O200DMM – BAB 07

BERHASIL KABUR

Nadine berlari cepat sampai dia berada di gerbang mansion, langkahnya terhenti ketika empat pria penjaga menatapnya. Lagi, banyak sekali penjagaan di sana. “Cepat berpikir Nadine, cepat.” Gumam pelan dan panik. Wanita itu berusaha tenang menarik nafas sambil berjalan ke arah mereka berempat yang saat ini menatapnya dengan curiga, ditambah lagi bercak merah yang melumuri lengan kiri serta mantel Nadine.

“Apa yang kau lakukan? Cepat tangkap dia dan periksa di dalam.” Pinta penjaga 1 kepada tiga kawannya. Dua penjaga memilih masuk ke mansion sementara yang satu menghampiri Nadine hendak meraih lengannya sampai pria itu berhasil mencegah kepergian Nadine.

“Lepaskan aku!” Nadine meronta namun tenaganya kalah kuat. Plakk! Tanpa di suruh, penjaga 1 yang memerintah tadi baru saja memukul Nadine hingga sudut bibir gadis malang itu mulai berdarah dan terluka.

Nadine memelototinya terkejut dan perih di area bibirnya yang berkedut. Sementara penjaga yang awalnya memegangi Nadine, mulai melepaskannya karena kepanikan dan keterkejutan saat temannya baru saja berani mengangkat tangan pada wanita bosnya.

“Hey, What are you doing? Kau ingin kita semua mati huh?!” sentak penjaga tadi ke temannya.

“Aku kelepasan.”

“Kau sudah melukainya.” Keduanya asik berdebat karena rasa takut mereka sendiri sampai melupakan Nadine yang langsung memilih berlari sekencang mungkin dan sebuah teriakan serta suara tembakan di langit-langit tak menghentikan aksi Nadine yang ingin kabur.

Mansion Maxi berada di sebuah tempat yang tak terlalu ramai rumah, bisa dikatakan itu hampir memasuki sebuah hutan, namun masih dekat dengan perkotaan.

Tiga mobil hitam baru saja memasuki kawasan mansion, ketika sepasang mata tajam melihat sosok wanitanya tengah berlari kabur dari mansion. “Putar mobilnya.” Maxi memerintahkan sopirnya untuk segera memutar balik arah.

Nadine mulai berlari sekencang mungkin sampai dia terlihat seperti seseorang yang ikut lomba maraton. Kakinya mulai kesemutan namun dia harus bisa berlari sampai di pinggir jalan. Sementara tiga mobil tengah mengejarnya, terus dan terus Nadine mengumpat dalam hati.

Maxi mengepalkan tangannya marah. Zero menatap bosnya lewat spion, betapa marahnya pria itu saat ini. Kenapa wanita itu berani sekali? Pikir Zero.

Sebuah keberuntungan, Nadine bisa sampai ke jalanan dimana banyak orang yang berlalu lalang di sana. Semua sorot mata tengah menatapnya dengan heran dan sedikit ngeri ketika penampilannya sudah tak karuan. Seperti seseorang yang baru saja keluar dari rumah sakit jiwa.

Nadine menoleh ke kanan dan kiri, melihat ke sekitar untuk memastikan bahwa Maxi berserta anak buahnya sudah tidak lagi mengejar. Seakan tak peduli dengan tatapan orang serta bisikannya tentang dia, Nadine mulai merapikan dirinya sendiri, sesekali mengusap keringatnya lalu berdiri di pinggir jalan melihat beberapa Taxi terparkir di sana. Tangan, kaki semuanya masih bergetar.

Nadine merogoh semua saku yang ada, tak ada satupun uang yang dia bawa karena dompet beserta kopernya berada bersama April dan Dita.

Nadine mencoba bertanya kepada orang-orang yang tengah berjalan di sana, namun tak ada satupun yang peduli sampai seorang nenek-nenek yang akhirnya mau mendengarkan Nadine.

“Permisi! Kalau boleh tahu, sekarang jam berapa?” tanya Nadine terengah-engah. Nenek tadi merasa kasihan dan prihatin melihat wanita muda seperti Nadine terlihat begitu tertekan dan ketakutan apalagi penampilannya sangat berantakan.

