Bab 4. Dasar gadis aneh

MASIH FLASHBACK YA... YUK CEKIDOT...

Vanez menatap lekat pada gadis yang sedang mengobati lukanya dengan sangat telaten, bahkan dia terlihat meringis sesekali saat sedang mengolesi obat pada bagian luka pada Varez.

Dia juga meniup-niupi saat dia rasa apa yang menempel pada luka-luka tersebut sangat perih. Barulah dia membalutnya menggunakan kain kasa yang sudah dia siapkan tadi.

Saat sedang fokus membalut luka pada bagian-bagian tubuh Varez, dia bertanya pada gadis didepan nya.

"Kau belum menjawab pertanyaan saya tadi" ucap Varez menatap wajah Aluna yang sangat fokus pada mengobati lukanya.

"Maaf Tuan. Nama saya Aluna Tuan" jawab Aluna yang sama sekali tidak mengalihkan pandangan nya dari luka Varez yang sedang dia ovation.

"Aluna. Nama yang bagus, apa kau sudah lama bekerja di hotel ini?" tanya Varez merasa aneh dengan perasaan nya yang tiba-tiba merasa nyaman dengan gadis bernama Aluna.

"Apa anda mengatakan sesuatu Tuan?" tanya Aluna yang tidak terlalu jelas mendengar Varez berbicara, saking dia fokusnya pada luka-luka pria tersebut.

Hingga dia tidak bisa mendengar yang dikatakan oleh Varez, lalu dia menatapnya dengan tatapan penuh tanya pada Varez.

"Tidak ada. Lupakan saja" jawab Varez yang malah sedikit kesal akan pertanyaan dari gadis disampingnya itu. Entah kenapa dia merasa kesal saat Aluna hanya fokus pada lukanya saja, dibandingkan dengan dirinya sendiri.

Lalu Aluna hanya mengangguk. Tatapan nya tidak sengaja mengarah kesebuah foto dengan wajah pria yang sedang dia obati dan dia juga melihat nama yang begitu jelas dibawah foto tersebut.

Aluna mengernyitkan keningnya saat membaca nama Alvarez Einstein Tomlinson, dia baru mengingat dan menyadari jika nama itu adalah nama pemilik dari hotel tempatnya bekerja sekarang.

"Maaf Tuan, saya tidak tahu jika anda adalah pemilik hotel ini. Saya benar-benar minta maaf" ucap Aluna yang bangkit berdiri dan membungkuk beberapa kali dihadapan Varez.

"Jangan terlalu formal. Dan jangan pernah bilang pada siapa-siapa tentang adanya saya disini. Apa kau faham? Dan kau yang akan selalu stay disini sampai luka-luka saya sembuh kembali. Tidak ada penolakan" ucap Varez dengan penuh penekanan dan dia tidak ingin dibantah oleh Aluna.

"Ba-baik Tuan. Saya akan selalu ada untuk anda dan kapanpun anda butuhkan. Ini makanan yang anda pesan sebelumnya Tuan, saya akan mengambilkan obat untuk anda sebentar" ucap Aluna yang mengangguk dan dia segera beranjak dari sana untuk mengambil obat pereda rasa sakit untuk Varez.

"Hanya dia yang tidak takut padaku saat aku berpenampilan seperti ini. Siapa dia sebenarnya? Aku harus mencari tahu siapa dia sebenarnya, jangan sampai aku kecolongan akan masalah sebesar ini. Siapa yang tahu jika dia itu adalah musuhku yang menyamar" gumam Varez dengan pelan. Hanya dia saja yang bisa mendengar gumaman nya sendiri.

"Tunggu. Apa mungkin dia adalah suruhan seseorang yang dengan sengaja untuk bisa masuk dan disini tanpa aku sadari? Sebelum itu terjadi aku akan mencari tahu semuanya dengan jelas. Jika tidak bisa aku temukan, aku bisa meminta bocah tengik itu membantuku mendapatkan apa yang aku inginkan sampai dapat" gumamnya lagi sambil terus menatap kearah Aluna yang sedang berjalan kesana kemari seperti bola yang menggelinding dengan bebasnya tanpa beban sama sekali kelihatan nya.

Membuat Varez merasa bingung karena gadis itu begitu sangat bersemangat mengerjakan pekerjaan nya dengan sangat baik juga bersih, tanpa perduli jika dia sedang diperhatikan.

Perhatian Aluna pada Varez sangat berkesan untuk Varez. Bahkan Varez sudah sangat nyaman pada Aluna, bahkan dia sepertinya sudah sangat sehat berdekatan dengan Aluna. Hingga luka disekujur tubuhnya sudah tidak terasa sakit lagi.

"Tuan, kenapa anda tidak memakan makanan nya? Apa ini sudah tidak enak lagi? Apa mau saya ambilkan yang baru lagi untuk anda? Biar saya ambilkan dulu untuk anda" tanya Aluna melihat kearah makanan yang masih utuh diatas meja didepan Varez.

