O200DMM – BAB 05

MAFIA VS PENULIS 2

Bibir Nadine bergetar, dia tidak tahu dan tidak mengenal siapa sebenarnya pria di sampingnya saat ini, siapa dia?

Melihat wanita di depannya mulai sedikit tenang dan ketakutan. “Good!” Maxi menjauhkan kembali pisau yang hendak menyayat leher Nadine. Memasukannya kembali ke dasbor mobil.

Nadine bisa membuang nafas lega, dadanya naik turun tak karuan, mungkin kini dia terlihat berantakan dengan rambut yang menempel di kulit leher serta wajahnya akibat keringat yang membasahi seluruh kulitnya. Nadine memilih diam sambil menunduk, sekarang dia bingung dan khawatir dengan keadaan sahabatnya? Dan bagaimana keadaan keluarganya di rumah panti, terutama Kakak Yunita-- sosok wanita yang sudah Nadine anggap seperti kakak kandungnya sendiri. Wanita itu cacat dan terus duduk di kursi roda tanpa bisa menggerakkan kakinya dikarenakan kecelakaan yang sempat menimpanya dulu, namun untungnya ia masih bisa berbicara. Dan iya, kakak Yunita juga pengidap penyakit jantung yang cukup berbahaya.

“What your name?” suara Maxi membuyarkan rasa bingung Nadine, namun wanita itu tetap enggan menatapnya.

“Aliya.” Jawab Nadine berbohong karena dia tidak ingin pria asing itu mengetahui dirinya lebih dalam. Meski itu hal yang sia-sia.

“What your name?” Maxi mulai menekan suaranya sendiri dan fokus ke depan. Sementara anak buahnya yang tengah menyetir hanya bisa diam tanpa berkutik saat bosnya tengah berbicara, jika tidak maka lidahnya bisa hilang dalam sekejap.

Nadine masih menunduk sembari menyatukan kedua tangannya, “Aliya.” Masih berani meski tubuhnya gemetar, namun dia bukanlah wanita lemah. Dia takut, tapi dia juga marah dengan pria bernama Maxi tersebut, ada kata-kata yang mengatakan-- jangan pernah menunjukkan kelemahan mu kepada siapapun.

Tangan Maxi mulai mengepal ketika dia tidak suka kebohongan, namun apa ini? Seorang wanita dengan polosnya membohongi dirinya tanpa rasa takut.

“Aku katakan sekali lagi, siapa namamu?” Maxi menoleh ke Nadine dengan wajah berkerut marah seolah dia memberikan peringatan keras.

Nadine menoleh dan menatap balik penuh kemarahan. “Sudah aku bilang, namaku ALIYA!” sentak Nadine di akhir kalimatnya.

“LIE!” sentak Maxi yang kini langsung meremas rambut Nadine dan menjambak nya sampai kepala Nadine mendongak.

“Kamu tidak tahu sedang berurusan dengan siapa?” suara seram itu keluar. Jika ucapan seperti itu sudah keluar dari mulut Maxi, maka lawan bicaranya akan menunduk. Tapi Nadine tidak peduli meski pria itu menekannya dengan tatapan tajam bak silet.

Bukannya takut, Nadine malah tersenyum miring penuh keberanian. “Dan kamu juga tidak tahu sedang berurusan dengan wanita seperti apa?!”

Melihat senyum miring dan keberanian Nadine sudah membuat Maxi terpikat bahkan semakin penasaran dengan wanita bernyali besar. “Aku pastikan kamu akan menyesali semua ucapanmu.” Kata Maxi.

“Aku akan menunggunya.” Balas Nadine seperti sudah pasrah. Sudahlah hidupnya begitu susah saat pertama kalinya dia ingin hidup tenang sebagai seorang penulis. Dan kini, saat semuanya berjalan sempurna, sosok pria asing malah menculiknya paksa.

Perlahan Maxi mulai melepaskan remasan di rambut Nadine, lalu kembali duduk bersandar sambil menyalakan cerutunya, tidak peduli meski asap memenuhi isi mobil, toh jendelanya juga bolong. Sementara Nadine masih menatap datar ke depan dan air matanya sudah mengering.

