3 Bulan Kemudian
"selamat ya nak, semoga apa yang kamu cita-citakan dapat terlaksana" ucap bunda hana kepada sasha yang telah menerima gelar sarjananya saat ini
sasha memeluk bunda, ayah dan tak lupa juga adiknya yang juga ikut mengantarnya dalam acara wisuda
"makasih bunda, ayah, berkat kalian aku jadi seperti ini" ucap sasha yang menirima penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi
"aku engga kak?" tanya shaka yang merasa tak dianggap oleh kakaknya
"tentu saja, kalau bukan karenamu yang antar jemput. kakak ngga bisa kuliah sampai selesai" jawab sasha yang juga berterima kasih pada adiknya
"ya sudah kita pulang ya, dirumah saja kita bahasnya lagi" ajak ayah ruby mengajak keluarganya untuk kembali ke rumah dan meminta untuk menunggu di gerbang universitas karena parkirannnya terlalu jauh
*******
"alhamdulillah anak ayah satu sudah selesai studynya. tinggal satu lagi semoga bisa lancar" ucap ayah ruby saat tiba dirumah
"aamiin" jawab shaka, sasha dan bunda hana
"kalian ganti baju, bunda siapin nasi tumpeng buat kita makan dan syukuran kecil-kecilan" ucap bunda hana pada anaknya
shaka dan sasha mengangguk
dan menuruti perintah bundanya tanpa drama, karena memang keduanya juga sudah merasa lapar
bunda hana berganti baju dan menyiapkan makan, begitu juga dengan ayah ruby.
"gimana yah?" tanya bunda hana saat anaknya belum berkumpul lagi
"kita tanyakan saja pada anaknya bun, ayah ngga mau memaksakan kehendak kita. walaupun menurut kita itu baik" ucap ayah ruby
"ayah sama bunda kenapa?" sasha yang hafal dengan sifat orang tuanya paham ada yang sedang dirahasiakan darinya
"kita makan dulu baru nanti bahas ini ya" ucap bunda hana
semua setuju dan menikmati nasi tumpeng yang bunda hana pesan untuk anaknya yang baru saja menyelesaikan jenjang pendidikannya di perguruan tinggi
"shaka, kamu bantu di toko dulu ya, ayah sama bunda ada yang mau dibicarakan dengan kakakmu!" titah ayah ruby
"yahh, shaka ada janji sama teman kampus yah. mau carikan kosan" ucap shaka yang memang sudah berjanjian dengan temannya yang ternyata dari luar kota
dan ingin mencari kosan untuk tinggal selama kuliah dikota B.
"ya sudah tidak apa-apa jangan pulang terlalu malam" pesan ayah ruby
shaka menyalami tangan bunda dan ayahnya lalu berpamitan untuk pergi bersama temannya
"ada apa yah? bunda?" sasha tak sabar
"allesha, ayah dan bunda tak akan memaksa namun kamu bisa fikirkan ini baik-baik" ayah ruby agak berat mengatakannya
lalu bunda hana mengusap punggung ayah ruby agar lebih tenang untuk menyampaikan pada allesha
"nak, sebagai seorang wanita yang kita tinggal di kampung begini, usiamu bukanlah yang ukuran terbilang muda.
maksud ayah. kemarin pak lurah datang dan meminta untuk menojodohkanmu dengan anaknya yang saat ini bekerja di pertambangan di luar pulau" ucap ayah ruby sembari menghela nafasnya
"bunda dan ayah setuju saja kalau kamu mau nak, tapi ini bukan paksaan. sebagai orang tua kami harus pastikan calon suami kamu adalah orang yang baik dan juga mapan dalam finansial" ucpa bunda hana menambahkan
saat ini sasha hanya masih terdiam dan menahan apa yang ingin ia ucapkan " alllesha harus menikah sekarang yah, bun?" tanya sasha
"engga nak, kalaupun kamu mau kita adakan pertemuan dulu dengan Ilham. dan mereka tak menuntut segera. ayah dan bunda sudah mengenal ilham sejak kecil dia sopan, baik dan sekarang punya pekerjaan yang baik" lanjut bunda hana
"gimana sha?" tanya ayah ruby
"sasha pernah ketemu sama kak ilham bun, yah! dan sasha tau kalau kak ilham sudah punya calon" ucap sasha yang memang benar adanya
"kalau sasha menolak apa ayah dan bunda akan kecewa?" sasha juga tak mau membuat orang tuanya sedih dan terluka karenanya
bunda hana menggelengkan kepalanya " tidak sayang, kami akan dukung keputusanmu apapun itu" jawab bunda hana
"iya ayah juga tak akan memaksa jika kamu tidak mau dengan nak ilham" sahut ayah ruby
"maaf ya yah, bun! sasha masih ingin mengejar karir dan masa depan sasha dulu" ucap allesha dengan yakin kepada orang tuanya
"baiklah kalau begitu, ayah akan sampaikan pada pak lurah. semoga beliau bisa menerima dengan lapang dada
"terima kasih yah, bunda" alesha meras bangga karena orang tuanya selalu mendiskusikan apapun dan tak pernah memaksakan
"emmm, yah. Bunda
Sasha boleh ngga kerja diluar kota?. Dari kampus ada rekomendasi untuk disalah satu perusahaan besar dan sasha salah satunya yang terdaftar untuk dapat wawancara minggu depan!" dengan ragu alesha menyampaikan keinginannya
"kamu yakin mau jauh dari kita?" tanya bunda hana sebelum menjawap pertanyaan anaknya
"bisa bunda, nanti sebulan sekali sasha pulang kok!" jawab sasha
"apa kamu ngga mau jadi pns aja kayak ayah nak? Bulan depan ada pembukaan cpns!" tanya ayah ruby
alesha menggelengkan kepalanya
"sasha mau coba yang lain dulu yah. Nanti kalau memang alesha ada waktu dan belum kerja juga
sasha coba tes cpns juga yah!" jawab alesha bijak
"baiklah jika kamu sudah bulat tekadnya. Ayah izinkan nanti biar ayah yang antarkan tesnya.
Dan kamu harus tahu tanggung jawabmu akan bertambah ketika tinggal sendiri jauh dari orang tua!" pesan ayah pada sasha
"iya ayah. Bunda!"
**********
1 minggu berlalu
"siapa anak ayah?" tanya ayah ruby yang sudah menyiapkan mobil untuk mengantarkan putri sulungnya
"siap dong!" ucap sasha bersemangat
"yah, sekalian antar shaka boleh?
Motor shaka rusak tiba-tiba yah!" ucap shaka yang juga akan berangkat ke kampusnya
"bisa ayok buruan nanti kamu telat!" ajak ayah ruby
Bunda hana tidak ikut mengantarkan sasha karena harus menjaga toko sembako miliknya
karyawannya sedang izin untuk hari ini
******
"silahkan peserta selanjutnya dengan nomer 40!" ucap seorang pegawai wanita yang memanggil
Peserta yang hadir untuk tes
"saya bu, saya nomer 40!" sasha berdiri dan mengikuti arahan pegawai
Untuk masuk ke ruanga tes
Sasha deg-degan karena baru pertama kalinya ia akan tes wawancara dan didalamnya ada beberapa penguji yang salah satunya wanita cantik dengan usia yang tak lagi muda
"selamat pagi nama saya allesha Ruby!" ucap alesha menyapa para penguji
"selamat pagi!
Kamu bisa mengendarai mobil? Tanya soorang penguji wanita
"bisa bu! Dan ada sim nya!" ucap sasha dengan jelas dan tegas
"sesuai jurusan. Jika kamu diterima adalah bagian keuangan! Bagaimana cara kamu untuk memcegah terjadinya korupsi?" tanya seorang lagi penguji
Dengan santai sasha menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan jobdesk yang akan dikerjakan nantinya.
"menurut saya paling tepat pertama adalah adanya transparansi laporan,
Selain itu alur laporan yang sistematik dan tentunya kerapihan!" sasha sangat lancar dan beberapa pertanyaan lanjutan ia jawab
Dengan tenang
"baiklah. Kami akan hubungi dalam waktu dua puluh empat jam!
Jika anda diterima bergabung dalam perusahaan kami.
Terima kasih waktunya!"
Sasha berpamitan keluar ruangan dengan hati lega namun juga makin gelisah dengan keputusan para penguji
"gimana nak?" tanya ayah ruby yang setia menunggu anaknya
"nanti dikabarin yah. Sekarang kita pulang aja yah!"
"iya ayo kita pulang, semoga apapun keputusannya adalah yang terbaik!" ucap ayah ruby sembari mengandarai mobil
Butuh dua jam perjalanan untuk menepuh perjalanan pulang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments