Jus Wortel

Danisa membuka pintu rumah nya dengan perlahan lalu masuk ke dalam.

Ke dua mata Danisa melihat ke arah sekitar rumah nya dengan harapan suami nya tidak ada di rumah nya.

Dengan gerakan mengendap Danisa masuk ke dalam rumah lalu mencari suami nya ke ruang dapur.

Dan ternyata benar saja, Kaivan suami nya sedang berkutat di dapur menyiapkan makanan untuk makan malam.

Danisa tersenyum dan akan mulai melancarkan aksi nya yang sudah di rencanakan dengan teman-teman nya.

Danisa menuju ruang keluarga dan merebahkan tubuh nya di sofa panjang dengan sepatu sandal yang masih ia pakai, tas kerja nya sengaja ia simpan di sembarang tempat.

Danisa mengambil remot televisi lalu menyalakan nya.

Dengan santai nya Danisa melihat acara televisi sambil rebahan, sebenar nya Danisa ingin membersihkan tubuh nya karena sangat lengket seharian bekerja, tapi dia menahan nya agar sang suami merasa jijik dan menjauhi nya.

Kavian yang baru saja selesai masak mendengar suara televisi menyala.

"Apa Danisa sudah pulang." Gumam Kaivan sambil membuka celemek yang dia pakai lalu menggantungkan nya di tempat biasa.

Kaivan berjalan menuju ruang keluarga dan melihat istri nya sedang rebahan di atas sofa.

"Sayang kamu sudah pulang?" Tanya Kaivan sambil menghampiri Dania.

Danisa tidak menjawab nya dia fokus dengan acara televisi nya, sebenar nya Danisa mendengar pertanyaan dari Kaivan, tapi Danisa sengaja tidak menjawab nya dengan harapan Kaivan marah.

"Kamu ini, kalau mau istirahat itu buka dulu sepatu nya, jangan di biasakan seperti ini." Ucap Kaivan yang mulai mengoceh sambil membukakan sepatu Danisa.

"Kalau sudah membuka sepatu nya kamu langsung pergi mandi biar tubuh kamu segar dan tidak lengket, seharian kan kamu habis bekerja pasti keringat pada nempel di kulit mulus mu ini." Ucap Kaivan lalu mencium Danisa.

Danisa yang merasa terganggu dengan Kaivan pun bangun dan duduk, tapi ke dua mata nya masih fokus ke layar televisi.

"Jangan dekat-dekat mas, aku bau kecut." Ucap Danisa tanpa menoleh nya.

"Mana coba sini." Ucap Kaivan lalu mencium tubuh Danisa membuat Danisa merasa risih di buat nya.

"Aku malah suka banget dengan wangi kecut kamu sayang, wangi tubuh kamu sepulang kerja ini malah membuat aku semakin bergairah dan semakin sayang sama kamu,." Ucap Kaivan sambil terus mengendus-endus tubuh Danisa.

Kaivan bangun dari duduk nya membuat Danisa sedikit menyunggingkan sebuah senyuman.

"Kamu ngga suka kan kalau aku ngga mandi, kamu risih kan dengan bau kecut ku mas." Gumam Danisa di dalam hati nya.

Semua di luar ekspetasi Danisa, Kaivan bangun dari duduk nya bukan karena merasa ngga suka dengan bau kecut dari tubuh Danisa, tapi Kaivan langsung menggendong tubuh Danisa dan membawa nya ke ruang makan.

Danisa kaget dan meronta dengan apa yang di lakukan suami nya.

"Lepaskan mas, aku belum mandi, aku masih bau." Ucap Danisa sambil meronta ingin di turunkan.

"Ngga apa-apa, aku suka dengan bau tubuh mu ini." Ucap Kaivan sambil mencium Danisa.

Kaivan menurun kan Danisa dan menyuruh nya duduk di sebuah kursi, sedangkan Kavan menyiapkan jus untuk Danisa.

Danisa yang sudah mempersiapkan semua nya mengeluarkan sesuatu dari dalam saku baju nya.

Danisa mengingat kata Soni kalau obat yang sedang dia pegang ini akan membuat orang mati rasa, dan ketika itu terjadi kepada Kaivan, maka di pastikan Kaivan tidak akan banyak bicara.

"Sayang ini jus wortel nya." Ucap Kaivan sambil menata dua gelas jus wortel di atas meja.