“Kamu cukup berani.” antara pujian atau peringatan Maxi masih fokus dengan cerutu dan jalanan.

“Thank you.” pria itu menoleh ke arah Nadine setelah mendengar balasan yang menurutnya bukanlah pujian, menatapnya dengan seksama hingga wanita itu juga ikut menatap datar wajah pria yang memiliki julukan Monster Mafia.

“Aku akan menghilangkan keberanian mu itu. Camkan baik-baik.” Ancam Maxi berusaha menahan pitam nya sendiri. Dia menginginkan wanita itu, jangan sampai dia kelewat marah hingga membunuhnya.

Ancaman Maxi tidak membuat Nadine goyah sedikitpun, malahan dia masih sibuk memikirkan keadaan teman-temannya yang saat ini entah di bawa kemana mereka.

-‘Ya Tuhan, tolong aku.’ Batin Nadine sembari menatap keluar jendela.

...***...

Mansion Maxi Chicago

Nadine melihat pria pembunuh tadi turun lebih dahulu tanpa berbicara lagi dengannya, sampai dua anak buah Maxi mulai menyuruh dan memaksanya turun dari mobil.

“Lepaskan aku, jangan menyentuhku.” Teriak Nadine meronta ketika Maxi mulai berjalan mendekat tepat di hadapannya. Sementara kedua lengan tangannya di pegang erat oleh anak buah Maxi.

Nadine menatap penuh kebencian pada Maxi.

“Tutup matanya.”

Seketika Nadine mulai panik mendengar arahan Maxi untuk anak buahnya. Sebisa mungkin ia meronta meminta dilepaskan, hingga pada akhirnya kedua matanya mulai ditutupi oleh kain merah, lalu orang-orang tadi mulai memaksanya berjalan dan mengunci kedua lengannya.

Nadine merasa bahwa rumah yang saat ini dia masuki sangatlah luas dan besar. Nadine juga berusaha mengingat setiap langkah yang dia lewati, belokan yang sangat ribet seperti sebuah labirin. Apakah dia berada di sebuah rumah atau labirin?

Beberapa menit kemudian, orang-orang tadi mulai mendorong paksa Nadine untuk masuk ke dalam ruangan, menutup pintu di belakangnya rapat-rapat. Dengan cepat Nadine mulai melepaskan tali di area matanya saat tangannya sudah terbebas.

sangat kasar Nadine membuang kain merah tadi ke sembarang arah, lalu menatap ke depan dimana sosok pria tampan dengan pakaian yang sama hanya saja jasnya sudah terlepas. pria itu duduk di sofa hitam melengkung, dengan sebuah meja kaca juga sebuah anggur merah di atas meja.

Nadine masih berdiri canggung ketika sorot mata Maxi terus memandanginya dari atas kebawah seakan menelusuri setiap lekuk tubuhnya. Memang, Nadine tidaklah gadis pemilik tubuh sexy, kurus dengan p******a montok karena suntikan, lebih tepatnya dia pemilik tubuh ideal dengan bulatan yang alami sehingga tubuhnya tanpa sadar sudah membuat para pria hidung belang di luar sana terangsang. Termasuk Maxi.

Merasa risih, Nadine terus menggerakkan kedua tangannya agar mantel coklat yang dia kenakan bisa lebih menutupi tubuhnya.

Tiba-tiba Maxi terseringai sambil menuangkan wine di gelas. Nadine berpikir bahwa pria itu sudah sangat gila.

“Nadine Chysara! Usia 28 Tahun, seorang yatim piatu dan penulis buku anak-anak. Sangat di sayangkan gagal menjadi seorang dokter karena takut dengan darah. CK, sangat menarik!” jelas Maxi yang mengetahui semua kehidupan Nadine.

Wanita cantik yang awalnya memasang wajah garang, kini menjadi keheranan saat Maxi menebak benar tentang semua data dirinya. Bagaimana bisa?

“Ba-bagaimana kamu bisa tahu? Siapa kamu sebenarnya? Jika kamu pembunuh maka bunuh saja aku sekarang juga.” Balas Nadine yang sangat kebingungan akan semua pertanyaan-pertanyaan di dalam pikirannya mengenai pria asing itu.

Maxi masih tersenyum smirk sambil menatap Nadine yang hanya berdiri saja, sementara dia duduk sambil menikmati segelas wine di tangannya.

“Menurutmu siapa aku?!” pria itu mulai meletakkan tangan kanannya di atas sandaran sofa.

Pertanyaan konyol. Bahkan Nadine sama sekali tidak mengenalnya, dan untuk apa juga dia harus menembaknya, toh dia tidak mungkin akan selamat.

“Kamu... Kalian adalah seorang pembunuh. Membunuh orang yang lebih lemah dari kalian, cih. Menjijikan.” Ejek Nadine.

Maxi tertawa mendengarnya, lalu pria itu berhenti dan menatapnya, beranjak dari sofa setelah meletakkan gelas dari tangannya. Sementara Nadine mulai mengambil langkah mundur dan waspada saat pria pembunuh tadi sudah berdiri tegap.

“Bagaimana jika tebakan mu benar?” Nadine semakin getir mendengarnya, jika tebakannya benar maka.... Tidak salah lagi, pria di depannya itu adalah seorang pembunuh kaya dan tampan seperti--- Mafia.

Nadine melangkah mundur dengan sangat pelan sebelum pria itu melakukan hal yang tidak-tidak.

Maxi mulai melepaskan satu persatu kancing kemejanya lalu membuka kemeja putih tadi dan membuangnya ke lantai. Nadine berpaling ketika dia menyadari bahwa pria itu sudah bertelanjang dada. Sebuah tatto gambar tengkorak, belati, tulisan bahasa Latin serta gambaran seperti monster yang memenuhi tubuh sebelah kiri Maxi hingga ke tukang selangka nya. Tatto tadi seperti gambaran sebuah Monster yang tersiksa. Mungkin.

...°°°...

Hai! Saya kembali dengan cerita baru. Kali ini tentang Mafia monster yang ternyata memiliki kisah kelam dengan keluarganya sehingga si gadis penulis ikut sedih melihatnya.

Semoga kalian suka dengan cerita ini. Dan mohon dukungan kalian, saya sangat membutuhkannya 🙏😔