“Delapan tiga puluh.” Balas nenek tadi ikut panik.

Masih ada dua jam lagi menuju bandara. Nadine yang bingung harus bagaimana agar dia dapat pergi ke bandara. Nenek tadi menepuk pelan pundak Nadine, “Kamu baik-baik saja?” Nadine mengangguk cepat namun itu tidak menghentikan kepanikannya saat dia akan bertemu Maxi lagi.

“Bi-bisakah aku mem-meminjam uang untuk... Naik Taxi?” Nenek tadi masih diam mencernanya.

“Aku mohon, aku harus segera ke bandara sebelum mereka menemukan ku. Please!” Nadine menautkan kedua tangannya sambil menangis. Tentu saja, sebagai warga asli Chicago, nenek tadi tahu berapa banyak penjahat di kota tersebut.

Wanita tua tadi langsung menarik tangan Nadine dan membawanya masuk ke dalam Taxi, menutup pintu mobil lalu memberikan uang kepada sang sopir sampai nenek tadi melihat ke arah Nadine lewat jendela. Oh, betapa baiknya wanita tua itu.

“Ini, kau bawa ini. Itu bisa melindungi mu, terkadang kita tidak bisa percaya dengan polisi, jika mereka kembali cobalah untuk berhati-hati.” Nenek tadi memberikan benda berukuran kecil namun lonjong.

“Thank you! Saya akan akan membalas kebaikanmu.”

“Iya! Sekarang pulanglah dengan selamat!” Nadine mengangguk faham sambil merintih tangis melegakan saat mobil Taxi mulai melaju.

Untuk sesaat Nadine mulai lega, menutup matanya sambil bersandar tenang. Ia masih meremas benda yang baru diberikan oleh nenek tadi. Sebuah benda yang ternyata adalah pisau kecil-- jika kau tekan tombolnya, maka benda tajam itu keluar dari wadahnya.

-‘Aku akan langsung pulang dan melupakan semuanya. Aku tidak akan datang lagi ke tempat ini, tidak akan.’ Batin Nadine merasa kapok berlibur di tempat yang salah.

...***...

Plak! Plak! Plak.... Suara tamparan keras baru saja Maxi berikan kepada lima penjaga yang ia tugaskan menjaga kamar Nadine dan gerbang depan. Tentu saja satu pukulan itu sudah membuat memar di tulang pipi mereka, bayangkan saja bagaimana kerasnya tangan Maxi.

“MENJAGA SATU WANITA SAJA KALIAN TIDAK BECUS.” Sentak Maxi kepada seluruh pekerja di mansion nya, termasuk para pelayan di sana. Semuanya di kumpulkan di halaman yang cukup luas.

“Siapa yang memukulnya?” kini suara Maxi menjadi pelan namun sangat mencengkram.

Para anak buahnya tak berani mengatakan sepatah kata pun. para pelayan hanya menunduk takut saat bosnya sedang murka. memang benar gaji mereka sangat besar, namun taruhannya adalah nyawa mereka ketika ada kesalahan kecil maka mereka semua harus menanggung hukuman.

“Aku tidak ingin mengulangi pertanyaan lagi.” Mata Maxi masih memperhatikan seperti CCTV yang siap menyorot gerak gerik musuhnya.

Dengan tubuh gemetar, satu penjaga mulai maju satu langkah sehingga Maxi dapat melihatnya.

Meski dari dalam mobil, ia dapat melihat luka kecil di sudut bibir Nadine.

Maxi mulai melangkah dan Zero yang ada di sampingnya mulai memberikan satu pistol ke tangan bosnya dengan santai. Sementara penjaga tadi mulai ketakutan dan masih menundukkan kepalanya ketika peluh mulai membanjirinya. Aura gelap sudah berada di depannya dan ujung pistol berada di bawa dagunya memaksanya untuk mendongak.

“Sa-saya minta ma-maaf b-bos.” Penjaga tadi yang sudah kelepasan hingga berujung memukul Nadine. Kini di hadapan Maxi dia mulai tak bisa berkutik.