Aluna akan beranjak dari sana. Tapi saat akan pergi tangan nya ditahan oleh Varez, dia tidak ingin jika Aluna pergi dari sana meninggalkan nya sendiri.

"Tidak perlu. Kau kerjakan pekerjaan mu itu" ucap Varez memerintahkan Aluna untuk melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda karena mengobati lukanya.

Aluna hanya mengangguk dan mengerjakan apa yang Varez perintahkan padanya. Sedangkan Varez hanya diam memperlihatkan nya saja tanpa disadari oleh Aluna sedang sibuk bekerja membersihkan pakaian dan barang-barang yang berantakan oleh Varez.

'Apa dia tinggal disini selama ini? Tapi, kenapa dia bisa terluka separah itu? Apa mungkin dia habis berkelahi dengan seseorang, hingga dia terlelap seperti itu' gumam Aluna dalam hati, dia tidak seberani itu untuk bertanya pada Varez langsung akan keadaan nya sekarang.

Dia tetap fokus dan membersihkan seluruh ruangan dengan sangat bersih. Hingga kamar mandi Aluna bersihkan semua tanpa terlewatkan sedikitpun juga.

Setelah membersihkan semuanya, Aluna segera menuju Varez yang siapa tahu saja memerlukan bantuan nya. Tapi dia malah mengernyit heran saat melihat Varez tidak menyentuh makanan juga minuman yang dia bawakan.

Anehnya malah obat yang Varez minum tanpa makan dulu, membuat Aluna merasa sangat khawatir akan keadaan Varaz. Tapi saat dia menundukan wajahnya melihat wajah Varez, ternyata dia terlelap diatas sofa dengan posisi sangat tidak nyaman untuk orang yang sedang terluka parah seperti Varez sekarang.

"Apa dia tidak merasa sakit sama sekali? Atau dia ini robot yang tidak memiliki rasa sakit sama sekali?" gumam Aluna menatap wajah Varez yang sedang terlelap.

"Bagaimana caranya supaya dia tidur ditempat tidurnya nya saja? Jika membangunkan nya aku tidak tega, jika tidak dibangunkan, dia akan semakin sakit setelah bangun nanti. His, kenapa jadi aku yang ngerasa kagak enak gini sih" gumamnya lagi sambil mengacak-ngacak rambutnya sendiri merasa bingung harus berbuat apa. Lalu dia menghentikan aksinya dan menatap wajah tampan Varez dengan lekat.

"Kenapa dia itu begitu tampan dan sangat imut untuk ukuran seorang pria? Iiihh, aku ini bicara apa sih. Aneh-aneh saja, bagaimana jika dia mendengarnya? Bisa bahaya hidup aku selanjutnya. Semoga saja anda tidak mendengar apa yang saya katakan ini Tuan. Karena memang tidak pantas untuk anda dengarkan, maaf" ucap Aluna malah berbicara sendiri pada Varez yang sedang terlelap.

Sedangkan Varez yang mendengar celotehan Aluna menahan senyuman nya. Bahkan dia ingin sekali tertawa terbahak-bahak mendengarnya, jika saja dia sedang tidak berpura-pura tidur. Sudah sejak tadi dia akan tertawa terbahak-bahak mendengarkan Aluna bergumam didepan wajahnya itu.

Tapi Varez tidak ingin jika Aluna merasa malu, karena dia sebenarnya mendengar semua ucapan nya.

'Apa dia tidak sadar, jika sejak tadi aku hanya pura-pura tidur saja? Bahkan sejak tadi aku memperhatikan nya, dasar gadis aneh' ucap Varez dalam hati sambil terus menahan senyuman nya dan terus berpura-pura tidur sejak tadi.

Tanpa mau merubah posisinya sama sekali, walau sebenarnya dia sangat pegal dan ingin berpindah posisi menjadi berbalik. Apa lagi tangan nya yang sedang terluka parah membuatnya tidak bisa bergerak dengan leluasa.

Terpopuler

Comments

4U2C

4U2C

𝐕𝐀𝐑𝐄𝐙 𝐲𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐕𝐀𝐍𝐄𝐙.

2023-10-21

1

🦊⃝ℳᴀᴋ ᴇͭɴͥᴛᷤᴏᷤᴋͣ᚛➣

🦊⃝ℳᴀᴋ ᴇͭɴͥᴛᷤᴏᷤᴋͣ᚛➣

biar aneh juga kamu tertarik Rez 😒😒😒

2023-10-19

1

🦊⃝ℳᴀᴋ ᴇͭɴͥᴛᷤᴏᷤᴋͣ᚛➣

🦊⃝ℳᴀᴋ ᴇͭɴͥᴛᷤᴏᷤᴋͣ᚛➣

Cie.... Varez wafer... oops, baper ding😊😁😁

2023-10-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!