Aksi gadis kembar

.

.

.

Setelah selesai makan mereka pun memutuskan untuk pulang, kebetulan hari pun sudah sangat malam. karena keasikan mereka sampai lupa waktu. kali ini Lina yang menyetir. Awalnya mereka mengendarai mobil dengan kecepatan sedang tapi dari arah belakang ada beberapa mobil mengikuti mereka. Semenjak nama mereka sebagai three Angel semakin dikenal, maka semakin banyak juga yang mengincar mereka.

"Kita diikuti," ucap Lica.

"Biar sajalah paling orang iseng," kata Lina yang masih santai mengendarai mobilnya.

"Sepertinya ini bukan main main Lin," kata Lita. Lina melihat kekaca spion dan benar saja ada beberapa mobil yang mengikutinya.

"Siapa mereka?" tanya Lina yang masih fokus menyetir.

"Tidak tahu, coba lebih cepat," jawab Lita.

"Oke, pakai sabuk pengaman kalian," ucap Lina. Setelah mereka memakai seatbeltnya Lina melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Mobil yang dibelakang juga melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi pula. Mereka mengarahkan mobilnya ketempat sepi, agar lebih leluasa.

"Apakah mereka masih mengejar?" tanya Lina.

"Masih, mereka semakin dekat," jawab Lica.

"Oke, sepertinya mereka ingin main-main dengan kita," ucap Lina.

"Belok kanan, kita arahkan mereka ketempat sepi," kata Lita. Ternyata dugaan triple A salah, karena mereka belok kanan maka bahaya akan mengingtai mereka.

Lina mengerem mobilnya dengan mendadak karena didepan ada beberapa buah mobil sedang menghadang mereka.

"Ternyata kita salah arah," ucap Lica karena perkiraannya salah.

"Siapa mereka?" tanya Lita.

"Siapapun mereka yang pasti mereka bukan orang baik baik," jawab Lina.

"Iya, aura nya sudah terasa sangat kuat," jawab Lica menimpali.

"Tidak ada pilihan lain, saatnya tiga gadis kembar beraksi," ucap Lita dengan antusias. Kemudian mereka bertos ria.

"Siapkan senjata kalian, mereka pasti membawa senjata api," perintah Lina, kedua saudaranya pun mengangguk.

Mereka menciptakan senjata baru berbentuk eyeliner juga tapi kekuatannya bisa menyetrum, sedangkan eyeliner ciptaan mereka dulu juga sering mereka gunakan bila terdesak. Karena bisa menembak dari jarak beberapa meter.

"Are you ready...?" tanya Lina pada kedua saudaranya. Kedua saudaranya pun mengangguk.

"Apapun yang terjadi kita akan bersama sama memberantas kejahatan," ucap Lina.

"Oke let's go play," ucap Lita dan Lica serentak. Mereka dengan sikap anggun keluar dari mobil, meskipun mereka tidak memakai high heels dan gaun mewah, tapi pesona mereka tidak bisa diragukan lagi.

Tidak berapa lama datang mobil yang mengejar mereka tadi. Jadi saat ini posisi mereka terkepung.

"Apa kita perlu minta bantuan?" tanya Lica.

"Sepertinya tidak perlu. Aku tidak ingin menyusahkan Abang kita, ada saatnya nanti kita memerlukan bantuan mereka," jawab Lina. Lita dan Lica pun mengangguk.

"Berarti kita harus mengerahkan kemampuan kita," ucap Lita.

Seorang pria keluar dari dalam mobil, karena sudah sejak tadi ia menunggu triple A. Pria itu tersenyum devil kearah triple A. Tapi triple A tidak ada perasaan takut sedikitpun.

"Ternyata tidak terlalu sulit untuk menemukan kalian," ucap pria itu.

"Apakah kita saling kenal?" tanya Lina.

"Aku mengenal kalian, tapi kalian tidak mengenal aku," jawab pria itu.

Kemudiaan anak buah dari pria itu semua keluar dari mobil. Mereka berdiri dengan gagahnya disamping bosnya itu.

"Lalu untuk apa kamu mencari kami?" tanya Lita.

"Untuk menghabisi nyawa kalian, karena kalian sudah berurusan dengan ku," jawab pria itu. Triple A mengedikan bahunya pertanda tidak mengerti, mereka mencoba mengingat ingat kapan mereka berurusan dengan pria itu?.

"Kami tidak ada urusan dengan kalian semua, mungkin kalian salah orang," kata Lita.

"Hahaha, tidak mungkin kami salah orang, jelas jelas kalian yang menggagalkan misi kami untuk membajak pesawat itu," ucap pria itu.