Danisa hanya mengangguk sambil tersenyum, sedangkan tangan nya sudah siap dengan obat yang akan dia campurkan ke dalam jus milik Kaivan suami nya.

"Sebentar aku ambilkan makanan nya dulu." Ucap Kaivan lalu membelakangi Danisa dan mengambil makanan yang sudah dia olah.

Selagi Kaivan sedang menyiapkan makanan nya, Danisa langsung memasukan obat nya ke dalam gelas jus yang ada di hadapan nya.

"Ini lah saat nya kamu akan merasakan rasa dalam lidah kamu, dan setelah ini kamu tidak akan banyak bicara lagi." Gumam bathin Danisa sambil memasukan obat nya ke dalam gelas.

Danisa langsung memasukan kembali sisa obat nya ke dalam saku baju nya dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Makanan nya sudah siap sayang." Ucap Kaivan sambil menata makanan di depan Danisa.

"Minumlah mas." Ucap Danisa dengan sedikit tersenyum.

Dengan wajah bahagia nya Kaivan pun mengambil gelas yang di berikan Danisa lalu meminum nya hingga habis setengah gelas.

"Pokok nya kamu harus banyak makan makanan yang sehat dan jangan lupa kamu harus makan buah atau jus, mas ngga mau kalau kamu harus sakit , mas ngga akan sanggup melihat kamu sakit, mas sangat mencintai kamu, kamu tahu ngga kegunaan jus itu untuk apa? Selain untuk meningkatkan ke dua mata kita, jus wortel ini juga membantu mengurangi resiko kanker, membantu mencegah kram di perut khusus nya buat wanita di kala mens_" Danisa langsung menutup mulut Kaivan karena sudah jengah mendengar ucapan dari Kaivan.

"Sudah ngga perlu di jelaskan secara panjang lebar, kalau aku di suruh mencicipi hasil makanan mas, maka mas diam dan makan juga." Ucap Danisa lalu melepaskan tangan nya yang sedang membekap mulut Kaivan.

Kaivan terdiam dan mulai menyantap makanan nya, tapi begitu makanan itu masuk ke dalam mulut nya, Kaivan merasa aneh dengan rasa makanan nya.

"Sayang, apa masakan mas enak?" Tanya Kaivan sambil menatap wajah istri nya, Kaivan melihat kalau istri nya sangat menikmati sekali masakan nya.

"Enak mas, apa pun yang di masak sama kamu rasa nya pasti enak." Jawab Danisa jujur, masakan Kaivan memang enak, dan rasa nya ngga jauh beda dengan masakan restoran.

"Tapi kenapa aku tidak merasakan apa-apa ya? Ini masakan nya atau lidah ku yang bermasalah." Gumam Kaivan yang masih bisa di dengar oleh Danisa.

Danisa yang mendengar nya pun pura-pura tidak mendengar apa pun.

"Bagus, berarti obat nya sudah bekerja, makasih Son, obat nya manjur sekali, sekarang mas Kaivan diam ngga banyak bicara lagi." Gumam bathin Danisa sambil terus menyantap makanan nya.

Kaivan terus merasakan lidah nya yang tidak bisa merasakan apa-apa, kembali Kaivan mengambil jus nya lalu kembali menenggak nya.

"Kenapa jus ini tidak ada rasa nya, bukan nya tadi ada rasa nya." Gumam bathin Kaivan sambil menatap gelas jus di hadapan nya.

Kaivan benar-benar bingung di buat nya, tadi dia sempat merasakan rasa pada jus wortel, tapi sekarang lidah nya sama sekali tidak bisa merasakan apa pun.

Episodes
1 Resep Ala Kaivan
2 Ingin Berpisah
3 Jus Wortel
4 Mati Rasa
5 Sembuh
6 Sandiwara
7 Menyerah
8 Meminta Izin
9 Bebas
10 Menawarkan Pekerjaan
11 Permintaan Danisa
12 Kembali mengoceh
13 Mulai Kerja
14 Kerja Sama
15 Ego Yang Tinggi
16 Kepala Keluarga
17 Jatuh Hati
18 Nontom
19 Baad Mood
20 Membuntuti
21 Sandiwara
22 Merasa Bersalah
23 Empat Mata
24 Kaget
25 Menyesal
26 Mencari Kaivan
27 Nasi Goreng Kesukaan
28 Tekad
29 Penyesalan
30 Maria
31 Vanis
32 Hamil
33 Kerja Keras
34 Sesuatu
35 Baju Hamil
36 Perdana
37 Istimewa
38 Tidak Asing
39 Mencari Danisa
40 Terngiang
41 Salah Tingkah
42 Ruang Bersalin
43 Penasaran
44 Melahirkan
45 Tidak Percaya
46 Salah Paham
47 Bingung
48 Sayang
49 Terima Kasih
50 Memaafkan
51 Lupa
52 Vanesha Precilia Putri Kaivan
53 Pulang Dari Rumah Sakit
54 Mencari Di Kala Butuh
55 Sayang
56 Penyambutan
57 Cemburu
58 Cemburu
59 Romantis
60 Ikhlas
61 Di Terima
62 Kangen
63 Mengikhlaskan
64 Romantis
65 Ngga Enak Hati
66 Teguh
67 Dapat Kabar
68 Gemas
69 Kedatangan Dinda Ke Garmen Vanis
70 Kesaksian Norman
71 Makan Berdua
72 Usut Tuntas
73 Mengajak Kerja Sama
74 Menjaga nya
75 Dinda
76 Bingung
77 Dilema
78 Jujur
79 Melupakan Semuanya
80 Menyesal
81 Kita
82 Menemui nya
83 Sesak
84 Pacaran
85 Nyaman
86 Menahan Amarah
87 Membahagiakan Danisa
88 Teman Curhat
89 Mengantarkan Ke Bandara
90 Berharap
91 Izin
92 Selesai Acara
93 Senyum Kaivan
94 Positif
95 Kurang Tidur
96 Makan Soto
97 Kedekatan Vanes dan Dokter Mila
98 Tidak Bisa Berkutik
99 Ekstrim
100 Proyek Besar
101 Bayi Laki-laki
102 Virza
103 Merayu Vanesa
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Resep Ala Kaivan
2
Ingin Berpisah
3
Jus Wortel
4
Mati Rasa
5
Sembuh
6
Sandiwara
7
Menyerah
8
Meminta Izin
9
Bebas
10
Menawarkan Pekerjaan
11
Permintaan Danisa
12
Kembali mengoceh
13
Mulai Kerja
14
Kerja Sama
15
Ego Yang Tinggi
16
Kepala Keluarga
17
Jatuh Hati
18
Nontom
19
Baad Mood
20
Membuntuti
21
Sandiwara
22
Merasa Bersalah
23
Empat Mata
24
Kaget
25
Menyesal
26
Mencari Kaivan
27
Nasi Goreng Kesukaan
28
Tekad
29
Penyesalan
30
Maria
31
Vanis
32
Hamil
33
Kerja Keras
34
Sesuatu
35
Baju Hamil
36
Perdana
37
Istimewa
38
Tidak Asing
39
Mencari Danisa
40
Terngiang
41
Salah Tingkah
42
Ruang Bersalin
43
Penasaran
44
Melahirkan
45
Tidak Percaya
46
Salah Paham
47
Bingung
48
Sayang
49
Terima Kasih
50
Memaafkan
51
Lupa
52
Vanesha Precilia Putri Kaivan
53
Pulang Dari Rumah Sakit
54
Mencari Di Kala Butuh
55
Sayang
56
Penyambutan
57
Cemburu
58
Cemburu
59
Romantis
60
Ikhlas
61
Di Terima
62
Kangen
63
Mengikhlaskan
64
Romantis
65
Ngga Enak Hati
66
Teguh
67
Dapat Kabar
68
Gemas
69
Kedatangan Dinda Ke Garmen Vanis
70
Kesaksian Norman
71
Makan Berdua
72
Usut Tuntas
73
Mengajak Kerja Sama
74
Menjaga nya
75
Dinda
76
Bingung
77
Dilema
78
Jujur
79
Melupakan Semuanya
80
Menyesal
81
Kita
82
Menemui nya
83
Sesak
84
Pacaran
85
Nyaman
86
Menahan Amarah
87
Membahagiakan Danisa
88
Teman Curhat
89
Mengantarkan Ke Bandara
90
Berharap
91
Izin
92
Selesai Acara
93
Senyum Kaivan
94
Positif
95
Kurang Tidur
96
Makan Soto
97
Kedekatan Vanes dan Dokter Mila
98
Tidak Bisa Berkutik
99
Ekstrim
100
Proyek Besar
101
Bayi Laki-laki
102
Virza
103
Merayu Vanesa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!