Bab 10

"Mas kerja apa di kota? Kenapa sampai satu tahun ngga pulang?" tanya Surti.

Surti benar-benar merasa penasaran dengan pekerjaan apa yang digeluti oleh suaminya, karena bisa-bisanya Bisma pergi sampai satu tahun lamanya.

Bahkan, pria itu begitu tega tidak pernah memberikan kabar lewat surat ataupun menumpang menelepon kepada Budi hanya untuk sekedar memberikan kabar. Atau menanyakan kabarnya dan juga anak-anaknya.

Bisma nampak kebingungan, dia kesulitan untuk menjawab pertanyaan dari istrinya tersebut. Namun, tidak lama kemudian Bisma berdehem beberapa kali dan berkata.

"Ehm! Anu, Dek. Mas jadi sopir di kota, sekalian bantuin kesehariannya juga di rumah besar. Orangnya baik banget, Dek. Mas digaji dengan uang besar," jawab Bisma.

Sebenarnya Surti tidak begitu yakin dengan apa yang dikatakan oleh suaminya, karena suaminya itu dengan mudahnya bisa mendapatkan pekerjaan.

Namun, Surti yakin jika suaminya tidak akan berbohong kepada dirinya. Karena sejak dulu Bisma tidak pernah membohongi dirinya.

"Syukurlah, berarti Mas bertemu dengan orang baik." Surti tersenyum senang.

Bisma langsung menghela napas lega, dia langsung tenang ketika istrinya terlihat percaya dengan apa yang sudah dia katakan. Jika tidak, pasti dia kebingungan untuk mencari alasan yang lainnya.

Rasanya tidak akan mungkin jika dia harus menceritakan tentang jalan apa yang dia tempuh, walaupun dia tidak tahu wanita macam apa yang dia nikahi, tetapi Bisma paham jika istri keduanya itu bukanlah manusia biasa.

Sebenarnya Bisma ingin sekali bertanya, siapa sebenarnya Kanjeng Ratu itu. Namun, dia takut jika Kanjeng Ratu akan marah dan tidak akan memberikan harta yang banyak kepada dirinya.

"Iya, Dek. Ini uangnya, semoga cukup untuk keseharian kita dan juga bayar utang," ujar Bisma.

Bisma memberikan tas ransel miliknya kepada Surti, dengan senang hati Surti menerima tas ransel milik suaminya tersebut.

"Ya Tuhan, Mas! Ini uang semua?" tanya Surti dengan begitu kaget ketika melihat gepokan uang di dalam tas ransel tersebut.

Bahkan, Surti merasa jika tubuhnya kini bergetar dengan hebat. Antara senang dan juga tidak percaya, itulah yang saat ini dia rasakan.

Selama ini dia hidup dalam kesusahan, rasanya benar-benar tidak percaya bisa menyentuh uang sebanyak itu.

Karena dulu saat Bisma bekerja di kota, pria itu tidak pernah membawa uang sebanyak itu. Hanya gaji sesuai UMR yang selalu Bisma berikan kepada dirinya

"Iya, Sayang. Sebulan yang lalu majikan Mas meninggal, Mas dapet warisan." Bisma menjawab dengan asal.

Surti menangis mendengar apa yang dikatakan oleh Bisma, dia juga menangis ketika tangannya terulur untuk menyentuh gepokan uang tersebut.

"Kamu beneran dapat warisan, Mas?" tanya Surti masih dengan tidak percaya.

Rasanya apa yang dikatakan oleh Bisma sudah seperti dongeng saja, seperti kisah orang tua yang sedang bercerita kepada anak-anaknya ketika akan tidur.

Kisah bohongan yang diceritakan oleh orang tua zaman dulu kepada putra-putrinya, bukan kisah nyata yang rasanya tidak masuk akal jika terjadi di dunia nyata.

"Ya, Sayang. Gaji Mas selama satu tahun hanya lima puluh juta, sisanya uang warisan."

"Mas, Adek seneng," ujar Surti yang langsung memeluk suaminya dengan begitu erat.

"Iya, Dek. Mas juga seneng, Mas kangen. Mas pengen kamu," ujar Bisma yang langsung menarik lembut istrinya ke dalam pelukannya.

Lalu, Bisma merebahkan tubuh istrinya di atas dipan. Karena mereka memang tidak memiliki kamar, gubuk itu dia sekat dengan hordeng kain. Satu sisi untuk dirinya tidur dengan Surti, sedangkan sisi lainnya untuk tidur Bagas dan juga Bagus.

Selain ingin memberikan nafkah batin kepada istrinya, Bisma juga melakukan hal itu agar istrinya tidak banyak bertanya kembali.

"Adek juga kangen, satu tahun Adek ngga disentuh. Adek pengen banget," ujar Surti malu-malu.

Tidak lama kemudian, sepasang suami istri tersebut nampak melepas rindu dengan berpeluh. Namun, Bisma tidak bisa mengerang penuh nikmat di saat mereka sedang bercinta.

Mereka hanya tinggal di gubuk, jika mereka mengeluarkan kenikmatan lewat suara, takutnya akan ada orang lewat dan mendengarnya. Mereka juga takut jika Bagas dan juga Bagus akan membangun karena ulah keduanya.

"Makasih, Sayang. Enak dan makin rapet," ujar Bisma setelah dia mendapatkan pelepasannya.

"Sama-sama, Mas. Punya Mas juga makin enak, makin gede dan bikin Adek puas," ujar Surti.

"Nakal! Sekarang Adek bobo, pasti cape. Besok kita bayar utang, setelah itu kita nyari rumah sama motor seken. Mas mau ngojek aja, atau mungkin nanti Mas bisa jualan keliling kalau udah ada motor," ujar Bisma.

"Iya, Mas. Adek setuju," ujar Surti.

Surti dan juga bIsma dengan cepat memakai pakaiannya kembali, lalu mereka tidur dengan saling berpelukan. Tidak lama kemudian, Surti nampak terlelap di dalam tidurnya.

"Maafkan Mas, Sayang. Mas udah bohongin kamu, tapi Mas ngelakuin semua ini demi kamu dan juga anak-anak."

Bisma nampak menangis setelah mengatakan hal itu, terlebih lagi ketika mengingat Sari yang sudah meninggal, Bisma semakin terisak.

Pria itu kini begitu paham, kenapa saat sapi yang dia inginkan disembelih malah terlintas wajah putrinya. Karena tumbal pertama untuk mendapatkan harta kekayaan adalah putri cantiknya sendiri.

"Maafkan, Bapak, Nak. Bapak tidak tahu kalau kamu akan menjadi tumbal," ujar Bisma.

Setelah mengatakan hal itu, Bisma dengan perlahan turun dari dipan dan menghampiri kedua putranya. Dia tetap kedua putranya yang tertidur dengan begitu lelap, dia usap kepala putranya secara bergantian dengan penuh kasih.

"Maafkan, Bapak, Nak. Bapak mengambil jalan pintas demi kekayaan, Bapak harap kalian tidak akan marah karena Bapak sudah mengambil jalan pintas ini," ujar Bisma lirih.

Terpopuler

Comments

Rahmadita Ayu

Rahmadita Ayu

untuk jln sesat tdk ada yg gratis...semua pakai pengganti ats apa yg diperoleh

2024-03-22

0

A B U

A B U

tumbat pertama ya, berarti akan ada tumbal 2, 3 dan seterusnya dan penutup orang yg mengambil jalan sesat

2024-03-01

2

Iyana Computer

Iyana Computer

walaupun caranya salah.. tapi seorang ayah akan melakukan apa apapun agar seisi rumah tidak kelaparan

2024-02-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!