“Apa aku harus mematahkan jari-jarimu? Atau langsung menembak mu? Tell me.” Suara berat Maxi benar-benar terdengar ngeri saat tatapan monsternya mulai keluar. Semuanya masih menunduk takut.

“Ma-maaf-- ”

“Jawab.” Pria tampan itu masih berbicara dengan nada santai meski terdengar menakutkan.

penjaga tadi mulai menahan tangis ketika nyawanya sudah ada di ujung tanduk. Dia punya keluarga yang harus dia hidupi. Karena ini kesalahannya sendiri akhirnya ia memilih pasrah. “Anda bisa menembak saya.” Ucapnya tegar.

Maxi mengangguk faham, masih menatap anak buahnya yang saat ini sudah mendongak pasrah. “Good night!” Dorr! Satu peluru sudah berhasil lepas dan menembus kulit leher penjaga tadi hingga darah muncrat ke wajah Maxi serta jas yang ia kenakan.

Sangat berani ketika Maxi menembaknya dengan jarak dekat sambil melihat detail. Itu sudah hal biasa di setiap harinya. Tentu saja semuanya menjadi tegang.

Tanpa menunggu di perintah. Zero langsung memberikan jas baru beserta sapu tangan kepada Maxi.

“Apa saya harus mengejarnya sendiri?” tawar Zero.

“Tidak perlu Zero. Dia yang akan datang sendir ke sini.”

Zero mengerti dan hanya menanggapi ucapan bos nya dengan senyuman tipis dan anggukan ringan. Sedangkan beberapa penjaga mulai membungkus jasad penjaga tadi atas perintah Maxi Ed Tommaso.

...°°°...

Bagaimana menurut kalian? kenapa Maxi Ed Tommaso begitu kejam? Dan apa yang sebenarnya terjadi selanjutnya. Apakah Nadine bisa pulang ke negaranya dengan selamat?

