Insiden ijab kabul
Saya pulang jam sembilan malam, setelah acara ngajar les selesai dan setelah acara belanja bulanan juga selesai. Saya meletakan semua bahan masakan di kulkas, seperti ; Tahu, tempe, Ayam, dan beberapa sayuran.
Ini belanja bulananku yang kedua setelah menikah dengan Luna, omong-omong tentang menikah sebenarnya saya masih tidak paham tentang semua ini.
Saya memang menganggap Luna tanggung jawabku, menganggap dia istriku meski aku tidak yakin apa dia menganggapku suaminya atau sekedar teman satu atapnya saja, eh bisa saja dia tidak menganggapku teman.
Terakhir saya meletakan telur dalam kulkas, lalu susu kesukaan Luna. Tidak banyak yang saya tahu tentang Luna, meski begitu mungkin saya sedikit lebih menerima keberadaannya di keseharian ku, mungkin saja demikian.
Aluna Ratu Az-Zahra, nama yang indah untuk wanita nakal seperti dia, ya saya memanggilnya nakal karena dia memang demikian selain itu dia juga super menyebalkan, mungkin juga sama seperti saya.
Dulu, sewaktu hari ijab kabul, dia menggunakan kebaya putih, jujur saja itu membuatnya pangling, di tambah dengan make-up yang dia kenakan, hampir saja kupikir dia bidadari sebelum dia berbuat ulah.
Waktu acara ijab kabul selesai pak penghulu membisikan sesuatu di telingaku katanya gini
"Itu istrinya di cium lho keningnya." Bisiknya. saya meneguk ludahku sendiri, dan mulai menatap Luna horor, dia juga sama menatapku kali ini dia menatapku dengan raut mengancam saya tahu tatapannya bilang. Jangan lakukan itu!
Ku lihat Mama mengangguk juga Papa, tidak ada pilihan lain saya harus melakukannya meski saya tidak menyukainya, ya meski Sekarang menjadi candu.
Saat saya akan mendaratkan bibirku di keningnya tiba-tiba dia memukul pipiku keras, kurasa saat itu pipiku sudah sangat-sangat merah, entah karena sakit, malu, atau marah bisa juga ketiga-tiganya. saya menatapnya tajam sambil mengontrol emosional ku.
Dia hanya mengedikan bahu lalu berdiri dan meninggalkan kami semua. Para tamu juga ikut menatap kami bingung. Pihak keluarga kami memaklumi hal itu karena kami menikah tanpa di dasari cinta dan sayang.
Mama menyuruhku menemaninya.
saua berjalan mendekatinya yang sedang duduk di kursi sambil menenteng gelas.
"Mau apa lo kesini." Katanya tajam, dia meletakan minumnya di meja bundar, saya ikut duduk dan membisikan sesuatu padanya
"Lo menyebalkan!" Bisikku tajam, dia hanya mengedikan bahunya lalu menatapku sambil menyeringai jahat.
"Kan gue udah bilang, gue menerima ini supaya lo menderita." Bisiknya, lalu pergi meninggalkanku begitu saja.
Cuplikan episode selanjutnya...
"Lo ngapain tidur di kamar gue!"
Saya menguap lebar, lalu menatap ke arah Luna yang sedang menatapku tajam.
"Lo nggak ngapa-ngapain gue kan!"
Saya tersenyum kecut, lalu menatapnya. Dia menatapku semakin tajam.
BRUG!
dia meninju bahuku kencang, reflek saya mengaduh, padahal dia baru saja bangun, tapi tenaganya sudah sekuat ini.
Dia menyibak selimut yang membungkus tubuhnya, lalu ber puh lega.
"Semalem gue ketiduran." Gumamku menjelaskan.
Saya yang sedang bersender di dinding segera duduk normal dan memindahkan kakiku menginjak lantai.
Memang benar kok, semalam itu saat saya membisikan doa untuk Luna saya tidak sengaja ikut berbaring di kasurnya, bukan tidak sengaja sih, tapi ayolah, bolehkan jika aku memeluk isteriku sendiri. Hanya memeluk, tolong garis bawahi.
"Sudah jam lima, gue mau solat." Seruku, lalu berdiri dan meninggalkannya yang masih memeriksa pakaiannya. Entah apa yang dia periksa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Nurul Winda
bisa gak Thor gausah di jelasin episode selanjutnya gimana? kalo di jelasin kan ga seru kalo udah tau duluan
2021-11-01
3
ESM
bsa di koreksi kata2 lg Thor klow aku pakein yaa seterusnya jha jgn lg pake kata saya biar bacanya tdk bingung gtu
2021-08-07
1
pak kumis
Alur ceritanya mundur maju
2021-06-19
1