Chapter 19 - Rencana Membuka Klinik Kecantikan

Musim dingin tiba dan Kak Callista serta kak Adeline telah tiba dirumah untuk liburan sekolah.

Tahun Depan adalah tahun terakhir kak Adeline Disekolah dan Akan segera lulus.

Kakak Kemungkinan akan Di tempatkan di Rumah sakit ibu kota tapi sepertinya ibu lebih suka kakak membuka klinik sendiri.

"Kakak, apa yang akan kamu lakukan saat lulus nanti? "

Aku bertanya pada kak Adeline tentang masa depannya.

"Hmm, Gerald, aku juga bingung, Apa kamu punya saran? "

Kak Adeline juga sepertinya sedang kebingungan.

"Kakak, Bukankah kakak lebih ingin menjadi stylish? "

"Yah, aku memang menyukai mode dan kecantikan, Callista. Tapi, aku memiliki kemampuan Heal. aku harus menggunakannya untuk menolong orang"

Mendengar diskusi kak Adeline dan kak Callista, aku mulai memikirkan ide.

Antara keinginan kakak dan kemampuan kakak.

"Kak Adeline, bagaimana jika membuka klinik kecantikan sendiri? "

"Klinik kecantikan? "

"Benar, Kak. menurutku kecantikan sangat membutuhkan Heal dan teknik pengobatan untuk menjaga kualitas kecantikan"

"Tapi, apakah ini boleh? "

"Kakak, kakak melihat ibu kan? "

"Ya, Tentu saja"

"Apa yang kakak pikirkan jika melihat wajah ibu? "

Aku mencoba mengecek penilaian kakak soal ibu. jika kakak sadar kakak tentu akan tahu bagaimana pentingnya perawatan kecantikan.

"Hmm, setelah kamu mengatakannya, aku merasa ibu semakin muda"

"Benar, Kak. Aku membantu perawatan ibu dengan teknik akupuntur dan heal. Kakak bisa melihat hasilnya bukan?

Menurutku, kakak bisa mewujudkan impian kakak sebagai stylish dengan tetap menjaga kemampuan kakak sebagai dokter. "

"Benarkah? "

"Tentu saja, Kak. aku akan mendukung kakak sekuat tenaga"

"Aku juga, Kak. Jika Kakak membutuhkan bantuanku, katakan saja kak"

Dengan dukunganku dan Kak Callista, kakak sepertinya sudah mulai membayangkannya.

"Baiklah, aku rasa aku juga menyukainya. Tapi dari mana kita harus mulai? "

Kakak Bertanya dengan Bingung karena tidak tahu harus memulai dari mana.

"Kak Adeline, paling pertama adalah Ayah dan ibu setuju dulu sebelum kita memulainya"

"Benar juga, mari kita tanyakan saat makan malam nanti"

Kami sudah sepakat akan membicarakan ini dan kembali ke kamar masing-masing.

***

Saat Makan Malam

"Ayah, Aku ingin meminta sesuatu"

"Gerald? ada apa? "

Ayah bingung karena aku tiba-tiba mengatakan itu.

Pada dasarnya ayah tahu semenjak aku sadar dari keracunan, aku tidak pernah berinisiatif meminta sesuatu pada ayah.

"Ayah, Aku berharap kakak bisa membuka klinik kecantikan di ibukota ini. Bisakah ayah dan ibu menyetujuinya? "

"Klinik Kecantikan? "

ayah bertanya dengan bingung.

"Adeline, maksudnya klinik kecantikan adalah untuk merawat kecantikan para wanita? "

Ibu terdengar sangat bersemangat saat mengatakan itu.

"Benar, ayah, ibu. Aku sebelumnya berkeinginan menjadi stylish tapi aku memiliki sihir heal dan memiliki kewajiban menolong orang. Gerald menyarankan untuk membuka klinik kecantikan.

Bukankah ini juga termasuk menolong para wanita? "

Kakak mengatakan itu pada ayah dengan Harapan ayah dan ibu paham keinginannya.

"Hmm, itu-"

"Sayaaang, apa yang kamu pikirkan lagi? ini sangat hebat. aku yakin kami para wanita sangat membutuhkan inovasi ini"

Ibu sepertinya sangat mendukung klinik kecantikan ini. Bagaimanapun, ibu tahu manfaat dari klinik kecantikan ini.

"Hei, istriku. Kenapa kamu sangat menggilai perawatan seperti ini? Bukankah aku sudah memberimu banyak kosmetik? "

"Sayangku, apa kamu sadar aku sudah tidak pernah memakai itu? "

"E~h, apakah begitu? "

Ayah sepertinya tidak sadar kalau ibu sudah berhenti menggunakan kosmetik.

"Tentu saja, Gerald yang melarangku menggunakannya."