Bisa tinggalkan Like 👍 Coment 💬 Rate ⭐⭐⭐⭐⭐

Thanks and See ya ^< ^

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

harapan saya semoga Nadine bisa sampai dinegaranya kasihan Banget

2024-04-28

1

Dwi Permana

Dwi Permana

dak dik duk serrrrrrr... thor lanjut🤣

2024-03-17

2

Dwi Permana

Dwi Permana

dak dik duk serrrrrrr.....thor lanjut🤣🤣🤣🤣

2024-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 O200DMM – BAB 01
2 O200DMM – BAB 02
3 O200DMM – BAB 03
4 O200DMM – BAB 04
5 O200DMM – BAB 05
6 O200DMM – BAB 06
7 O200DMM – BAB 07
8 O200DMM – BAB 08
9 O200DMM – BAB 09
10 O200DMM – BAB 10
11 O200DMM – BAB 11
12 O200DMM – BAB 12
13 O200DMM – BAB 13
14 O200DMM – BAB 14
15 O200DMM – BAB 15
16 O200DMM – BAB 16
17 O200DMM – BAB 17
18 O200DMM – BAB 18
19 O200DMM – BAB 19
20 O200DMM – BAB 20
21 O200DMM – BAB 21
22 O200DMM – BAB 22
23 O200DMM – BAB 23
24 O200DMM – BAB 24
25 O200DMM – BAB 25
26 O200DMM – BAB 26
27 O200DMM – BAB 27
28 O200DMM – BAB 28
29 O200DMM – BAB 29
30 O200DMM – BAB 30
31 O200DMM – BAB 31
32 O200DMM – BAB 32
33 O200DMM – BAB 33
34 O200DMM – BAB 34
35 O200DMM – BAB 35
36 O200DMM – BAB 36
37 O200DMM – BAB 37
38 O200DMM – BAB 38
39 O200DMM – BAB 39
40 O200DMM – BAB 40
41 O200DMM – BAB 41
42 O200DMM – BAB 42
43 O200DMM – BAB 43
44 O200DMM – BAB 44
45 O200DMM – BAB 45
46 O200DMM – BAB 46
47 O200DMM – BAB 47
48 O200DMM – BAB 48
49 O200DMM – BAB 49
50 O200DMM – BAB 50
51 O200DMM – BAB 51
52 O200DMM – BAB 52
53 O200DMM – BAB 53
54 O200DMM – BAB 54
55 O200DMM – BAB 55
56 O200DMM – BAB 56
57 O200DMM – BAB 57
58 O200DMM – BAB 58
59 O200DMM – BAB 59
60 O200DMM – BAB 60
61 O200DMM – BAB 61
62 O200DMM –BAB 62
63 O200DMM – BAB 63
64 O200DMM – BAB 64
65 O200DMM – BAB 65
66 O200DMM – BAB 66
67 O200DMM – BAB 67
68 O200DMM –BAB 68
69 O200DMM – BAB 69
70 O200DMM – BAB 70
71 O200DMM – BAB 71
72 O200DMM – BAB 72
73 O200DMM – BAB 73
74 O200DMM — BAB 74
75 O200DMM – BAB 75
76 O200DMM – BAB 76
77 O200DMM – BAB 77
78 O200DMM — BAB 78
79 O200DMM — BAB 79
80 O200DMM — BAB 80
81 O200DMM — BAB 81
82 O200DMM — BAB 82
83 O200DMM – BAB 83
84 O200DMM – BAB 84
85 O200DMM – BAB 85
86 O200DMM — BAB 86
87 O200DMM – BAB 87
88 O200DMM — BAB 88
89 O200DMM — BAB 89
90 O200DMM — BAB 90
91 O200DMM — BAB 91
92 O200DMM — BAB 92
93 O200DMM — BAB 93
94 O200DMM — BAB 94
95 O200DMM — BAB 95
96 O200DMM — BAB 96
