Sang Pengembara

Di pinggiran kota ada sebuah rumah tua, tersembunyi di balik pepohonan yang rapat dan tidak terawat. Tidak banyak yang tahu tentang sejarah rumah itu, namun cerita-cerita seram seputar pasangan suami istri yang tinggal di sana sudah menjadi percakapan terlarang di kalangan penduduk sekitar.

Suatu malam, seorang pengembara yang tengah berkunjung ke kota itu mendengar sebuah legenda menarik tentang rumah itu. Konon, pasangan suami istri yang tinggal di sana tiba-tiba menghilang secara misterius satu dekade yang lalu. Rumor-rumor mengatakan bahwa kejadian itu diiringi oleh suara-suara aneh di tengah malam dan kehadiran makhluk gaib dalam rumah. Beberapa orang berani untuk mendekat dan meneliti lebih lanjut, namun keberanian mereka selalu berakhir dengan nasib yang tragis.

Namun, sang pengembara tidak tergoda oleh cerita-cerita seram itu. Malah ia merasa tertarik. Ia memutuskan untuk meneliti lebih lanjut tentang rumah itu dan menyelidiki kebenaran di balik hilangnya pasangan suami istri tersebut. Seiring matahari terbenam di ufuk barat, ia memasuki rumah tua yang kelam.

Rumah itu terasa seperti dunia yang gelap dan menyendiri. Cahaya rembulan yang temaram menerobos masuk melalui jendela retak dan mengaduk-aduk bayangan-bayangan menyeramkan di sepanjang lorong. Sang pengembara berjalan hati-hati, perlahan-lahan memasuki setiap ruangan yang hening.

Ruang tamu dengan furnitur yang berdebu adalah yang pertama kali ia kunjungi. Di tengah ruangan itu terdapat meja kayu besar, dengan setumpuk surat dan dokumen yang berdebu bertumpuk di atasnya. Sang pengembara duduk dan membuka sampul surat-surat tersebut. Tertulis nama-nama mantan pemilik rumah itu: Harris dan Rebecca Wilson. Mereka ternyata adalah pasangan suami istri yang dilaporkan hilang.

Semakin terkesima dengan keaslian cerita yang ia dengar, sang pengembara memutuskan untuk melanjutkan penyelidikannya. Setelah melewati beberapa ruangan yang kosong, ia menemukan sebuah pintu yang terkunci rapat. Dengan menggunakan alat canggihnya, ia dapat membuka pintu itu dengan mudah.

Di balik pintu itu terdapat tangga yang menuju ke ruangan bawah tanah. Sang pengembara turun perlahan dan bergantung pada senter kecil yang ia bawa. Ruangan bawah tanah itu terasa sangat dingin dan berbau lembap. Di sudut ruangan, ia melihat sesuatu yang membuatnya terkejut – tergantung di dinding adalah gambar-gambar yin dan yang dan tulisan-tulisan aneh yang terdiri dari mantra-mantra kuno.

Kekuatan ghaib semakin terasa di situ. Ia dapat merasakan hadirnya kekuatan jahat yang melingkupi rumah itu. Seketika, ruangan itu menjadi semakin gelap dan mencekam, matanya mulai bermain belat-belit oleh bayangan di sekitarnya.

Tiba-tiba, ia mendengar suara desah yang merindingkan di belakangnya. Ia berbalik dengan cepat dan terkejut melihat sosok-sosok bergerak dengan cepat mengelilinginya, menggiringnya ke sudut ruangan. Dalam serangan dari semua arah, sang pengembara berjuang keras untuk melindungi dirinya dari serangan-serangan yang ghaib dan tak terlihat itu.

Ketika semuanya terasa seperti kegelapan yang tak berujung, sang pengembara tiba-tiba mendengar getaran keras dan sinar keemasan yang memotong kegelapan. Seseorang dari luar tampaknya telah datang untuk menyelamatkannya. Getaran itu semakin keras, dan pada akhirnya, serangan-serangan itu menghilang.

Ketika sang pengembara membuka matanya, ia mendapati dirinya berada di luar rumah tua itu. Dibawah sinar rembulan yang cerah, ia melihat seorang wanita dengan pakaian serba putih berdiri di sampingnya. Wanita itu mengenakan kalung dan perhiasan tradisional yang tampak kuno.

"Dahulu, saya adalah Rebecca Wilson," kata wanita itu dengan suara gemetar.

Sang pengembara tercengang mendengar kata-kata wanita itu. Keparan dan ketakutannya berganti dengan keingintahuan tentang apa yang sedang terjadi.

"Kamu adalah orang pertama yang berhasil selamat dari serangan makhluk ghaib di rumah ini. Ada terkaman kegelapan di sini, dan hanya dengan bantuanmu aku bisa melabuhkan arwahku. Terima kasih."

Dalam perjumpaan itu, sang pengembara mengerti bahwa hilangnya Harris dan Rebecca Wilson adalah akibat kutukan yang mengancam jiwa mereka selama bertahun-tahun. Mereka terjebak dalam dunia gelap dan hanya bisa menemukan kebebasan mereka jika ada orang yang berani menemukan kebenaran.

Dan dengan begitu, lewat perjalanan sang pengembara ke dalam rumah seram itu, ia tidak hanya membuka pintu masa lalu yang kelam, tetapi juga membebaskan pasangan suami istri dari belenggu malapetaka.