BAB 10

Di sebuah gedung perhotelan bintang lima, di sanalah pesta perayaan ulang tahun presiden utama dari Unbites Group digelar dengan mewah.

Pukul 8 malam, di jam itu semua tamu undangan sudah mulai memenuhi ruangan dan sudah mengucapkan selamat ulang tahun kepada pemilik acara tersebut.

Teresa, kedua orang tuanya juga sudah datang dan mengucapkan selamat ulang tahun kepada presdir dari Unbites Group seperti yang lainnya.

Seperti biasanya, Teresa akan menjadi bintang utama yang selalu mencuri perhatian dan juga rasa kagum. Pujian serta sanjungan yang diarahkan kepada Teresa jelas sangat begitu melimpah dia dapatkan. Teresa tersenyum manis, menyapa setiap orang yang dia kenal dan juga membalas sapaan saat ada orang yang menyapa entah dia kenal ataupun tidak.

"Teresa, ngomong-ngomong, kami mendengar kabar bahwa kau dan juga penerus keluarga Ludrent akan segera menikah ya?" tanya seorang kenalan yang sebenarnya tidak terlalu Teresa ingat siapa dia. "Aku benar-benar merasa yakin bahwa, kehidupan sebelumnya Kau pasti adalah seorang permaisuri yang sangat berjasa yang telah menyelamatkan banyak nyawa dan juga menjadi pujaan bagi para rakyatmu!"

Teresa tersenyum. Sebenarnya, dia tidak terlalu bahagia mendapati kenyataan bahwa dia akan menikah dengan penerus keluarga Ludrent. Asalnya, penerus keluarga Ludrent dimaksud itu memiliki wajah yang tidak begitu tampan, juga sangat pendiam sekali. Kalau dibandingkan dengan Edward dalam bentuk fisik, tentu saja penerus keluarga Ludrent itu jauh sekali kalahnya. Yah, Tapi tetap saja dia harus terlihat bahagia karena yang paling penting dia bisa mendapatkan status sosial yang baik dan masa depan yang jelas terjamin.

"Terimakasih sudah terlalu memujiku seperti itu. Aku juga tidak tahu kenapa aku selalu mendapatkan keberuntungan yang maka tidak berani aku pikirkan atau bahkan tidak pernah aku pikirkan sama sekali. Mungkin, Tuhan benar-benar menyayangimu jadi aku harus lebih memuji Tuhan atas keberkahan yang dia berikan kepadaku bukan?" Ucap Teresa dengan mimik wajahnya yang terlihat begitu lembut.

Cara Teresa menatap dan juga ada bicaranya serta kalimat yang keluar dari mulutnya terasa begitu merendah membuat orang yang mendengarnya merasa bahwa, Teresa benar-benar seorang Dewi yang memiliki hati serta sikap baik tiada tara.

Kedua orang tua terasa benar-benar dibuat bangga dengan Putri mereka yang begitu membanggakan. Ada pasang mata yang terang-terangan menunjukkan tatapan kagum seolah-olah menganggap putrinya adalah seorang Dewi surgawi. Bahkan, hampir setiap hari Teresa mendapatkan kiriman bunga ungkapan kekaguman dan juga cinta dari orang yang bahkan tidak pernah Teresa kenal sebelumnya.

Ya, Putri yang membanggakan seperti itu, tentu saja harus mereka tonjolkan agar dapat memberikan penghormatan, dan juga mengangkat lebih tinggi derajat mereka berdua sebagai orang tuanya.

"Eh, tapi itu siapa?" Tanya wanita yang tadi berbicara dengan Teresa dan menyanjung Teresa dengan ungkapan-ungkapan penuh kekaguman.

Melihat cara menatap wanita itu, terasa menjadi begitu penasaran dan ingin sekali tahu siapa orang yang memiliki pesona lebih darinya sehingga mampu merebut perhatian yang tadinya tertuju padanya kini teralihkan begitu saja.

Edward?

Teresa terdiam tak tahu harus mengatakan apa begitu kedua bola matanya melihat Edward berjalan dengan begitu percaya diri. Seperti biasanya, Edward memang memiliki penampilan yang begitu menonjol, bersinar, dan juga begitu berkarisma sehingga tidak heran kalau ada banyak para kaum hawa mengagumi dirinya. Meskipun memang benar Dia berasal dari keluarga Ludrent yang dihinakan oleh keluarga tersebut, tetap saja Edward memang memiliki nilai unggul kalau soal fisik.

