"Mira, tenanglah. aku baik-baik saja. lebih penting lagi bagaimana kondisimu."
"Aku merasa sangat baik, Kak Gerald"
yah aku juga bisa melihatnya secara langsung. pertama Rambut orange-nya yang indah bak matahari senja.
kulitnya yang kemerahan dan matanya yang bulat berair menambah keindahan diri.
Yang paling aku rindukan atau lebih tepatnya tubuh Gerald rindukan adalah senyumannya. senyuman itu yang paling membekas di diri Gerald.
Saat menyelamatkan Mira, Seharusnya Manaku tidak cukup tapi entah bagaimana aku merasa seperti Gerald memberiku dorongan tambahan yang menguatkanku.
"Syukurlah kamu baik-baik saja. aku khawatir teknikku belum sanggup menolongmu"
"mm, tidak, kamu sudah melakukan yang terbaik, Gerald. Berkatmu, sekarang kondisiku sangat baik. aku tidak pernah merasakan sebaik ini sebelumnya"
"Syukurlah kalau begitu. Ngomong-ngomong, sudah berapa lama aku pingsan? "
"Sudah dia hari ini, kak Gerald. kamu membuat semua panik tapi setelah diperiksa dokter, dokter hanya mengatakan ini efek dari kehabisan Mana dan mengatakan kamu hanya pingsan karena tubuhmu mengisi kembali mana"
"Ah begitu ya, itulah kenapa aku merasa sangat segar sekarang"
saat aku sedang mengobrol dengan Mira, Bibi tiba-tiba masuk bersama paman.
"Gerald, kamu sudah sadar!!! apakah kamu baik-baik saja? "
"Bagaimana perasaanmu sekarang Gerald? "
Bibi dan Paman bertanya langsung padaku. Kampak mereka sangat mengkhawatirkan aku.
"Bibi, Paman, tenang saja!!! aku mempunyai fisik yang baik. aku sudah melewati pelatihan neraka dari kak julio"
setelah mendengar Jawabanku, Bibi segera memelukku dan tidak hentinya mengucapkan terimakasih.
Aku mengerti perasaan Bibi. Bagaimanapun, Mira adalah anaknya satu-satunya dan itu membuatnya sangat menyayanginya.
Aku juga menjelaskan pada bibi bahwa sakit Mira bernama coronary Artery Bypass Graft (CABG) atau lebih dikenal dengan nama bypass (Jantung koroner).itu adalah keadaan dimana peredaran darahnya tersumbat di pembuluh arterinya sehingga membuat kinerja jantungnya menjadi berat.
Kami berbincang lagi sebentar dan Bibi dan Paman meminta ijin untuk keluar karena ingin mengabari ke ayah dan ibu kalau aku sudah sadar.
"Kak Gerald, Bagaimana kamu bisa mengobati aku? para dokter yang lain sudah menyerah untuk menangani penyakitku. Bahkan aku... "
"Ssstt, Mira... Bukankah dulu aku sudah berjanji Padamu akan menolongmu saat kamu membutuhkannya bantuan? "
"Itu benar, Kak... "
"Karena itulah aku ada disini. mungkin dokter-dokter yang lain tidak bisa menolongmu tapi akan selalu ada aku untuk menolongmu"
Mendengar itu membuat Mira sangat senang dan langsung memelukku.
"He-hei, Mira.... Kita sudah dewasa, jangan asal memeluk-"
"Aku tidak peduli, aku hanya suka memelukmu seperti ini, Kak Gerald"
Kami seperti kembali ke masa-masa dulu dimana kami selalu bersama plus ditambah kak Callista.
Umur kami yang masing-masing hanya terpaut dia tahun membiay kami semakin akrab.
"Baiklah, Baiklah, sekarang kamu sudah bisa bersenang-senang kembali kan, Mira? "
"un, aku ingin selalu disebelahmu, Kak Gerald"
"E~h, bukankah kamu harus segera kembali ke wilayah Duchess? "
"Ibu dan Ayah sudah mengijinkan aku untuk tinggal di sini. Lagipula, aku juga ingin belajar kemampuan medis dari kak Gerald. aku ingin bisa menolong banyak orang di dunia ini!!! "
"e~h , apa kamu yakin? "
"un"
Mendengar itu, aku merasa sedikit malu pada impian Mira.
Kalian Tahu, saat di duniaku sebelumnya, aku hanya berorientasi pada uang sedangkan di dunia ini, aku malah lebih menyukai rebahan dari pada bekerja-
tunggu dulu, jika aku melatih Mira, bukankah itu berarti aku juga bisa berkontribusi tanpa harus sibuk?
Memikirkan itu membuatku menjadi bersemangat.
"Mira, pelatihanku akan berat, kamu tahu? "
"Aku tahu, kak Gerald tapi jika itu demi senyuman semua orang, aku akan berjuang menjalaninya"
"Baiklah, aku akan memegang kata-katamu"
Yang terpenting sekarang adalah beristirahat dan memulihkan diri.