Don't forget to Like and Coment

Thanks and See ya ^^

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

semangat Nadine jgn takut

2024-05-10

1

QA

QA

,seruuuu

2024-04-16

1

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

bagus

2024-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 O200DMM – BAB 01
2 O200DMM – BAB 02
3 O200DMM – BAB 03
4 O200DMM – BAB 04
5 O200DMM – BAB 05
6 O200DMM – BAB 06
7 O200DMM – BAB 07
8 O200DMM – BAB 08
9 O200DMM – BAB 09
10 O200DMM – BAB 10
11 O200DMM – BAB 11
12 O200DMM – BAB 12
13 O200DMM – BAB 13
14 O200DMM – BAB 14
15 O200DMM – BAB 15
16 O200DMM – BAB 16
17 O200DMM – BAB 17
18 O200DMM – BAB 18
19 O200DMM – BAB 19
20 O200DMM – BAB 20
21 O200DMM – BAB 21
22 O200DMM – BAB 22
23 O200DMM – BAB 23
24 O200DMM – BAB 24
25 O200DMM – BAB 25
26 O200DMM – BAB 26
27 O200DMM – BAB 27
28 O200DMM – BAB 28
29 O200DMM – BAB 29
30 O200DMM – BAB 30
31 O200DMM – BAB 31
32 O200DMM – BAB 32
33 O200DMM – BAB 33
34 O200DMM – BAB 34
35 O200DMM – BAB 35
36 O200DMM – BAB 36
37 O200DMM – BAB 37
38 O200DMM – BAB 38
39 O200DMM – BAB 39
40 O200DMM – BAB 40
41 O200DMM – BAB 41
42 O200DMM – BAB 42
43 O200DMM – BAB 43
44 O200DMM – BAB 44
45 O200DMM – BAB 45
46 O200DMM – BAB 46
47 O200DMM – BAB 47
48 O200DMM – BAB 48
49 O200DMM – BAB 49
50 O200DMM – BAB 50
51 O200DMM – BAB 51
52 O200DMM – BAB 52
53 O200DMM – BAB 53
54 O200DMM – BAB 54
55 O200DMM – BAB 55
56 O200DMM – BAB 56
57 O200DMM – BAB 57
58 O200DMM – BAB 58
59 O200DMM – BAB 59
60 O200DMM – BAB 60
61 O200DMM – BAB 61
62 O200DMM –BAB 62
63 O200DMM – BAB 63
64 O200DMM – BAB 64
65 O200DMM – BAB 65
66 O200DMM – BAB 66
67 O200DMM – BAB 67
68 O200DMM –BAB 68
69 O200DMM – BAB 69
70 O200DMM – BAB 70
71 O200DMM – BAB 71
72 O200DMM – BAB 72
73 O200DMM – BAB 73
74 O200DMM — BAB 74
75 O200DMM – BAB 75
76 O200DMM – BAB 76
77 O200DMM – BAB 77
78 O200DMM — BAB 78
79 O200DMM — BAB 79
80 O200DMM — BAB 80
81 O200DMM — BAB 81
82 O200DMM — BAB 82
83 O200DMM – BAB 83
84 O200DMM – BAB 84
85 O200DMM – BAB 85
86 O200DMM — BAB 86
87 O200DMM – BAB 87
88 O200DMM — BAB 88
89 O200DMM — BAB 89
90 O200DMM — BAB 90
91 O200DMM — BAB 91
92 O200DMM — BAB 92
93 O200DMM — BAB 93
94 O200DMM — BAB 94
95 O200DMM — BAB 95
96 O200DMM — BAB 96
97 O200DMM — BAB 97
98 O200DMM — BAB 98