Barulah triple A mengerti, ternyata mereka adalah komplotan mereka yang sudah dikalahkan oleh triple A beberapa hari yang lalu.

"Kalian tau...? Gara gara kalian adikku harus mendekam seumur hidup dipenjara," kata pria itu.

"Lalu apa urusannya dengan kami?" tanya Lina.

"Tentu ada, semua gara gara kalian," jawab pria itu. Semua anak buahnya sudah bersiap siap dan mengeluarkan senjata masing.

"Mereka semua membawa senjata api," bisik Lica pada Lita.

"Hmmm, aku tau," jawab Lita dan berbisik pula.

"Serang mereka...!" perintah pria itu.

"Siap bos," jawab anak buahnya serentak. Mereka berjumlah 50 orang.

"Tunggu...!" teriak Lina.

"Hahaha, kalian pasti takut kan?" tanya pria itu.

"Tidak adil kalau kalian main keroyok," ucap Lina.

"Jangan banyak bacot kamu, serang....!" perintah pria itu.

Triple A mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya, dan melemparnya kearah anak buah pria itu. Asap tebal mengepul mengelilingi anak buah pria itu. Pria itu melongo mendengar teriakkan anak buahnya. Ternyata triple A menyetrum mereka.

Satu persatu anak buah pria itu tergeletak ditanah. Dan senjata api mereka juga dibuang oleh triple A. triple A tidak perlu menggunakan senjata api.

Hanya beberapa menit anak buah pria itu sudah banyak yang tumbang. Dan hanya tinggal beberapa orang lagi.

"Tidak mungkin..." kata pria itu yang masih melongo melihat kejadian tersebut.

"Sekarang giliranmu...!" ucap Lina dengan tatapan tajam kearah pria itu.

"Hahaha... hanya melawan kalian, itu hal kecil bagiku," ucap pria itu.

Tanpa banyak bicara Lina segera berlari menghampiri pria itu, pria mengeluarkan pistolnya dan siap untuk menembak Lina. Tapi belum sempat pria itu menarik pelatuknya, Lina sudah lebih dulu menendang tangan pria itu sehingga pistol yang dipegangnya terlempar.

"Aakh," teriak pria itu sambil memegang pergelangan tangannya. Tendangan Lina tidak main main.

Lita dan Lica sudah bertarung melawan anak buah pria itu.

Entah kebetulan atau memang takdir, ada sebuah mobil sport berhenti menyaksikan pertarungan tersebut.

"Gadis yang hebat," gumam pria itu.

Pria itu adalah Carel yang saat ini sedang galau karena dipaksa oleh mamanya untuk mencari gadis di mall itu. Padahal hari sudah malam, bahkan sekarang sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Carel turun dari mobilnya dan berlari kearah mereka yang sedang bertarung. Carel tanpa bicara langsung menerjang salah satu dari penjahat tersebut.

"Siapa kamu?" tanya Lita yang melihat Carel membantu mereka.

"Belum saatnya untuk berbicara, sekarang kita kalahkan dulu mereka," jawab Carel.

Lita tidak bertanya lagi dan hanya fokus melawan para bawahan pria itu.

Sementara Lina sedang melawan bos penjahat. Yang ternyata cukup tangguh.

Bos penjahat itu sedikit lemah karena tangannya sudah patah saat ditendang oleh Lina.

Pria itu menendang Lina, tapi Lina dengan gesit menghindar. Pria itu semakin emosi. Lina yang belum terlalu serius melawan membuat pria itu semakin emosi karena merasa diremehkan.

"Apa hanya segitu kemampuanmu?" tanya Lina.

"Jangan sombong kamu gadis kecil, kamu belum ada apa apanya dibandingkan aku," jawab pria itu.

"Huh, tapi sepertinya kamu hanya pria lemah," ucap Lina lagi.

Pria itu semakin emosi karena diejek oleh Lina, pria itu merasa direndahkan.

.

.

.

Terpopuler

Comments

gedang Sewu

gedang Sewu

good job triple A seruuuu

2024-04-22

1

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

good job triplet Angel .... habiskan para penjahat itu.