Ah, Agar kalian tidak salah sangka, kosmetik ini adalah bedak bubuk.

"E~h , Apakah seperti itu Gerald? "

"Benar, Ayah. Aku mengecek kosmetik ibu dan ada beberapa kandungan berbahaya seperti merkuri dan timbal"

"Bukankah itu biasa di gunakan untuk kosmetik? "

"iya, benar ayah tapi jika ini terus masuk kedalam tubuh, ini bisa menyebabkan iritasi kulit, alergi, mual dan muntah, diare, serta kerusakan ginjal.

Bila digunakan dalam jangka panjang, dapat berakibat pada kerusakan saraf otak, gangguan psikis seperti depresi dan kecemasan,  gangguan perkembangan janin, hingga kanker."

Mendengar kata-kataku, ayah menjadi syok karena terkejut.

Bagaimanapun, merkuri dan timbal adalah bahan utama pembuatan kosmetik saat ini.

"Ayah, Ayah juga sadar bukan, dari data kesehatan, banyak warga kita yang mengalami iritasi wajah terutama wanita bukan?"

Trend memutihkan kulit wajah sedang marak dalam lima tahun ini. ini tidak luput dari keberhasilan ayah menjaga stabilitas pangan sehingga meningkatkan daya beli masyarakat.

Meskipun tahun lalu sedikit goyah dengan adanya wabah influenza, tapi secara keseluruhan itu tertutupi olehku.

"Benar, aku juga mendapatkan laporan dari penasihatku tentang itu"

"Ayah, sebaiknya ayah melarang penggunaan kosmetik yang mengandung Timbal dan Merkuri. Jika klinik kecantikan kakak dibuka, aku akan mengajarkan kakak teknik akupuntur untuk menjaga kualitas wajah wanita dan bahkan bisa meningkatkan penampilan"

"Baiklah, baiklah, aku akan berbicara dengan mentri kesehatan perihal ini dan memintanya meninjau lagi penggunaan merkuri dan timbal"

"Lalu masalah ijin kakak? "

"Aku menyetujuinya tapi Adeline harus siap dan matang dulu"

"Baiklah ayah, percayakan padaku"

"Terimakasih, Ayah, Ibu"

Kak Adeline sepertinya sangat senang dengan keputusan ini.

"Adeline, ibu yang akan menjadi pelanggan pertamamu"

"Baiklah, ibu, nantikanlah "

"Lalu, Adeline, pelayanan seperti apa yang akan kamu berikan di klinik kecantikan? "

"Itu, aku sepertinya belum menanyakan itu ke Gerald? "

"Hah, berarti ini pasti ide Gerald. Gerald apa yang kamu rencanakan untuk membantu kakakmu? "

yah, akhirnya ini akan kembali padaku lagi.

"Kakak, seorang stylish tentu saja mengutamakan penampilan. semua penampilan harus ditunjang dengan persiapan yang baik. wajah adalah aswt nomor satu jadi perawatan yang akan kita berikan diutamakan di wajah. lalu masalah tubuh, menjaga tubuh ideal juga sangat penting dan terakhir, masalah rambut dan kuku. jika kita bisa mewarnai rambut seseorang tentu saja itu bisa meningkatkan penampilan "

Stylish si dunia ini hanya berputar pada kosmetik dan pakaian serta penataan rambut.

Belum pernah ada yang berpikir bagaimana menata warna rambut serta menjaga bentuk tubuh.

"mewarnai rambut?"

"Tentu saja, ibu, apa ibu tidak ingin memiliki warna lain di rambut ibu?"

"Kamu benar juga, Gerald. terkadang ibu merasa bosan dengan warna rambut ini"

"Bagaimana jika aku mewarnai rambut ibu dengan warna seperti milikku? "

"hmm, aku merasa itu sangat menarik"

mendengar itu, ayah segera memotong pembicaraan.

"Gerald, sepertinya kamu perlu paham satu hal. Tidak boleh ada yang memiliki warna rambut sama dengan keluarga kerajaan"

"Baiklah ayah, ayah tinggal membuat aturan bahwa tidak boleh mewarnai rambut dengan warna yang sama dengan keluarga kerajaan"

"...... Baiklah, kamu benar"

sangat mudah beradu mulut dengan Ayah.

"Kakak, Bagaimana? bukankah ini sesuai yang kamu inginkan? "

"Gerald, kamu benar, aku sangat menyukai ide ini, terimakasih!!! "

Kak Adeline mengatakan itu sambil memelukku dengan erat.

 

Terpopuler

Comments

Buana Lukman

Buana Lukman

bagus up

2023-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Hidup Yang Di Impikan
2 Chapter 2 - Mengumpulkan Informasi
3 Chapter 3 - Wabah Influenza dan Pneumonia
4 Chapter 4 - Pertarungan Melawan Influenza dan Pneumonia
5 Chapter 5 - Musim Semi Tiba
6 Chapter 6 - Kabar Buruk
7 Chapter 7 - Memulai Persiapan
8 Chapter 8 - Mengobati Kolera
9 Chapter 9 - Membuat Cookies
10 Chapter 10 - Mempelajari Heal
11 Chapter 11 - Membantu Mira
12 Chapter 12 - Latihan
13 Chapter 13 - Kak Callista Pulang dan membuat Ice Cream
14 Chapter 14 - Operasi Gerd
15 Chapter 15 - Kekhawatiran Ibu
16 Chapter 16 - Panggilan Akademi
17 Chapter 17 - Chief Ilmu Kedokteran dan Pengobatan
18 Chapter 18 - Mengajari Ilmu Kedokteran
19 Chapter 19 - Rencana Membuka Klinik Kecantikan
20 Chapter 20 - Menyiapkan Produk Klinik Kecantikan
21 Chapter 21 - Demi Human
22 Chapter 22 - Masalah Di Hutan Nordik
23 Chapter 23 - Kembali Ke Mansion
24 Chapter 24 - Kedatangan Dwarf dan Mikroskop
25 Chapter 25 - Menggunakan Mikroskop
26 Chapter 26 - Sihir Spirit
27 Chapter 27 -Kak Adeline Menjadi Terkenal
28 Chapter 28 - Portal Selesai
29 Chapter 29 - Kedatangan Raja Amberle
30 Chapter 30 - Julio VS Nathan
31 Chapter 31 - Makan Bersama
32 Chapter 32 - Hutan Nordik
33 Chapter 33 - Melakukan Pencegahan Penyakit dan Sihir Spirit
34 Chapter 34 - Berkontrak Dengan Ratu Spirit
35 Chapter 35 - Menolong Bibi Diana
36 Chapter 36 - Waktu Santai
37 Chapter 37 - Bibi Telah Sadar
38 Chapter 38 - Danau Dekat Ibu Kota
39 Chapter 39 - Autopsi
40 Chapter 40 - Keputusan
41 Chapter 41- Membuat Hidangan Pernikahan
42 Chapter 42 - Mengecek Penyakit
43 Chapter 43 - Kondisi Paman Xu Han
44 Chapter 44 - Acara Pernikahan Dan Deklarasi Part. 1
45 Chapter 45 - Acara Pernikahan Dan Deklarasi Part. 2
46 Chapter 46 - Mengobati Paman Xu Han
47 Chapter 47 - Berita Yang Mengejutkan
48 Chapter 48 - Persiapan Berburu
49 Chapter 49 - Menemukan Markas Monster
50 Chapter 50 - Bukankah Ini Dungeon?
51 Chapter 51 - Menelusuri Dungeon
52 Chapter 52 - Dungeon Master
53 Chapter 53 - Beatifikasi "Berserker"
54 Chapter 54 - Mengambil Alih Dungeon Dan Membuat Dungeon Baru
55 Chapter 55 - Monster
56 Chapter 56 - Dungeon Dan Dungeon Master
57 Chapter 57 - Membuat Guild Petualang
58 Chapter 58 - Keadaan sehari-hari
59 Chapter 59 - Wisuda
60 Chapter 60 - Membantu Kak Adeline Membuka Klinik Kecantikan Part. 1
61 Chapter 61 - Membantu Kak Adeline Membuka Klinik Kecantikan Part. 2
62 Chapter 62 - Membantu Kak Adeline Membuka Klinik Kecantikan Part. 3
63 Chapter 63 - Menerima Pegawai Guild Petualang
64 Chapter 64 - Membuat Bubuk Mesiu
65 Chapter 65 - Semua Orang Terkejut
66 Chapter 66 - Menuju Akademi Kerajaan Erland
67 Chapter 67 - Insiden Sebelum Memasuki Akademi
68 Chapter 68 - Menuju Tempat Tes
69 Chapter 69 - Hasil Ujian Part. 1
70 Chapter 70 - Hasil Ujian Part. 2
71 Chapter 71 - Hasil Ujian Part. 3
72 Chapter 72 - Memasuki Asrama
73 Chapter 73 - Hari Pertama Sekolah Part. 1
74 Chapter 74 - Hari Pertama Sekolah Part. 2
75 Chapter 75 - Insiden Waktu Istirahat
76 Chapter 76 - Retorika Yang Gagal
77 Chapter 77 - Argumen
78 Chapter 78 - Persiapan Perang Part. 1
79 Chapter 79 - Persiapan Perang Part. 2
80 Chapter 80 - Persiapan Perang Part. 3
81 Pengumuman Libur
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Chapter 1 - Hidup Yang Di Impikan
2
Chapter 2 - Mengumpulkan Informasi
3
Chapter 3 - Wabah Influenza dan Pneumonia
4
Chapter 4 - Pertarungan Melawan Influenza dan Pneumonia
5
Chapter 5 - Musim Semi Tiba
6
Chapter 6 - Kabar Buruk
7
Chapter 7 - Memulai Persiapan
8
Chapter 8 - Mengobati Kolera
9
Chapter 9 - Membuat Cookies
10
Chapter 10 - Mempelajari Heal
11
Chapter 11 - Membantu Mira
12
Chapter 12 - Latihan
13
Chapter 13 - Kak Callista Pulang dan membuat Ice Cream
14
Chapter 14 - Operasi Gerd
15
Chapter 15 - Kekhawatiran Ibu
16
Chapter 16 - Panggilan Akademi
17
Chapter 17 - Chief Ilmu Kedokteran dan Pengobatan
18
Chapter 18 - Mengajari Ilmu Kedokteran
19
Chapter 19 - Rencana Membuka Klinik Kecantikan
20
Chapter 20 - Menyiapkan Produk Klinik Kecantikan
21
Chapter 21 - Demi Human
22
Chapter 22 - Masalah Di Hutan Nordik
23
Chapter 23 - Kembali Ke Mansion
24
Chapter 24 - Kedatangan Dwarf dan Mikroskop
25
Chapter 25 - Menggunakan Mikroskop
26
Chapter 26 - Sihir Spirit
27
Chapter 27 -Kak Adeline Menjadi Terkenal
28
Chapter 28 - Portal Selesai
29
Chapter 29 - Kedatangan Raja Amberle
30
Chapter 30 - Julio VS Nathan
31
Chapter 31 - Makan Bersama
32
Chapter 32 - Hutan Nordik
33
Chapter 33 - Melakukan Pencegahan Penyakit dan Sihir Spirit
34
Chapter 34 - Berkontrak Dengan Ratu Spirit
35
Chapter 35 - Menolong Bibi Diana
36
Chapter 36 - Waktu Santai
37
Chapter 37 - Bibi Telah Sadar
38
Chapter 38 - Danau Dekat Ibu Kota
39
Chapter 39 - Autopsi
40
Chapter 40 - Keputusan
41
Chapter 41- Membuat Hidangan Pernikahan
42
Chapter 42 - Mengecek Penyakit
43
Chapter 43 - Kondisi Paman Xu Han
44
Chapter 44 - Acara Pernikahan Dan Deklarasi Part. 1
45
Chapter 45 - Acara Pernikahan Dan Deklarasi Part. 2
46
Chapter 46 - Mengobati Paman Xu Han
47
Chapter 47 - Berita Yang Mengejutkan
48
Chapter 48 - Persiapan Berburu
49
Chapter 49 - Menemukan Markas Monster
50
Chapter 50 - Bukankah Ini Dungeon?
51
Chapter 51 - Menelusuri Dungeon
52
Chapter 52 - Dungeon Master
53
Chapter 53 - Beatifikasi "Berserker"
54
Chapter 54 - Mengambil Alih Dungeon Dan Membuat Dungeon Baru
55
Chapter 55 - Monster
56
Chapter 56 - Dungeon Dan Dungeon Master
57
Chapter 57 - Membuat Guild Petualang
58
Chapter 58 - Keadaan sehari-hari
59
Chapter 59 - Wisuda
60
Chapter 60 - Membantu Kak Adeline Membuka Klinik Kecantikan Part. 1
61
Chapter 61 - Membantu Kak Adeline Membuka Klinik Kecantikan Part. 2
62
Chapter 62 - Membantu Kak Adeline Membuka Klinik Kecantikan Part. 3
63
Chapter 63 - Menerima Pegawai Guild Petualang
64
Chapter 64 - Membuat Bubuk Mesiu
65
Chapter 65 - Semua Orang Terkejut
66
Chapter 66 - Menuju Akademi Kerajaan Erland
67
Chapter 67 - Insiden Sebelum Memasuki Akademi
68
Chapter 68 - Menuju Tempat Tes
69
Chapter 69 - Hasil Ujian Part. 1
70
Chapter 70 - Hasil Ujian Part. 2
71
Chapter 71 - Hasil Ujian Part. 3
72
Chapter 72 - Memasuki Asrama
73
Chapter 73 - Hari Pertama Sekolah Part. 1
74
Chapter 74 - Hari Pertama Sekolah Part. 2
75
Chapter 75 - Insiden Waktu Istirahat
76
Chapter 76 - Retorika Yang Gagal
77
Chapter 77 - Argumen
78
Chapter 78 - Persiapan Perang Part. 1
79
Chapter 79 - Persiapan Perang Part. 2
80
Chapter 80 - Persiapan Perang Part. 3
81
Pengumuman Libur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!