PLEASE HELP ME

PLEASE HELP ME

BAB PHM : 1

Hilary tengah mengenakan pakaian, tiba – tiba Jarrod mendekapnya dari belakang mencium bahunya dengan mesra.

“Selamat pagi, honey” sapanya sambil menatap pantulan wajah Hilary di cermin yang tepat berada di depannya.

“Kemana saja kamu tidak pulang tadi malam, apakah kamu menginap ke rumah selingkuhanmu? Wanita jal@ng mana lagi yang kamu tiduri tadi malam?” tanya Hilary dengan wajah dingin.

“Kenapa kamu memberondongku pertanyaan tak mengenakkan seperti itu di pagi yang indah ini. Please honey jangan buat moodku rusak di pagi hari. Aku hanya ingin mencumbumu pagi ini, menikmati pagi kita dengan relax dan fun” jawab Jarrod sembari meremas dada Hilary lalu menciumi leher Hilary.

Hilary tak heran suaminya Jarrod Gracewell bergonta – ganti wanita meski mereka telah menikah. Sejak awal hubungan mereka hanyalah sebuah bisnis semata. Keluarga Hilary menggadaikannya kepada konglomerat Inggris yakni keluarga Gracewell demi menutup kebangkrutan bisnis ayah tirinya.

Jarrod menyukai Hilary sejak pertama mereka di jodohkan, namun hanya sebatas menyukainya secara fisik. Pernikahan yang menginjak tiga tahun itu, hanyalah sebuah hubungan skinship saja.

“Lepaskan aku Jarrod, aku ingin bersiap ke boutique dan meeting dengan tim” Hilary melepaskan dekapan Jarrod.

Alih – alih Jarrod mengalah dia malah menarik tangan Hilary dan menghampaskan tubuhnya ke atas tempat tidur, melucuti pakaiannya lalu menindihnya.

“Aku tak akan mengizinkanmu keluar dari kamar ini sebelum aku dapat menyentuhmu” kata Jarrod sembari melepaskan pakaiannya.

“Hentikan…Jarrod, memangnya tadi malam kamu tidak puas dengan wanita di luar sana. Kenapa kamu harus melakukan ini denganku sepagi ini, aku memiliki urusan lebih penting daripada ini” keluh Hilary mencoba beranjak bangun.

Tapi Jarrod tengah menciumi sekujur tubuhnya, membuka kedua paha Hillary lalu membenamkan wajahnya di bawah sana.

“Jarrod hentikan!” kata Hilary dengan nada tinggi, dimana tubuhnya mulai tak terkendali menerima sentuhan Jarrod.

Setelah dirasa puas mengesap di bawah sana, akhinya Jarrod memasukkan senjata miliknya yang tengah menegang dan keras itu ke lubang vital milik Hilary. Jarrod bermain sangat cepat dan menggebu, melihat respons Hilary yang terus mende$ah membuat Jarrod semakin menikmati ritme cepat yang dilakukannya.

“Hilary teruslah seperti itu, kamu membuatku merasa di atas awan. Aku sudah mencapai puncak, ah sial ini sangat nikmat” kata Jarrod yang berada di atas tubuh Hilary.

Keluarnya lahar panas dari Jarrod yang masuk ke dalam lubang vital milik Hilary, membuat Jarrod menyudahinya. Memberikan kecupan ke kening istrinya yang sedang menata nafasnya.

“Aku mencintaimu honey” kata Jarrod sambil tersenyum lalu dia beranjak bangun dan meninggalkan Hilary di atas tempat tidur tanpa busana.

Setelah kejadian pagi tadi yang membuat Hilary jadi bad mood dalam meeting bersama timnya. Sebuah meeting untuk merencanakan berbagai design dan produksi untuk ajang London Fashion Week yang akan di adakan 3 bulan lagi.

Assistantnya Willy Turner seorang pria tampan campuran Inggris India menatap Hilary dengan khawatir. Dia sadar bahwa atasannya itu tengah bad mood hingga meeting berjalan alot dan mengambang tanpa putusan.

Willy menghampiri Hilary di ruangannya setelah meeting selesai.

“Are you okay?” tanya Willy.

“No, hari ini aku merasa buruk. Jarrod pulang tadi pagi dan memaksaku melayaninya seperti biasa. Dia membuatku kesal” aku Hilary duduk sambil menyobek kertas sketsa yang ada di meja tepat di depannya.

“Hmmm… mau coffee hangat untuk menenangkanmu?” tanya Willy.

“Tidak, terimakasih” jawab Hilary mencoba meredakan emosinya.

“Kamu tahu London Fashion Week kali ini penting bagi kita, untuk meningkatkan branding image boutique kita yang mulai meredup. Pangsa pasar industry fashion sangat beragam dan kita butuh gebrakan desain baru untuk keluar dari zona krisis” kata Willy.

“Aku tahu, aku harus mencari ide yang brilliant untuk menaklukkan pasar dunia. Beberapa store kita seperti di milan mulai turun omsetnya, itu membuatku frustasi. Apalagi banyak scandal yang dibuat oleh Jarrod dengan para model yang bekerjasama dengan kita. Aku benar – benar muak dengannya” ungkap Hilary makin kesal.