97 O200DMM — BAB 97
98 O200DMM — BAB 98
99 O200DMM — BAB 99
100 O200DMM— BAB 100
101 O200DMM — BAB 101
102 O200DMM — BAB 102
103 O200DMM — BAB 103
104 O200DMM — BAB 104
105 O200DMM — BAB 105
106 O200DMM — BAB 106
107 O200DMM — BAB 107
108 O200DMM — BAB 108
109 O200DMM — BAB 109
110 O200DMM — BAB 110
111 O200DMM — BAB 111
112 O200DMM — BAB 112
113 O200DMM — BAB 113
114 O200DMM — BAB 114
115 O200DMM — BAB 115
116 O200DMM — BAB 116
117 O200DMM — BAB 117
118 O200DMM — BAB 118
119 O200DMM — BAB 119
120 O200DMM — BAB 120
121 O200DMM — BAB121
122 O200DMM — BAB 122
123 O200DMM — BAB 123
124 O200DMM — BAB 124
125 O200DMM — BAB 125
126 O200DMM — BAB 126
127 O200DMM — BAB 127
128 O200DMM — BAB 128
129 O200DMM — BAB 129
130 O200DMM — BAB 130
131 O200DMM — BAB 131
132 O200DMM — BAB 132
133 O200DMM — BAB 133
134 O200DMM — BAB 134
135 O200DMM — BAB 135
136 O200DMM — BAB 136
137 O200DMM — BAB 137
138 O200DMM — BAB 138
139 O200DMM — BAB 139
140 O200DMM — BAB 140
141 O200DMM — BAB 141
142 O200DMM — BAB 142
143 O200DMM —BAB 143
144 O200DMM — BAB 144
145 O200DMM — BAB 145
146 O200DMM — BAB 146
147 O200DMM — BAB 147
148 O200DMM — BAB 148
149 O200DMM — BAB 149
150 O200DMM — BAB 150
151 O200DMM — BAB 151
152 O200DMM — BAB 152
153 O200DMM — BAB 153
154 O200DMM — BAB 154
155 O200DMM — BAB 155
156 O200DMM — BAB 156
157 O200DMM — BAB 157
158 O200DMM — BAB 158
159 O200DMM — BAB 159
160 O200DMM — BAB 160
161 O200DMM — BAB 161
162 O20DMM — BAB 162
163 O200DMM — BAB 163
164 O200DMM — BAB 164
165 O200DMM — BAB 165
166 O200DMM — BAB 166
167 O200DMM — BAB 167
168 O200DMM — BAB 168
169 O200DMM — BAB 169
170 O200DMM — BAB 170
171 O200DMM — BAB 171
172 O200DMM — BAB 172
173 O200DMM — BAB 173
174 O200DMM — BAB 174
175 O200DMM — BAB 175
176 O200DMM — BAB 176
177 O200DMM — BAB 177
178 O200DMM — BAB 178
179 O200DMM — BAB 179
180 O200DMM — BAB 180
181 O200DMM — BAB 181
182 O200DMM — BAB 182
183 O200DMM — BAB 183
184 O200DMM — BAB 184
185 O200DMM —BAB 185
186 O20DMM — BAB 186
187 O20DMM — BAB 187
188 O20DMM — BAB 188
189 O20DMM — BAB 189
190 O20DMM — BAB 190
191 O20DMM — BAB 191
192 O20DMM — BAB 192
193 O20DMM — BAB 193
194 O20DMM — BAB 194
195 O20DMM — BAB 195
196 O200DMM — BAB 196
197 O200DMM — BAB 197
198 O200DMM — BAB 198
199 O200DMM — BAB 199
200 O200DMM — BAB 200
201 Info SEASON-2 O200DMM
Episodes