99 O200DMM — BAB 99
100 O200DMM— BAB 100
101 O200DMM — BAB 101
102 O200DMM — BAB 102
103 O200DMM — BAB 103
104 O200DMM — BAB 104
105 O200DMM — BAB 105
106 O200DMM — BAB 106
107 O200DMM — BAB 107
108 O200DMM — BAB 108
109 O200DMM — BAB 109
110 O200DMM — BAB 110
111 O200DMM — BAB 111
112 O200DMM — BAB 112
113 O200DMM — BAB 113
114 O200DMM — BAB 114
115 O200DMM — BAB 115
116 O200DMM — BAB 116
117 O200DMM — BAB 117
118 O200DMM — BAB 118
119 O200DMM — BAB 119
120 O200DMM — BAB 120
121 O200DMM — BAB121
122 O200DMM — BAB 122
123 O200DMM — BAB 123
124 O200DMM — BAB 124
125 O200DMM — BAB 125
126 O200DMM — BAB 126
127 O200DMM — BAB 127
128 O200DMM — BAB 128
129 O200DMM — BAB 129
130 O200DMM — BAB 130
131 O200DMM — BAB 131
132 O200DMM — BAB 132
133 O200DMM — BAB 133
134 O200DMM — BAB 134
135 O200DMM — BAB 135
136 O200DMM — BAB 136
137 O200DMM — BAB 137
138 O200DMM — BAB 138
139 O200DMM — BAB 139
140 O200DMM — BAB 140
141 O200DMM — BAB 141
142 O200DMM — BAB 142
143 O200DMM —BAB 143
144 O200DMM — BAB 144
145 O200DMM — BAB 145
146 O200DMM — BAB 146
147 O200DMM — BAB 147
148 O200DMM — BAB 148
149 O200DMM — BAB 149
150 O200DMM — BAB 150
151 O200DMM — BAB 151
152 O200DMM — BAB 152
153 O200DMM — BAB 153
154 O200DMM — BAB 154
155 O200DMM — BAB 155
156 O200DMM — BAB 156
157 O200DMM — BAB 157
158 O200DMM — BAB 158
159 O200DMM — BAB 159
160 O200DMM — BAB 160
161 O200DMM — BAB 161
162 O20DMM — BAB 162
163 O200DMM — BAB 163
164 O200DMM — BAB 164
165 O200DMM — BAB 165
166 O200DMM — BAB 166
167 O200DMM — BAB 167
168 O200DMM — BAB 168
169 O200DMM — BAB 169
170 O200DMM — BAB 170
171 O200DMM — BAB 171
172 O200DMM — BAB 172
173 O200DMM — BAB 173
174 O200DMM — BAB 174
175 O200DMM — BAB 175
176 O200DMM — BAB 176
177 O200DMM — BAB 177
178 O200DMM — BAB 178
179 O200DMM — BAB 179
180 O200DMM — BAB 180
181 O200DMM — BAB 181
182 O200DMM — BAB 182
183 O200DMM — BAB 183
184 O200DMM — BAB 184
185 O200DMM —BAB 185
186 O20DMM — BAB 186
187 O20DMM — BAB 187
188 O20DMM — BAB 188
189 O20DMM — BAB 189
190 O20DMM — BAB 190
191 O20DMM — BAB 191
192 O20DMM — BAB 192
193 O20DMM — BAB 193
194 O20DMM — BAB 194
195 O20DMM — BAB 195
196 O200DMM — BAB 196
197 O200DMM — BAB 197
198 O200DMM — BAB 198
199 O200DMM — BAB 199
200 O200DMM — BAB 200
201 Info SEASON-2 O200DMM
Episodes

