Bab 5
.
.
Mobil Alwi memasuki sebuah halaman luas yang terdekor mewah. Rumah megah dengan desain yang begitu elegan.
Terlihat Mama hesti sudah didepan pintu utama dengan beberapa pelayan.
Nampak pelayan segera membukakan pintu mobil untuk Alwi dan Asya.
"Assalamualaikum Ma.."Sapa Asya.
"Waalaikumsalam.."Mama Hesti buru-buru mendekat.
"Uluh..uluh.. Cucuku kau cantik sekali.."Mama Hesti segera menyambut Asya dan bayi yang berada dalam gendongan Asya.
Asya membiarkan Mama mertuanya menggendong bayi shanum.
"Asya.. Kau sudah baik ?? Kenapa tidak dirumah sakit dulu ??"Mama Hesti terlihat kawatir.
"Asya sudah sehat kok Ma.. Lagian tidak enak dirumah sakit lama-lama."Balas Asya tak lupa mengembangkan senyumnya.
Alwi terlihat hendak langsung masuk.melihat itu mama Hesti segera menegur putra pertamanya.
"Alwi !! Asya dituntun dong !! Dia kan baru lahiran. Pasti masih terasa nyeri.. Kau ini bagaimana ??!!"
"Aduh mama jangan lebay deh, Asya sudah 3 kali melahirkan. Pasti dia sudah biasa merasakan hal itu. Lagian Asya saja tidak mau kok aku tuntun."Balas Alwi membela diri. Seraya langsung masuk saja.
"Alwi !!!" teriak Mama Hesti.
"Ma.. Sudahlah. Tidak apa-apa.."Asya berusaha menenangkan mertuanya.
"Apa dirumah Alwi masih tetap seperti itu Asya ?? Kau diintimidasi terus ??" mama Hesti memastikan.
"Tentu saja tidak Ma..Mungkin Alwi sedang capek saja tadi.. Ayo ma masuk, Papa mertua dimana ??" Ajak Asya agar tidak berkepanjangan.
Mama Hesti nampak mengangguk dan menuruti keinginan Asya untuk segera masuk.
Terlihat saat sampai diruang keluarga yang begitu luas, pria paruh berkacamata menatap kearah Dimana Asya dan mama Hesti serta Alwi masuk.
"Akhirnya kau datang.."pria paruh baya itu hendak berdiri namun dengan cepat dicegah Asya.
"Papa duduk saja. Asya kesitu.."Asya mempercepat langkahnya dan saat sudah didepan papa mertuanya langsung mencium tangan papa mertuanya.
"Papa apa kabar ?? Kenapa papa terlihat kurus ??" Sapa Asya.
Pria yang dipanggil papa itu mengusap kepala Asya. "Karna sudah lama aku tidak makan masakanmu Nak.."
"Papa.. Jangan beralasan."Asya dan papa William tersenyum bersama.
"Asya ayo kita tidurkan Bayimu dulu.."ajak Mama Hesti.
"Ah..iya Ma.."Asya mengekor dibelakang Mama hesti menuju kamar.
Alwi yang jengah langsung duduk saja Sembari bermain ponsel.
Melihat putranya tidak menyapa dia, William segera menegur dengan suara tinggi. "Kau benar-benar sudah tidak memiliki sopan santun ya !! Apa mulutmu bisu dan tidak bisa menyapa orangtua ??!!"
Alwi memutar bola matanya dengan malas. "Papa jangan mulai deh, nanti kalau Alwi tegur papa pasti marah-marah karna ucapanku yang spontan."
"Makanya belajar bicara lembut dengan istrimu !!! Kau kucarikan istri yang lemah lembut itu agar kebiasaanmu bicara kasar bisa hilang !!! Awas saja jika sampai asya cerita kau memperlakukan dia tidak baik !!" omel William.
"Jika aku berlaku tidak baik. Bagaimana mungkin kami sampai.punya 3 anak pa.. Jangan aneh-aneh deh !!"Timpal Alwi.
"Bukan karna kau ingin anak laki-laki kan ??"William memicingkan kedua matanya.
"tentu saja tidak !!"Bantah Alwi dengan cepat.
"syukurlah jika tidak. jika sampai iya, aku akan menggantungmu hidup-hidup karna menjadikan Asya mesin pencetak anak."Ancam William.
"Sudahlah pa.. Berhenti memarahiku. Papa tidak capek apa.."Alwi berusaha mereda amarah sang papa.
"Bram bilang kau menandatangani kontrak tanpa dia, maksudmu apa ??" William mulai membahas pekerjaan.
"Maksud bagaimana ?? Pa, Jabatanku dengan Bram kan masih tinggi aku. Lagian Bram tidak mau ikut bertemu klien karna istrinya sakit, tendder itu sangat besar, sayang jika dilewatkan. Bram sama.sekali tidak profesional pa, dia selalu mementingkan istrinya terus. Sampai lupa dengan pekerjaan kantor." Terang Alwi.
Byuurrr !!!
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Uthie
Untung di cerita ini mertuanya Asya bisa berlaku baik dan Bijak soal cucu perempuan 👍🤨
2024-01-23
1