Updated 201 Episodes

1
O200DMM – BAB 01
2
O200DMM – BAB 02
3
O200DMM – BAB 03
4
O200DMM – BAB 04
5
O200DMM – BAB 05
6
O200DMM – BAB 06
7
O200DMM – BAB 07
8
O200DMM – BAB 08
9
O200DMM – BAB 09
10
O200DMM – BAB 10
11
O200DMM – BAB 11
12
O200DMM – BAB 12
13
O200DMM – BAB 13
14
O200DMM – BAB 14
15
O200DMM – BAB 15
16
O200DMM – BAB 16
17
O200DMM – BAB 17
18
O200DMM – BAB 18
19
O200DMM – BAB 19
20
O200DMM – BAB 20
21
O200DMM – BAB 21
22
O200DMM – BAB 22
23
O200DMM – BAB 23
24
O200DMM – BAB 24
25
O200DMM – BAB 25
26
O200DMM – BAB 26
27
O200DMM – BAB 27
28
O200DMM – BAB 28
29
O200DMM – BAB 29
30
O200DMM – BAB 30
31
O200DMM – BAB 31
32
O200DMM – BAB 32
33
O200DMM – BAB 33
34
O200DMM – BAB 34
35
O200DMM – BAB 35
36
O200DMM – BAB 36
37
O200DMM – BAB 37
38
O200DMM – BAB 38
39
O200DMM – BAB 39
40
O200DMM – BAB 40
41
O200DMM – BAB 41
42
O200DMM – BAB 42
43
O200DMM – BAB 43
44
O200DMM – BAB 44
45
O200DMM – BAB 45
46
O200DMM – BAB 46
47
O200DMM – BAB 47
48
O200DMM – BAB 48
49
O200DMM – BAB 49
50
O200DMM – BAB 50
51
O200DMM – BAB 51
52
O200DMM – BAB 52
53
O200DMM – BAB 53
54
O200DMM – BAB 54
55
O200DMM – BAB 55
56
O200DMM – BAB 56
57
O200DMM – BAB 57
58
O200DMM – BAB 58
59
O200DMM – BAB 59
60
O200DMM – BAB 60
61
O200DMM – BAB 61
62
O200DMM –BAB 62
63
O200DMM – BAB 63
64
O200DMM – BAB 64
65
O200DMM – BAB 65
66
O200DMM – BAB 66
67
O200DMM – BAB 67
68
O200DMM –BAB 68
69
O200DMM – BAB 69
70
O200DMM – BAB 70
71
O200DMM – BAB 71
72
O200DMM – BAB 72
73
O200DMM – BAB 73
74
O200DMM — BAB 74
75
O200DMM – BAB 75
76
O200DMM – BAB 76
77
O200DMM – BAB 77
78
O200DMM — BAB 78
79
O200DMM — BAB 79
80
O200DMM — BAB 80
81
O200DMM — BAB 81
82
O200DMM — BAB 82
83
O200DMM – BAB 83
84
O200DMM – BAB 84
85
O200DMM – BAB 85
86
O200DMM — BAB 86
87
O200DMM – BAB 87
88
O200DMM — BAB 88
89
O200DMM — BAB 89
90
O200DMM — BAB 90
91
O200DMM — BAB 91
92
O200DMM — BAB 92
93
O200DMM — BAB 93
94
O200DMM — BAB 94
95
O200DMM — BAB 95
96
O200DMM — BAB 96
97
O200DMM — BAB 97
98
O200DMM — BAB 98
99
O200DMM — BAB 99
100
O200DMM— BAB 100
101
O200DMM — BAB 101
102
O200DMM — BAB 102
103
O200DMM — BAB 103
104
O200DMM — BAB 104
105
O200DMM — BAB 105
106
O200DMM — BAB 106
107
O200DMM — BAB 107
108
O200DMM — BAB 108
109
O200DMM — BAB 109
110
O200DMM — BAB 110
111
O200DMM — BAB 111
112
O200DMM — BAB 112
113
O200DMM — BAB 113
114
O200DMM — BAB 114
115
O200DMM — BAB 115
116
O200DMM — BAB 116
117
O200DMM — BAB 117
118
O200DMM — BAB 118
119
O200DMM — BAB 119
120
O200DMM — BAB 120
121
O200DMM — BAB121
122
O200DMM — BAB 122
123
O200DMM — BAB 123
124
O200DMM — BAB 124
125
O200DMM — BAB 125
126
O200DMM — BAB 126
127
O200DMM — BAB 127
128
O200DMM — BAB 128
129
O200DMM — BAB 129
130
O200DMM — BAB 130
131
O200DMM — BAB 131
132
O200DMM — BAB 132
133
O200DMM — BAB 133
134
O200DMM — BAB 134
135
O200DMM — BAB 135
136
O200DMM — BAB 136
137
O200DMM — BAB 137
138
O200DMM — BAB 138
139
O200DMM — BAB 139
140
O200DMM — BAB 140
141
O200DMM — BAB 141
142
O200DMM — BAB 142
143
O200DMM —BAB 143
144
O200DMM — BAB 144
145
O200DMM — BAB 145
146
O200DMM — BAB 146
147
O200DMM — BAB 147
148
O200DMM — BAB 148
149
O200DMM — BAB 149
150
O200DMM — BAB 150
151
O200DMM — BAB 151
152
O200DMM — BAB 152
153
O200DMM — BAB 153
154
O200DMM — BAB 154
155
O200DMM — BAB 155
156
O200DMM — BAB 156
157
O200DMM — BAB 157
158
O200DMM — BAB 158
159
O200DMM — BAB 159
160
O200DMM — BAB 160
161
O200DMM — BAB 161
162
O20DMM — BAB 162
163
O200DMM — BAB 163
164
O200DMM — BAB 164
165
O200DMM — BAB 165
166
O200DMM — BAB 166
167
O200DMM — BAB 167
168
O200DMM — BAB 168
169
O200DMM — BAB 169
170
O200DMM — BAB 170
171
O200DMM — BAB 171
172
O200DMM — BAB 172
173
O200DMM — BAB 173
174
O200DMM — BAB 174
175
O200DMM — BAB 175
176
O200DMM — BAB 176
177
O200DMM — BAB 177
178
O200DMM — BAB 178
179
O200DMM — BAB 179
180
O200DMM — BAB 180
181
O200DMM — BAB 181
182
O200DMM — BAB 182
183
O200DMM — BAB 183
184
O200DMM — BAB 184
185
O200DMM —BAB 185
186
O20DMM — BAB 186
187
O20DMM — BAB 187
188
O20DMM — BAB 188
189
O20DMM — BAB 189
190
O20DMM — BAB 190
191
O20DMM — BAB 191
192
O20DMM — BAB 192
193
O20DMM — BAB 193
194
O20DMM — BAB 194
195
O20DMM — BAB 195
196
O200DMM — BAB 196
197
O200DMM — BAB 197
198
O200DMM — BAB 198
199
O200DMM — BAB 199
200
O200DMM — BAB 200
201
Info SEASON-2 O200DMM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!