BAB 06 - Good Night

Kama ingin merasakan lagi, persis yang tadi siang dan dia masih penasaran. Perlahan, Kama mengikis jarak dan tekadnya untuk benar-benar mencuri kesempatan itu sudah amat matang. Kebetulan sendirian, targetnya tidur dan bibir mungil itu tampak ranum.

Semua menggoda, semakin lama Kama pandangi panas di tubuhnya seolah makin menggelora. Dia tidak kuasa menahan lebih lama, tidak lagi ada kata kasihan masih belia atau semacamnya, Kama mendadak hilang jati diri dan pikirannya mendadak kotor seketika.

Sayang, hari sial itu memang tidak ada di kalender. Belum sempat Kama merasakan lembutnya bibir Ayas sebagaimana adegan di film semi yang kerap dia tonton, sebuah pukulan kembali mendarat tepat mengenai batang hidungnya.

"Mau ngapain?!!"

Kejadiannya begitu cepat, Kama tidak tahu kapan Ayas membuka mata, tapi yang jelas saat ini dia mendengar gadis cerewet itu berceloteh dan mengutuknya tanpa henti. Kama tidak kuasa lagi menatap lawan bicaranya, sakit di hidungnya terlalu menyiksa bahkan Kama sampai memejamkan mata.

Seumur hidup, tidak ada satu orang wanita pun berani memukulnya. Sementara Ayas? Baru di hari pertama sudah dua kali menyakiti Kama, dan jelas tidak hanya sekadar tangan yang bertindak, tapi bibirnya juga.

"Buka pintunya!! Ancamanku tadi siang tidak bercanda ... siap-siap besok viral di sosial media."

Dalam keadaan gemetar dan tangan yang memeluk tubuhnya, Ayas kembali melontarkan ancaman untuk majikannya. Beruntung saja dia terbangun, jika saja terlambat mungkin malam ini Ayas akan berakhir di tangan Kama dengan cara yang tak biasa.

Memang salah dia begitu percaya, Ayas lupa jika Kama adalah pria dewasa yang membutuhkannya, jelas saja dia tidak boleh lengah. Sungguh terpaksa dia melakukan kekerasan, jika saja tidak terkejut lantaran wajah Kama sudah sedekat itu, Ayas tidak akan menyakitinya.

Kini, setelah mendapat serangan darinya, sang majikan justru masih diam sembari menutup hidung dan mulutnya dengan tangan. Entah patah atau hanya sekadar bergeser, Ayas tidak tahu juga. "Ya Tuhan, bisa-bisanya mba Hani ngasih lowongan kerja semacam ini ... kalau tahu majikannya sepertimu, lebih baik aku ternak bebek sambil nunggu Mas Juki merantau tahu?!"

"Diem bawel!!"

Sejak tadi Kama diam, dan kali ini dia bersuara demi menghentikan omelan Ayas. Pria itu meraih beberapa lembar tisu dan mengelap hidungnya. Ya, Ayas tak salah lihat, akibat ulahnya sang majikan mimisan dan itu tidak sedikit, melainkan banyak.

Melihat Kama sudah dalam keadaan itu, jujur saja dia khawatir. Seolah tidak jera walau hampir saja menjadi santapan Kama, Ayas melepas seatbelt demi bisa membantunya. "Bukan begitu caranya ... biar aku saja."

Berbekal pengalaman sebagai anggota palang merah remaja (PMR) di sekolahnya, Ayas yang sejak dulu bercita-cita menjadi dokter mengambil tindakan atas apa yang terjadi pada Kama. Begitu serius dia lakukan, dan Kama tampak menurut saja begitu Ayas minta ini dan itu.

Kekerasan yang tadinya terjadi dan sampai menumpahkan darrah agaknya damai tanpa permintaan maaf atau semacamnya. Ayas sangat bertanggung jawab, dan Kama tak melepaskan wajah cantik itu dari tatapannya.

"Sudah."

Sepuluh menit berlalu, dan sama sekali tidak berasa. Kama tersadar jika sudah selesai setelah Ayas menepuk wajahnya, jika tidak mungkin hingga subuh Kama rela sekalipun tidak bernapas lewat hidung.

