuji Dalam Hati
34 Rival
35 Tunggulah
36 Semakin Menggila
37 Tidak Berdaya
38 Berapa Harganya?
39 Ucapan Yang Bagaikan Belati
40 Sama-sama Tawanan
41 Ancaman
42 Negosiasi Gagal
43 Sudah Tak Sanggup
44 Tidak Perlu Takut
45 Mulai Serakah
46 Sebuah Peringatan
47 Kesempatan Itu Datang
48 Permintaan Roseline
49 Firasat Buruk
50 Amarah Yang Menakutkan
51 Alasan Gracia Berkhianat
52 Akan Membuat Perhitungan
53 Tidak Mau Mengakui
54 Permintaan Gracia
55 Tak Akan Melepaskan
56 Melakukan Hal Yang Sia-sia
57 Hampir Tertangkap
58 Tak Berdaya
59 Kejadian Naas Yang Tak Terduga
60 Rasa Sesal
61 Kedatangan Yang Tak Diharapkan
62 Rasa Sesal Yang Semakin Besar
63 Kenyataan Yang Menyakitkan
64 Permintaan Maaf
65 Dua Orang Yang Butuh Kesempatan
66 Pertanda Baik Atau Pertanda Buruk
67 Goodbye
68 Mimpi Yang Tak Ingin Dilihat
69 Kenapa Kau Pergi?
70 Dia Sudah Tiada
71 Harapan Yang Pupus
72 Lelaki Paling Menyedihkan
73 Kematian Yang Dipalsukan
74 Asal Kau Tidak Kembali
75 Peringatan
76 Keputusan
77 Harus Pergi
78 Hari pernikahan
79 Siapa Kau?
80 Rasa Takut Dan Trauma
81 Kata Perpisahan
82 Cinta Yang Berakhir Tragis
83 Semua Gara-gara Kau
84 Perpisahan Yang Menyakitkan
85 Akhir Dari Kisah Kita Berdua
86 Promo Dan Ucapan Terima kasih
87 Promo Lagi
Episodes

Updated 87 Episodes

1
PSK And Pria Impoten
2
Adik Yang Terbaring Sakit
3
Tunangan Yang Dicintai
4
Pelacur Yang Sudah Dibeli
5
Perintah Yang Tak Boleh Dibantah
6
Demi Mendapatkan Ijin
7
Lagi-lagi dihina
8
Doa Wanita Kotor
9
Permintaan Gila
10
Rasa Yang Tak Seharusnya Ada
11
Risiko Dari Pekerjaan
12
Berusaha Menghindar
13
Pria Yang Terlalu Kejam
14
Tukang Kebun Yang Mencurigakan
15
Aksi Si Tukang Kebun
16
Jangan Berharap
17
Tidaklah Penting
18
Harus Menggantinya
19
Ancaman
20
Tidak Boleh Jatuh Cinta
21
Reaksi Yang Dirasakan Sesaat
22
Sikap Yang Tidak Seharusnya Ditunjukkan
23
Pria Kejam Yang Tak Memiliki Hati
24
Hukuman
25
Bukan Wanita Yang Menyenangkan
26
Visual
27
Mood Yang Cepat Berubah
28
Sentuhan Yang Menenangkan
29
Kedatangan Andres Mala Petaka Bagi Roseline
30
Mulai terusik
31
Hanya Malam Ini
32
Semakin Aneh Saja
33
Memuji Dalam Hati
34
Rival
35
Tunggulah
36
Semakin Menggila
37
Tidak Berdaya
38
Berapa Harganya?
39
Ucapan Yang Bagaikan Belati
40
Sama-sama Tawanan
41
Ancaman
42
Negosiasi Gagal
43
Sudah Tak Sanggup
44
Tidak Perlu Takut
45
Mulai Serakah
46
Sebuah Peringatan
47
Kesempatan Itu Datang
48
Permintaan Roseline
49
Firasat Buruk
50
Amarah Yang Menakutkan
51
Alasan Gracia Berkhianat
52
Akan Membuat Perhitungan
53
Tidak Mau Mengakui
54
Permintaan Gracia
55
Tak Akan Melepaskan
56
Melakukan Hal Yang Sia-sia
57
Hampir Tertangkap
58
Tak Berdaya
59
Kejadian Naas Yang Tak Terduga
60
Rasa Sesal
61
Kedatangan Yang Tak Diharapkan
62
Rasa Sesal Yang Semakin Besar
63
Kenyataan Yang Menyakitkan
64
Permintaan Maaf
65
Dua Orang Yang Butuh Kesempatan
66
Pertanda Baik Atau Pertanda Buruk
67
Goodbye
68
Mimpi Yang Tak Ingin Dilihat
69
Kenapa Kau Pergi?
70
Dia Sudah Tiada
71
Harapan Yang Pupus
72
Lelaki Paling Menyedihkan
73
Kematian Yang Dipalsukan
74
Asal Kau Tidak Kembali
75
Peringatan
76
Keputusan
77
Harus Pergi
78
Hari pernikahan
79
Siapa Kau?
80
Rasa Takut Dan Trauma
81
Kata Perpisahan
82
Cinta Yang Berakhir Tragis
83
Semua Gara-gara Kau
84
Perpisahan Yang Menyakitkan
85
Akhir Dari Kisah Kita Berdua
86
Promo Dan Ucapan Terima kasih
87
Promo Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!