selesai mengikuti shaka dan ayahnya, ravi diajak makan malam bersama sebelum boleh pulang
"ayo makan dulu bunda sudah siapkan" ajak bunda hana
"wahhh makan enak nih" ucap shaka tak sabar
dihadapannya ada beberapa bentuk tumpeng kecil yang tersaji sesuai dengan orang yang ada.
"ibu bikin sendiri?" tanya ravi terlihat menggiurkan makanan dihadapannya. namun kembali lagi ia juga was-was jika terjadi sesuatu padanya nanti bagaimana
"iya, kamu ngga suka ya? ibu bisa buatkan yang lain" tanya bunda hana
"engga bu, bisa pas banget saya hari ini ulang tahun" ucap ravi dengan wajah senang
seharian ini keluarganya belum ada yang memberikan ucapan selamat ataupu kado untuknya.
"bisa pas gitu ya, kebetulan kakaknya shaka hari ini juga ulang tahun. karena anaknya ngga dirumah kita saja yang makan" ucap bunda hana
"ayo dimakan keburu malam dan dingin makanannya" ucap ayah ruby
ravi mencicipi satu persatu masakan bunda shaka dan memang nikmat seperti tampilannya
"mau nambah? " tanya bunda hana
"engga bu, ini sudah sangat banyak" ucap ravi menolak tawaran bunda hana
"shaka, antarkan temanmu pulang sebelum malam, pakai mobil saja!" ucap ayah ruby setelah selesai makan malamnya, bukan hendak mengusir namun takut jika semakin malam nanti akan berbahaya
"iya yah, sebentar lagi" shaka berganti pakaian dan bersiap mengantarkan ravi
"saya pamit dulu, pak. bu! terima kasih makan malamnya" ucap ravi dengan sopan
"iya tidak usah sungkan, lain kali main lagi kesini" ucap bunda hana
"iya bu" ravi masuk ke dalam mobil shaka
"maaf ya ka, repotin lu dan keluarga" ucap ravi mengakrabkan diri
"engga, tenang aja, saya juga jadi ada alasan keluar! mau ketemu pacar saya sekalian" ucap shaka
"wahh,,,,ngga bisa dibiarin ini" ucap ravi
"hahahaha, kosanmu didaerah mana?" tanya shaka
"ini alamatnya" ravi menunjukan apartemen miliknya
"kamu tinggal di apart?" shaka menatap ravi dengan curiga
"iya, itu punya temenku katany dari pada kosong ya udah saya sewa aja murah, harga teman" ucap ravi lupa ia tak boleh sampai ketahuan oleh siapa pun
"masih ada juga teman yang baik ya. oke sudah sampai bro! sampai bertemu besok pagi. gue mau kencan dulu" shaka melambaikan tangan dan meninggalkan ravi di dekat loby apartemen yang ravi berikan alamatnya
ravui berjalan dan masuk ke dalam lift. ia kesal keluarganya tak ada yang menghubunginya sama sekali
tiba di depan kamarnya, awalnya ia enggan masuk dan ingin cari angin dan hiburan diluar
namun ia ingat sore tadi melakukan ibadah bersama ayah shaka. membuatnya mengurungkan niatnya
dan
ceklek
"surprise"
dari balik pintu kamar yang tak terlalu luas
ravi tersenyum kaku, mana mungkin ia jingkrang kegirangan walau hatinya sangat senang saat ini
"kalian, bikin aku jantungan ya?" ucap rafi pada sepupunya
iya kali ini citra dan aksan sepupu dari kedua omnya
"kalian bisa masuk gimana caranya?" tanya ravi pada sepupunya itu
"loe lupa ni apartemen punya siapa?" jawab aksan
"mulai deh sombongnya!! gue ngga mau tahu bersihin setelah ini" ucap ravi
"ngga ada waktu ayo yang lain sudah menunggu dibawah" ajak citra menyeret ravi
ketiganya turun ke lantai paling bawah dimana aula berada.
"happy birth day ya anak mami. ternyata sudah tua sekarang cepat selesaikan kuliahmu dan hidup yang mapan, supaya mami mudah mencarikan jodoh untukmu" ucap mami nabila
membuat yang lain tertawa, kurang mapan bagaimana ravi tinggal tunjuk mau meneruskan perusahaan papinya atau opanya
"mami!!" ravi merasa risih saat maminya membahas masalah pernikahan
dalam kehidupan ravi hanyalah kebebasan dan senang-senang setelah uang banyak dan hidup mapan
"oke karena target kita sudah datang kita mulai saja acaranya" ucap jhon yang kakak ipar ravi yang mewakilkan menjadi mc dadakan
"hari ini adalah perayaan ulang tahun ravi yang ke dua puluh tujuh, dan juga penyambutan calon CEO baru yang akan diterima oleh duda ganteng kita siapa lagi kalau bukan kak chiko"
ravi dan chiko diminta maju dan menerima sebuah kotak yang entah apa isinya
"buka
buka
buka" semua ikut berteriak
"dari yang lebih dewasa dulu, silahkan pak CEO baru kita" ucap jhon mengarahkan
"sebuah kunci mobil mewah keluaran terbaru" ucap citra adik dari chiko yang mewakilkan membuka kotak hadiahnya
"ayo rav buka!!" ucap reva kakak perempuan ravi
yang sepertinya sudah tak sabar
"sini kakak yang buka lama banget" reva mengambil kotak milik ravi dan
"kunci motor! yeeeeee" ucap reva bersorak
"ini ngga adil dong!!!" ravi tak terima mencoba merebut kunci milik chiko
"eittsss tunggu satu tahun dulu, belajar naik motor matic yang bener dulu" ledek chiko mengantongi kunci mobil miliknya
ravi bukan benaran iri ia hanya becanda saja, kalaupun mau pasti orang tuanya akan belikan atau mungkin tabungannya juga cukup.
"sebelum kita makan, pertemuan seperti ini om harap akan kalian lanjutkan sampai ke anak dan cucu kalian nanti, supaya persaudaraan antara kita tidak akan pernah putus, dan jangan sekali-kali meributkan masalah harta
ingat itu" pesan nobi selaku kakak dan keluarga yang paling tua setelah papanya tiada
"iya om" para keponakan dan adiknya menggauk setuju
"mari kita makan" ajak papi gala ia menggengam tangan istrinya
"udah tua inget umur pi" ledek ravi
"daripada kamu udah tua belum laku" ucap reva menjulurkan lidahnya
"liat aja nanti, sepuluh wanita akan berjajar mengantri di gerbang rumah untuk menjadi pasanganku" ucap ravi dengan sombongnya
"iya mami iketin satu-satu dan mami gantung sama kamu juga dibalkon" ucap mami nabila kesal anaknya memang terkenal playboy
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments