Sandiwara

Setelah seharian keliling mencari pekerjaan yang tidak berhasil, kini Kaivan sedang memasak untuk makan malam.

Kaivan selalu ingin melihat istrinya terlihat cantik dan awet muda, maka nya Kaivan selalu menyiapkan masakan yang sehat buat nya.

Selain masakan yang sehat, Kaivan juga selalu menyiapkan jus buah agar stamina Danisa selalu fresh.

Kaivan sangat mencintai Danisa begitu pun dengan Danisa, tapi cinta Danisa tidak sebesar cinta Kaivan.

Cinta Danisa sedang di uji oleh keadaan Kaivan yang menjadi pengangguran saat ini hingga membuat hati Danisa goyah dan rasa cinta nya hilang kepada Kaivan.

Kaivan memang sudah merasa kalau saat ini Danisa sedikit berubah kepada nya, tapi Kaivan akan terus berusaha agar Danisa kembali menjadi Danisa yang dulu yang sangat mencintai nya.

Tidak terasa masakan Kaivan pun sudah selesai lalu Kaivan menata nya dengan cantik di atas meja.

Kaivan menatap meja makan yang sudah tersedia dengan berbagai masakan hasil olahan nya dengan bibir tersenyum.

"Semua sudah selesai, saat nya mandi." Gumam Kaivan lalu berlalu dari ruang makan menuju kamar nya.

*************

Sementara Danisa kini sedang di lobi perusahaan, sebelum pulang dia kembali membicarakan soal rencana nanti malam.

"Nanti malam jangan lupa." Ucap Danisa kepada Rama.

"Siap, jam delapan kan?" Tanya Rama.

"Iya, karena biasa nya kita sehabis makan malam nonton siaran televisi dulu, jadi pas banget momen nya." Jawab Danisa.

"Ya sudah persiapkan saja diri kalian berdua dan buat suami Danisa percaya kalau kalian ada hubungan." Ucap Riri.

"Oke kalau begitu kita pulang sekarang." Ucap Soni.

"Bye."

Akhir nya mereka pun berpencar dan pulang ke rumah masing-masing.

Danisa menghembuskan nafas nya, dia terus melajukan mobil nya sambil memikirkan apa yang akan dia ucapkan nanti malam dengan Rama.

"Dulu aku sangat mencintai kamu mas, tapi semenjak kamu jadi pengangguran dan ditambah banyak bicara, rasa cinta ku hilang seketika, saat ini aku ingin sekali menjauh dari kamu dari kehidupan kamu, aku sudah capek." Gumam Danisa sambil terus melajukan mobil nya.

Mobil Danisa pun masuk ke halaman rumah nya, terlihat Kaivan sudah berdiri menyambut kepulangan nya.

"Dunia sudah terbalik." Gumam Danisa sambil menatap Kaivan dari dalam mobil nya.

Dengan rasa malas Danisa pun keluar dari dalam mobil dan menghampiri suami nya.

"Selamat datang sayang, bagaimana hari ini, kamu pasti capek ya?" Tanya Kaivan sambil memeluk istri nya.

"Ya seperti biasa nya mas." Jawab Danisa lalu melepaskan pelukan nya.

Kaivan membawakan tas kerja Danisa lalu memeluk Danisa dari samping dan membawa nya masuk ke dalam rumah.

"Kamu mandi dulu, baju dan makanan nya sudah mas siapkan, mas tunggu di ruang makan." Ucap Kaivan lalu mencium kening Danisa.

Danisa hanya diam lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.

Danisa masuk ke dalam bathub dengan air hangat yang sudah di siapkan oleh Kaivan.

Sejenak Danisa memejamkan ke dua mata nya, dia merasakan relaksasi mandi nya dengan harum aromatherapy yang di keluarkan dari wangi sabun.

Rasa capek karena seharian bekerja dan di rumah harus mendengarkan segala ocehan dari suami nya kini hilang semua nya, yang ada Danisa merasa nyaman dan tubuh yang segar.

"Sayang, kamu sudah selesai belum mandi nya." Teriak Kaivan sambil mengetuk pintu kamar mandi.

"Ya sebentar." Jawab Danisa lalu turun dari bathub dan mengambil jubah handuk yang sudah d sediakan oleh Kaivan.

Danisa keluar dengan wajah segar nya, rambut nya yang masih basah menambah wajah nya terlihat cantik hingga membuat Kaivan selalu terpana menatap nya.

"Istri ku memang wanita tercantik di jagad raya ini, sekarang kamu pakai baju nya jangan lupa sedikit bersolek, mas tunggu di meja makan, malam ini mas sudah masakin kamu makanan kesukaan kamu dan jus buah naga tanpa gula, dan satu lagi mas juga su_" Danisa membekap mulut Kaivan lalu membawa nya keluar dari kamar.

"Kalau mas mau nunggu aku di meja makan, maka mas pergi sekarang juga, aku mau pakai baju dulu." Ucap Danisa lalu menutup dan bahkan mengunci pintu kamar nya.

"Ya Tuhan, kenapa dia jadi cerewet begini, aku sudah ngga tahan harus lebih lama lagi tinggal bersama dia, lama-lama aku stres." Gumam Danisa lalu memakai baju yang sudah di siapkan suami nya.

Sementara Danisa sedang mengganti baju dan bersolek, Kaivan sudah duduk manis menunggu sang istri tercinta untuk makan malam bersama.

Sambil menunggu Kaivan melihat ponsel nya untuk mencari lowongan kerja.

Tidak berapa lama Danisa pun datang menghampiri dan duduk di sampingnya Kaivan.

"Segar banget istri cantik mas ini, seharian ini kamu pasti sangat capek bekerja, maka dari itu kamu harus makan banyak." Ucap Kaivan sambil memberikan piring yang sudah penuh dengan nasi, lauk dan juga sayur.

Danisa mulai menyantap makanan yang di buat suami nya.

Kaivan tersenyum melihat istri nya makan dengan sangat lahap, Kaivan menatap piring istri nya, terlihat sayur nya tidak di makan oleh Danisa.

"Sayang, sayur nya di makan dong, kamu tahu ngga manfaat sayur ini sangat besar sekali, selain sehat, sayur ini juga mencegah dan mengurangi stres, sayur juga akan membuat kamu awet muda, selain itu sayur jug_"

"Stop, kalau mas bicara terus aku tidak mau melanjutkan makan nya." Ancam Danisa membuat Kaivan langsung terdiam.

Mereka berdua pun akhirnya menyelesaikan makan malam nya.

Danisa dan Kaivan kini sudah duduk berdampingan sambil melihat layar televisi.

Sesekali mata Danisa melihat layar ponsel nya, "Mana sih Rama ini, kata nya mau menghubungi ku dan membuat suami ku cemburu." Gumam bathin Danisa.

Tidak berapa lama suara ponsel Danisa pun berdering membuat Danisa langsung menerima panggilan dari Rama.

"Halo Rama." Sapa Danisa dengan nada manja nya.

"Aku belum tidur kok, aku akan selalu ada waktu buat kamu." Ucap Danisa sambil melirik suami nya sekilas.

Kaivan yang di lirik pun masih anteng menatap layar televisi nya seakan-akan dia tidak mendengar ucapan manja istri nya dengan pria lain.

"Kenapa? Kangen ya? Aku memang pantas untuk di kangenin kok, oh iyah gimana acara besok jadi kan?" Lagi-lagi Danisa menjawab nya dengan nada yang manja membuat telinga Kaivan mulai panas mendengar nya.

Dari awal istri nya menerima panggilan dari Rama, sebenar nya dada Kaivan sudah bergemuruh, Kaivan cemburu tapi sebisa mungkin Kaivan menahan nya.

Danisa terus berbicara dengan Rama seolah-olah Rama itu pacar nya, sesekali mata nya melirik ke arah suami nya hanya untuk memastikan suami nya marah atau tidak, suami nya cemburu atau tidak.

Episodes
1 Resep Ala Kaivan
2 Ingin Berpisah
3 Jus Wortel
4 Mati Rasa
5 Sembuh
6 Sandiwara
7 Menyerah
8 Meminta Izin
9 Bebas
10 Menawarkan Pekerjaan
11 Permintaan Danisa
12 Kembali mengoceh
13 Mulai Kerja
14 Kerja Sama
15 Ego Yang Tinggi
16 Kepala Keluarga
17 Jatuh Hati
18 Nontom
19 Baad Mood
20 Membuntuti
21 Sandiwara
22 Merasa Bersalah
23 Empat Mata
24 Kaget
25 Menyesal
26 Mencari Kaivan
27 Nasi Goreng Kesukaan
28 Tekad
29 Penyesalan
30 Maria
31 Vanis
32 Hamil
33 Kerja Keras
34 Sesuatu
35 Baju Hamil
36 Perdana
37 Istimewa
38 Tidak Asing
39 Mencari Danisa
40 Terngiang
41 Salah Tingkah
42 Ruang Bersalin
43 Penasaran
44 Melahirkan
45 Tidak Percaya
46 Salah Paham
47 Bingung
48 Sayang
49 Terima Kasih
50 Memaafkan
51 Lupa
52 Vanesha Precilia Putri Kaivan
53 Pulang Dari Rumah Sakit
54 Mencari Di Kala Butuh
55 Sayang
56 Penyambutan
57 Cemburu
58 Cemburu
59 Romantis
60 Ikhlas
61 Di Terima
62 Kangen
63 Mengikhlaskan
64 Romantis
65 Ngga Enak Hati
66 Teguh
67 Dapat Kabar
68 Gemas
69 Kedatangan Dinda Ke Garmen Vanis
70 Kesaksian Norman
71 Makan Berdua
72 Usut Tuntas
73 Mengajak Kerja Sama
74 Menjaga nya
75 Dinda
76 Bingung
77 Dilema
78 Jujur
79 Melupakan Semuanya
80 Menyesal
81 Kita
82 Menemui nya
83 Sesak
84 Pacaran
85 Nyaman
86 Menahan Amarah
87 Membahagiakan Danisa
88 Teman Curhat
89 Mengantarkan Ke Bandara
90 Berharap
91 Izin
92 Selesai Acara
93 Senyum Kaivan
94 Positif
95 Kurang Tidur
96 Makan Soto
97 Kedekatan Vanes dan Dokter Mila
98 Tidak Bisa Berkutik
99 Ekstrim
100 Proyek Besar
101 Bayi Laki-laki
102 Virza
103 Merayu Vanesa
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Resep Ala Kaivan
2
Ingin Berpisah
3
Jus Wortel
4
Mati Rasa
5
Sembuh
6
Sandiwara
7
Menyerah
8
Meminta Izin
9
Bebas
10
Menawarkan Pekerjaan
11
Permintaan Danisa
12
Kembali mengoceh
13
Mulai Kerja
14
Kerja Sama
15
Ego Yang Tinggi
16
Kepala Keluarga
17
Jatuh Hati
18
Nontom
19
Baad Mood
20
Membuntuti
21
Sandiwara
22
Merasa Bersalah
23
Empat Mata
24
Kaget
25
Menyesal
26
Mencari Kaivan
27
Nasi Goreng Kesukaan
28
Tekad
29
Penyesalan
30
Maria
31
Vanis
32
Hamil
33
Kerja Keras
34
Sesuatu
35
Baju Hamil
36
Perdana
37
Istimewa
38
Tidak Asing
39
Mencari Danisa
40
Terngiang
41
Salah Tingkah
42
Ruang Bersalin
43
Penasaran
44
Melahirkan
45
Tidak Percaya
46
Salah Paham
47
Bingung
48
Sayang
49
Terima Kasih
50
Memaafkan
51
Lupa
52
Vanesha Precilia Putri Kaivan
53
Pulang Dari Rumah Sakit
54
Mencari Di Kala Butuh
55
Sayang
56
Penyambutan
57
Cemburu
58
Cemburu
59
Romantis
60
Ikhlas
61
Di Terima
62
Kangen
63
Mengikhlaskan
64
Romantis
65
Ngga Enak Hati
66
Teguh
67
Dapat Kabar
68
Gemas
69
Kedatangan Dinda Ke Garmen Vanis
70
Kesaksian Norman
71
Makan Berdua
72
Usut Tuntas
73
Mengajak Kerja Sama
74
Menjaga nya
75
Dinda
76
Bingung
77
Dilema
78
Jujur
79
Melupakan Semuanya
80
Menyesal
81
Kita
82
Menemui nya
83
Sesak
84
Pacaran
85
Nyaman
86
Menahan Amarah
87
Membahagiakan Danisa
88
Teman Curhat
89
Mengantarkan Ke Bandara
90
Berharap
91
Izin
92
Selesai Acara
93
Senyum Kaivan
94
Positif
95
Kurang Tidur
96
Makan Soto
97
Kedekatan Vanes dan Dokter Mila
98
Tidak Bisa Berkutik
99
Ekstrim
100
Proyek Besar
101
Bayi Laki-laki
102
Virza
103
Merayu Vanesa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!