Updated 201 Episodes

1
O200DMM – BAB 01
2
O200DMM – BAB 02
3
O200DMM – BAB 03
4
O200DMM – BAB 04
5
O200DMM – BAB 05
6
O200DMM – BAB 06
7
O200DMM – BAB 07
8
O200DMM – BAB 08
9
O200DMM – BAB 09
10
O200DMM – BAB 10
11
O200DMM – BAB 11
12
O200DMM – BAB 12
13
O200DMM – BAB 13
14
O200DMM – BAB 14
15
O200DMM – BAB 15
16
O200DMM – BAB 16
17
O200DMM – BAB 17
18
O200DMM – BAB 18
19
O200DMM – BAB 19
20
O200DMM – BAB 20
21
O200DMM – BAB 21
22
O200DMM – BAB 22
23
O200DMM – BAB 23
24
O200DMM – BAB 24
25
O200DMM – BAB 25
26
O200DMM – BAB 26
27
O200DMM – BAB 27
28
O200DMM – BAB 28
29
O200DMM – BAB 29
30
O200DMM – BAB 30
31
O200DMM – BAB 31
32
O200DMM – BAB 32
33
O200DMM – BAB 33
34
O200DMM – BAB 34
35
O200DMM – BAB 35
36
O200DMM – BAB 36
37
O200DMM – BAB 37
38
O200DMM – BAB 38
39
O200DMM – BAB 39
40
O200DMM – BAB 40
41
O200DMM – BAB 41
42
O200DMM – BAB 42
43
O200DMM – BAB 43
44
O200DMM – BAB 44
45
O200DMM – BAB 45
46
O200DMM – BAB 46
47
O200DMM – BAB 47
48
O200DMM – BAB 48
49
O200DMM – BAB 49
50
O200DMM – BAB 50
51
O200DMM – BAB 51
52
O200DMM – BAB 52
53
O200DMM – BAB 53
54
O200DMM – BAB 54
55
O200DMM – BAB 55
56
O200DMM – BAB 56
57
O200DMM – BAB 57
58
O200DMM – BAB 58
59
O200DMM – BAB 59
60
O200DMM – BAB 60
61
O200DMM – BAB 61
62
O200DMM –BAB 62
63
O200DMM – BAB 63
64
O200DMM – BAB 64
65
O200DMM – BAB 65
66
O200DMM – BAB 66
67
O200DMM – BAB 67
68
O200DMM –BAB 68
69
O200DMM – BAB 69
70
O200DMM – BAB 70
71
O200DMM – BAB 71
72
O200DMM – BAB 72
73
O200DMM – BAB 73
74
O200DMM — BAB 74
75
O200DMM – BAB 75
76
O200DMM – BAB 76
77
O200DMM – BAB 77
78
O200DMM — BAB 78
79
O200DMM — BAB 79
80
O200DMM — BAB 80
81
O200DMM — BAB 81
82
O200DMM — BAB 82
83
O200DMM – BAB 83
84
O200DMM – BAB 84
85
O200DMM – BAB 85
86
O200DMM — BAB 86
87
O200DMM – BAB 87
88
O200DMM — BAB 88
89
O200DMM — BAB 89
90
O200DMM — BAB 90
91
O200DMM — BAB 91
92
O200DMM — BAB 92
93
O200DMM — BAB 93
94
O200DMM — BAB 94
95
O200DMM — BAB 95
96
O200DMM — BAB 96
97
O200DMM — BAB 97
98
O200DMM — BAB 98
99
O200DMM — BAB 99
100
O200DMM— BAB 100
101
O200DMM — BAB 101
102
O200DMM — BAB 102
103
O200DMM — BAB 103
104
O200DMM — BAB 104
105
O200DMM — BAB 105
106
O200DMM — BAB 106
107
O200DMM — BAB 107
108
O200DMM — BAB 108
109
O200DMM — BAB 109
110
O200DMM — BAB 110
111
O200DMM — BAB 111
112
O200DMM — BAB 112
113
O200DMM — BAB 113
114
O200DMM — BAB 114
115
O200DMM — BAB 115
116
O200DMM — BAB 116
117
O200DMM — BAB 117
118
O200DMM — BAB 118
119
O200DMM — BAB 119
120
O200DMM — BAB 120
121
O200DMM — BAB121
122
O200DMM — BAB 122
123
O200DMM — BAB 123
124
O200DMM — BAB 124
125
O200DMM — BAB 125
126
O200DMM — BAB 126
127
O200DMM — BAB 127
128
O200DMM — BAB 128
129
O200DMM — BAB 129
130
O200DMM — BAB 130
131
O200DMM — BAB 131
132
O200DMM — BAB 132
133
O200DMM — BAB 133
134
O200DMM — BAB 134
135
O200DMM — BAB 135
136
O200DMM — BAB 136
137
O200DMM — BAB 137
138
O200DMM — BAB 138
139
O200DMM — BAB 139
140
O200DMM — BAB 140
141
O200DMM — BAB 141
142
O200DMM — BAB 142
143
O200DMM —BAB 143
144
O200DMM — BAB 144
145
O200DMM — BAB 145
146
O200DMM — BAB 146
147
O200DMM — BAB 147
148
O200DMM — BAB 148
149
O200DMM — BAB 149
150
O200DMM — BAB 150
151
O200DMM — BAB 151
152
O200DMM — BAB 152
153
O200DMM — BAB 153
154
O200DMM — BAB 154
155
O200DMM — BAB 155
156
O200DMM — BAB 156
157
O200DMM — BAB 157
158
O200DMM — BAB 158
159
O200DMM — BAB 159
160
O200DMM — BAB 160
161
O200DMM — BAB 161
162
O20DMM — BAB 162
163
O200DMM — BAB 163
164
O200DMM — BAB 164
165
O200DMM — BAB 165
166
O200DMM — BAB 166
167
O200DMM — BAB 167
168
O200DMM — BAB 168
169
O200DMM — BAB 169
170
O200DMM — BAB 170
171
O200DMM — BAB 171
172
O200DMM — BAB 172
173
O200DMM — BAB 173
174
O200DMM — BAB 174
175
O200DMM — BAB 175
176
O200DMM — BAB 176
177
O200DMM — BAB 177
178
O200DMM — BAB 178
179
O200DMM — BAB 179
180
O200DMM — BAB 180
181
O200DMM — BAB 181
182
O200DMM — BAB 182
183
O200DMM — BAB 183
184
O200DMM — BAB 184
185
O200DMM —BAB 185
186
O20DMM — BAB 186
187
O20DMM — BAB 187
188
O20DMM — BAB 188
189
O20DMM — BAB 189
190
O20DMM — BAB 190
191
O20DMM — BAB 191
192
O20DMM — BAB 192
193
O20DMM — BAB 193
194
O20DMM — BAB 194
195
O20DMM — BAB 195
196
O200DMM — BAB 196
197
O200DMM — BAB 197
198
O200DMM — BAB 198
199
O200DMM — BAB 199
200
O200DMM — BAB 200
201
Info SEASON-2 O200DMM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!