"Apa nanti tidak akan ada darrah susulan, Yas?"

"Tidak." Walau pertanyaannya terdengar lucu, tapi Ayas masih menjawab serius karena apa yang Kama alami tidak bisa dianggap bercanda.

Setelah di mobil, Kama pikir Ayas akan meninggalkannya begitu saja. Nyatanya, ketika di masuk rumah Ayas masih mengekor di belakang Kama. Dia tak segan menemani Kama untuk cuci muka dan memastikan benar-benar tidak ada darrah di hidungnya.

Walau tanpa bicara, Kama terus memandangi Ayas lewat ekor matanya. Hingga mengantarkan Kama ke atas tempat tidur dan menata bantal juga tetap Ayas sanggupi walau tindakan semacam ini bisa saja membahayakan dirinya.

"Maaf, tadi aku kaget, bukan sengaja."

Kama mengangguk, dia mengerti tindakannya memang salah. Siapapun pasti akan marah, dan apa yang Ayas lakukan hanya demi menjaga dirinya. "Kamu bisa potong gaji_"

"Eheem, bisa tolong hidupkan AC-nya? Panas."

Kama tahu arah pembicaraan Ayas kemana, dan dia tidak ingin membahas hal itu. Memotong gaji untuk menebus kesalahan bukanlah gaya Kama, lagi pula dia tidak marah walau hidungnya sampai berdarah. "Ada lagi?" tanya Ayas setelah mengikuti perintah majikannya.

Agaknga dia tengah berusaha membujuk Kama agar tidak marah. Penawaran untuk memotong gaji jelas tidak serius, dalam hati Ayas yang paling dalam juga kurang ikhlas jika gajinya sampai dipotong.

Kama tak segera menjawab, dia menggeleng pelan karena memang tubuhnya lemas seketika usai mendapat serangan dadakan dari Ayas. Bukan hanya dia, tapi juniornya turut ciut bahkan percikan gairah yang tadi menggebu seolah lenyap sudah.

"Ayo tidur, hari sudah malam."

Mendengar ajakan Kama, Ayas kembali mati kutu lantaran salah tangkap. Dia yang tadinya sudah tenang, kini berdegub tak karu-karuan dengan mata yang menatap ke sisi kosong di sebelah Kama.

"Aku tidur dimana?" tanya Ayas seraya menoleh sekeliling kamar, ada sofa di sudut ruangan, tapi rasanya tidak cukup untuknya saja.

Hal itu jelas tertangkap oleh Kama, sejak awal Ayas celingukan pria itu sudah menggigit bibir, sungguh menggemaskan. "Ida belum kasih kamu kamar?"

Pertanyaan Kama sukses membuat Ayas memerah, dia gelagapan lantaran salah tingkah. Tak ingin semakin terlihat memalukan, Ayas segera pamit pergi meninggalkan Kama yang terus memandanginya.

"Ayas!!"

Detik ini tidak ada yang ingin Ayas lakukan selain menghilang dari hadapan Kama. Namun, baru saja hendak membuka pintu pria itu kembali memangil namanya. "I-iya? Lampunya mau dimatiin ya?" tanya Ayas berusaha bersikap biasa saja walau malunya tak dapat diungkapkan dengan kata.

Kama tersenyum tipis sembari mengeleng pelan sebagai jawaban. "Good night, tidur yang nyenyak, Larasati."

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Lanjuuut

2024-05-12

0

Puji Hartati Soetarno

Puji Hartati Soetarno

aku kirim kopi sama mawar buat othor kesayangan 😍

2024-03-06

1

sherly

sherly

aaneh banget, si Ayas bisa ngancam hadew...

