O200DMM – BAB 03

Kamu Tidak Bisa Kabur

Pintu kamar hotel terbanting cukup keras sehingga Dita dan April terkejut seketika. Melihat wajah Nadine yang panik berjalan menghampiri mereka sambil mengelap keringat di dahi serta hidungnya. Nafas Nadine sudah seperti seseorang yang baru ikut lomba maraton.

“Ada apa Nadine? Semua baik-baik saja?” tanya April saat melihat ekspresi Nadine seperti orang ketakutan, apalagi melihat dari mata Nadine yang baru saja menangis.

April dan Dita langsung menghampiri temannya dengan khawatir. Dalam pikiran mereka mulai bertanya, apa yang baru saja menimpa temannya itu sehingga dia ketakutan sekali?

“Kau tahu pria yang ada di balkon malam itu.”

“Iya, kami masih ingat. Kenapa?” Mereka masih ingat betul, karena kejadiannya kemarin malam.

“Dia-- ” Tok! Tok! Tok!

Ketiga wanita tadi langsung melihat ke arah pintu bersamaan. Suara ketukan ringan dari seseorang di luar sana. Tidak ada satupun dari mereka yang memesan layanan khusus di hotel. Jantung Nadine mulai berpacu kembali, jika pria itu sampai membunuhnya juga karena sudah melihat adegan mengerikan di lorong. Atau... Bagaimana jika pria pembunuh itu menganggap Nadine sebagai komplotan pria botak tadi?

“Biar aku saja.” April pergi menuju ke pintu, sementara Dita mengajak Nadine untuk duduk santai dan dia berdiri.

Saat April membuka pintu. Betapa terpukau nya dia saat tamu yang datang adalah seorang pria tampan dan cool, dingin dan berkarisma seperti CEO di novel-novel yang pernah ia baca. Tapi bukan itu yang saat ini April tuju.

“Maaf tuan Anda--- ” suara April terpotong ketika pria tadi langsung saja menerobos masuk tanpa izin. Tidak memperdulikan panggilan serta teguran dari seorang penyewa kamar tersebut, dan April mengikutinya dari belakang, sesekali menegur pria aneh tadi.

Hingga langkah panjang dari sosok pria tak di undang tadi, berhenti saat dia mulai menemukan mangsanya di depan mata. Nadine terkejut setengah mati, dia bisa mati beku di sana detik itu juga.

pria yang sama, tatapan yang sama dan semuanya sama. Itu Maxi Ed Tommaso!

Nadine langsung berdiri dan menatap lekat seperti sebuah patung yang tidak bisa bergerak, seperti melihat sosok malaikat pencabut nyawa. Maxi terus melangkah lebih dekat dan dekat, sedangkan Dita dan April memandang bingung. -‘Bagaimana pria itu tahu aku ada di sini?’ Batin Nadine merasa terpojok.

Keringat kembali menetes di wajah Nadine, dadanya naik turun seperti di pompa. Maxi sudah dekat dan pria itu mulai membisikan sesuatu di telinga Nadine seraya menghirup aroma khas dari sang wanita.

“Welcome!” Mata Nadine langsung membulat sempurna. Pria itu tersenyum devil. Melangkah mundur lalu berjalan pergi setelah berhasil membuat jantung seseorang hampir copot.

Nadine masih terdiam, tubuhnya bergetar hebat, rasanya sangat sesak sekali bahkan dia mulai tertunduk seakan tubuhnya lelah. Melihat ketakutan luar biasa yang baru pertama kali Nadine alami, tentu saja April dan Dita cukup penasaran.

“Nadine! You okay?” April mencoba menenangkan temannya, mengusap lengan Nadine yang terasa panas dingin.

“Kita harus pergi.” Keputusan yang cukup membuat Dita dan April bertambah bingung saat Nadine mengatakan hal yang tiba-tiba. Mereka baru saja satu hari di Chicago dan kini temannya itu memiinta pergi alias kembali ke Nagara asal mereka. Yang benar saja.

“Ada apa Nadine? Kenapa mendadak?” April mencoba menenangkan temannya lagi, tapi kali ini suaranya sedikit tinggi. Namun tak ada jawaban dari Nadine, melainkan hanya berupa nafas yang terdengar memburu serta tatapan kosong ke depan.

“Kita baru saja sehari di sini. Kenapa kita harus pulang? Dan siapa pria itu?” Dita ikutan panik sehingga dia sedikit kesal dengan keputusan Nadine yang mendadak. Aura Maxi benar-benar mengerikan bahkan saat pria itu berjalan melewatinya.

