Bab 8

Selama satu minggu ini Bisma terus saja berada di dalam kamar Kanjeng Ratu, setiap siang dan juga malam Bisma hanya melakukan pergumulan panas dengan Kanjeng Ratu.

Sesekali mereka akan beristirahat untuk mengisi perut yang terasa lapar, sesekali mereka juga akan beristirahat untuk mengobrol layaknya suami istri.

Awalnya dia tidak bisa melayani wanita itu, karena di pelupuk matanya terus saja terbayang-bayang wajah Surti. Wajah wanita yang sudah menjadi istrinya selama delapan tahun lamanya.

Bahkan, berkali-kali dia mencoba untuk membangunkan miliknya, tetapi tetap saja tidak kunjung bangun. Namun, setelah Kanjeng Ratu merebahkan tubuh Bisma dan mengusap milik pria itu, Bisma terus saja merasa bergairah.

"Sudah satu minggu kita menikah, apakah kamu ingin pulang atau ingin menemaniku agar harta yang kamu bawa pulang lebih banyak?" tanya Kanjeng Ratu seraya mengusap-usap milik Bisma.

Kanjeng Ratu sangat menyukai Bisma, karena pria itu begitu menurut kepada dirinya. Bahkan, Bisma begitu pandai dalam memuaskan hasratnya.

"Kalau Kanjeng Ratu mengizinkan, saya ingin pulang untuk menemui anak dan juga istri saya." Bisma yang mulai terangsang nampak meremat kedua dada Kanjeng Ratu.

Nyai Ratu dengan cepat naik ke atas tubuh Bisma dan menyodorkan kedua benda kenyal itu, dengan senang hati Bisma langsung memainkannya.

"Boleh, besok pulanglah dan temui anak dan juga istrimu. Mereka sudah sangat merindukanmu," ujar Kanjeng Ratu.

"Terima kasih, Kanjeng Ratu." Bisma langsung mengungkung pergerakan tubuh Kanjeng Ratu, lalu dia kembali bergumul dengan wanita yang terlihat begitu cantik itu.

Tenaganya seakan tidak pernah habis untuk terus menggempur wanita itu, dia merasa begitu perkasa dan kuat melakukan percintaan panas itu selama berjam-jam.

Keesokan malamnya.

Bisma terlihat sudah bersiap untuk pulang, pria itu memakai pakaian yang sangat rapi yang sudah disediakan oleh Kanjeng Ratu.

Bisma juga diberikan tas ransel berisikan gepokan uang oleh Kanjeng Ratu, tentunya itu adalah upah untuk Bisma karena sudah menikahinya dan memberikan kepuasan kepada dirinya.

"Pulangnya jangan lama-lama," pinta Kanjeng Ratu

"Eh? Pasti lama, karena aku begitu merindukan mereka." Bisma menunduk lalu mengecup bibir istri keduanya.

"Iya, deh. Tapi, kalau aku kangen dan pengen ini. Kamu harus datang menemuiku," ujar Kanjeng Ratu seraya mengusap milik Bisma.

"Ya, Kanjeng Ratu," jawab Bisma.

"Oiya, Bisma. Di dalam tas ini ada banyak uang, semakin kamu menggunakan uang ini, maka jumlahnya akan semakin banyak," jelas Kanjeng Ratu.

"Terima kasih, Kanjeng Ratu." Bisma kembali mengecup bibir istri keduanya.

"Pergilah!" ujar Kanjeng Ratu.

"Iya," jawab Bisma.

Bisma terlihat hendak melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam istana milik Kanjeng Ratu, tetapi langkahnya terhenti ketika Kanjeng Ratu nampak memeluk pria itu dari belakang.

"Kamu akan aku antarkan," ucapnya yang nampak begitu enggan untuk berpisah dengan pria itu.

"Eh? Iyakah?" tanya Bisma.

Kaget sekali rasanya Bisma mendengar apa yang dikatakan oleh Kanjeng Ratu, karena wanita itu bahkan mau mengantarkan dirinya untuk pulang ke kampung halamannya.

"Ya, sekarang peluk aku. Tutup matamu dengan rapat, jangan pernah membuka mata sebelum aku memintanya." Kanjeng Ratu mengurai pelukannya, lalu dia membalikkan tubuh Bisma agar menghadap ke arahnya.

"Iya," jawab Bisma yang langsung memeluk wanita itu.

Sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Kanjeng Ratu, setelah memeluk Kanjeng Ratu, Bisma langsung memejamkan matanya dengan kuat.

Kanjeng Ratu tersenyum dengan begitu lebar, lalu dia ikut memejamkan matanya seraya membacakan jampe-jampe yang entah apa, Bisma tidak tahu.

"Bukalah mata kamu, Bisma!" titah Kanjeng Ratu.

Dengan begitu perlahan Bisma membuka matanya, dia begitu kaget karena kini dirinya berada di tepi sungai yang tidak jauh dari tempat dia dan juga istrinya tinggal.

Walaupun hari memanglah malam, tetapi dia masih bisa melihat alam sekitar dengan bantuan cahaya rembulan. Karena kini dia kembali tepat di malam bulan purnama, seperti saat dia dulu berangkat menuju hutan larangan.

"Terima kasih," ujar Bisma.

"Ya, pulanglah. Anak dan juga istrimu sudah merindukanmu," ujar Kanjeng Ratu.

Sebenarnya Bisma merasa aneh, kenapa dalam hitungan detik saja dia bisa sampai ke kampung halamannya. Namun, jika mengingat siapa istri keduanya, Bisma merasa hal yang tidak masuk akal pun bisa terjadi.

"Ya, aku akan pulang. Kanjeng Ratu juga harus pulang," ujar Bisma.

Kanjeng Ratu tersenyum, lalu dia mencium bibir Bisma dengan mesra. Setelah itu, Kanjeng Ratu masuk ke dalam air dan tidak lama kemudian dia nampak hilang dari pandangan Bisma.

Kaget sekali dia melihat akan hal itu, tetapi dia sudah tidak mau memedulikan hal itu lagi. Karena yang terpenting saat ini dia ingin bertemu dengan anak dan juga Istrinya.

"Mas pulang, Sayang." Bisma tersenyum dengan begitu lebar karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan anak dan juga istrinya.

Kaki Bisma yang sudah sembuh bisa membuat dia berlari dengan cepat untuk sampai ke dalam gubuk, dia berlari dengan begitu kencang karena ingin segera bertemu dengan anak dan juga istrinya.

"Dek! Bagas, Bagus, Sari, Bapak pulang!" teriak Bisma ketika dia sampai di depan gubuk.

Ceklek!

Pintu nampak terbuka, Surti keluar dengan membawa obor di tangannya. Mata Surti langsung terbelalak melihat kedatangan suaminya, terlebih lagi ketika suaminya datang tanpa tongkat.

Sungguh dia merasa bahagia karena itu artinya suaminya sudah sembuh, dia langsung menangis dan mendekat ke arah suaminya tersebut.

''Kamu pulang, Mas? Ini beneran kamu kan, Mas?" tanya Surti dengan derai air mata di kedua pipinya.

"Ya, Sayang. Mas pulang, maaf membuat kamu menunggu," ujar Bisma yang langsung memeluk istrinya dengan begitu erat.

"Kenapa pergi begitu lama? Kenapa sampai satu tahun lamanya?" tanya Surti seraya terisak.

"Satu tahun?" tanya Bisma dengan heran.

Terpopuler

Comments

A B U

A B U

lanjut

2024-03-01

1

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

satu tahun...lama juga

2024-02-04

2

Rosiyatun

Rosiyatun

kalau ga suka skip aja mas dr pada marah2 ga jelas buang2 energi 🤔🤔✌

2024-01-29

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!