2024-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Hari Pertama
2 BAB 02 - Dijual
3 BAB 03 - Obat Yang Sesungguhnya
4 BAB 04 - Pengakuan Terbuka
5 BAB 05 - Jangan Sentuh Milikku
6 BAB 06 - Good Night
7 BAB 07 - 33 Bulan
8 BAB 08 - Calon Istri (Orang)
9 BAB 09 - Calon Suami(Ku)
10 BAB 10 - Kamu Pulang Saja
11 BAB 11 - Taktik Merebut Calon Istri (Orang)
12 BAB 12 - Sleep Call
13 BAB 13 - Anggap Saja Pacar
14 BAB 14 - Salah Posesif
15 BAB 15 - Tidak Bisa Marah
16 BAB 16 - Lepaskan Saja
17 BAB 17 - Aku Ingin Berhenti
18 BAB 18 - Obat Seumur Hidup
19 BAB 19 - Tak Terduga
20 BAB 20 - Kamu Jodohku
21 BAB 21 - Ini Istriku
22 BAB 22 - Mulutmu Bau
23 BAB 23 - Kami
24 BAB 24 - First Kiss
25 BAB 25 - Istrinya Siapa?
26 BAB 26 - Panas
27 BAB 27 - Ngantukmu Pura-Pura
28 BAB 28 - Segitu Dulu
29 BAB 29 - Bete Deh
30 BAB 30 - Nggak Dicicil
31 BAB 31 - Teman Hidup
32 BAB 32 - Ada Obatnya
33 BAB 33 - Bukan Modus Belaka
34 BAB 34 - Berlagak Panik
35 BAB 35 - Maunya Apa?
36 BAB 36 - Akan Akan Menunggu
37 BAB 37 - Jangan Terbalik
38 BAB 38 - Tahan!!
39 BAB 39 - Sedikit
40 BAB 40 - Salah Guru
41 BAB 41 - Introgasi Pihak Berwajib
42 BAB 42 - Santai Saja
43 BAB 43 - Tugasnya Apa?
44 BAB 44 - Laki-Lakinya Gimana?
45 BAB 45 - 18 Detik
46 BAB 46 - Tidak Cemburu
47 BAB 47 - Bertanyalah, Selagi Diizinkan
48 BAB 48 - Berdua Saja
49 BAB 49 - Mau Yang Hangat?
50 BAB 50 - Cabut Ubi?
51 BAB 51 - Dia Hanya Shock
52 BAB 52 - Senjata Makan Tuan
53 BAB 53 - Legit?
54 BAB 54 - Dikeluarkan Dari KK
55 BAB 55 - Salah Minum Obat
56 BAB 56 - Sembuh Total
57 BAB 57 - Gigit Tawon
58 BAB 58 - Banyak Tanya
59 BAB 59 - Esok Atau Lusa
60 BAB 60 - Karmamu Belum Dimulai
61 BAB 61 - BTS
62 BAB 62 - Beda Versi
63 BAB 63 - Dia Yang Bertanggung Jawab
64 BAB 64 - Sudah Ada?
65 BAB 65 - Ada Cinta
66 BAB 66 - Masih Cinta?
67 BAB 67 - Tidak Ingin Diganggu
68 BAB 68 - Tak Terduga
69 BAB 69 - Cashback
70 BAB 70 - Tidak Lucu
71 BAB 71 - Jalan Pintas
72 BAB 72 - Jangan Kebanyakan Bercanda
73 BAB 73 - Bawel
74 BAB 74 - Aku Tidak Bisa Membantumu
75 BAB 75 - Awasi Dia
76 BAB 76 - Takut
77 BAB 77 - Miss You
78 BAB 78 - Janji Kama
79 BAB 79 - Hampir Satu Bulan
80 BAB 80 - Gendutan
81 BAB 81 - Maafkan Aku, Mas
82 BAB 82 - Malam Pertama?
83 BAB 83 - Mau Pulang
84 BAB 84 - Bayi Besar
85 BAB 85 - Masih Sama
86 BAB 86 - Mau Kamu
87 BAB 87 - Harus Bagaimana?
88 BAB 88 - Maafkan Aku
89 BAB 89 - Jangan Tambah Lukanya
90 BAB 90 - Tak Terduga
91 BAB 91 - Bukan Ngidam
92 BAB 92 - Terkuak
93 BAB 93 - Bodoh, Kama.
94 BAB 94 - Menyiksa Diri
95 BAB 95 - Permintaan Terakhir
96 BAB 96 - Iya, Aku Pulang!!
97 BAB 97 - Jangan Sakiti Suamiku!!
98 BAB 98 - Tidak Mau
99 BAB 99 - Tetaplah Bersamaku
100 BAB 100 - Tidak Akan Diam
101 BAB 101 - Apa Pentingnya?
102 BAB 102 - Sang Penggoda
103 BAB 103 - Happy Mensiversary
104 BAB 104 - Dirayakan
105 BAB 105 - Tamat
106 BAB 106 - Sensory Play
107 BAB 107 - Kecil Sekali
108 BAB 108 - Ancaman Kama
109 BAB 109 - Pergilah
110 BAB 110 - Miss Communication
111 BAB 111 - Sampai Kembali Ke Tanah
112 BAB 112 - Minta Apa?
113 BAB 113 - Minta Maaf
114 BAB 114 - Lupakan
115 BAB 115 - She's My Wife
116 BAB 116 - Di Balik Layar
117 Promo Karya Baru - Istri Rahasia Dosen Killer
118 BONUS CHAPTER
119 BONUS CHAPTER II
120 BONUS CHAPTER III
121 BONUS CHAPTER IV
122 BONUS CHAPTER V
123 BONUS CHAPTER VI
124 BONUS CHAPTER VII
125 BONUS CHAPTER VIII
126 VISUAL CAST
127 BONUS CHAPTER IX
128 BONUS CHAPTER X
129 BONUS CHAPTER XI
130 BONUS CHAPTER XII
131 BONUS CHAPTER XIII
132 BONUS CHAPTER XIV
133 THE LAST BONUS CHAPTER - END
134 Promosi Karya Baru - Malam Panjang Bersama Dosenku
135 PROMOSI KARYA BARU - ISTRI PILIHAN MOMMY
Episodes

