Matahari telah terbit, Hilary yang tidak bisa tidur semalaman karena penasaran dengan danau. Akhirnya memutuskan bangun lebih awal dari suaminya, dan dia pun pergi ke belakang villa sendirian.
Hilary mengambil jaket untuk menutupi sleeping dress yang dia kenakan, mengambil sandal dan bergegas ke belakang villa. Nampak sebuah taman yang cukup luas, dia pun memandangi tanaman yang ada di sekelilingnya. Udara begitu sejuk dan suasana pagi itu membuatnya sangat tenang. Dia terus berjalan hingga menemukan danau yang dimaksud oleh Jarrod.
Sebuah danau yang tenang dan menghanyutkan, Hilary memandang ke arah sebrang danau. Ada hutan yang mengelilinginya, dia sadar dalam mimpinya dia di seret dari dalam hutan dan di tenggelamkan ke dalam danau. Karena kondisinya gelap tanpa pencahayaan, dia tak tahu apakah benar danau yang ada dalam mimpinya adalah danau ini.
Dia terus berdiri di dalam danau menatap ke bawah, tiba – tiba ada seseorang dari belakang yang mendorongnya.
“BYUUURRRRRR!!!!” Tubuh Hilary terjatuh kedalam danau.
Hilary yang tercebur ke dalam danau, dia berusaha untuk naik ke permukaan. Setibanya kepalanya keluar dari dalam danau, dia menatap sekeliling mencari tahu siapa yang iseng mendorongnya.
“Jarrod! Apa itu kamu? Keluarlah! Ini tidak lucu!” teriak Hilary.
Dia beranggapan suaminya yang sengaja iseng mendorongnya hingga jatuh ke dalam danau. Tapi dia tak mendapati seorang pun ada di sekitarnya, membuatnya merasa takut. Hilary memutuskan berenang ke tepian dan mengamati sekitar lebih teliti.
“Sial! Tubuhku basah kuyup seperti ini. Hei…siapa pun dirimu, keluarlah hadapi aku!” teriak Hilary mencoba memancing orang yang menceburkannya.
Di tunggu sekitar 15 menit… dia tetap tak menemukan siapapun muncul menghampirinya. Alhasil dia pergi meninggalkan danau untuk pulang ke villa dengan tubuh yang basah kuyup.
Sebuah mobil merah terparkir di depan villa, seorang wanita keluar dari dalam mobil.
“Selamat pagi nyonya Hilary” sapa wanita cantik berambut hitam lurus panjang dengan tubuh yang sangat ramping kepada Hilary.
“Selamat pagi Elena” sahut Hilary menatapnya dengan tubuh kedinginan.
Elena merupakan sekretaris baru Jarrod yang sudah enam bulan bekerja dengan suaminya. Wanita cantik yang mahir tiga bahasa itu, selalu mengenakan baju yang ketat menonjolkan lekukan tubuhnya hingga belahan dadanya.
“Nyonya kenapa anda basah kuyup?” tanya Elena heran melihat Hilary.
“Aku habis tercebur ke dalam danau” aku Hilary dengan mendekap tubuhnya sendiri.
“Oh sangat di sayangkan. Saya kesini membawa pakaian tuan Jarrod serta beberapa dokumen yang harus di tanda tanganinya” kata Elena lalu mengambil beberapa goodie bag dari dalam mobil.
“Masuklah” kata Hilary.
Keduanya memasuki villa, Hilary mempersilahkan duduk Elena di ruang tamu lantai bawah kemudian pergi ke lantai dua menuju kamar.
Saat dia membuka pintu nampak Jarrod yang mengenakan bathrobe sedang berkaca di cermin sembari mengunakan pomet untuk rambutnya.
Dari pantulan cermin, Jarrod melihat Hilary basah kuyup masuk ke dalam kamar. Dia langsung menoleh ke arah istrinya.
“Darimana saja kamu, apakah kamu berenang ke danau tanpa sepengetahuanku?” tanya Jarrod.
“Aku tidak berenang tapi aku di dorong dan tercebur ke dalam danau” jawab Hilary lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Jarrod bingung dengan jawab istrinya dan dia bergumam sendiri “Siapa dengan iseng mendorongnya?”.
Jarrod sengaja menunggu istrinya keluar kamar mandi untuk memastikan kelanjutan ceritanya. Hilary keluar dari dalam kamar mandi telah mandi dan mengganti pakaiannya dengan t-shirt dan short pant.
“Siapa yang mendorongmu?” tanya Jarrod menatap istrinya yang tengah mencari hair dryer.
“Aku tidak tahu, aku kira itu kamu. Aku memanggilmu, tapi tidak ada satu pun orang yang ku lihat di sekitarku saat itu. Bahkan aku menunggunya 15 menit untuk memancingnya keluar tapi nihil tak ada satu pun orang” aku Hilary dengan kesal.