****
Seminggu setelah itu.
*Bruakkk*
"Kak Gerald, Aku dataaaang"
Tanpa mengetuk pintu, Mira langsung masuk ke kamarku.
"Bangun, Kak Gerald!!! "
Aku yang sedang tidur dipaksa bangun oleh Mira.
"Mi-Mira, Bukankah ini masih terlalu pagi? "
"Kakak, Pagi dari mana? matahari sudah diatas Kepala kita"
Ah, Begitu ya? apa aku bangun kesiangan lagi?
"Baiklah,Baiklah, Aku akan segera bangun"
Seminggu sejak saat itu, kondisi Mira menjadi sangat baik. setelah perawatan terakhir, aku rajin memberinya akupuntur untuk membuat darah dan peredaran Chi-nya menjadi lancar.
Ini guna memastikan bahwa tubuhnya aman dan bisa beraktivitas dengan normal.
Sejak saat itu pula ibu merasa apa yang ia duga adalah hal yang benar.
Ibu menganggap aku mendapatkan kekuatan dari leluhurnya.
Ayah tidak memiliki pendapat apapun karena memang dia masih belum mengerti dengan apa yang terjadi padaku.
"Kakak, apa yang akan kita pelajari saat ini? "
Mira sangat bersemangat karena Hari ini adalah Hari pertamanya belajar Sihir dariku.
Meskipun ayah menyarankan Mira untuk ikut pendidikan pra sekolah di istana tapi dia menolak.
Dia mengatakan bahwa Dia hanya akan mempelajari apa yang aku ajarkan.
"Baiklah karena kamu bercita-cita menjadi Dokter yang hebat, aku akan mengajarimu dasar-dasarnya. Pertama, Mira, Kamu perlu berlatih Fisik"
"E~h..... "
"Jangan katakan E~h, fisik prima seorang dokter sangat penting untuk menolong orang"
Dengan Kata-kataku, aku meminta Mira mulai melatih fisiknya.
Ini bisa menjadi tolak ukurku untuk menilai pemulihannya. Meskipun aku yakin dia sudah sembuh, tapi tidak ada salahnya mengecek dari parameter lain.
Mira mulai Berlari selama lima belas menit di lapangan latihan.
"Host, Host, Host,..... ka-kakak, bagaimana fisikku? "
aku mengamatinya dengan Mata mana dan melihat jantungnya. jantungnya menunjukkan detakan yang normal, saat aku mengeceknya lebih dalam sampai arterinya, aku melihat darahnya beredar dengan lancar tanpa sumbatan.
Ini adalah hasil terbaik seperti yang aku harapkan.
"Hei Mira, ini masih Awal. aku memintamu berlari untuk mengecek jantungmu. Pelatihan sekarang akan lebih berat. Kamu harus bersiap"
"un... "
Mira yang bersemangat terus mengikuti pelatihanku meskipun tumbang berkali-kali.
Aku yakin dia akan menjadi dokter yang hebat suatu hari nanti.
Sambil melatih Mira, aku berpikir dalam hati.
(Guru, izinkan aku menurunkan ilmu medismu pada Mira. Tekad yang membara dan niat yang mulia sesuai dengan jalan doktermu. aku menjamin dia akan menjadi dokter yang hebat suatu saat nanti. Karena kamu tidak disini, Guru, aku hanya bisa meminta izin padamu dari lubuk hatiku yang paling dalam)
***
Di Akademi Kerajaan, di suatu kamar. Dua orang sedang berbicara saat pelatihan mereka baru saja selesai.
"Adeline, kemampuan Healmu sangat Hebat"
"Hahaha, ini sangat biasa. adikku jauh lebih hebat dariku"
"Callista? jika melihatnya, dia memang lebih hebat darimu dalam sihir menyerang tapi jika itu adalah sihir heal, dia kalah jauh darimu? "
"Bukan, Bukan. bukan Callista yang aku maksud. itu adalah adik termudaku Gerald"
"Benarkah? "
"Ya, Tentu saja. Hanya saja dia tidak suka terlihat menonjol. Rinne, biarkan aku memberitahumu satu rahasia"
"Apa itu? "
"Yang mengatasi wabah influenza baru-baru ini sebenarnya adalah adikku"
"Eeeeh~Benarkah? "
"Tentu saja, aku yang menjamin itu... "
"Adeline, Apakah dia bisa menolongku soal penyakitku? "
"hmmm, aku belum tahu tapi mari kita bertanya padanya langsung? Bukankah sebentar lagi akan libur musim panas? "
"Baiklah, aku akan ikut denganmu"
Dengan itu, pembicaraan serius mereka berakhir dan dilanjutkan dengan pembicaraan wanita pada umumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Buana Lukman
bagus up
2023-10-07
0