Updated 135 Episodes

1
BAB 01 - Hari Pertama
2
BAB 02 - Dijual
3
BAB 03 - Obat Yang Sesungguhnya
4
BAB 04 - Pengakuan Terbuka
5
BAB 05 - Jangan Sentuh Milikku
6
BAB 06 - Good Night
7
BAB 07 - 33 Bulan
8
BAB 08 - Calon Istri (Orang)
9
BAB 09 - Calon Suami(Ku)
10
BAB 10 - Kamu Pulang Saja
11
BAB 11 - Taktik Merebut Calon Istri (Orang)
12
BAB 12 - Sleep Call
13
BAB 13 - Anggap Saja Pacar
14
BAB 14 - Salah Posesif
15
BAB 15 - Tidak Bisa Marah
16
BAB 16 - Lepaskan Saja
17
BAB 17 - Aku Ingin Berhenti
18
BAB 18 - Obat Seumur Hidup
19
BAB 19 - Tak Terduga
20
BAB 20 - Kamu Jodohku
21
BAB 21 - Ini Istriku
22
BAB 22 - Mulutmu Bau
23
BAB 23 - Kami
24
BAB 24 - First Kiss
25
BAB 25 - Istrinya Siapa?
26
BAB 26 - Panas
27
BAB 27 - Ngantukmu Pura-Pura
28
BAB 28 - Segitu Dulu
29
BAB 29 - Bete Deh
30
BAB 30 - Nggak Dicicil
31
BAB 31 - Teman Hidup
32
BAB 32 - Ada Obatnya
33
BAB 33 - Bukan Modus Belaka
34
BAB 34 - Berlagak Panik
35
BAB 35 - Maunya Apa?
36
BAB 36 - Akan Akan Menunggu
37
BAB 37 - Jangan Terbalik
38
BAB 38 - Tahan!!
39
BAB 39 - Sedikit
40
BAB 40 - Salah Guru
41
BAB 41 - Introgasi Pihak Berwajib
42
BAB 42 - Santai Saja
43
BAB 43 - Tugasnya Apa?
44
BAB 44 - Laki-Lakinya Gimana?
45
BAB 45 - 18 Detik
46
BAB 46 - Tidak Cemburu
47
BAB 47 - Bertanyalah, Selagi Diizinkan
48
BAB 48 - Berdua Saja
49
BAB 49 - Mau Yang Hangat?
50
BAB 50 - Cabut Ubi?
51
BAB 51 - Dia Hanya Shock
52
BAB 52 - Senjata Makan Tuan
53
BAB 53 - Legit?
54
BAB 54 - Dikeluarkan Dari KK
55
BAB 55 - Salah Minum Obat
56
BAB 56 - Sembuh Total
57
BAB 57 - Gigit Tawon
58
BAB 58 - Banyak Tanya
59
BAB 59 - Esok Atau Lusa
60
BAB 60 - Karmamu Belum Dimulai
61
BAB 61 - BTS
62
BAB 62 - Beda Versi
63
BAB 63 - Dia Yang Bertanggung Jawab
64
BAB 64 - Sudah Ada?
65
BAB 65 - Ada Cinta
66
BAB 66 - Masih Cinta?
67
BAB 67 - Tidak Ingin Diganggu
68
BAB 68 - Tak Terduga