“Aku yakin kamu dapat mengatasi badai yang tengah menerjang kita, aku mengenalmu bertahun – tahun kamu sangat gigih dalam bisnis ini. Ini adalah nyawamu bukan? Asalkan kamu dapat menenangkan diri maka inspirasi yang brilliant itu akan muncul. Cobalah untuk berlibur beberapa hari atau beberapa minggu untuk dapat menstabilkan pikiranmu” Willy pun memberikan saran.

“Sepertinya aku memang butuh berlibur, aku akan menjauhkan diriku dari Jarrod. Dia membuatku frustasi akan sikapnya yang seenaknya terhadapku. Terlebih keluarganya terus mendesakku untuk segera memiliki keturunan. Padahal Jarrod saja membenci anak – anak, bahkan dia memaksaku menelan pil KB. Pernikahan ini benar – benar melelahkan bagiku, dan aku harus bertahan untuk keluargaku” curhat Hilary dengan wajah frustasi.

“Aku tahu ini berat bagimu, sabarlah pasti ada masanya semua akan berakhir. Aku tahu kamu sudah banyak mengalah menghadapi tabiat buruk suamimu. Terlebih ayah mertuamu yang sangat mengerikan itu, oh tidak aku jadi ikut frustasi bila mengingatnya datang kesini dengan kesombongannya itu. HUFT…” Willy menimpali.

Keduanya saling menatap dan hanya bisa menghela nafas panjang.

“HUFT….”.

Akhirnya Hillary memutuskan mengemasi pakaiannya dan memutuskan untuk pergi ke luar negeri. Namun Jarrod yang mendapati tiket pesawat di atas meja rias dekat tempat tidur, marah dan merobeknya.

“Jangan pergi terlalu jauh tanpaku, aku benci kamu berkeliaran sendiri. Memangnya ada acara apa hingga mengharuskanmu pergi” kata Jarrod dengan kedua tangan di pinggang.

“Aku hanya pergi berlibur untuk beberapa minggu, aku butuh mencari inspirasi untuk ikut London Fashion Week yang akan digelar tiga bulan lagi” aku Hillary sambil membereskan pakaiannya ke dalam koper.

“Tidak perlu ke luar negeri kalau untuk mencari inspirasi, pergilah ke salah satu hotel milik keluargaku atau resort atau villa tapi masih di negara Inggris. Jadi aku bisa mengunjungimu saat aku butuh” kata Jarrod.

“Ku mohon hentikan sikap kekanak – kanakanmu itu, kamu terlalu egois mengekangku untuk tidak pergi ke luar negeri hanya karena kebutuhan $exualmu saja” protes Hilary.

“Come on honey, aku memiliki saham 65% dari boutiquemu dan perusahaan keluargamu ada di dalam kendaliku. Aku memilki power untuk memerintahmu, kamu adalah istriku dan milikku. Jangan berdebat atau kamu tidak bisa pergi kemana pun” Jarrod pun tetap kekeh dengan kemauannya.

Hilary menatap suaminya dengan kesal, dia menghentikan mengemasi baju lalu duduk di pinggir tempat tidur.

“Selalu… kamu mengancamku dan mencoba mengendalikanku karena merasa menguasai bisnis keluargaku. Itulah yang ku benci darimu dari dulu hingga sekarang, tidakkah cukup aku membebaskan bergonta – ganti wanita yang kamu sukai untuk dapat kamu kencani. Pernahkah kamu berpikir kamu sangat egois di pernikahan kita?” keluh Hilary yang ingin di mengerti dan di pahami oleh suaminya.

“Meski aku egois tapi aku mencintaimu, kamu hanya perlu menerimaku apa adanya. Jangan berdebat, pilihlah lokasi yang kamu mau tapi masih di Inggris. Jangan coba pergi bersama pria campuran India itu, aku membencinya” perintah Jarrod dengan wajah marah.

“Kamu cemburu dengan Willy, ayolah…Jarrod dia itu gay. Sudah berapa kali ku bilang kepadamu, mengenai ini” Hilary tak habis pikir dengan pikiran suaminya itu.

“Aku berhak cemburu karena aku suamimu, dia gay atau tidak tetap saja aku tidak suka dia dekat denganmu. Jangan terus memancing amarahku honey, pokoknya ikuti saja apa mauku titik!” kata Jarrod kesal lalu pergi meninggalkan Hilary di dalam kamar.

“BRAAAKKKKK!!!” dia membanting pintu kamar lalu keluar.

Jarrod pergi dengan mobilnya, sedangkan Hilary yang merasa frustasi dengan sikap suaminya hanya bisa menghela nafas. Dia pun memilih tempat tujuan yang di sarankan Jarrod, karena dia tak mau terus bertengkar dan membuat moodnya makin buruk.

Dia melihat sebuah villa milik keluarga Gracewell sebuah villa yang indah di distrik Country Durham, lokasinya juga tak jauh dari London hanya memakan waktu kurang lebih 5 jam perjalanan.

Villa indah dan megah bergaya modern yang merupakan salah satu asset property dari keluarga Gracewell menjadi tujuan Hilary.

Tak heran asset property yang di miliki keluarga Gracewell banyak karena dia merupakan konglomerat Inggris dan bangsawan yang memiki peran dalam pemerintahan Inggris.

"Tidak buruk untuk menenangkan diriku di sana" gumamnya sembari menatap photo villa itu di internet melalui ponselnya.

XXXXXXXXXXXXX

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!