Wanita cantik yang terdiam kaku tadi, menyelipkan rambut panjangnya ke belakang telinga lalu bergerak cepat tanpa menjawab kedua pertanyaan dari kawannya.

Nadine memasukan pakaiannya ke dalam koper. Dita dan April saling memandang menatap Nadine dengan wajah bingung. Geram sendiri ketika melihat tingkah laku temannya itu, wanita keriting berkulit coklat mulai memanggil nama Nadine berulang kali, mengikuti Nadine dari belakang berharap temannya tadi bisa tenang.

“Nadine! Nadine!” masih tidak ada respon.

“NADINE!” teriak April yang kini memutar paksa tubuh Nadine, memegang kedua pundaknya. “Tenang. Dan katakan apa yang terjadi?” Bagi April tak masalah jika mereka harus pulang, tapi setidaknya Nadine mengatakan alasannya agar dia dan Dita tidak terpancing emosi dengan bertanya-tanya sendiri dalam pikiran masing-masing.

Nadine menghempaskan kedua tangan April.

“DIA SEORANG PEMBUNUH DAN KINI DIA MENGINCAR KU HIKSS.” Seketika April dan Dita tersentak kaget mendengar pengakuan tersebut.

Nadine mulai berjalan mondar-mandir sambil memegang kepalanya yang terasa pusing. “Aku baru saja melihatnya membunuh seseorang hikss-- ” tubuhnya lemas saat mengatakan soal pembunuhan, apalagi posisi Nadine saat itu adalah saksi mata.

“A-apa?!” ucap bersamaan Dita dan April yang sama terkejutnya.

“Dia seorang penjahat. Dia memiliki anak buah, dan hikss-- dan mereka membunuh seseorang. Darahnya bahkan berceceran... ” Tak kuasa menjelaskannya. April dan Dita mencoba meredam ketakutan Nadine, meskipun itu tidak bisa hilang begitu saja.

“Dia sudah melihatku, lalu dia datang ke sini dan apalagi nanti? Dia akan membunuhku dan kalian... Aku tidak ingin hal buruk terjadi,” Sungguh, Nadine tidak ingin melihat temannya dalam bahaya. Dita dan April mulai mengerti dengan apa yang Nadine rasakan saat ini.

“Kalau begitu kita harus cepat, sebelum dia kembali.” Akhirnya Dita angkat bicara. Mereka bertiga setuju dan mulai bergegas membereskan barang-barangnya serta pakaian, tak ada waktu lagi untuk bersantai, mereka bisa melakukannya di Indonesia.

Setelah semuanya siap, mereka bertiga mulai mengendap-endap keluar dari kamar hotel berjalan menuju lift namun tidak berjalan lurus saat dua pria asing berkaos hitam bertubuh besar mulai melihat mereka dan mengejar. “Sial!” decak April. Nadine menarik tangan Dita dan Dita menarik tangan April. Mereka tidak ada pilihan lain selain melewati anak tangga di pintu darurat.

“Berat badanku akan turun jika seperti ini.” Ujar Dita di sela-sela berlarinya.

Dari lantai 15 mereka menuruni tangga dengan cepat dan panik, kakinya seperti mati rasa dan ingin copot. Sampai di lantai 2 langkah ketiganya berhenti ketika dua pria berkaos sama namun wajah mereka berbeda, tengah menghadang jalannya.

“Ohh! Baiklah. Mari kita olahraga sejenak!” seru Dita mencoba mengatur nafas. April langsung melempar tas kopernya ke arah penjaga tadi, Nadine dan Dita mulai memukul sebisa mungkin pria yang satunya hingga mereka berhasil pergi dari sana dengan tawa puas saat berhasil melewati tantangan yang sangat menegangkan.

Sungguh hari yang gila di malam hari.

...***...

Bandara Chicago, 05:10 am.

Terlihat di sebuah kursi tunggu di salah satu bandara Chicago. Nadine beserta kedua temannya itu tertidur saling menempel seolah tak peduli dengan tatapan orang di sana. Nadine berpikir, bermalam di bandara sebelum tiket pesawat menuju negaranya tiba, itu lebih baik, setidaknya ada penjaga di sana yang memantau 24 jam.

Saat asik terlelap. Dering ponsel Dita mengagetkan mereka yang tengah asik tidur.

“Kekasihmu menelfon.” Lirih April berusaha membuka matanya yang masih kelet tak ingin terbuka.

Samar-samar Dita mulai mengangkat telepon, namun dia tidak sadar bahwa nomor yang tercantum bukanlah dari sang kekasih, melainkan dari nomor tak di kenal. Sebelum Dita menekan tombol terima panggilan, Nadine langsung menyahut ponselnya.

“Hey, itu dari kekasihku.”

“Aku rasa bukan. Lihat!” Nadine memperlihatkan nomor tak di kenal tercantum di sana. Sebuah nomor asing, bukan +62. April langsung terbangun dan ketiganya menatap ponsel yang berada di tangan Nadine. Tentu saja mereka tidak berani mengangkatnya dan hanya saling memandang.

Beberapa menit membiarkan dering tersebut sampai mati. Tak lama nomor tak dikenal tadi menelfon kembali sampai ke tiga kalinya. Akhirnya Nadine memberanikan diri untuk mengangkat telepon tersebut dan menekan mode speaker agar Dita dan April dapat ikut mendengarkan bersama.

[“Halo!”] Nadine membuka suara lebih dulu.

[“Good morning! ”]

Suara serak dan berat yang sangat Nadine kenal, bahkan April dan Dita sudah menebak sosok pria di balik ponsel saat ini.

[“Aku tahu kamu ada di bandara. Apa tembakan ku benar? ”] Bagaimana mungkin?Nadine, April dan Dita mencoba melihat sekitar. Tak ada satupun orang yang mencurigakan di sana, bagaimana pria itu tahu.

[“Apa yang anda inginkan? Saya sudah berjanji tidak akan mengatakan kepada siapapun.”]

[“Jangan berpikir kamu bisa kabur. Aku sudah menargetkan mu! ”]

Nadine mulai ketakutan, namun dia mencoba untuk tenang dan menarik nafas panjang.

[“Tolong. Aku akan kembali ke negaraku, dan aku tidak akan menceritakan semuanya kepada siapapun, aku berjanji, aku akan melupakan semuanya.”] Nadine mencoba sebisa mungkin agar bisa terlepas dari pria asing itu.

[“Keluarlah. Ada mobil hitam dan tiga anak buahku, aku menunggumu. ”]

[“KENAPA ANDA TIDAK MENGERTIIIII! AKU TIDAK AKAN MAU, DAN TOLONG BIARKAN AKU DAN TEMAN-TEMAN KU PERGI.”] Suara Nadine sedikit meninggi dengan nada frustasi. Sementara April dan Dita juga tak bisa berkata-kata karena keinginan Nadine sendiri. Mereka tahu, Nadine sangat baik dan selalu ingin melindungi orang-orang yang dia cintai.

[“Jika kamu tidak mau, maka bersiaplah pulang dengan dua jenazah temanmu.”] Deg!

Nadine serasa lemas mendengar ancaman seperti itu. April dan Dita juga sama ketakutan saat mendengar jelas sendiri bahwa mereka menjadi ancaman untuk Nadine.

[“Aku akan menunggumu. Ku harap kamu mengerti dan tidak egois.”] Tiba-tiba panggilan terputus. Bagi Maxi, melacak keberadaan ataupun pribadi seseorang itu sangat mudah dan seperti permainan kecil.

Kali ini Nadine dilema, dia tidak tahu harus bagaimana lagi? Liburan yang seharusnya menyenangkan kini menjadi sebuah ancaman nyawa.

Terpopuler

Comments

Dewi Fajar

Dewi Fajar

kalo berurusan mafia aku harap ceritanya tidak ada one night

2024-04-16

2

Nur Lizza

Nur Lizza

sabar ya Nadine

2024-05-10

1

Galih Pratama Zhaqi

Galih Pratama Zhaqi

agak menarik crtanya, coba bca trus drpd penisirin

2024-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 O200DMM – BAB 01
2 O200DMM – BAB 02
3 O200DMM – BAB 03
4 O200DMM – BAB 04
5 O200DMM – BAB 05
6 O200DMM – BAB 06
7 O200DMM – BAB 07
8 O200DMM – BAB 08
9 O200DMM – BAB 09
10 O200DMM – BAB 10
11 O200DMM – BAB 11
12 O200DMM – BAB 12
13 O200DMM – BAB 13
14 O200DMM – BAB 14
15 O200DMM – BAB 15
16 O200DMM – BAB 16
17 O200DMM – BAB 17
18 O200DMM – BAB 18
19 O200DMM – BAB 19
20 O200DMM – BAB 20
21 O200DMM – BAB 21
22 O200DMM – BAB 22
23 O200DMM – BAB 23
24 O200DMM – BAB 24
25 O200DMM – BAB 25
26 O200DMM – BAB 26
27 O200DMM – BAB 27
28 O200DMM – BAB 28
29 O200DMM – BAB 29
30 O200DMM – BAB 30
31 O200DMM – BAB 31
32 O200DMM – BAB 32
33 O200DMM – BAB 33
34 O200DMM – BAB 34
35 O200DMM – BAB 35
36 O200DMM – BAB 36
37 O200DMM – BAB 37
38 O200DMM – BAB 38
39 O200DMM – BAB 39
40 O200DMM – BAB 40
41 O200DMM – BAB 41
42 O200DMM – BAB 42
43 O200DMM – BAB 43
44 O200DMM – BAB 44
45 O200DMM – BAB 45
46 O200DMM – BAB 46
47 O200DMM – BAB 47
48 O200DMM – BAB 48
49 O200DMM – BAB 49
50 O200DMM – BAB 50
51 O200DMM – BAB 51
52 O200DMM – BAB 52
53 O200DMM – BAB 53
54 O200DMM – BAB 54
55 O200DMM – BAB 55
56 O200DMM – BAB 56
57 O200DMM – BAB 57
58 O200DMM – BAB 58
59 O200DMM – BAB 59
60 O200DMM – BAB 60
61 O200DMM – BAB 61
62 O200DMM –BAB 62
63 O200DMM – BAB 63
64 O200DMM – BAB 64
65 O200DMM – BAB 65
66 O200DMM – BAB 66
67 O200DMM – BAB 67
68 O200DMM –BAB 68
69 O200DMM – BAB 69
70 O200DMM – BAB 70
71 O200DMM – BAB 71
72 O200DMM – BAB 72
73 O200DMM – BAB 73
74 O200DMM — BAB 74
75 O200DMM – BAB 75
76 O200DMM – BAB 76
77 O200DMM – BAB 77
78 O200DMM — BAB 78
79 O200DMM — BAB 79
80 O200DMM — BAB 80
81 O200DMM — BAB 81
82 O200DMM — BAB 82
83 O200DMM – BAB 83
84 O200DMM – BAB 84
85 O200DMM – BAB 85
86 O200DMM — BAB 86
87 O200DMM – BAB 87
88 O200DMM — BAB 88
89 O200DMM — BAB 89
90 O200DMM — BAB 90
91 O200DMM — BAB 91
92 O200DMM — BAB 92
93 O200DMM — BAB 93
94 O200DMM — BAB 94
95 O200DMM — BAB 95
96 O200DMM — BAB 96
97 O200DMM — BAB 97
98 O200DMM — BAB 98
99 O200DMM — BAB 99
100 O200DMM— BAB 100
101 O200DMM — BAB 101
102 O200DMM — BAB 102
103 O200DMM — BAB 103
104 O200DMM — BAB 104
105 O200DMM — BAB 105
106 O200DMM — BAB 106
107 O200DMM — BAB 107
108 O200DMM — BAB 108
109 O200DMM — BAB 109
110 O200DMM — BAB 110
111 O200DMM — BAB 111
112 O200DMM — BAB 112
113 O200DMM — BAB 113
114 O200DMM — BAB 114
115 O200DMM — BAB 115
116 O200DMM — BAB 116
117 O200DMM — BAB 117
118 O200DMM — BAB 118
119 O200DMM — BAB 119
120 O200DMM — BAB 120
121 O200DMM — BAB121
122 O200DMM — BAB 122
123 O200DMM — BAB 123
124 O200DMM — BAB 124
125 O200DMM — BAB 125
126 O200DMM — BAB 126
127 O200DMM — BAB 127
128 O200DMM — BAB 128
129 O200DMM — BAB 129
130 O200DMM — BAB 130
131 O200DMM — BAB 131
132 O200DMM — BAB 132
133 O200DMM — BAB 133
134 O200DMM — BAB 134
135 O200DMM — BAB 135
136 O200DMM — BAB 136
137 O200DMM — BAB 137
138 O200DMM — BAB 138
139 O200DMM — BAB 139
140 O200DMM — BAB 140
141 O200DMM — BAB 141
142 O200DMM — BAB 142
143 O200DMM —BAB 143
144 O200DMM — BAB 144
145 O200DMM — BAB 145
146 O200DMM — BAB 146
147 O200DMM — BAB 147
148 O200DMM — BAB 148
149 O200DMM — BAB 149
150 O200DMM — BAB 150
151 O200DMM — BAB 151
152 O200DMM — BAB 152
153 O200DMM — BAB 153
154 O200DMM — BAB 154
155 O200DMM — BAB 155
156 O200DMM — BAB 156
157 O200DMM — BAB 157
158 O200DMM — BAB 158
159 O200DMM — BAB 159
160 O200DMM — BAB 160
161 O200DMM — BAB 161
162 O20DMM — BAB 162
163 O200DMM — BAB 163
164 O200DMM — BAB 164
165 O200DMM — BAB 165
166 O200DMM — BAB 166
167 O200DMM — BAB 167
168 O200DMM — BAB 168
169 O200DMM — BAB 169
170 O200DMM — BAB 170
171 O200DMM — BAB 171
172 O200DMM — BAB 172
173 O200DMM — BAB 173
174 O200DMM — BAB 174
175 O200DMM — BAB 175
176 O200DMM — BAB 176
177 O200DMM — BAB 177
178 O200DMM — BAB 178
179 O200DMM — BAB 179
180 O200DMM — BAB 180
181 O200DMM — BAB 181
182 O200DMM — BAB 182
183 O200DMM — BAB 183
184 O200DMM — BAB 184
185 O200DMM —BAB 185
186 O20DMM — BAB 186
187 O20DMM — BAB 187
188 O20DMM — BAB 188
189 O20DMM — BAB 189
190 O20DMM — BAB 190
191 O20DMM — BAB 191
192 O20DMM — BAB 192
193 O20DMM — BAB 193
194 O20DMM — BAB 194
195 O20DMM — BAB 195
196 O200DMM — BAB 196
197 O200DMM — BAB 197
198 O200DMM — BAB 198
199 O200DMM — BAB 199
200 O200DMM — BAB 200
201 Info SEASON-2 O200DMM
Episodes