2023-12-18

4

Pasrah

Pasrah

lanjut lagi dong

2023-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Berbelanja
3 Kembali ke tanah air
4 Kejadian dalam pesawat
5 Akhirnya selamat
6 Kumpul keluarga
7 Bertemu lagi.
8 Mengungkap cerita lama
9 Boleh kita bicara
10 Menghadiri kencan buta.
11 Aksi gadis kembar
12 Carel Vasco Zachariah
13 Hari pertama kerja.
14 Dipecat.
15 Abigail Daka Davidson.
16 Hmmm enak
17 Terus tersenyum
18 Mengajak ke villa
19 17 bocah jenius.
20 Kalian penyelamat kami.
21 To the point.
22 Kepasar malam
23 Aku mencarimu
24 Diintrogasi.
25 Hanya orang bayaran
26 Hanya cecunguk kecil
27 Keluarga Henderson
28 Indahnya kebersamaan
29 Calon besan.
30 Romansa modern
31 Barbeque.
32 Apa mau mu?
33 Merasa terharu
34 Undangan makan malam.
35 Masih dendam.
36 Hanya untuk peringatan kecil.
37 Digoda teman.
38 Cemburu.
39 Mengobati kakek Abbas.
40 Kesembuhan kakek Abbas.
41 Ketinggalan berita.
42 Pernikahan Adam dan Aruna
43 Berdiskusi bersama. part 1
44 Berdiskusi bersama. part 2.
45 Dihadang perampok.
46 Aktivitas setelah libur.
47 Dinner.
48 Dinner yang terganggu.
49 Tanganku sudah gatal.
50 Karena kamu.
51 Mendapatkan bonus.
52 Ungkapan cinta.
53 Tidak jomblo lagi
54 Hanya kamu
55 Kemarahan Abigail.
56 Penguntit.
57 Kesalahan fatal.
58 Dibawa ke mansion.
59 Menantu kesayangan.
60 tidak tahu malu.
61 Frustasi.
62 Sisi lemah Carel.
63 Pertama dan terakhir.
64 Memberi pelajaran.
65 Cassandra Prasetyo.
66 Berterus terang.
67 Niat jahat yang gagal.
68 Peringatan terakhir.
69 Mari bertunangan.
70 Terlalu beresiko
71 Babak belur.
72 Undangan.
73 So sweet banget.
74 Masuk perangkap.
75 Menginap di villa.
76 Malam ini
77 Jalan jalan ke pasar.
78 Masih di desa.
79 Meminta bantuan Ren.
80 Pernikahan Devan dan Azura (part 1)
81 Pernikahan Devan dan Azura (part 2).
82 Ulah 17 bocah kembar.
83 Maafkan kami ayah
84 Berniat menjodohkan.
85 Menolak mentah-mentah.
86 Mendadak rindu.
87 penjahat kelas teri.
88 Berurusan dengan orang yang salah.
89 Kehancuran Arrabela.
90 Pertemuan para investor.
91 Bunga ungkapan.
92 Ngaku-ngaku
93 Tidak main-main
94 Ternyata kamu
95 Kemana saja?
96 Pesta perusahaan.
97 Menjebak malah terjebak.
98 Keberangkatan.
99 Menemui teman masa kecil.
100 Hari pelantikan.
101 Kehancuran Raja lalim.
102 Kembali.
103 Pergi ke villa.
104 Jangan cari masalah.
105 Menolong gadis kecil.
106 Basah-basahan.
107 Melawan Perampok.
108 CEO baru.
109 Hukuman yang pantas
110 Cari mati
111 Rencana
112 Maaf.
113 Hama
114 Bab 114
115 Kita diikuti.
116 Hancur
117 Resmi.
118 Tiada kata terlambat.
119 Bermesraan.
120 Direndahkan.
121 Mengalah bukan berarti kalah
122 Bertemu klien.
123 Duren sawit
124 Tidak lama lagi
125 Terima kasih
126 Dua hari lagi
127 Rizky
128 Akhirnya sah.
129 Resepsi spesial
130 Kekacauan ditengah pesta.
131 Pembuat onar
132 Rencana bulan madu
133 Bulan madu
134 Hanya bocah.
135 Bocah hebat.
136 Membantu.
137 Menghajar si biang kerok.
138 Menolong secara diam-diam.
139 Bu Devi diculik.
140 Keluarga Henderson beraksi.
141 Menyelamatkan Bu Devi.
142 Akhirnya selamat.
143 Nasehat Ram.
144 Hanya mantan.
145 Saingan.
146 Kabar gembira.
147 Cucu kembar.
148 Kembali beraksi.
149 Hanya anak yatim.
150 Sebatang kara
151 Pengen naik kuda.
152 Aneh
153 Mengundang anak-anak panti.
154 Hari kelahiran.
155 Beda hari dan waktu.
156 Semua bahagia.
157 Promosi novel baru.