"Teresa, bukan mengenal banyak pria tampan sebelumnya, Apa kau kenal dengan pria itu?" tanya wanita itu terlihat begitu berharap.

Teresa tersadar dari kekagumannya serta lamunannya tentang Edward. Dia tersenyum menatap wanita itu lalu berkata dengan percaya diri, "Namanya adalah, Edward. Dia, anak haram dari keluarga Ludrent. beberapa saat yang lalu dia mencoba untuk melamarku dengan separuh uang yang diwariskan oleh Keluarga Ludrent. Tetapi, kami sekeluarga tak terikat dengan sebuah perjanjian antar keluarga sah, jadi aku tidak bisa menerima dia sebagai suamiku."

Wanita itu kembali menatap Teresa dengan tatapan soalnya dia menjelaskan bahwa, dia benar-benar iri dengan keberuntungan Teresa yang begitu banyak dan tidak ada habisnya.

"Teresa, karena kau dan dia tidak mungkin bersama, bagaimana kalau kau coba kenalkan aku dengan dia?'' Ungkap wanita itu penuh harap.

Teresa memaksakan senyumnya, di dalam hati dia benar-benar membatin kesal terhadap wanita itu. Tentu saja dia tidak akan membiarkan wanita manapun mendekati Edward di hadapannya, dia lebih suka kalau Edward terus mengejarnya seperti sebelumnya karena itu juga bisa disebut kebanggaan tersendiri untuknya.

Teresa mengarahkan senyumnya kepada Edward yang kini berjalan semakin mendekat ke arahnya. Edward juga nampak tersenyum, membuat wanita yang tadi begitu penasaran dengan Edward berdecak kagum melihat wajah rupawan pria itu. Teresa sudah akan menyapa Edward, tapi Edward justru melewatinya seolah-olah tak mengenal Teresa sama sekali.

"Loh, dia mengacuhkanmu begitu saja? Bukankah, Kau bilang dia sempat melamarmu? Apa dia sengaja bersikap seperti itu karena merasa kecewa dengan keputusanmu?" Tanya wanita itu yang menjadi bingung sendiri.

Teresa menggigit bibir bawahnya menahan kesal dan juga kecewa atas sikap Edward yang begitu berlebihan. Padahal, Edward tidak perlu sampai bersikap seperti itu di hadapan banyak orang bukan? Tidak, bukan hanya sampai di situ saja! karena cara Edward mengacuhkan dirinya barusan, semua orang jadi berpikir bahwa Teresa yang terlalu percaya diri seolah-olah mengakui benar segala pujian yang sering dia dapatkan Dan menganggap Semua orang pasti akan menyukainya dan mengaguminya.

"Selamat malam, Tuan Steve?" Sapa Edward begitu dia sampai di hadapan presiden Unbites Group. "Maafkan saya karena datang terlambat, Tolong jangan kapok untuk mengundang saya lagi Jika anda mengadakan pesta berikutnya."

Tuan Steve tersenyum dengan begitu bersemangat saat melihat kedatangan Edward. Dia langsung memeluk Edward mengabaikan jabatan tangannya lalu berkata, "Apa-apaan kau ini?! Berhentilah bersikap formal seperti itu, memang kau pikir aku masih bisa mengadakan pesta sebesar ini kalau tidak karena semua bantuanmu?"

Teresa benar-benar dibuat tercengang mendengar apa yang diucapkan oleh presiden Unbites Group barusan. Bagaimana Edward yang hanya seorang anak haram bisa mengenal Tuan Steve, dan Kenapa bisa mereka begitu dekat? Yah, fakta bahwa Edward bisa berada di sana juga termasuk hal yang membingungkan bukan? Apalagi, kalimat yang keluar dari mulut Tuan Steve menjelaskan bahwa, Edward adalah orang yang berjasa di dalam hidupnya.

Tuan Steve merangkul Edward seolah begitu enggan melepaskan Edward lalu mengenalkan kepada istrinya, "Sayang, dia adalah Tuan El yang sering aku ceritakan padamu! Seperti yang aku katakan, dia benar-benar sangat tampan dan juga memiliki tubuh yang sangat bagus bukan? Aku yakin sekali, Putri kita pasti akan setuju jika menikah dengannya bukan?"

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

top banget 😍

2023-12-05

0

Istrinya minkyung

Istrinya minkyung

😍😍😍

2023-10-18

0

Istrinya minkyung

Istrinya minkyung

next

2023-10-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!