Chapter 4 - Pertarungan Melawan Influenza dan Pneumonia

"Tuan Gerald, apa yang anda bicarakan? "

kepala rumah sakit sepertinya tidak terlalu suka dengan respon dariku.

"Aku akan membuktikannya, tuan Marcus!! "

Aku tidak ingin membuang buang waktu untuk berdebat. aku harus segera menyelamatkan kakak.

"Tuan Marcus, Gerald sepertinya mempunyai cara mengatasi wabah ini. Mari dengarkan dia"

"Tapi, Yang mulia, ini bukanlah permainan anak-anak"

Kepala rumah sakit sepertinya sangat menentang ide aku mengobati orang-orang di sini.

Sial, kenapa disaat seperti ini aku masihlah seorang bocah.

Aku sangat frustasi dengan hal ini.

"Aku yang akan bertanggung jawab penuh untuk itu"

E~h, apa yang ayah katakan?

Apa aku salah dengar?

Kenapa ayah menjaminkan dirinya?

"Ya-Yang Mulia..... "

"Cukup, Mari lakukan sesuai perintahku! "

Ayah menegaskan itu sekali lagi dan perdebatan ini berakhir.

Kami pertama-tama menuju ke ruang tempat kakak Adeline berada.

Disana kakak terbaring lemah dengan nafas yang sesak.

Melihat itu, aku buru-buru ke kakak dan mengeceknya.

Aku perlu memastikan bagaimana kondisinya.

Dalam pengobatan Tiongkok, cara mendiagnosis Pasien di bagi menjadi empat cara. empat cara itu adalah Wang, Wen, Eun dan Cie.

Wang merupakan pemeriksaan dengan cara melihat atau bisa di sebut pengamatan.

Wen merupakan pemeriksaan dengan cara mendengar atau mencium bau.

Wun merupakan pemeriksaan dengan cara anamnesis atau bertanya.

Dan terakhir adalah Cie. ini merupakan pemeriksaan dengan cara palpalasi atau menyentuh.

Dari hasil pengamatanku, kakak sepertinya sudah dalam keadaan kritis dimana Shen atau jiwanya dalam kondisi buruk di tambah kulitnya yang pucat pasi menandakan sakitnya terfokus pada paru-paru.

Aku melakukan beberapa pemeriksaan lagi dan akhirnya menarik kesimpulan bahwa kakak terkena pneumonia.

Jika di dunia modern, kondisi kakak sudah dikategorikan kritis dan di butuhkan pembedahan. untungnya, aku menemukan sesuatu di dunia ini. itu adalah kepadatan chi. Aku bisa menolong kakak dengan memasukkan chi milikku ke tubuhnua melalui akupuntur untuk menstimulasi tubuhnya.

"Ayah, Aku butuh banyak jarum tipis di sini. Bisakah ayah mendapatkannya? Aku juga ingin ayah menyiapkan beberapa herbal seperti Lonicerae japonicae thunb, Chrysartheum morifolium floss, Imperatae cylindricae Rhizoma (akar alang-alang), Tetrapanax papyrifer caulis, Zephus jujube fructus, Glycyrrhiza uraiensis Radix, dan Camelia Sinensis Folium dalam jumlah yang banyak.ini adalah herbal untuk influenza.sediakan juga dengan tungku untuk merebus obat-obatan ini.

Lalu untuk yang bergejala seperti kakak, tolong sediakan bulbus Fritillariae, radix glycyrrhiaze, Cacing tanah, radix Paeoniae, Arisaema cum bile, radix scutellariae, cortex mori, semen Trichosantis, Radix salviae miltoorrhizae, bulbus Fritillariae thunbergii, cornu bibali dan terakhir radix et Rhizoma rhei. ini akan menjadi rebusan juga

Aku juga ingin penyihir angin sekitar sepuluh orang. "

Mendengar permintaan dariku, ayah menjadi sangat bingung dan sepertinya tidak mengingat apa yang aku katakan.

Aku kemudian meminta selembar kerja usang dari rumah sakit dan menuliskan nama-nama tanaman herbal tadi.

Aku berencana untuk membuat obat Yin Hua. Obat ini akan membantu meringankan demam, sesak nafas serta sakit tenggorokan.

lalu untuk pneumonia aku akan membuat Qing fei Zhu yu.

Setelah menunggu beberapa saat orang suruhan kepala rumah sakit membawa jarum tipis yang meskipun tidak setipia jarum akupuntur, aku merasa ini cukup layak.

Aku kemudian menusukkan jarum pada kakak yang terbaring miring (Aku sengaja memiringkan nya) di titik akupuntur zhongfu, jugu, feishu lalu fengmen di tambah dazhui dan quchi.

Melalui titik inilah aku terus mengalirkan mana hingga tiga puluh menit. Warna kulit kakak yang tadinya pucat sekarang mulai memerah lalu kakak kemudian memuntahkan cairan dari mulutnya. segera aku mencabut semua jarum di tubuhnya dan membersibkannya dengan chi.

"uhm, Apa yang terjadi? "

"Putriku, Kamu sadar!!! "

Ayah segera memeluk kakak yang Selamat tapi aku segera menegur ayah.

"Ayah, Jangan mengganggu kakak saat ini. tubuhnya masih sangat lemah. biarkan kakak beristirahat terlebih dahulu, mari kita tolong yang lainlain terlebih dahulu. "

Mengatakan itu, ayah segera setuju dengan usulanku.

Namun sebelum menolong yang lain,

"Tuan Marcus, sekarang bisakah kami percaya padaku? "

"i-ini.... "

Dia sepertinya masih syok dengan teknik medisku.

Aku juga sebenarnya bisa menolong mereka dengan pengobatan barat, hanya saja aku belum meneliti bagaimana menghasilkan vaksin.

Aku rasa chi atau mana ini bisa membantuku memanifestasikan wujud dari unsur kimia.

"Tuan Gerald, Aku mohon Maaf sudah bersikap kasar tadi. aku hanya tidak ingin pasienku lebih menderita lagi"

"Jangan khawatir, Tuan Marcus. aku bisa memahami itu. Ah, setelah aku membuat obat nanti, aku ingin pengguna sihir angin mengatur sirkulasi udara di dalam rumah sakit ini. Kunci kesembuhan dari pasien influenza adalah meningkatkan daya tahan mereka dan menjaga kondisi tubuh mereka tetap segarsegar. Setelah mereka meminum obat, tolong kuatkan tubuh mereka dengan heal juga"

"A-aku mengerti, tuan "

"Ayah, Mari kita membuat obat untuk semuanya"

"umu... "

Aku dan ayah kemudian menuju dapur umum dan mulai meracik tonik herbal untuk semua pasien. memang prosesnya cukup lama tapi setidaknya mereka akan terselamatkan.

Karena para dokter tidak paham dengan titik akupuntur, aku membantu mereka menusukkan jarum ke titik akupuntur dan membiarkan para dokter mengalirkan Mana mereka ke tubuh pasien hingga pasien memuntahkan cairan atau bahkan nanah.

Kami merawat mereka selama empat hari dan akhirnya semua bisa kembali normal.

kami mengabarkan ke rumah bahwa kakak telah aman dan mereka tidak perlu khawatir lagi lalu kami atau tepatnya aku dan ayah tetap menginap dirumah sakit selama empat hari.

Selama empat hari itulah aku mengajarkan pada para dokter bagaimana menusukkan akupuntur dan bagaimana membersihkan jarum setelah penggunaan. Alkohol belum ditemukan saat ini.

Aku meminta ayah untuk memerintahkan kepala rumah sakit agar tidak menyebarkan berita bahwa aku yang telah menyelamatkan orang-orang. Tolong biarkan ini menjadi kebanggaan rumah sakit ini dan biarkan orang-orang di rumah sakit ini yang menerima hadiahnya.

ayah heran dengan pemikiranku tapi akhirnya setuju karena aku memaksanya.

Ayah, Aku hanya ingin hidup santai sekarang ini.

Setelah empat hari, para dokter yang menguasai akupuntur sederhana khusus untuk pneumonia segera dikerahkan ke penjuru kerajaan.

setelah wabah ini berhasil ditangani, Nama Raja Antonio Erland IX mulai bergema disetiap ujung kerajaan yang menguatkan posisi ayah di Singgasananya.

Aku yang adalah tokoh utama di balik layar ini hanya menikmati hari-hariku di kasur kamar pribadiku.

Aku menggunakan alasan kalau pesan dari langit menyakiti kepalaku dan aku butuh istirahat yang panjang.

Mari nikmati hari-hari santai ini atau begitulah seharusnya. Namun,

"Gerald, ini kakak tersayangmu Callista, Ayo kita bermain.... "

Dengan seruan panjang kakak, aku terpaksa harus menemaninya bermain meski sekarang musim dingin.