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Awal mula
2
Berbelanja
3
Kembali ke tanah air
4
Kejadian dalam pesawat
5
Akhirnya selamat
6
Kumpul keluarga
7
Bertemu lagi.
8
Mengungkap cerita lama
9
Boleh kita bicara
10
Menghadiri kencan buta.
11
Aksi gadis kembar
12
Carel Vasco Zachariah
13
Hari pertama kerja.
14
Dipecat.
15
Abigail Daka Davidson.
16
Hmmm enak
17
Terus tersenyum
18
Mengajak ke villa
19
17 bocah jenius.
20
Kalian penyelamat kami.
21
To the point.
22
Kepasar malam
23
Aku mencarimu
24
Diintrogasi.
25
Hanya orang bayaran
26
Hanya cecunguk kecil
27
Keluarga Henderson
28
Indahnya kebersamaan
29
Calon besan.
30
Romansa modern
31
Barbeque.
32
Apa mau mu?
33
Merasa terharu
34
Undangan makan malam.
35
Masih dendam.
36
Hanya untuk peringatan kecil.
37
Digoda teman.
38
Cemburu.
39
Mengobati kakek Abbas.
40
Kesembuhan kakek Abbas.
41
Ketinggalan berita.
42
Pernikahan Adam dan Aruna
43
Berdiskusi bersama. part 1
44
Berdiskusi bersama. part 2.
45
Dihadang perampok.
46
Aktivitas setelah libur.
47
Dinner.
48
Dinner yang terganggu.
49
Tanganku sudah gatal.
50
Karena kamu.
51
Mendapatkan bonus.
52
Ungkapan cinta.
53
Tidak jomblo lagi
54
Hanya kamu
55
Kemarahan Abigail.
56
Penguntit.
57
Kesalahan fatal.
58
Dibawa ke mansion.
59
Menantu kesayangan.
60
tidak tahu malu.
61
Frustasi.
62
Sisi lemah Carel.
63
Pertama dan terakhir.
64
Memberi pelajaran.
65
Cassandra Prasetyo.
66
Berterus terang.
67
Niat jahat yang gagal.
68
Peringatan terakhir.
69
Mari bertunangan.
70
Terlalu beresiko
71
Babak belur.
72
Undangan.
73
So sweet banget.
74
Masuk perangkap.
75
Menginap di villa.
76
Malam ini
77
Jalan jalan ke pasar.
78
Masih di desa.
79
Meminta bantuan Ren.
80
Pernikahan Devan dan Azura (part 1)
81
Pernikahan Devan dan Azura (part 2).
82
Ulah 17 bocah kembar.
83
Maafkan kami ayah
84
Berniat menjodohkan.
85
Menolak mentah-mentah.
86
Mendadak rindu.
87
penjahat kelas teri.
88
Berurusan dengan orang yang salah.
89
Kehancuran Arrabela.
90
Pertemuan para investor.
91
Bunga ungkapan.
92
Ngaku-ngaku
93
Tidak main-main
94
Ternyata kamu
95
Kemana saja?
96
Pesta perusahaan.
97
Menjebak malah terjebak.
98
Keberangkatan.
99
Menemui teman masa kecil.
100
Hari pelantikan.
101
Kehancuran Raja lalim.
102
Kembali.
103
Pergi ke villa.
104
Jangan cari masalah.
105
Menolong gadis kecil.
106
Basah-basahan.
107
Melawan Perampok.
108
CEO baru.
109
Hukuman yang pantas
110
Cari mati
111
Rencana
112
Maaf.
113
Hama
114
Bab 114
115
Kita diikuti.
116
Hancur
117
Resmi.
118
Tiada kata terlambat.
119
Bermesraan.
120
Direndahkan.
121
Mengalah bukan berarti kalah
122
Bertemu klien.
123
Duren sawit
124
Tidak lama lagi
125
Terima kasih
126
Dua hari lagi
127
Rizky
128
Akhirnya sah.
129
Resepsi spesial
130
Kekacauan ditengah pesta.
131
Pembuat onar
132
Rencana bulan madu
133
Bulan madu
134
Hanya bocah.
135
Bocah hebat.
136
Membantu.
137
Menghajar si biang kerok.
138
Menolong secara diam-diam.
139
Bu Devi diculik.
140
Keluarga Henderson beraksi.
141
Menyelamatkan Bu Devi.
142
Akhirnya selamat.
143
Nasehat Ram.
144
Hanya mantan.
145
Saingan.
146
Kabar gembira.
147
Cucu kembar.
148
Kembali beraksi.
149
Hanya anak yatim.
150
Sebatang kara
151
Pengen naik kuda.
152
Aneh
153
Mengundang anak-anak panti.
154
Hari kelahiran.
155
Beda hari dan waktu.
156
Semua bahagia.
157
Promosi novel baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!