69
BAB 69 - Cashback
70
BAB 70 - Tidak Lucu
71
BAB 71 - Jalan Pintas
72
BAB 72 - Jangan Kebanyakan Bercanda
73
BAB 73 - Bawel
74
BAB 74 - Aku Tidak Bisa Membantumu
75
BAB 75 - Awasi Dia
76
BAB 76 - Takut
77
BAB 77 - Miss You
78
BAB 78 - Janji Kama
79
BAB 79 - Hampir Satu Bulan
80
BAB 80 - Gendutan
81
BAB 81 - Maafkan Aku, Mas
82
BAB 82 - Malam Pertama?
83
BAB 83 - Mau Pulang
84
BAB 84 - Bayi Besar
85
BAB 85 - Masih Sama
86
BAB 86 - Mau Kamu
87
BAB 87 - Harus Bagaimana?
88
BAB 88 - Maafkan Aku
89
BAB 89 - Jangan Tambah Lukanya
90
BAB 90 - Tak Terduga
91
BAB 91 - Bukan Ngidam
92
BAB 92 - Terkuak
93
BAB 93 - Bodoh, Kama.
94
BAB 94 - Menyiksa Diri
95
BAB 95 - Permintaan Terakhir
96
BAB 96 - Iya, Aku Pulang!!
97
BAB 97 - Jangan Sakiti Suamiku!!
98
BAB 98 - Tidak Mau
99
BAB 99 - Tetaplah Bersamaku
100
BAB 100 - Tidak Akan Diam
101
BAB 101 - Apa Pentingnya?
102
BAB 102 - Sang Penggoda
103
BAB 103 - Happy Mensiversary
104
BAB 104 - Dirayakan
105
BAB 105 - Tamat
106
BAB 106 - Sensory Play
107
BAB 107 - Kecil Sekali
108
BAB 108 - Ancaman Kama
109
BAB 109 - Pergilah
110
BAB 110 - Miss Communication
111
BAB 111 - Sampai Kembali Ke Tanah
112
BAB 112 - Minta Apa?
113
BAB 113 - Minta Maaf
114
BAB 114 - Lupakan
115
BAB 115 - She's My Wife
116
BAB 116 - Di Balik Layar
117
Promo Karya Baru - Istri Rahasia Dosen Killer
118
BONUS CHAPTER
119
BONUS CHAPTER II
120
BONUS CHAPTER III
121
BONUS CHAPTER IV
122
BONUS CHAPTER V
123
BONUS CHAPTER VI
124
BONUS CHAPTER VII
125
BONUS CHAPTER VIII
126
VISUAL CAST
127
BONUS CHAPTER IX
128
BONUS CHAPTER X
129
BONUS CHAPTER XI
130
BONUS CHAPTER XII
131
BONUS CHAPTER XIII
132
BONUS CHAPTER XIV
133
THE LAST BONUS CHAPTER - END
134
Promosi Karya Baru - Malam Panjang Bersama Dosenku
135
PROMOSI KARYA BARU - ISTRI PILIHAN MOMMY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!