Roseline sudah tiba dialamat yang diberikan oleh Edgard. Dia sudah berdiri di sebuah rumah berlantai dua yang terlihat cukup mewah dan rumah itu baru dibeli oleh Edgard untuk menyembunyikan wanita malam yang akan membantunya menyembuhkan penyakit impoten yang dia derita. Dia membutuhkan tempat itu agar tidak ada yang tahu terutama keluarga besarnya serta tunangannya.
Roseline berdiri di depan rumah itu cukup lama, mulai sekarang dia akan tinggal di sana tapi hanya untuk sementara waktu. Sekarang dia sudah menjadi simpanan dari pria yang mungkin saja sudah memiliki istri atau kekasih tapi apa bedanya? Pada akhirnya pekerjaannya tetaplah sama.
Roseline menghela napas, kedua kakinya kembali melangkah menuju pintu rumah dua lantai itu. Rose memberanikan diri mengetuk pintu, jantungnya berdegup karena dia pikir pria yang membayarnya yang akan membuka pintu tapi ternyata, seorang wanita paruh baya menyambut kedatangannya. Setidaknya itu lebih baik karena dia tidak perlu bertemu dengan pria itu lebih cepat.
"Nona Roseline?" tanya wanita paruh baya yang menyambutnya.
"Ya, aku," jawab Rose dengan sopan.
"Masuklah, aku sudah diperintahkan untuk menyambut Nona oleh Tuan Demitri," pintu dibuka lebar, Rose dipersilahkan masuk oleh wanita paruh baya itu.
"Terima kasih, Nyonya."
"Jangan memanggil aku Nyonya, aku pelayan di rumah ini. Panggil saja aku Aunty Gracia. Aku ditugaskan untuk melayani dirimu jadi katakan padaku jika kau menginginkan sesuatu."
"Baik," Rose mengikuti langkah Aunty Gracia menuju sebuah kamar. Semoga saja dia betah tinggal di sana tapi yang paling penting adalah, semoga pria bernama Demetri itu adalah pria baik dan tidak kasar.
"Ini kamarmu, silakan beristirahat," ucap Gracia.
"Terima kasih, Aunty," Roseline tersenyum sebelum melangkah masuk ke dalam kamar itu.
"Aku tinggal, aku harus memberi kabar pada Tuan Demetri jika kau sudah datang," ucap Gracia. Roseline mengangguk, Gracia pun keluar dari kamar karena dia harus menghubungi majikannya dan memberi laporan jika Roseline sudah datang.
Edgard sedang makan malam di rumah pribadinya bersama tunangannya yang cantik, Angelica. Mereka sudah akan menikah dua bulan lagi dan dia tidak ingin Angelica tahu akan keadaannya. Penyakit yang baru dia sadari beberapa minggu belakangan tidak boleh sampai Angelica tahu karena itu memalukan. Lagi pula dia tidak mau kehilangan Angelica, wanita yang sangat dia cintai.
"Edgard, minggu depan aku harus fitting gaun pengantin. Kau bisa menemani aku, bukan?"
"Tentu saja, katakan saja kapan. Aku pasti akan menemanimu."
"Thanks, aku tahu kau pasti akan meluangkan waktu untukku," Angelica tersenyum, dia adalah wanita paling bahagia dan beruntung karena dicintai oleh pria paling kaya dan yang paling diminati oleh banyak wanita. Hubungan mereka juga didukung oleh keluarga besar Demitri dan sekarang, tinggal menunggu dua bulan lagi maka dia akan menjadi Nyonya Demetri. Semua wanita pasti akan iri padanya karena begitu banyak yang menyukai Edgard tapi dialah pemenangnya.
Selagi makan, ponsel Edgard berbunyi. Nama sang pelayan tertera, dia menebak kupu-kupu malam yang dia beli untuk menyembuhkan penyakitnya sudah datang tapi bisa juga tidak jadi sebaiknya dia memastikannya dengan baik apalagi dia sudah mengeluarkan uang yang begitu banyak untuk membelinya.
"Aku jawab telepon terlebih dahulu!" ucap Edgard seraya beranjak.
"Jangan terlalu lama, aku tidak suka kau tinggalkan begitu lama," ucap Angelica.
"Aku hanya sebentar saja," Edgard melangkah pergi, untuk menjawab panggilan dari pelayan yang dia tugaskan. Dia tidak mau Angelica mendengar pembicaraannya sebab itu dia berada cukup jauh.
"Bagaimana, apa wanita itu datang?" tanya Edgard.
"Ya, Tuan. Dia sudah datang dan sekarang sudah berada di kamar," jawab Gracia.
"Jika begitu suruh dia istirahat, pekerjaannya akan dimulai besok jadi katakan padanya, mandi yang bersih karena aku tidak mau ada bau lelaki lain pada tubuhnya!" perintahnya dengan suara sepelan mungkin agar Angelica tidak mendengar. Bagaimanapun, Psk itu sudah tidur dengan banyak pria tapi yang dia butuhkan hanya tangannya dan mungkin juga mulutnya untuk membangunkan juniornya yang sudah tidak berfungsi.
"Baik, Tuan. Aku akan meminta Nona Roseline untuk membersihkan dirinya dan menyampaikan pesanmu."
"Bagus, aku sedang bersama dengan Angelica jadi jangan menghubungi aku lagi!"
"Baik, Tuan. Maaf mengganggu waktumu!" percakapan mereka berakhir namun Edgard tidak langsung kembali ke meja makan. Dia lebih memilih berdiri di depan jendela dan membakar sebatang cerutu. Semoga sana PSK itu bisa menyembuhkan penyakitnya sebelum dua bulan di mana dia dan Angelica akan menikah.
Edgard menikmati waktunya dan cerutunya sampai akhirnya Angelica menyusulnya dan memeluknya dari belakang. Rasanya sudah lama tidak seperti itu tapi memang sudah beberapa minggu mereka tidak begitu in*im lagi. Entah kenapa, Edgard sudah tak menyentuhnya.
"Edgard," tangan Angelica sedang meraba dada Edgard karena dia sedang menggoda tunangannya saat ini.
"Apa kau sudah selesai makan?" Edgard menahan tangan Angelica. Jika bukan karena keadaannya, sudah dia bawa Angelica ke kamar lalu mereka akan menghabiskan waktu berdua di sana.
"Kau tidak juga kembali, aku menunggumu sampai aku merasa kenyang!" ucap Angelica.
"Ada bisnis yang sedang aku bahas. Sekarang ayo kembali, makanannya belum habis," ajak Edgard.
"Edgard, dari pada makan bagaimana jika kita?" tangan Angelica kembali bergerak dan mengusap dada Edgard.
"Aku sedang tidak ingin, Angel. Kita kembali makan saja!"
"Apa? Tapi kita sudah lama tidak melakukannya. Apa kau sudah bosan denganku?" Angelica menunjukkan ekspresi sedih. Dia tidak suka seperti ini karena dia takut Elgard mulai bosan dengannya.
"Tidak, jangan salah mengartikan. Kita sudah mau menikah dua bulan lagi, bukankah lebih baik kita menahan diri agar kita dapat menikmati malam pernikahan kita lagi?" ini adalah alasan paling masuk akal agar Angelica tidak curiga sama sekali.
"Kau tidak mau menyentuh aku karena kau tidak bosan padaku, bukan?" tanya Angelica.
"Tentu saja tidak!" Edgard memeluk Angelica, wanita yang dia cintai tidak boleh salah paham apalagi Angelica sudah akan menjadi miliknya sebentar lagi.
"Kita lakukan nanti setelah kita menikah. Aku ingin memiliki malam pernikahan yang berkesan jadi kau bisa menahan diri, bukan?" tanyanya.
"Tentu saja, aku hanya takut kau bosan padaku!" Angelica tersenyum, ternyata apa yang dia takutkan tidak terjadi.
"Bodoh, kita sudah mau menikah lalu bagaimana aku bisa bosan? Bagiku kau adalah wanita sempurna yang tak tergantikan."
"Aku sangat senang mendengarnya," Angelica berjinjit untuk mencium bibir tunangan tampannya. Edgard pun sudah memeluk pinggang Angelica dan membalas ciumannya.
Untuk saat ini masih aman karena dia memiliki alasan yang bagus tapi nanti, semoga saja penyakitnya bisa disembuhkan oleh pelacur yang dia bayar mahal. Bukankah wanita itu berpengalaman dalam melayani laik-laki? Itulah sebabnya dia membelinya karena Roseline selalu memuaskan pelanggan dan pelacur itu pun harus memuaskan dirinya dengan cara membantunya sembuh tapi jika tidak, dia tidak akan segan pada pela*ur itu karena dia telah dibohongi tapi dia berharap, Roseline dapat menyembuhkan juniornya dengan pengalaman yang dia miliki dalam waktu dekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
im3ld4
ayang lg cari terapi alternatif mbak an🤣
2024-09-01
0
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
bohong gmn sih edgar ini uteke di dengkul,mn ada psk nyembuhin impoten
ya klo sakit ke dokter ed bkn sewa psk
giliran gk sembuh psk nya disiksa
dongok emang edgar ini
eh tp klo gk gitu ceritanya gk ada ya😂😂😂
2024-05-03
0
Sardes Nainggolan
pria yg BS nahan. nafsu ny.
2024-01-24
0