“Lancang sekali ada orang yang masuk ke dalam area villaku tanpa izin, bahkan mendorongmu tanpa sebab” kata Jarrod yang duduk di pinggir ranjang.
“Menurutmu apakah itu Berth atau Gerald?” tanya Hilary mulai mencurigai mereka.
“Untuk apa mereka melakukannya?” tanya Jarrod balik.
“Entahlah, mungkin karena iseng” jawab Hilary sembari mengeringkan rambutnya di depan cermin.
“Tidak mungkin mereka berani melakukannya kepadamu, aku pasti akan memecatnya meskipun itu hanya sekedar iseng saja” jelas Jarrod masuk akal bagi Hilary.
“Sudahlah jangan dibahas lagi membuatku jengkel, oh ya ada Elena di bawah dia membawa pakaian untuk serta beberapa dokumen yang perlu kamu tanda tangani” kata Hilary.
“Kalau begitu aku akan ke bawah dulu” ucap Jarrod lalu pergi meninggalkan Hilary sendiri di kamar.
Jarrod menghampiri Elena di ruang tamu.
“Selamat pagi tuan Jarrod” sapa Elena sambil tersenyum manis.
“Selamat pagi Elena, kamu semakin mempesona setiap hari” balas Jarrod menggoda Elena.
“Terimakasih atas pujiannya. Saya membawakan semua yang anda butuhkan serta beberapa dokumen yang harus di tanda tangani hari ini” kata Elena.
Jarrod duduk di samping Elena menatap belahan dadanya yang menarik perhatiannya.
“Sepertinya bramu cukup sesak di dalam sana” kata Jarrod tersenyum nakal.
Elena menyambut perkataan bosnya itu dengan memberikan bolpoint sambil tersenyum. Keduanya menatap penuh isyarat saling menggoda, tapi Berth tiba – tiba hadir memasuki ruang tamu.
“Selamat pagi tuan Jarrod” sapa Berth sembari membawa beberapa kantong belanjaan.
“Selamat pagi Berth” jawab Jarrod agak terkejut dan mengalihkan pandangannya ke Berth yang ada di depannya.
“Saya membawa bahan – bahan makanan untuk dapat di olah” kata Berth.
“Oh ya, jadi dari tadi pagi kamu belum ke sekitar danau?” tanya Jarrod mencari tahu alibi Berth.
“Saya ke pasar bersama cucu saya, ini baru saja tiba di villa. Mana mungkin saya ke danau terlebih dahulu, apakah ada masalah dengan danaunya tuan?” tanya Berth dengan tenang.
“Oh tidak, aku hanya ingin kamu membersihkan sekitar area danau” Jarrod pun menutupi kejadian yang menimpa istrinya.
“Kalau begitu saya ke dapur dulu untuk menaruh semua bahan baku yang saya bawa ini” kata Berth berpamitan untuk pergi ke dapur.
“Baiklah” jawab Jarrod.
Setelah kepergian Berth, Jarrod pun mulai fokus kembali dengan Elena yang ada di sampingnya. Dia mengambil ballpoint yang di sodorkan sekretarisnya itu dan mulai membuka beberapa dokumen.
Hilary pun turun menuju dapur mendapati Berth sedang menata bahan makanan.
“Selamat pagi Berth” sapa Hilary.
“Selamat pagi nyonya” jawab Berth.
“Apakah kamu dari pasar atau supermarket?” tanya Hilary sembari mengambil gelas untuk minum air mineral.
“Benar nyonya, apakah anda membutuhkan sesuatu?” Berth balik bertanya.
“Tidak ada, Terimakasih. Dimana Gerald?” tanya Hilary kembali.
“Dia sedang pergi ke peternakan tuan Carlson untuk mengambil telur dan susu, setelah tadi dia mengantarkan saya ke pasar” aku Berth.
“Jadi kalian belum ke danau?” tanya Hilary memastikan sekali lagi dengan alibi yang diceritakan oleh Berth.
“Ke danau? Tuan Jarrod juga bertanya hal yang sama, apakah area danau sangat kotor? Beliau barusan meminta saya membersihkannya hari ini” Berth bingung terus di tanya mengenai danau.
“Oh iya, aku berjalan – jalan di sana tadi pagi. Sepertinya perlu di bersihkan” kata Hilary menutupi apa yang dia alami.
“Baiklah setelah ini, akan segera saya bersihkan” kata Berth.
Hilary lalu berpikir, apakah ada orang lain selain Berth dan Gerald di area villa dengan tanah yang cukup luas itu. Dia mulai merasa ada yang janggal dengan villa yang dia tempati.
Tapi dia mencoba menepis pikiran negatifnya, dia mengingat bahwa kedatangannya untuk membuat moodnya membaik dan dapat menelurkan karya baru dalam London fashion week yang akan segera di gelar.
XXXXXXXXXXXX
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments