Mereka merasa canggung saat Varez tidak bisa menahan rasa sakit dan pegalnya lebih lama lagi, bahkan sekarang keduanya sedang saling tatapan satu sama lain. Bahkan jarak diantara keduanya sangat dekat.
"Tuan" ucap Aluna membuat Varez tersadar dari lamunan nya menatap wajah Aluna.
"Kau boleh pergi" ucap Varez yang meminta Aluna pergi dari kamarnya untuk menutupi rasa gugupnya.
"Tapi Tuan, anda belum makan sama sekali. Bagaimana jika anda semakin sakit? Anda sudah minum obat tanpa makan sama sekali" ucap Aluna yang menolak untuk pergi dari kamar Varez.
"Apa kau tidak mendengar apa yang saya katakan?" tanya Varez dengan tatapan tajamnya dan dia bahkan terlihat mengerikan ditatap oleh Aluna.
"Maaf Tuan. Saya permisi, jika anda membutuhkan sesuatu. Anda bisa langsung memanggil saya, saya ada diluar" ucap Aluna yang entah kenapa merasa berat meninggalkan Varez sendirian didalam kamar.
Varez tidak menghiraukan perkataan dari Aluna. Dia mencoba menetralkan perasaan nya yang tiba-tiba merasa tidak enak entah kenapa. Jadi dia tidak mendengarkan Aluna berbicara apa, dia tidak menghiraukan nya sama sekali.
Yang ada didalam fikiran nya saat ini hanya bisa segera sembuh dan tidak membuat kedua orang tuanya khawatir akan keadaan nya sekarang. Apa lagi dia harus segera pergi lagi dari sana, tanpa diketahui oleh Aluna yang berada diluar kamar presidential sweet tersebut.
Varez segera bersiap dan keluar menggunakan jalan rahasia yang hanya dia saja yang tahu. hingga dia sudah berada didepan lobby dan masuk kedalam mobil yang sudah selalu standby disana.
Ternyara Varez sedang menuju rumah kedua orang tuanya. Dia sudah merasa lebih baik akan keadaan nya saat ini. Dia tidak mungkin tinggal berdua bersama dengan gadis yang bisa menaikkan libidonya sebagai seorang pria dewasa.
"Biar saja Oma dan Opa bertanya macam-macam. Dari ada aku harus selalu menahan hasratku bersamanya" gumam Varez yang mengemudikan mobilnya dengan hanya satu tangan nya saja. Karena tangan nya yang lain sedang terluka parah.
Saat dalam perjalanan pulang. Dibelakangnya sudah banyak mobil yang sedang mengejarnya, mau tidak mau, Varez meladeni mereka dulu sebelum pulang kerumahnya.
"Sial! Rupanya mereka belum jera juga" gumam Varez yang mencoba menghubungi Leonard dan Marcella. dimana keduanya memang sedang berada tidak jauh darinya, lebih tepatnya berada dibelakang mobilnya.
"Prince, kami berada dibelakang mobil anda. Lebih baik anda segera pergi dari sini, biar kami yang menghadapi mereka semua" ucap Leonard dari sambungan earphone yang tersambung otomatis kedalam mobil mereka.
"Hmm, kalian lakukan yang terbaik dan jangan biarkan mereka bisa melihat ku" ucap Varez yang segera melajukan mobilnya menuju persimpangan jalan lalu menghilang disana.
Tapi naasnya dia malah dihadang oleh beberapa orang yang memang berniat melenyapkan nya. Dengan gesit, Varez bisa menghindar dari mereka. Hingga terjadi baku tembak yang membuat Varez hampir saja kehilangan nyawanya lagi jika saja tidak ada seseorang yang membantunya.
DOR...
DOR...
DOR...
"Sial! Kenapa dia bisa lolos juga. Bukankah kita sudah mengepungnya dari berbagai arah?" tanya seseorang yang menjadi pemimpin mereka semua yang sedang mengincar Varez.
"Betul Tuan. Sepertinya dia mendapatkan bantuan dari seseorang yang sangat tahu tempat ini. Makanya dia berhasil lolos dari kita" jawab orang yang menjadi kepercayaan nya.
"Kau benar juga. Awas saja jika aku bisa menemukan nya, akan ku buat dia lenyap dari muka bumi ini untuk selamanya dan tidak akan ada Prince Mafia lagi. Yang ada hanya aku saja sebagai King" ucapnya yang begitu percaya diri mengatakan nya.
"Pasti Tuan. Maka dari itu kita harus mencarinya sampai dapat. Karena saya yakin, jika dia tidak mungkin pergi jauh dari sini. Kondisinya saja sedang terluka parah oleh orang-orang kita sebelum ini. Jadi kita akan dengan mudah mendapatkan nya" ucap orang yang masih menatap keseluruh tempat yang ada disana. Siapa tahu saja dia bisa melihat apa yang sedang dia cari bersama dengan Tuan nya.
Mereka berdua sama sekali tidak bisa menemukan orang yang sedang mereka cari. Dia bagaikan belut yang sangat licin, karena sangat sulit untuk menangkapnya dengan mudah.
Apa lagi sekarang ada yang membantunya, sudah dipastikan akan sangat sulit untuk menemukan dan menangkapnya hidup-hidup. Jangankan hidup-hidup, mati saja tidak akan bisa mereka lakukan dengan mudah.
Sedangkan orang yang mereka cari sedang bersembunyi tidak jauh dari mereka berdiri. Lebih tepatnya diatas pohon besar dan itu sangat sulit untuk bisa memanjatnya dan bersembunyi diatasnya dengan mudah.
"Apa tidak ada cara lain yang lebih mudah dan tidak membuat lukaku ini semakin parah?" tanya Varez pada seorang pemuda tampan dan tanpa expresi sama sekali itu.
"Apa kau ini seorang banci? Naik segini saja banyak protes. Bagaimana jika gue meminta loe untuk naik keatas menara Eiffel, mungkin loe sudah mampus lebih dulu" jawabnya sambil mengejek, tapi wajahnya masih saja datar seperti papan menggilesan.
"Loe, emang ngadi-ngadi kalo ngomong. Loe kagak liat jika apa yang ada dihadapan kita ini adalah sarang penyamun dan loe minta gue buat naik disaat tangan gue sedang terluka kek gini. Kagak ada perasaan banget lu jadi adik. Dasar adik luknut" maki Varez pada salah satu adiknya yang memang selalu bisa diandalkan dalam segala hal.
Termasuk untuk menghadapi musuh-musuhnya yang kapan saja menyerangnya tanpa ampun dan mengenal waktu. Seperti sekarang ini. Mereka sedang menghindari mereka yang sedang mengincar nyawa Varez yang selalu menjadi barang pertaruhan dan memiliki bayaran sangat mahal bagi yang mau menerima tawaran tersebut.
"Habisnya gue suka melihat loe menderita. Seperti sekarang ini, loe akan langsung mampus jika tidak mau segera naik kemari. Dan loe bisa naik kemari gue jamin, loe nggak akan bisa turun setelah mereka pergi" jawab Elvaroz Malik Tomlinson, dimana dia adalah adiknya yang ketiga. Karena dia memiliki empat adik kembar yang wajahnya berbeda-beda satu sama lain, hanya sibungsu dan kakaknya yang wajahnya sangat mirip.
"Loe memang adik luknut. Jika saja loe tidak membantu gue, sudah gue pastikan akan gue berikan loe pada binatang piaraan Opa Zayn sekalian. Biar loe mampus juga lebih cepat" maki Varez yang sudah sangat kesal akan adiknya yang satu ini.
Bagaimana tidak kesal, jika saat sedang berbicara dengan nya saja tidak ada kata abang atau apapun yang menjadi embel-embelnya. Hanya dia saja yang bisa melakukan nya, karena yang lainnya tidak berani melakukan itu padanya. Apa lagi jika sudah menatap mereka dengan tatapan datar dan tajamnya.
"Kau saja yang tidak tahu jika gue sudah sangat akrab dengan peliharaan Opa Zayn. Tapi sudahlah, kenapa harus dijelaskan pada loe yang memiliki otak udang itu" ucap Elvaroz yang malah semakin membuat Varez semakin kesal dan ingin rasanya menelan adiknya ini hidup-hidup dan menghilangkan nya seperti buih dilautan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Vernon
kembarnya banyak amat,untung mukanya beda², kalo sama yang ada puyeng 😭
2023-10-17
2
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
wkwkwk ini ada dendam apa adek ama kakak ya, btw peliharaan nya apa ya?
2023-10-10
1
🟡ᴳᴿ🐅⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐
nama y kembar apa lg 4 , hanya yg kenal dekat yg dpt ngenalin k 4 y
klo yg awam seperti readers pasti msh keder😅yg ky gangsing muter2
wah Varez ternyata di atas pohon bersyukur banget adikmu bs menyelamatkan mu walaupun hrs nangkring di atas pohon🤭
yg penting aman itu nyawa mu Varez, krn nyawa gk ada serep y😅
2023-10-06
3