------- -------- -------

Terpopuler

Comments

Mr. Smile

Mr. Smile

next lagi

2024-01-17

0

Buana Lukman

Buana Lukman

bagus up

2023-10-06

1

Titin Nurhayati

Titin Nurhayati

suka dengan alur ceritanya bikin penpenasaran terus. lanjut thoor

2023-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Hidup Yang Di Impikan
2 Chapter 2 - Mengumpulkan Informasi
3 Chapter 3 - Wabah Influenza dan Pneumonia
4 Chapter 4 - Pertarungan Melawan Influenza dan Pneumonia
5 Chapter 5 - Musim Semi Tiba
6 Chapter 6 - Kabar Buruk
7 Chapter 7 - Memulai Persiapan
8 Chapter 8 - Mengobati Kolera
9 Chapter 9 - Membuat Cookies
10 Chapter 10 - Mempelajari Heal
11 Chapter 11 - Membantu Mira
12 Chapter 12 - Latihan
13 Chapter 13 - Kak Callista Pulang dan membuat Ice Cream
14 Chapter 14 - Operasi Gerd
15 Chapter 15 - Kekhawatiran Ibu
16 Chapter 16 - Panggilan Akademi
17 Chapter 17 - Chief Ilmu Kedokteran dan Pengobatan
18 Chapter 18 - Mengajari Ilmu Kedokteran
19 Chapter 19 - Rencana Membuka Klinik Kecantikan
20 Chapter 20 - Menyiapkan Produk Klinik Kecantikan
21 Chapter 21 - Demi Human
22 Chapter 22 - Masalah Di Hutan Nordik
23 Chapter 23 - Kembali Ke Mansion
24 Chapter 24 - Kedatangan Dwarf dan Mikroskop
25 Chapter 25 - Menggunakan Mikroskop
26 Chapter 26 - Sihir Spirit
27 Chapter 27 -Kak Adeline Menjadi Terkenal
28 Chapter 28 - Portal Selesai
29 Chapter 29 - Kedatangan Raja Amberle
30 Chapter 30 - Julio VS Nathan
31 Chapter 31 - Makan Bersama
32 Chapter 32 - Hutan Nordik
33 Chapter 33 - Melakukan Pencegahan Penyakit dan Sihir Spirit
34 Chapter 34 - Berkontrak Dengan Ratu Spirit
35 Chapter 35 - Menolong Bibi Diana
36 Chapter 36 - Waktu Santai
37 Chapter 37 - Bibi Telah Sadar
38 Chapter 38 - Danau Dekat Ibu Kota
39 Chapter 39 - Autopsi
40 Chapter 40 - Keputusan
41 Chapter 41- Membuat Hidangan Pernikahan
42 Chapter 42 - Mengecek Penyakit
43 Chapter 43 - Kondisi Paman Xu Han
44 Chapter 44 - Acara Pernikahan Dan Deklarasi Part. 1
45 Chapter 45 - Acara Pernikahan Dan Deklarasi Part. 2
46 Chapter 46 - Mengobati Paman Xu Han
47 Chapter 47 - Berita Yang Mengejutkan
48 Chapter 48 - Persiapan Berburu
49 Chapter 49 - Menemukan Markas Monster
50 Chapter 50 - Bukankah Ini Dungeon?
51 Chapter 51 - Menelusuri Dungeon
52 Chapter 52 - Dungeon Master
53 Chapter 53 - Beatifikasi "Berserker"
54 Chapter 54 - Mengambil Alih Dungeon Dan Membuat Dungeon Baru
55 Chapter 55 - Monster
56 Chapter 56 - Dungeon Dan Dungeon Master
57 Chapter 57 - Membuat Guild Petualang
58 Chapter 58 - Keadaan sehari-hari
59 Chapter 59 - Wisuda
60 Chapter 60 - Membantu Kak Adeline Membuka Klinik Kecantikan Part. 1
61 Chapter 61 - Membantu Kak Adeline Membuka Klinik Kecantikan Part. 2
62 Chapter 62 - Membantu Kak Adeline Membuka Klinik Kecantikan Part. 3
63 Chapter 63 - Menerima Pegawai Guild Petualang
64 Chapter 64 - Membuat Bubuk Mesiu
65 Chapter 65 - Semua Orang Terkejut
66 Chapter 66 - Menuju Akademi Kerajaan Erland
67 Chapter 67 - Insiden Sebelum Memasuki Akademi
68 Chapter 68 - Menuju Tempat Tes
69 Chapter 69 - Hasil Ujian Part. 1
70 Chapter 70 - Hasil Ujian Part. 2
71 Chapter 71 - Hasil Ujian Part. 3
72 Chapter 72 - Memasuki Asrama
73 Chapter 73 - Hari Pertama Sekolah Part. 1
74 Chapter 74 - Hari Pertama Sekolah Part. 2
75 Chapter 75 - Insiden Waktu Istirahat
76 Chapter 76 - Retorika Yang Gagal
77 Chapter 77 - Argumen
78 Chapter 78 - Persiapan Perang Part. 1