Updated 201 Episodes

1
O200DMM – BAB 01
2
O200DMM – BAB 02
3
O200DMM – BAB 03
4
O200DMM – BAB 04
5
O200DMM – BAB 05
6
O200DMM – BAB 06
7
O200DMM – BAB 07
8
O200DMM – BAB 08
9
O200DMM – BAB 09
10
O200DMM – BAB 10
11
O200DMM – BAB 11
12
O200DMM – BAB 12
13
O200DMM – BAB 13
14
O200DMM – BAB 14
15
O200DMM – BAB 15
16
O200DMM – BAB 16
17
O200DMM – BAB 17
18
O200DMM – BAB 18
19
O200DMM – BAB 19
20
O200DMM – BAB 20
21
O200DMM – BAB 21
22
O200DMM – BAB 22
23
O200DMM – BAB 23
24
O200DMM – BAB 24
25
O200DMM – BAB 25
26
O200DMM – BAB 26
27
O200DMM – BAB 27
28
O200DMM – BAB 28
29
O200DMM – BAB 29
30
O200DMM – BAB 30
31
O200DMM – BAB 31
32
O200DMM – BAB 32
33
O200DMM – BAB 33
34
O200DMM – BAB 34
35
O200DMM – BAB 35
36
O200DMM – BAB 36
37
O200DMM – BAB 37
38
O200DMM – BAB 38
39
O200DMM – BAB 39
40
O200DMM – BAB 40
41
O200DMM – BAB 41
42
O200DMM – BAB 42
43
O200DMM – BAB 43
44
O200DMM – BAB 44
45
O200DMM – BAB 45
46
O200DMM – BAB 46
47
O200DMM – BAB 47
48
O200DMM – BAB 48
49
O200DMM – BAB 49
50
O200DMM – BAB 50
51
O200DMM – BAB 51
52
O200DMM – BAB 52
53
O200DMM – BAB 53
54
O200DMM – BAB 54
55
O200DMM – BAB 55
56
O200DMM – BAB 56
57
O200DMM – BAB 57
58
O200DMM – BAB 58
59
O200DMM – BAB 59
60
O200DMM – BAB 60
61
O200DMM – BAB 61
62
O200DMM –BAB 62
63
O200DMM – BAB 63
64
O200DMM – BAB 64
65
O200DMM – BAB 65
66
O200DMM – BAB 66
67
O200DMM – BAB 67
68
O200DMM –BAB 68
69
O200DMM – BAB 69
70
O200DMM – BAB 70
71
O200DMM – BAB 71
72
O200DMM – BAB 72
73
O200DMM – BAB 73
74
O200DMM — BAB 74
75
O200DMM – BAB 75
76
O200DMM – BAB 76
77
O200DMM – BAB 77
78
O200DMM — BAB 78
79
O200DMM — BAB 79
80
O200DMM — BAB 80
81
O200DMM — BAB 81
82
O200DMM — BAB 82
83
O200DMM – BAB 83
84
O200DMM – BAB 84
85
O200DMM – BAB 85
86
O200DMM — BAB 86
87
O200DMM – BAB 87
88
O200DMM — BAB 88
89
O200DMM — BAB 89
90
O200DMM — BAB 90
91
O200DMM — BAB 91
92
O200DMM — BAB 92
93
O200DMM — BAB 93
94
O200DMM — BAB 94
95
O200DMM — BAB 95
96
O200DMM — BAB 96
97
O200DMM — BAB 97
98
O200DMM — BAB 98
99
O200DMM — BAB 99
100
O200DMM— BAB 100
101
O200DMM — BAB 101
102
O200DMM — BAB 102
103
O200DMM — BAB 103
104
O200DMM — BAB 104
105
O200DMM — BAB 105
106
O200DMM — BAB 106
107
O200DMM — BAB 107
108
O200DMM — BAB 108
109
O200DMM — BAB 109
110
O200DMM — BAB 110
111
O200DMM — BAB 111
112
O200DMM — BAB 112
113
O200DMM — BAB 113
114
O200DMM — BAB 114
115
O200DMM — BAB 115
116
O200DMM — BAB 116
117
O200DMM — BAB 117
118
O200DMM — BAB 118
119
O200DMM — BAB 119
120
O200DMM — BAB 120
121
O200DMM — BAB121
122
O200DMM — BAB 122
123
O200DMM — BAB 123
124
O200DMM — BAB 124
125
O200DMM — BAB 125
126
O200DMM — BAB 126
127
O200DMM — BAB 127
128
O200DMM — BAB 128
129
O200DMM — BAB 129
130
O200DMM — BAB 130
131
O200DMM — BAB 131
132
O200DMM — BAB 132
133
O200DMM — BAB 133
134
O200DMM — BAB 134
135
O200DMM — BAB 135
136
O200DMM — BAB 136
137
O200DMM — BAB 137
138
O200DMM — BAB 138
139
O200DMM — BAB 139
140
O200DMM — BAB 140
141
O200DMM — BAB 141
142
O200DMM — BAB 142
143
O200DMM —BAB 143
144
O200DMM — BAB 144
145
O200DMM — BAB 145
146
O200DMM — BAB 146
147
O200DMM — BAB 147
148
O200DMM — BAB 148
149
O200DMM — BAB 149
150
O200DMM — BAB 150
151
O200DMM — BAB 151
152
O200DMM — BAB 152
153
O200DMM — BAB 153
154
O200DMM — BAB 154
155
O200DMM — BAB 155
156
O200DMM — BAB 156
157
O200DMM — BAB 157
158
O200DMM — BAB 158
159
O200DMM — BAB 159
160
O200DMM — BAB 160
161
O200DMM — BAB 161
162
O20DMM — BAB 162
163
O200DMM — BAB 163
164
O200DMM — BAB 164
165
O200DMM — BAB 165
166
O200DMM — BAB 166
167
O200DMM — BAB 167
168
O200DMM — BAB 168
169
O200DMM — BAB 169
170
O200DMM — BAB 170
171
O200DMM — BAB 171
172
O200DMM — BAB 172
173
O200DMM — BAB 173
174
O200DMM — BAB 174
175
O200DMM — BAB 175
176
O200DMM — BAB 176
177
O200DMM — BAB 177
178
O200DMM — BAB 178
179
O200DMM — BAB 179
180
O200DMM — BAB 180
181
O200DMM — BAB 181
182
O200DMM — BAB 182
183
O200DMM — BAB 183
184
O200DMM — BAB 184
185
O200DMM —BAB 185
186
O20DMM — BAB 186
187
O20DMM — BAB 187
188
O20DMM — BAB 188
189
O20DMM — BAB 189
190
O20DMM — BAB 190
191
O20DMM — BAB 191
192
O20DMM — BAB 192
193
O20DMM — BAB 193
194
O20DMM — BAB 194
195
O20DMM — BAB 195
196
O200DMM — BAB 196
197
O200DMM — BAB 197
198
O200DMM — BAB 198
199
O200DMM — BAB 199
200
O200DMM — BAB 200
201
Info SEASON-2 O200DMM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!