79 Chapter 79 - Persiapan Perang Part. 2
80 Chapter 80 - Persiapan Perang Part. 3
81 Pengumuman Libur
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Chapter 1 - Hidup Yang Di Impikan
2
Chapter 2 - Mengumpulkan Informasi
3
Chapter 3 - Wabah Influenza dan Pneumonia
4
Chapter 4 - Pertarungan Melawan Influenza dan Pneumonia
5
Chapter 5 - Musim Semi Tiba
6
Chapter 6 - Kabar Buruk
7
Chapter 7 - Memulai Persiapan
8
Chapter 8 - Mengobati Kolera
9
Chapter 9 - Membuat Cookies
10
Chapter 10 - Mempelajari Heal
11
Chapter 11 - Membantu Mira
12
Chapter 12 - Latihan
13
Chapter 13 - Kak Callista Pulang dan membuat Ice Cream
14
Chapter 14 - Operasi Gerd
15
Chapter 15 - Kekhawatiran Ibu
16
Chapter 16 - Panggilan Akademi
17
Chapter 17 - Chief Ilmu Kedokteran dan Pengobatan
18
Chapter 18 - Mengajari Ilmu Kedokteran
19
Chapter 19 - Rencana Membuka Klinik Kecantikan
20
Chapter 20 - Menyiapkan Produk Klinik Kecantikan
21
Chapter 21 - Demi Human
22
Chapter 22 - Masalah Di Hutan Nordik
23
Chapter 23 - Kembali Ke Mansion
24
Chapter 24 - Kedatangan Dwarf dan Mikroskop
25
Chapter 25 - Menggunakan Mikroskop
26
Chapter 26 - Sihir Spirit
27
Chapter 27 -Kak Adeline Menjadi Terkenal
28
Chapter 28 - Portal Selesai
29
Chapter 29 - Kedatangan Raja Amberle
30
Chapter 30 - Julio VS Nathan
31
Chapter 31 - Makan Bersama
32
Chapter 32 - Hutan Nordik
33
Chapter 33 - Melakukan Pencegahan Penyakit dan Sihir Spirit
34
Chapter 34 - Berkontrak Dengan Ratu Spirit
35
Chapter 35 - Menolong Bibi Diana
36
Chapter 36 - Waktu Santai
37
Chapter 37 - Bibi Telah Sadar
38
Chapter 38 - Danau Dekat Ibu Kota
39
Chapter 39 - Autopsi
40
Chapter 40 - Keputusan
41
Chapter 41- Membuat Hidangan Pernikahan
42
Chapter 42 - Mengecek Penyakit
43
Chapter 43 - Kondisi Paman Xu Han
44
Chapter 44 - Acara Pernikahan Dan Deklarasi Part. 1
45
Chapter 45 - Acara Pernikahan Dan Deklarasi Part. 2
46
Chapter 46 - Mengobati Paman Xu Han
47
Chapter 47 - Berita Yang Mengejutkan
48
Chapter 48 - Persiapan Berburu
49
Chapter 49 - Menemukan Markas Monster
50
Chapter 50 - Bukankah Ini Dungeon?
51
Chapter 51 - Menelusuri Dungeon
52
Chapter 52 - Dungeon Master
53
Chapter 53 - Beatifikasi "Berserker"
54
Chapter 54 - Mengambil Alih Dungeon Dan Membuat Dungeon Baru
55
Chapter 55 - Monster
56
Chapter 56 - Dungeon Dan Dungeon Master
57
Chapter 57 - Membuat Guild Petualang
58
Chapter 58 - Keadaan sehari-hari
59
Chapter 59 - Wisuda
60
Chapter 60 - Membantu Kak Adeline Membuka Klinik Kecantikan Part. 1
61
Chapter 61 - Membantu Kak Adeline Membuka Klinik Kecantikan Part. 2
62
Chapter 62 - Membantu Kak Adeline Membuka Klinik Kecantikan Part. 3
63
Chapter 63 - Menerima Pegawai Guild Petualang
64
Chapter 64 - Membuat Bubuk Mesiu
65
Chapter 65 - Semua Orang Terkejut
66
Chapter 66 - Menuju Akademi Kerajaan Erland
67
Chapter 67 - Insiden Sebelum Memasuki Akademi
68
Chapter 68 - Menuju Tempat Tes
69
Chapter 69 - Hasil Ujian Part. 1
70
Chapter 70 - Hasil Ujian Part. 2
71
Chapter 71 - Hasil Ujian Part. 3
72
Chapter 72 - Memasuki Asrama
73
Chapter 73 - Hari Pertama Sekolah Part. 1
74
Chapter 74 - Hari Pertama Sekolah Part. 2
75
Chapter 75 - Insiden Waktu Istirahat
76
Chapter 76 - Retorika Yang Gagal
77
Chapter 77 - Argumen
78
Chapter 78 - Persiapan Perang Part. 1
79
Chapter 79 - Persiapan Perang Part. 2
80
Chapter 80 - Persiapan Perang Part. 3
81
Pengumuman Libur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!